Bab 217 Ini Akibat Perbuatanmu Sendiri
Ketika semua orang menganggap syuting akan berjalan lancar, teriakan Wu Yuxuan tiba-tiba menggema di studio. Kejadian tak terduga ini membuat semua orang membeku. Sutradara yang pertama sadar, segera menatap ke tengah area syuting. Wu Yuxuan yang semula berdiri kini meringkuk kesakitan di lantai, seluruh tubuhnya basah dengan uap putih mengepul dari badannya.
Kulit Wu Yuxuan yang terbuka telah merah merona, jelas menunjukkan tanda-tanda luka bakar.
"Cepat, cepat! Periksa apa yang terjadi?!"
"Kenapa airnya panas? Ada kesalahan apa ini?"
"Airnya seharusnya hangat suam-suam kuku."
......
Menurut pemeriksaan sebelum syuting, air yang disiramkan ke Wu Yuxuan seharusnya bersuhu hangat. Tapi air yang kini membasuhnya mencapai suhu 100 derajat. Untung hujannya hanya gerimis halus seperti bulu angsa, kalau hujan lebat, bisa-bisa orang ini...
Melihat kondisi kulit Wu Yuxuan yang terbakar parah, sutradara langsung panik. Ini kan wanita yang khusus diperhatikan oleh Young Master Su. Bagaimana mungkin bisa celaka di studio?
Suasana langsung kacau. Wu Yuxuan dibawa ke ruang istirahat dengan banyak orang berjaga di sekitarnya.
Setelah bagian "merah merona" di tubuh Wu Yuxuan diolesi obat, rasa perihnya berkurang. Baru saja kru lapangan menenangkannya, Su Nanfeng yang bermuka masam tiba-tiba muncul. Dengan geram ia mengusir semua orang, lalu membuka perlahan baju dia untuk memeriksa lukanya. Meski hanya luka bakar ringan, kemarahannya tak juga reda.
Hampir semua orang di studio shooting ini dia yang sewa. Berani-berainya ada yang main akal licik di depan matanya, sungguh mencari mati!
Su Nanfeng menelepon Asisten Hou, "Cek semua rekaman CCTV studio! Pastikan ketemu pelakunya!"
Setelah menutup telepon, pandangannya pada Wu Yuxuan berubah lembut, "Sakit?"
Wu Yuxuan menggelengkan kepala agar tak membuatnya khawatir, "Sudah pakai obat, tidak sakit."
Su Nanfeng duduk di sampingnya, tangannya menggenggam erat tangan dia, "Selama aku di sini, takkan ada masalah."
Wu Yuxuan tak tahan dengan kelembutannya. Tiba-tiba ingin menangis, tapi ia berusaha keras menahan keinginan menangis itu.
Sekitar setengah jam kemudian, telepon dari Asisten Hou masuk. Begitu mendengar laporannya, pria yang baru saja lembut itu berubah mengerikan. Aura dinginnya menyebar, "Aku akan membuatnya membayar mahal - lebih baik mati daripada hidup!"
Tubuh Wu Yuxuan gemetar hebat. Ekspresi marah Su Nanfeng telah menjelaskan segalanya - luka bakarnya bukan kecelakaan biasa.
Wu Yuxuan tidak ingin menunda kemajuan syuting. Setelah beristirahat lebih dari dua jam, ia kembali terjun ke dalam syuting yang intens. Awalnya sutradara tidak ingin melanjutkan, namun karena sikapnya yang teguh, akhirnya sutradara menyetujui untuk melanjutkan pengambilan gambar.
Sutradara benar-benar mengagumi Wu Yuxuan. Tanpa pengalaman syuting sama sekali, ia belajar dengan giat. Meski terluka tidak meminta berhenti, tetap melanjutkan syuting dengan menahan rasa sakit. Ia juga tidak menyombongkan diri meski memiliki dukungan Su Nanfeng di belakangnya.
Secara keseluruhan, kolaborasi sutradara dengan Wu Yuxuan berjalan lancar. Justru sutradara yang merasa bersalah karena kesalahan kerja yang menyebabkan kecelakaan luka bakar padanya.
Wu Yuxuan menyelesaikan syuting hari itu. Dengan tubuh lelah, ia keluar dari studio pukul delapan malam lebih. Angin malam berhembus sejuk. Ia merangkul lengan sambil berjalan ke halte bus. Tiba-tiba seseorang menghadang di depannya - ke kiri dihalangi, ke kanan pun dihadang.
Wu Yuxuan mengangkat pandangan. Terlihat seorang perempuan bertopi baseball. Ia memandang lebih teliti, tapi tidak bisa melihat jelas wajahnya.
