Bab 212 Aku Takkan Membantu Mengurus Jenazahmu
Ma Jiajia menatap Wu Yuxuan, "Kak Yu Xuan, aku yang bersalah. Aku tidak tahu Tuan Li ternyata orang seperti itu. Andai tahu, pasti tidak akan meninggalkanmu sendirian di ruang VIP. Melihatmu mabuk berat, aku hanya ingin cepat mengantarmu pulang beristirahat. Tak kusangka Tuan Li benar-benar berani melakukan hal seperti ini..."
Ma Jiajia menangis seperti hujan memukul bunga pir: "Kak Yu Xuan, aku tahu kau banyak menderita. Aku tidak berharap kau memaafkanku, hanya berharap kau bisa melupakan kesalahan orang kecil sepertiku. Aku benar-benar, benar-benar..."
Tangisnya tersedu-sedu!
Wu Yuxuan memandangi Ma Jiajia dengan tenang, tanpa ekspresi khusus, hanya berkata: "Aku mengerti."
Tanggapan Wu Yuxuan ini jelas membuat Ma Jiajia terjebak dalam posisi sulit. Di hadapan Su Nanfeng yang belum jelas pandangannya tentang kasus Tuan Li, kepercayaan dirinya runtuh. Ia melirik pria itu sembari bersujud tiba-tiba di depan Wu Yuxuan...
"Kau..." Wu Yuxuan kebingungan.
Su Nanfeng yang selama ini diam tiba-tiba bersuara ke arah Ma Jiajia: "Aku tidak mengizinkanmu merendahkan diri. Untuk apa bersujud? Bangun!"
Ma Jiajia cepat-cepat berdiri. Dengan dukungan Su Nanfeng, tatapannya ke Wu Yuxuan kini penuh tantangan.
Wu Yuxuan menyaksikan perubahan cepat sikap Ma Jiajia sebelumnya dan sesudahnya, dalam hati ia mencemooh. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia meninggalkan kamar utama dan kembali ke kamar tamu. Baru saja ia mengganti pembalut bersih, suara memalukan mulai terdengar dari kamar tidur - terutama teriakan Ma Jiajia yang penuh kesombongan...
Wu Yuxuan menutup kedua telinganya dengan tangan, menyelimuti tubuhnya dengan selimut dan mencoba tidur. Tidak jelas kapan tepatnya "konser" di kamar utama itu berakhir. Dalam keadaan setengah tidur, ia mendengar suara mobil dari halaman - tanda Su Nanfeng telah pergi.
Wu Yuxuan bangkit dan keluar dari kamar tamu, persis berpapasan dengan Ma Jiajia yang baru keluar dari kamar utama. Saat ini Ma Jiajia hanya mengenakan gaun renda tipis yang memamerkan aura seksi malas.
Begitu melihat Wu Yuxuan, Ma Jiaja sengaja memegang pinggangnya sendiri. Kerutan dahinya menunjukkan kesombongan: "Young Master Su benar-benar menyebalkan. Badanku rasanya mau remuk dibuatnya."
Wu Yuxuan tidak berniat menghiraukan Ma Jiajia. Ia langsung berbalik dan hendak menuruni tangga.
Namun Ma Jiajia lebih cepat menghadang jalan Wu Yuxuan: "Wu Yuxuan, tak kusangka kau begitu tak tahu malu! Sudah ditendang Young Master Su, masih juga ngotot tinggal di vila ini. Jika jadi aku, sudah lama aku minggat dari sini!"
“Di mana aku ingin tinggal adalah kebebasanku, urusanmu apa?!” Wu Yuxuan memandangi Ma Jiajia dengan ekspresi jijik, jelas tak ingin membuang waktu.
Tapi Ma Jiajia yang selalu manja takkan melepaskannya begitu saja. Dengan nada sarkastis, dia menyeringai, "Asal kau menjauh dari Young Master Su, mau ke neraka pun aku tak peduli! Tapi aku heran, wanita jalang sepertimu kok tidak nempel ke Direktur Li? Katanya dia jago di ranjang, pasti bisa melayanimu puas. Lagipula dia punya banyak koneksi di dunia hiburan - siapa tahu jadi ratu film berikutnya. Untung dua kali, kan?"
Senyum Ma Jiajia semakin menusuk, terutama kerutan dahi yang angkuh itu membuat darah Wu Yuxuan mendidih.
