Bab 196 Membatalkan Pertunangan dengan Keluarga Gu
Jelas, di hadapan Su Ming dan Su Nanfeng - dua pria berkarakter kuat - semua perkataan Wu Yuxuan akan berubah menjadi teriakan minta tolong kelinci kecil putih, sama sekali tidak berguna.
Sorot mata Wu Yuxuan mengamat-amati diam-diam Su Nanfeng, tapi tak menemukan setitik pun keanehan pada raut wajahnya. Hatinya tiba-tiba berdebar kencang, sebenarnya apa yang direncanakan ayah-anak ini? Tolong jangan jadikan dirinya bulan-bulanan!
Mata Su Ming menyipit berbahaya, "A Feng, mulai sekarang dia adalah ibu tirimu. Jaga sopan santun, jangan sampai jadi bahan tertawaan orang luar."
"Benarkah?" Bibir Su Nanfeng mencuat sinis, "Tapi 'ibu tiri' yang kau sebut ini sudah mengandung anakku. Menurutmu nanti si anak ini akan memanggilku Ayah atau Kakak?"
Bzzz... Bruumm... Aiyaya... Wakaka...
Pernyataan Su Nanfeng mengandung terlalu banyak informasi. Wu Yuxuan merasa IQ-nya tak cukup untuk mencerna. Ini... Lagipula yang paling penting, dia sama sekali tidak hamil!
Otot pipi Su Ming berkedut-kedut, menunjukkan betapa marahnya dia saat ini. Sekali lagi dia yakin, anaknya ini memang lahir untuk menghancurkannya!
Su Ming naik pitam, "Bocah brengsek, kau jangan lupa kau punya pertunangan dengan Keluarga Gu! Gu Jingwei lebih cantik darinya, lebih berpendidikan, lebih sopan santun, mana ada yang kalah dibanding dia?! Kau tega meninggalkan putri Keluarga Gu malah main mata dengan gadis miskin, sebenarnya apa maumu?!"
"Kalau Ayah rasa Gu Jingwei begitu sempurna, kenapa Ayah sendiri yang tidak menikahinya?"
"Dasar kurang ajar! Gu Jingwei adalah tunanganmu, mana mungkin aku menikahinya? Nanti jadi bahan tertawaan orang!" Su Ming gemetar marah. Susah payah membesarkan anak, eh berani ngomong seenaknya! Benar-benar anak durhaka yang bisa bikin orang tua mati muda! Sifat keras kepalanya ini mirip siapa ya? Seperti batu di jamban yang bau dan keras, tidak tahu menghormati orang tua!
Su Nanfeng berkata dingin, "Kalau Ayah tahu akan jadi bahan tertawaan orang, kenapa masih mau merebut perempuan dari anak sendiri?"
"Kau...!" Su Ming tercekat, akhirnya hanya bisa memaki, "Dasar anak sialan!"
Wu Yuxuan mengernyitkan alis menyaksikan adu mulut antara ayah dan anak ini. Mereka seperti musuh bebuyutan. Tiba-tiba ia merasa iri. Meski bertengkar, ikatan darah mereka tak pernah putus. Lalu bagaimana dengan dirinya? Kapan ia pernah merasakan kehangatan keluarga seperti ini?
Pepatah mengatakan dalam pertempuran antara orang tua dan anak, sang anak akan selalu menjadi pemenang. Seperti dalam perseteruan Su Nanfeng dan Su Ming ini, sudah takdir bahwa sang ayah akan kalah telak di tangan anaknya sendiri.
Su Ming meredakan kemarahannya, "A Feng, kau masih terlalu muda, kurang pengalaman mudah ditipu. Singkatnya, aku sudah membiayai hidupnya. Mulai sekarang dia adalah orangku. Jangan kau terus-terusan berhubungan dengannya. Fokuslah bersama Gu Jingwei, jangan suka membuat masalah. Ayah sudah tua, tidak punya tenaga lagi untuk membereskan kekacauanmu."
Wu Yuxuan mengernyitkan bibirnya, "Tuan Su, aku tidak setuju."
"Diam!" hardik Su Ming. Wu Yuxuan langsung menutup mulutnya. Pengalaman pahit mengajarinya bahwa lebih baik menjadi tak terlihat seperti udara, daripada dicaci maki...
Su Ming terus menasihati Su Nanfeng: "A Feng, dia hanya mendekatimu karena hartamu, bukan tulus mencintaimu. Aku ayahmu, mungkinkah aku mencelakakanmu?"
