BAB 220 Nanti Kau Menggigitku Lagi
Setelah tekanan dari Su Nanfeng menghilang, Wu Yuxuan menarik napas lega. Pesona pria itu terlalu kuat, ia takut jika terlalu dekat akan tak tahan... ya...
...menjatuhkannya.
Meski masih ada waktu sebelum final kompetisi pernikahan nasional, Wu Yuxuan bekerja bak "perempuan tangguh" untuk menyelesaikan video partisipasinya secepat mungkin. Seluruh kru produksi kelelahan, jadwal syuting yang semula tiga hari berhasil dipersingkat menjadi setengahnya.
Sekitar pukul dua belas siang, seluruh proses syuting dinyatakan selesai. Rekaman disegel dan diberikan ke tim editor, hasil akhirnya bisa dilihat dalam waktu seminggu.
Usai tugas syuting, tubuh Wu Yuxuan terasa remuk redam. Lebih melelahkan daripada melayani "junjungan" Su Nanfeng... Pipinya memerah karena pikiran nakalnya sendiri.
Apa-apaan ini...
Wu Yuxuan sedang membereskan barangnya tiba-tiba melihat Su Nanfeng duduk di bangku, membuatnya kaget, "Kapan kau masuk? Kok jalan tanpa suara?"
Mata hitam Su Nanfeng menyipit, "Kenapa pipimu merah?"
"Nggak ada apa-apa..."
Sudut bibir Su Nanfeng mengangkat membentuk senyum samar, "Aku mengerti."
Wu Yuxuan: "..."
Apa yang kau pahami? Paham apaan...
Mata hitam Su Nanfeng selalu sedalam kolam tak bertepi, membuatnya tak kuasa terjerumus. Dia merasa gugup ditatap panasnya, akhirnya mengalihkan pandangan dengan canggung.
Su Nanfeng berdiri dan menarik tangan Wu Yuxuan. Refleks dia meronta, "Apa maksudmu?"
"Makan." Su Nanfeng melirik dingin, "Kau sungguh tak berperasaan, tega membiarkanku menunggu kelaparan selama ini."
“...”
Wu Yuxuan tak bisa menghindar, akhirnya mengikuti. Pria ini mengejar kesempurnaan - bukan hanya dalam posesifitas berlebihan padanya, tapi juga hal lain. Untuk urusan makan pun dia memilih restoran termewah di sekitar.
Bikin emosi saja...
Mereka makan siang di restoran Barat. Meski tanpa ruang VIP, suasana di ruang utama tetap tenang berkat interior mewah dan harga menu yang mahal.
Wu Yuxuan duduk di dekat jendela. Steak yang baru dihidangkan langsung diambil Su Nanfeng. Saat dikembalikan sudah dipotong kecil-kecil. Dengan garpu dia menyindir, "Malu saja dilayani Tuan Su."
Tak disangka, Su Nanfeng membalas, "Kalau tidak melayanimu dengan baik, nanti kau menggigitku lagi."
“...”
Wu Yuxuan yang sedang makan, tanpa sengaja melirik ke luar dan melihat seorang pria yang sangat dikenalnya berdiri di depan mobil Maybach – ternyata An Bin...
An Bin berdiri di sana, tiba-tiba seorang wanita paruh baya berpakaian mewah mendatanginya. Dengan natural ia memeluk pinggang wanita itu, bermanja-manja sejenak sebelum naik ke mobil bersama.
Su Nanfeng berkomentar dingin, "Akhir-akhir ini ada kabar Wakil Direktur Grup VIB memelihara gigolo. Rupanya rumor itu benar."
Wu Yuxuan meletakkan pisau dan garpu dengan keras di meja hingga berbunyi, "Su Nanfeng, kau sengaja!"
Dengan kemampuan Su Nanfeng, mustahil ia tidak tahu soal hubungan An Bin dengan wanita itu. Membawa makan siang di restoran ini jelas ingin memperlihatkan perselingkuhan An Bin.
Menghadapi keyakinan Wu Yuxuan, Su Nanfeng tetap tenang, "Aku tunggu hari kau berterima kasih. Pikirkan baik-baik posisi apa yang akan kau gunakan untuk membalas jasaku!"
Brengsek!
Selalu mau mengambil keuntungan darinya!!