Wu Yuxuan bukan tipe yang bisa diinjak-injak. Tingkah polah Ma Jiajia di ruang VIP dan ucapan-ucapan ini telah melampaui batas. Dengan dingin dia balas, "Kalau sumber daya Direktur Li bagus, kenapa tidak kau yang jadi pelacurnya? Apakah tekniknya benar-benar membuatmu puas?!"
“Apa yang kau omongkan?!” Ma Jiajia terlihat kesal, tapi segera kembali tenang dan mendesis: "Wu Yuxuan, sekarang kau hanya bisa unggul dalam retorika. Young Master Su sangat menyayangiku, dengan dukungannya, aku ingin lihat sampai kapan kau bisa sombong. Tunggulah saat aku menginjak-injakmu. Mengingat kau pernah menjadi wanita Young Master Su, undangan pernikahanku dengannya bisa kuberikan. Saat aku resmi menjadi Nyonya Muda Keluarga Su, saksikanlah bagaimana aku bersinar gemilang di bawah sorotan publik!"
Sambil terus membayangkan, Ma Jiaja sudah larut dalam khayalannya. Status sebagai Nyonya Muda Keluarga Su, pemimpin perempuan sejati masa depan - kehormatan ini jauh melampaui gelar ratu film manapun! Semua kemuliaan ini akhirnya akan menjadi miliknya!
Wu Yuxuan tersenyum tipis, "Kalau begitu kudokan kau panjang umur. Pastikan kau bisa bertahan menghadapi Keluarga Gu, jangan sampai cepat-cepat berakhir jadi mayatmu dibuang di tepi sungai. Aku takkan mau mengurus jenazahmu!!"
Wu Yuxuan sama sekali mengabaikan wajah Ma Jiajia yang berubah marah, langsung menuruni tangga ke lantai satu. Dari belakang, tatapan Ma Jiajia mengikuti seperti ular berbisa.
Huh! Bukankah cuma Gu Jingwei? Ma Jiajia sama sekali tidak takut, semua latar belakang keluarga itu palsu, yang penting adalah memegang erat Su Nanfeng. Asalkan dia bisa mengandung cucu masa depan Keluarga Su, apa dia perlu takut pada Keluarga Gu? Di belakangnya ada seluruh kekuatan Keluarga Su!
Kebetulan Su Nanfeng tidak ada di vila, Wu Yuxuan malas tinggal satu ruangan dengan Ma Jiajia. Dia memasukkan dua koin dan naik bus menuju Shuiyun Jian.
Makan malam dimasakkan nenek, hampir semuanya makanan favorit Wu Yuxuan. Dia makan sampai kenyang, mematikan ponsel sebelum tidur. Tanpa suara berisik yang mengganggu, akhirnya dia bisa tidur nyenyak.
Keesokan harinya, tak lama setelah tap-in di perusahaan, Wu Yuxuan menerima telepon bahwa gaun pengantin hasil desain lombanya sudah selesai dibuat, diminta segera mengambilnya.
Wu Yuxuan langsung memberi tahu rekan kerja di departemen HR, menyewa taksi untuk mengambil gaun tersebut. Saat melihat hasil jadinya, dia terpana - produk jadi ternyata lebih indah daripada sketsa desain.
Jika benar-benar bisa meraih hasil bagus di final, ini akan sangat menguntungkan karir Wu Yuxuan di industri desain gaun pengantin ke depannya.
Wu Yuxuan makan cepat saji di luar sebagai makan siang. Setelah kenyang, dia segera menuju lokasi syuting. Meski punya banyak keberatan terhadap Ma Jiajia, tetap saja dia adalah pemeran utama yang disediakan perusahaan. Bagaimanapun juga dia harus menggunakannya. Lagipula demi karya kompetisinya bisa meraih hasil bagus, dia sanggup menelan amarah ini!
Saat tiba di studio, Wu Yuxuan heran melihat hanya sedikit orang di sekitar. Dia menarik salah satu karyawan dan bertanya. Karyawan itu juga tak tahu apa yang terjadi, hanya mengira semua orang belum kembali setelah makan siang, seolah syuting dibatalkan.
Wu Yuxuan mengangguk bingung. Dia mengunci gaun pengantin jadi di lemari penyimpanan studio. Baru saja melangkah keluar koridor, tiba-tiba seorang wanita menyergap menghadang jalannya. Melihat lengan yang menghalangi itu - ternyata Ma Jiajia lagi.
