BAB 235 Kau Benar-benar Mesum
Su Nanfeng menangkap setiap gerakannya, tahu bahwa gadis itu hampir dikalahkannya. Jari-jarinya bermain-main di tepi celana dalam tipisnya, membelai dengan sabar melalui lapisan kain...
Gempuran ganas Su Nanfeng mustahil ditahan Wu Yuxuan. Di bawah serangan berulang pria itu, tubuhnya sepenuhnya menyerah. Mata berkilauannya mulai berkabut, bibir mungilnya bergumam lemah: "Jangan... hentikan..."
Su Nanfeng memandang ekspresinya, mana mungkin tidak ingin? Jelas-jelas menginginkan! Tapi kucing liar kecilnya masih ingin membantah, jarinya mengangkat dagunya kembali, memberikan ciuman panas yang berkepanjangan.
Tubuh Su Nanfeng menahan tubuhnya yang bergerak tak karuan, satu tangan bermain-main di sumber peach blossom-nya, tangan lain menarik tangan kecilnya ke Xiao Susu, tersenyum berkata: "Ia menginginkanmu, sangat menginginkan, maukah kau menyapanya..."
Telapak tangan Wu Yuxuan merasakan Benda Besar-nya yang tegak membara, malu membuatnya tak bisa mengucap sepatah kata pun.
Jari-jari panjang Su Nanfeng tanpa disadari telah menyusup ke bawah celana dalamnya, berusaha mencari pelabuhan hangat itu. Gerakannya membuatnya gemetar, secara reflek merapatkan paha dan menjepit ujung jarinya.
Sorot mata Su Nanfeng memancarkan gelombang perasaan yang pekat, "Sayang, renggangkan sedikit pahamu..."
Wu Yuxuan patuh membuka pahanya sedikit. Dengan cairan panas di sumber peach blossom-nya, jari panjang Su Nanfeng menusuk masuk ke gerbang rahasia, mendapatkan kelembaban dari tempat hangatnya.
Gerakan jari panjang Su Nanfeng membuatnya mengeluarkan erangan tak tertahankan. Ia memijat Mutiara giok kecilnya, membuatnya perlahan mekar, mekar, dan terus mekar di atas jarinya...
Su Nanfeng melepas celananya, benda besar yang tegak di selangkangannya menekan area lembutnya, benda keras itu menyodoknya hingga ia tak berani bergerak sama sekali.
Wu Yuxuan mulai menggeliat tak karuan, "Jangan... jangan..."
Su Nanfeng menarik jari panjangnya, kedua tangan mencengkeram pinggulnya, "Jangan bergerak..."
Ia memutar pinggulnya, menggunakan benda besarnya terus menggesek dan menjelajahi pintu masuk sumber peach blossom-nya, setelah berusaha lama akhirnya menemukan pintu gerbang yang merasuk tulang, dengan tergesa-gesa menggenggam 'saudaranya', melesatkan tubuh ke depan, menusuk dalam, memasukkan benda besar itu ke dalam kehangatan lembabnya, ia mengerang nyaman, "Sangat ketat..."
Wu Yuxuan malu marah, ingin mendorongnya tapi tangannya justru diremas, dengan sengaja menarik kedua tangannya untuk bersama-sama memegang Salju Berkilau miliknya sendiri. Tangannya di bawah, tangan pria itu di atas, tangan pria itu menggerakkan tangannya terus meremas Salju Berkilau yang lembut, sambil berkata kata-kata mesum, "Sayang, cepat raba, benar-benar lembut, sangat nyaman..."
Wu Yuxuan memaki, "Kau benar-benar mesum!"
Pinggul Su Nanfeng tiba-tiba melakukan tusukan keras, wanita itu menjerit, di telinganya terdengar tawa nakalnya, "Kalau kau manis, aku akan menyayangimu dengan baik."
"Brengsek! Tak tahu malu!"
Teriakan Wu Yuxuan belum reda, Su Nanfeng kembali mempercepat ritme goyangan pinggulnya, menembus dalam-dalam ke dalam tubuhnya berulang kali.
Wu Yuxuan benar-benar tidak berani lagi memaki, tapi Su Nanfeng sungguh seorang brengsek level dewa, menggigit biji telinganya sambil terus bertanya "Nyaman? Masih mau? Aku genjot lebih keras ya? Mintalah padaku" dan pertanyaan tak tahu malu sejenisnya.