Beresok kau!
Setelah makan siang, Wu Yuxuan kembali ke perusahaan. Belum lama membuka komputer, Han Lin sudah memanggilnya ke kantor.
“Yu Xuan, aku sudah janji malam ini dengan Direktur Utama Grup VIB. Kamu baru mulai menonjol belakangan ini, Tuan Su juga bermaksud melatihmu menjadi desainer gaun pengantin. Temani aku ke sana ya.”
Wu Yuxuan tidak terlalu suka acara sosial, tapi karena ini berkaitan dengan masa depannya menjadi desainer, dia akhirnya setuju. Urusan pergaulan, pertama kali canggung kedua kali terbiasa, cepat atau lambat harus dibiasakan.
Melihat Wu Yuxuan menyetujui dengan mudah, mata Han Lin dipenuhi kepuasan. Dari balik tatapan beracunnya, kilatan gelap dan kekejaman tersembul sekejap.
Berpengalaman di penjualan properti sebelumnya, Wu Yuxuan paham bahwa di industri apapun, semua pesanan ditentukan di meja minum. Sebelum berangkat, dia sudah menelan pil penetral alkohol dan menyimpan beberapa butir lagi di tas tangan untuk jaga-jaga.
Jamuan makan dengan Qian Hao, Direktur Utama IVB, diadakan di Longtu. Ketika Wu Yuxuan tiba bersama Han Lin, Qian Hao sudah menunggu lama di sana.
Di ruang VIP Longtu, selain Qian Hao ada dua pria lain, mungkin asisten atau sekretarisnya.
Han Lin berpesan pada Wu Yuxuan: nanti di meja minum harus bisa membujuk Qian Hao dengan baik. Asal dia mau tanda tangan kontrak, pesanan besar ini pasti jadi, membawa keuntungan bagus untuk perusahaan.
Wu Yuxuan sangat paham pentingnya Grup IVB bagi MiYan, tak berani ceroboh sedikitpun. Hampir semua minuman yang dituangkan Qian Hao dan dua pria lain dia terima.
"Nona Wu, saya sangat puas dengan kesungguhanmu. Bekerjasama dengan kalian, saya merasa tenang!"
Wu Yuxuan langsung menangkap peluang, "Kalau begitu Tuan Qian, bagaimana kalau kita tetapkan niat kerjasama malam ini juga?"
"Ah, tak perlu terburu-buru. Saya belum puas minum dengan Nona Wu." Tangan Qian Hao merayap ke tangan Wu Yuxuan, alisnya yang bergerak-gerak menyiratkan maksud jelas. "Kemampuan Nona Wu sangat hebat, sampai saya ingin menggajimu tinggi-tinggi untuk pindah ke perusahaan saya."
Wu Yuxuan segera menarik tangannya sambil berusaha tenang, "Tuan Qian terlalu memuji. Saya hanya karyawan kecil, mana layak dapat perhatian Tuan Qian."
Tiba-tiba Han Lin yang duduk di samping menyela, "Yu Xuan, jarang-jarang Tuan Qian mengapresiasimu seperti ini. Jangan diam saja, cepat minum lagi dengan Tuan Qian."
Secangkir baijiu penuh yang didorong Han Lin muncul di depan Wu Yuxuan. Wajahnya agak berubah pucat. Memang dia sudah minum obat anti mabuk sebelumnya, tapi berapa lama bisa tahan terus menerus minum baijiu segini...
Senyum licik mengembang di bibir Han Lin, "Lihat Tuan Qian, gadis Yu Xuan ini jadi malu-malu. Bagaimana kalau Bapak yang menegurnya minum?"
“Baik baik, ide bagus! Ayo, isi gelasku sampai penuh!”
Han Lin segera mengisi gelas Qian Hao hingga penuh. Ia mengangkat gelas itu, "Wu Yuxuan, ayo kita minum bersama."
Sulit menolak keramahannya, Wu Yuxuan memaksakan diri, "Direktur Qian, saya tidak bisa minum banyak, benar-benar tidak bisa lanjut. Hanya bisa temani Anda satu gelas lagi."
"Langka melihat Wu Yuxuan sejujur ini. Tidak apa-apa, saya selalu menyayangi wanita cantik, tidak akan menyulitkanmu, tenang saja..."