"Apa? Begitu cepatnya kau tidak mengenaliku?!" Ma Jiajia mengangkat kepala. Wajahnya yang lesu tercermin di hadapan Wu Yuxuan.
Penampilan Ma Jiajia hari ini lebih compang-camping dibanding kemarin, namun matanya masih dipenuhi kemarahan dan kebencian.
"Wu Yuxuan, kau perempuan jalang!"
Wu Yuxuan tidak mengerti mengapa Ma Jiajia selalu mencari-cari kesalahannya, "Ma Jiajia, kau sudah selesai belum?"
Sekalipun patung tanah liat punya tiga bagian kemarahan, Ma Jiajia terus-menerus memprovokasi Wu Yuxuan. Walaupun wataknya baik, amarah di hatinya terus menggesek dan bertumbuh.
Ma Jiaja berkata: "Wu Yuxuan, aku tidak akan berhenti bersamamu!"
Wu Yuxuan benar-benar merasa Ma Jiajia ini perempuan gila, sama sekali tidak bisa diajak nalar.
Ma Jiajia menuduh: "Wu Yuxuan, kalau bukan karena kau, bagaimana mungkin aku sampai seperti ini? Sekarang kau senang ya? Young Master Su bukan hanya memerintahkan pemboikotan terhadapku, tapi juga keluargaku. Tak ada yang mau mempekerjakan kami, tak ada yang mau berbisnis dengan kami. Kau harus memaksaku mati, barulah kau puas?!"
Ma Jiajia sama sekali tidak menyadari kesalahannya, malah dengan penuh keyakinan menyalahkan Wu Yuxuan. Hanya dalam waktu dua hari, dia kehilangan posisinya di dunia hiburan, disusul kehancuran keluarganya. Bahkan para pedagang yang sebelumnya membatalkan kontrak kini balik menuduhnya tidak memenuhi kewajiban, menuntut ganti rugi dan mengancam akan menggugat ke pengadilan.
Kini Ma Jiajia menghadapi tuntutan ganti rugi besar-besaran, bahkan bisnis ayahnya hampir tidak bisa diselamatkan. Semua ini adalah ulah Wu Yuxuan! Bagaimana mungkin dia bisa menerima nasib ini begitu saja!
“Wu Yuxuan sama sekali tidak ingin terus berurusan dengan Ma Jiajia. Dia berkata, "Ma Jiajia, keadaanmu hari ini sepenuhnya akibat perbuatanmu sendiri. Aku tidak akan mempermasalahkan semua yang telah kau lakukan padaku, termasuk kejadian air panas yang membakarku di studio syuting hari ini, aku pun tidak berkata apa-apa."
Meski Su Nanfeng tidak memberi tahu Wu Yuxuan bahwa pelakunya adalah Ma Jiajia, namun dari ekspresinya saat menerima telepon tadi, Wu Yuxuan sudah tahu pasti bahwa kejatuhan Ma Jiajia hari ini pasti ulahnya.
"Wu Yuxuan, kau pikir dengan berlindung di balik Young Master Su, kau bisa semena-mena? Aku peringatkan, aku tak akan membiarkanmu bersenang-senang seperti ini!"
Wu Yuxuan mengejek, "Su Nanfeng adalah pria milikku, apa masalahnya aku memanfaatkan dukungannya? Kalau tidak terima, kau juga cari sendiri!"
"Kau!!"
Siapa yang tidak tahu kemampuan Su Nanfeng? Dengan penampilan Ma Jiajia, mana mungkin bisa menemukan orang yang lebih hebat dari Su Nanfeng. Kalaupun ada, mana mungkin orang hebat itu mau berseteru dengan Keluarga Su hanya untuk seorang perempuan.
Ucapan Wu Yuxuan ini murni untuk menyusahkan Ma Jiajia. Mengapa dia harus menahan amarah dari Ma Jiajia? Tidak mungkin!
"Ma Jiajia, aku peringatkan, kesabaranku ada batasnya. Jangan anggap sikap toleransiku sebagai modal untukmu berlaku tidak tahu malu! Kalau kau membuatku marah, pasti akan kubuat kau sengsara. Silakan coba!"
"Ma Jiajia benar-benar terkesima oleh aura Wu Yuxuan. Dengan ketakutan, ia menatap wanita yang disebutnya jalang ini. Tak disangka wanita ini memiliki aura dingin yang menggentarkan. Rasa takut yang mendalam menyergapnya, tapi ia tak mau kalah. Dengan susah payah, ia berusaha mempertahankan sikap angkuh, "Wu Yuxuan, jangan coba-coba mengancamku. Aku tidak takut padamu!"
Suaranya jelas terdengar gemetar.