Su Nanfeng sama sekali tidak menghiraukan nasihat itu. Tangannya merangkul pundak Wu Yuxuan, menariknya ke pelukan. Di hadapan Su Ming, ia mengecup lembut dahinya. "Kalau dia mencintaiku karena hartaku, itu bukti dia punya selera. Jangan kira anakmu ini hebat-hebat amat. Punya gadis yang setia seperti dia, kau harusnya bersyukur."
Cekikikan...
Wu Yuxuan yang berusaha mati-matian menjadi tak terlihat, akhirnya tertawa terpingkal-pingkal.
Su Ming tertegun, pandangannya berputar-putar memandangi Wu Yuxuan. Meski dalam hati sangat enggan mengakui, namun terpaksa mengakui gadis ini sangat spesial. Bagaimana mungkin putranya yang perfeksionis ini rela merendahkan diri hanya untuk menyamai dirinya.
Dasar bocah bandel ini...
Su Ming tak tahu harus berkata apa, memandangi putranya yang mengingatkannya pada masa muda dulu - penuh gairah dan nekat mengejar cinta. Ia menghela napas pelan, "A Feng, kau adalah penerus keluarga Su. Takdir ini sudah ditetapkan sejak kau lahir. Begitu juga pertunanganmu dengan Gu Jingwei. Apa kau tega membiarkan gadis ini hidup tanpa status di sampingmu?"
"Bahkan jika dia rela, aku tidak akan membiarkannya. Dia harus berdiri di sampingku dengan status yang jelas!"
Suara Su Nanfeng penuh keyakinan tanpa sedikitpun canda. Wu Yuxuan tersentuh, tapi... Cintanya terlalu berat untuk dipikul...
Bagaimana harus mengungkapkan isi hatinya? Sungguh tak tahu...
Su Nanfeng melanjutkan, "Mengenai pertunanganku dengan Gu Jingwei, aku akan bereskan dengan keluarga Gu."
Su Ming tersentak, "Apa maksudmu? Kau mau membatalkan pertunangan?"
"Tentu saja!" Su Nanfeng tak mau mengalah.
"Jangan harap! Lupakan niat itu!" Su Ming juga bersikap tegas, "A Feng, ayah tidak melarangmu bersamanya. Tapi dia tak boleh menjadi menantu keluarga Su."
Su Nanfeng menyipitkan mata, memandangi ayahnya dengan tak percaya, "Kau mendorong putramu untuk menjaga satu di rumah dan satu di luar?"
Su Ming tidak berkata-kata.
Tapi, Su Nanfeng sudah memahami maksud ayahnya. Ia merasa konyol akan ide ayahnya ini, nada suaranya tiba-tiba menjadi dingin, "Aku takkan membiarkan tragedi mama-ku terulang pada wanita lain!"
Wu Yuxuan mengangkat kelopak matanya tajam ke arah Su Nanfeng. Ini kedua kalinya sejak dia mengenalnya selama ini mendengarnya menyebut tentang mamanya.
Wu Yuxuan bukan tipe yang suka gosip, apalagi punya waktu untuk mempedulikan skandal keluarga kaya. Tapi Keluarga Su memang keluarga berpengaruh nomor satu di Hai Shi, jadi sedikit banyak dia mendengar tentang urusan Keluarga Su. Wanita yang kini menemani Su Ming adalah Tang Xiaoyu, ibu kandung Su Nanjing dan Su Nanjie, tapi tidak bisa disebut ibu tiri Su Nanfeng karena tidak ada ikatan pernikahan antara Su Ming dan Tang Xiaoyu.
Artinya, Tang Xiaoyu hanyalah wanita di samping Su Ming. Tapi karena Su Ming tidak memiliki wanita lain selain Tang Xiaoyu, secara tidak resmi Tang Xiaoyu diakui masyarakat sebagai Nyonya Su.
Saat ibu Su Nanfeng meninggal dalam kecelakaan mobil, Su Nanfeng baru berusia sepuluh tahun. Sedangkan selisih usia antara dia dan adik perempuannya Su Nanjing hanya lima tahun.
Selisih usia Su Nanfeng dan Su Nanjing ini cukup membuktikan bahwa Su Ming sudah berselingkuh dengan Tang Xiaoyu sebelum istri pertamanya meninggal...
Su Ming, almarhum istri Su Ming, dan Tang Xiaoyu—mungkin hanya ketiga pihak yang terlibat ini yang tahu apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka. Namun Su Nanfeng adalah korban nyata. Karena kelakuan ayahnya yang suka main perempuan, timbul jarak antara dia dan ayahnya.