Wu Yuxuan tidak ingin menanggapi, ia sengaja mengurangi kekuatan genjotan. Benda besarnya bergerak lambat dalam liang madunya, menggesek gioknya. Gerakan lambat ini justru membuatnya semakin tak tahan, bagian terdalam tubuhnya semakin membara.
Ia sendiri tak bisa membedakan apakah lebih tahan dengan gerakan lambatnya atau cepatnya, seluruh tubuhnya meronta-ronta...
Su Nanfeng sementara menarik diri dan membuatnya bertumpu pada tepi kompor. Kedua tangannya menyusup dari ketiak kiri-kanannya menuju dua gundukan salju berkilau, telapak lebar itu mencengkeram puncak merah muda, jemarinya dengan serakah meremas-remas. Bagian bawah tubuhnya mengayunkan pinggang masuk kembali ke bagian terdalam, menggerakkan tubuhnya naik turun, masuk keluar berulang kali, menggunakan kehangatan dan kekencangannya untuk merangsang benda besarnya.
Wu Yuxuan sama sekali kehilangan kesadaran untuk melawan. Dalam ritme lambatnya, sensasi nikmat mulai merambat. Tubuhnya lemas bergelombang, erotan dari mulutnya semakin menjadi-jadi, membangkitkan gairah.
Su Nanfeng dengan tajam merasakan perubahan pada tubuhnya, dengan enggan melepaskan salah satu Salju Berkilau miliknya. Satu tangan mengangkat kakinya, sedikit menggeser sudut sebelum menancapkan dalam-dalam ke titik terdalamnya.
Karena masuk terlalu dalam, Wu Yuxuan tak kuasa mengeluarkan erangan lembut. Lidah panjang Su Nanfeng yang hangat menjilati setiap inci kulit leher putihnya, setiap sentuhan membuatnya menggigil hebat. Gelombang kenikmatan langsung menyapu seluruh tubuhnya. Tubuh sensitifnya tak tahan menahan ekstase ini, mulut mungilnya tanpa sadar merintih, "Ya...Ah...Ya..."
Su Nanfeng sangat menyukai reaksi jujur Wu Yuxuan ini. Dengan lebih bergairah ia menguasai tubuhnya, sambil bergurau di telinganya, "Sayang, kau suka ya?"
Tubuh Wu Yuxuan lemas tak berdaya. Seluruh suaranya telah berubah menjadi Erotanan, tak mampu lagi merangkai kalimat utuh. Hanya desahan mesra yang menjadi jawaban untuknya.
Gairah dalam tubuh Su Nanfeng semakin membara oleh reaksi Wu Yuxuan. Seluruh badannya panas bagai gunung berapi. Ia sama sekali tak ingin berhenti, hanya ingin terus menggenjot dalam-dalam, terkubur...
Posisi doggy style yang terlalu lama membuat pergelangan tangan Wu Yuxuan perlahan tak kuat menahan. Tubuhnya mulai melorot sedikit, Su Nanfeng mengangkat tubuhnya kembali dan memeluknya dalam posisi berhadapan di dada kekarnya. Dada montoknya yang seperti salju berkilau direkatkan ke dada bidangnya, terus-menerus diremas sementara lidahnya menjarah madu dari mulut mungilnya. Gerakan pinggangnya yang tak henti menggoyang membuatnya limbung, terdengar suara teredam "Mmm..." dari mulutnya.
Su Nanfeng menggenggam erat "salju berkilau"-nya lalu menyerbu dengan Benda Besar-nya. Sensasi nikmat membuat seluruh tubuhnya gemetar, dari "sumber peach blossom" memancar cairan panas yang membasahi Benda Besar-nya hingga lepek seperti baru dicelupkan ke air.
Setelah menggoyang Wu Yuxuan cukup lama, Su Nanfeng akhirnya melepas hasratnya dalam sebuah serbuan ganas terakhir.
Usai bercinta, Su Nanfeng yang sudah puas langsung menggendong Wu Yuxuan yang lemas seperti boneka kain ke lantai atas. Sepanjang tangga, Benda Besar-nya yang sudah lunak setelah melepaskan isi masih bandel mengendap di dalam, sementara mulutnya tak berhenti menyiksa puncak merah muda di "salju berkilau"-nya dengan ujung lidah yang lincah.
Pertunjukan nyanyian yang penuh gairah ini menghabiskan banyak tenaga Wu Yuxuan. Tubuhnya setengah menggantung di badan Su Nanfeng hingga akhirnya diletakkan di ranjang, barulah ia merasa sedikit aman. Namun pria yang masih menindihnya malah membuka lebar kedua kakinya, sepertinya ingin terus menyerbu dengan kasar.
