BAB 221 MEREBUT PESANAN HAN LIN
Dalam hati Wu Yuxuan sebenarnya sangat jijik dengan Qian Hao ini. Selalu merasa tatapannya penuh niat buruk, tapi karena dia perantara kerja sama ini, tidak boleh. Hanya bisa menahan diri sementara, dengan senyum sopan yang menjaga jarak.
Wu Yuxuan bukan bodoh. Pengalaman nyaris celaka saat mabuk dengan Ma Jiajia sebelumnya membuatnya lebih waspada. Apalagi Han Lin yang memaksanya ikut jamuan ini juga bukan orang yang mudah. Saak merasa sudah mencapai batas minuman, dengan sengaja ia pura-pura sangat mabuk.
Melihat Wu Yuxuan yang sudah limbung, Han Lin berkata, "Direktur Qian, saya masih ada urusan harus pergi dulu. Mohon bantu antar Yu Xuan kami ya."
"Tidak masalah! Saya paling senang membantu. Suatu kehormatan!"
Han Lin pergi begitu saja dari ruang VIP, meninggalkan Wu Yuxuan sendirian.
Qian Hao melihat Wu Yuxuan yang mabuk tak sadarkan diri, nafsu birahinya langsung berkobar, "Wu Yuxuan, kulihat kau mabuk berat. Bagaimana kalau aku mengantarmu pulang? Atau kita cari kamar hotel..."
Wu Yuxuan yang pura-pura mabuk membuka matanya perlahan, memandang ekspresi mesum Qian Hao dengan jijik. Jika Han Lin sudah tidak punya loyalitas padanya, maka ia pun tak perlu ragu.
Wu Yuxuan menyipitkan mata mabuknya, mengeluarkan kontrak dari tasnya dengan kemanjaan, "Direktur Qian, bagaimana kalau kita tanda tangani kontrak ini dulu? Setelah itu baru kita bisa... fokus ke urusan lain..."
Ia sengaja memberikan penekanan ambigu pada kata "pekerjaan", membuat pikiran Qian Hao semakin liar.
Qian Hao yang hanya ingin menyantap wanita di depannya buru-buru menjawab, "Baik, baik! Aku tanda tangan! Nona Wu memang kompeten. Aku suka berurusan dengan orang pintar sepertimu."
Qian Hao mengambil kontrak dari tangan Wu Yuxuan, membubuhkan tanda tangan megahnya dan mencap stempel resmi IVB. Setelah selesai, ia menyodorkan kembali kontrak itu, "Nona Wu, puas dengan ini?"
Dengan tatapan "mabuk" yang menggoda, Wu Yuxuan tersenyum tipis, "Tentu puas. Aku berharap bisa terus bekerja sama dengan Direktur Qian. Bukankah tadi Anda ingin mengantarku? Mari kita pergi."
"Ya, ya! Ayo segera berangkat!"
Wu Yuxuan terhuyung-huyung keluar dari ruang VIP, tiba-tiba seluruh tubuhnya ambruk ke lantai. Kedua tangannya memegangi perut sambil menjerit-jerit kesakitan, membuat Qian Hao dan yang lain panik. Dia berkata: "Aduh, Direktur Qian, mungkin aku keracunan makanan. Aku mau ke toilet dulu, bisakah Anda menungguku sebentar?"
"Tidak masalah, Sayang. Pergilah, berapa pun lama menunggu aku akan tetap di sini."
Wu Yuxuan merambat bangkit dengan berpegangan pada dinding, melangkah gontai menuju toilet. Begitu masuk ke dalam toilet, sama sekali tidak terlihat mabuk. Bukannya katanya mau menunggu berapa pun lama?
Kalau begitu, tunggulah sampai kau puas!!
Meski Wu Yuxuan pura-pura mabuk untuk melarikan diri, malam ini dia memang sudah minum cukup banyak. Ia bersandar di wastafel sebentar untuk menenangkan diri, lalu mengambil tas tangan dan menyelinap keluar dari Longtu. Ia langsung menyewa taksi menuju Shuiyun Jian.
Baru ketika taksi berhenti di Shuiyun Jian, jantung Wu Yuxuan yang berdebar-debar akhirnya tenang. Malam ini memang cukup menegangkan, tapi untungnya selamat. Yang terpenting, kontrak bernilai fantastis itu akhirnya berhasil direbut.
Setelah mandi dan tidur nyenyak, keesokan harinya Wu Yuxuan langsung menyerahkan kontrak tersebut ke Direktur Utama MiYan. Melihat kontrak itu, sang manajer hampir saja menjatuhkan dagunya karena terkejut.
