BAB 194 Mau Main Permainan Apa?
Perusahaan membeli daftar perusahaan sumber daya baru dengan kerugian 5 juta RMB lebih, tapi bagi MiYan secara keseluruhan, ini hanya setetes air di samudera yang tak menggoyahkan pondasi perusahaan.
Kerja sama strategis akhirnya membuktikan pengeluaran itu tidak sia-sia. Ada perusahaan multinasional dalam daftar yang berminat kuat bermitra dengan MiYan. Jika berhasil, keuntungan yang bisa diraih MiYan akan berlipat ganda dari 5 juta RMB.
Seketika seluruh perusahaan sibuk dengan satu tujuan: merebut kerja sama dengan Grup IVB.
Su Nanfeng juga sangat memperhatikan kerja sama dengan Grup IVB ini. Dengan manajer sebagai pemimpin, ketua Tim 1 dan Tim 2 memberikan dukungan penuh untuk memastikan proyek ini berhasil.
Terutama Su Nanfeng yang secara langsung menunjuk Wu Yuxuan untuk terlibat dalam kerja sama ini dalam sebuah rapat, alasan resminya tentu karena dia mewakili perusahaan untuk mengikuti kompetisi pernikahan nasional dan perlu banyak berlatih agar tidak mempermalukan perusahaan.
Secara terselubung, tentu hanya Su Nanfeng dan Wu Yuxuan yang tahu tentang hubungan mesum di balik ranjang itu, biasa disebut: naik jabatan melalui skandal!
Beberapa waktu terakhir ini adalah masa tersibuk Wu Yuxuan. Dia harus membagi waktu antara kompetisi pernikahan nasional dan proyek kerja sama besar. Sibuk seharian saja sudah cukup, malam hari dia masih harus melayani sang Putra Mahkota yang tak pernah puas.
Meskipun sibuk berputar seperti roda sepanjang hari, hati Wu Yuxuan tetap dipenuhi kepuasan dan kebahagiaan. Rasa manis itu mengalir deras bagai mata air, bahkan helai rambutnya pun terasa manis.
Awalnya dia mengira kebahagiaan ini bisa diraih dengan mudah, sampai akhirnya bertemu lagi dengan Su Ming. Semua kebahagiaan itu seolah dijeda, membeku tak bergerak.
Di senja awal musim gugur yang sejuk, angin musim gugur yang bertiup lembut terasa sangat nyaman. Wu Yuxuan berjalan pulang di bawah cahaya senja yang tersisa, begitu gembira sampai tak menyadari sebuah mobil mewah yang mulai berhenti di sampingnya.
Pintu mobil terbuka, dua pria berkacamata hitam dengan setelan jas hitam turun. Wu Yuxuan yang melihat penampilan mereka langsung menduga mereka adalah bodyguard. Dadanya berdebar kencang.
“Salah satu bodyguard berbicara, nada suaranya cukup sopan, \"Nona Wu, Tuan Su kami ingin bertemu dengan Anda.\"”
Wu Yuxuan jantungnya berdebar. Di antara kenalannya yang memiliki gaya seperti itu, hanya Su Ming yang mungkin disebut \"Tuan Su\". Alisnya yang halus berkerut, \"Saya tidak punya waktu!\"
Kedua bodyguard menghalangi jalan Wu Yuxuan, \"Nona Wu, jangan persulit kami.\"
Melihat ekspresi kedua bodyguard itu, jika dia tidak mau bekerja sama, mereka pasti akan menggunakan kekerasan. Dengan terpaksa dia masuk ke mobil.
Mobil melaju di jalan, berbelok-belok menuju klub pribadi mewah nan eksklusif. Wu Yuxuan langsung dibawa ke ruang VIP.
Di ruang VIP duduk seorang pria tegak dengan aura perkasa seperti elang. Begitu melihat wajah Su Ming, dadanya sesak. Seluruh tubuhnya siaga bagai induk ayam siap bertarung.
\"Tuan, Nona Wu sudah dibawa.\"
Su Ming mengangguk datar. Dengan isyarat tangan, semua bodyguard keluar ruangan, menyisakan hanya dia dan Wu Yuxuan.
Wajah Su Ming yang cerdik dan bijaksana masih sama persis seperti pertama kali Wu Yuxuan melihatnya – tetap energik tanpa perubahan.
Wu Yuxuan pernah sekali berpapasan dengan Su Ming. Meski tertekan oleh karismanya, dia tidak gentar. Perlahan dia duduk di samping meja teh.
Seluruh ruangan sunyi senyap, Wu Yuxuan bisa mendengar napas teratur dan kuat Su Ming. Harus diakui, kondisi fisik ayah Su Nanfeng ini sangat baik.
Su Ming yang pernah menjadi sosok berpengaruh langsung membuka topik, "Katakan, berapa uang yang kau mau untuk meninggalkan putraku? Sebut saja harganya!"
Kalimat klise ini membuat telinga Wu Yuxuan hampir kapal. Tapi kali ini dia tidak berani lagi meminta saham Keluarga Su pada Su Ming.
Daripada membuang-buang kata, lebih baik tidak usah bicara. Dia tahu Su Ming tidak akan setuju.
Wu Yuxuan tidak memiliki psikologi membenci orang kaya, tapi tindakan Su Ming sungguh membuatnya jijik. Bagi pria ini, segala sesuatu termasuk perasaan bisa diberi harga jelas.
Tapi uang memang benda baik. Wu Yuxuan mengakui dirinya belum cukup suci untuk sepenuhnya kebal terhadap godaan uang.
Wu Yuxuan merapikan posturnya, "Tuan Su, ini bukan pertama kali kita berurusan. Tak perlu banyak basa-basi, langsung ke intinya saja."
Su Ming mengamati Wu Yuxuan dari posisi tinggi, tak melewatkan sedikitpun perubahan ekspresinya. Berurusan dengan orang yang paham memang lebih efisien. Tanpa basa-basi, ia melemparkan map dokumen ke hadapannya, "Semua yang kau inginkan ada di dalam."
"Hati Wu Yuxuan berdegup kencang, tapi dia tetap mengulurkan tangan mengambil map dokumen dan membukanya. Dari dalam terlihat selembar kartu kredit berkilau emas, beberapa sertifikat properti vila di kawasan CBD yang sangat mahal, serta saham salah satu hotel milik Keluarga Su."
"Memang pantas jadi kepala Keluarga Su, pemberiannya sangat royal."
Wu Yuxuan bertanya dengan bingung, "Jika aku meninggalkan Su Nanfeng, semua ini akan jadi milikku?"
Senyum dingin Su Ming seperti menusuk tulang sumsum, "Tinggalkan anakku dan ikuti aku, semua ini milikmu. Jika kurang, kita bisa negosiasi harga sampai kau puas."
Mendengar ini, bibir Wu Yuxuan berkedut... Jadi rencana apa yang disiapkan Su Ming?
Wu Yuxuan meletakkan map dokumen kembali di meja teh, "Uang sebanyak ini, tiga keturunan pun takkan bisa kukumpulkan."
"Kalau begitu mulai hari ini, jadilah wanitaku." Su Ming memancarkan ekspresi penuh penghinaan.
Prinsip hidup Wu Yuxuan hancur berantakan, "Tuan Su, aku pernah menjadi wanita anakmu. Kau berterus terang mau menjadikanku simpanan - apa maksudmu menyuruhku tidur di ranjang kalian berdua? Tak takut dicemooh orang karena merebut wanita dari anak sendiri?"
Su Ming berkata: "Aku tidak peduli!"
Wu Yuxuan sangat paham, tujuan Su Ming menawarkan harga tinggi untuk memeliharanya tak lain adalah untuk memutuskan sama sekali perasaan Su Nanfeng padanya. Sebagai ayah, dia sangat memahami watak anaknya.
Sekeras apa pun Su Nanfeng, tak mungkin dia berani merebut wanita dari ayahnya sendiri.
Wu Yuxuan merasa sangat absurd, tiba-tiba bingung harus memandang Su Ming seperti apa. Tapi apapun sifat aslinya, jelas dia seorang ayah yang baik, rela mengorbankan reputasi demi masa depan anaknya.
Ekspresi Su Ming dingin menusuk, sorot matanya yang gelap menatap tajam Wu Yuxuan. Berdasarkan investigasi latar belakang Wu Yuxuan yang dia lakukan, semua data menunjukkan ini gadis dari keluarga biasa, yatim piatu sejak kecil dan hanya hidup bersama nenek. Secara logika, anak dari keluarga broken home yang biasa seperti ini seharusnya tidak punya sikap santun seperti dirinya.