Sorot mata sang manajer dipenuhi kekaguman yang tak terbendung: "Yu Xuan, hebat sekali! Begitu cepat bisa mendapatkan kontrak ini. Kau benar-benar tidak menyia-nyiakan pelatihanku. Bagus, sungguh luar biasa!"
Wu Yuxuan berkata dengan rendah hati: "Ini terutama berkat perusahaan, khususnya manajer yang sangat toleran terhadap saya."
"Yu Xuan, meskipun kamu masih baru, selama kamu punya kemampuan, perusahaan pasti akan memberimu kesempatan. Bekerjalah dengan baik, masa depanmu tak terbatas." Tiba-tiba manajer berbisik misterius: "Yu Xuan, kuberi kabar baik. Pimpinan telah mengumumkan, siapa yang bisa mendapatkan pesanan IVB akan mendapat mobil mewah senilai satu juta yuan plus bonus besar. Kamu paham lah..."
"Manajer, saya paham. Nanti saya akan mentraktir seluruh karyawan perusahaan."
Manajer tertawa terbahak-bahak.
Wu Yuxuan kembali ke kursinya bekerja. Kurang dari setengah jam, kabar tentang keberhasilannya mendapatkan kontrak fantastis dari Grup IVB telah menyebar ke seluruh perusahaan. Rekan kerja yang dekat dengannya datang memberi selamat, sementara yang iri pun terpaksa memberi ucapan yang dibuat-buat. Semua diterimanya dengan senyuman.
Saat Wu Yuxuan sedang bersosialisasi dengan rekan kerja, Han Lin tiba-tiba menerobos kerumunan, mendorong para karyawan yang mengelilinginya, dan menuding Wu Yuxuan: "Wu Yuxuan! Apa maksudmu sebenarnya?!"
Senyum ramah Wu Yuxuan dan rekan kerjanya langsung membeku. Matanya menyorotkan cahaya dingin ke arah Han Lin: "Ketua grup, saya tidak mengerti maksud Anda."
"Wu Yuxuan! Jangan berpura-pura di hadapanku! Kau menggunakan segala cara untuk merebut pesanan Grup IVB-ku! Tak tahu malu kau!!"
Sejak Han Lin muncul, Wu Yuxuan sudah tahu alasan kemarahan Han Lin. Benar, dia sengaja merebut pesanan bernilai fantastis itu, tapi semua ini terpaksa dilakukan karena tekanan dari Han Lin!
Semalam Wu Yuxuan setuju menemani Han Lin karena mengira Ketua Grup punya pengalaman di bidang ini, dia bisa belajar banyak. Tapi tak disangka sang Ketua yang dihormatinya berani melakukan hal keji! Merebut pesanan ini hanyalah cara untuk menunjukkan bahwa dia tidak bisa diperlakukan semena-mena!
Wu Yuxuan menundukkan kepala, berusaha tampak lebih kecil di hadapan Han Lin. Dengan suara lemah dia berkata: "Ketua, mana berani aku merebut pesanan Anda. Kontrak IVB itu kubawa ke manajer, manajer tahu persis. Kalau memang Anda yang negoisasi, kenapa bisa sampai di tanganku?"
Bermain siasat, menggunakan trik, berpura-pura malang? Siapa yang lebih hebat!
"Kemampuan Han Lin di seluruh perusahaan sudah jelas terlihat, banyak karyawan junior yang mengaguminya. Namun karena kemampuannya yang terlalu hebat menyaingi ketua grup satu, kali ini melihat Wu Yuxuan tiba-tiba muncul merebut sorotan tim 2, ketua grup satu diam-diam menyetujui Wu Yuxuan sebagai sekutu. Ia berdiri dan berkata: "Pak Han, kata Yu Xuan memang benar. Siapa yang tidak tahu nilai pesanan IVB? Pasti Anda sudah mengerahkan banyak usaha. Bagaimana bisa tiba-tiba beralih ke tangan Yu Xuan? Ini tidak masuk akal. Bahkan jika benar Anda tidak sengaja menjatuhkannya, Yu Xuan yang menemukannya itu juga keberuntungannya."
"Kau!" Sorot mata dingin Han Lin menatap tajam ketua grup satu, tak menyangka orang ini berani membela Wu Yuxuan!!
Karena pernyataan ketua grup satu tersebut, opini publik berbalik drastis mendukung Wu Yuxuan, meski banyak rekan kerja yang enggan menerima pesanan bernilai fantastis ini adalah hasil negosiasi karyawan baru tersebut.
