Bab 267 Aku Hancurkan Rumah Sakitmu yang Jelek
"Tidak, aku tidak mau pergi! Aku harus menyelamatkanmu, Su Nanfeng, tahanlah, tahanlah untukku! Kalau kau berani mati, aku pasti akan menggali kuburanmu!'"
Tangan Wu Yuxuan gemetar tak henti, dalam keadaan panik dia menekan luka Xu Liunian, berusaha menghentikan aliran darah dengan cara ini. Tapi sia-sia, darahnya mengalir dari luka tembak, melewati tangannya, mengalir di otot dada hingga ke tanah. Wajahnya semakin pucat, napasnya semakin lemah.
Wu Yuxuan menangis tersedu-sedu.
Tentara bayaran yang menembak tadi semakin mendekat, Wu Yuxuan dan Su Nanfeng bagai anak domba kecil yang masuk kandang serigala. Tentara bayaran itu siap menerkam dan melahap mereka kapan saja.
Dalam situasi putus asa yang suram ini, tiba-tiba suara gemuruh menggelegar di langit. Wu Yuxuan mendongak dan melihat beberapa helikopter mendekat dengan cepat, berputar-putar di udara.
Banyak parasut turun dari langit, hujan peluru padat menghujani tubuh tentara bayaran yang mengepung Wu Yuxuan dan Su Nanfeng.
Tidak ada satu pun peluru yang meleset!
Wu Yuxuan tidak tahu siapa mereka, tapi dia yakin mereka datang untuk menyelamatkan!
Hampir semua tentara bayaran ditaklukkan dalam sekejap, dari salah satu helikopter turun beberapa dokter. Orang yang memimpin para dokter itu dikenali oleh Wu Yuxuan, dia adalah Lin Dong!
Di bawah arahan Lin Dong, dokter segera membawa Su Nanfeng ke dalam helikopter, melakukan pembalutan sederhana untuk menghentikan pendarahan, lalu mengirimnya ke rumah sakit terdekat.
Selamat!
Su Nanfeng didorong masuk ke ruang operasi. Wu Yuxuan merasa seluruh tenaganya mengering, tubuhnya lunglai seperti lumpur dan terjatuh di lantai. Pintu ruang operasi tertutup rapat. Banyak dokter dan perawat yang keluar-masuk, tapi tak satu pun membawa kabar bahwa Su Nanfeng selamat.
Wu Yuxuan jongkok di sudut dekat ruang operasi, tatapannya kosong namun tak berkedip menatap pintu ruang bedah. Ia berharap di detik berikutnya, saat pintu terbuka, pria brengsek Su Nanfeng itu akan keluar sambil mengulurkan tangan dan berkata: "Wanita bodoh! Tak tahukah kau lantai ini dingin? Bangun!"
Tapi tidak ada.
Kedua tangan Wu Yuxuan saling mencengkeram. Jika Su Nanfeng benar-benar meninggal, apa yang harus dilakukannya? Ia menggigit bibir, berusaha menahan tangis.
Entah berapa lama, pintu ruang operasi akhirnya terbuka. Seorang perawat berteriak, "Sudahkah keluarga pasien datang? Segera periksa golongan darah, stok darah di bank darah tidak cukup!"
Lin Dong segera menjawab, "Belum. Golongan darahnya apa?"
Perawat: "Golongan A."
Lin Dong merasa kebingungan.
Wu Yuxuan gemetar sekujur tubuhnya, dengan kaki yang lemas mendesak ke depan, menarik tangan perawat dengan penuh emosi, "Aku...aku golongan O, aku bisa!"
Wu Yuxuan yang penuh darah membuat perawat mengira dia juga terluka, langsung menggeleng kepala menolak, "Nona, kau tidak boleh."
Tanpa bertanya alasannya, dia langsung membentak, "Banyak tingkah! Cepat ambil darahku! Kalau yang di dalam itu tidak selamat, aku hancurkan rumah sakit sialanmu ini!!"
Akhirnya Wu Yuxuan dibawa perawat ke unit pengambilan darah. Dengan desakannya, perawat terpaksa mengambil 500Cc darah dari pembuluh darahnya.
Belakangan, Su Ming dan Lin Ci tiba. Tubuh Wu Yuxuan tak berdaya sama sekali, bahkan tak sanggup menyapa mereka.
Entah berapa lama, lampu ruang operasi akhirnya padam. Dokter keluar sambil melepas masker. Su Ming buru-buru bertanya, "Dokter, bagaimana kondisi anak saya?!"
Dokter menjawab, "Peluru sudah dikeluarkan, tapi karena kehilangan banyak darah, pasien masih belum sadar. Kalau bisa melewati masa subur dan bangun, semuanya akan baik-baik saja."
Mendengar Su Nanfeng selamat, pandangan Wu Yuxuan langsung gelap. Akhirnya dia bisa pingsan dengan tenang.
Saat Wu Yuxuan bangun, dia sudah berada di kamar pasien. Setelah tidur tiga hari tiga malam, Lin Ci lah yang terus merawatnya dan memberinya makanan cair.
Menurut Lin Ci, Su Nanfeng sudah dipindahkan ke rumah sakit lain oleh Su Ming. Bukan hanya dia, bahkan Lin Ci pun mungkin tak bisa menemuinya lagi.
Wu Yuxuan juga tidak benar-benar ingin bertemu Su Nanfeng, dia hanya ingin memastikan apakah pria brengsek itu baik-baik saja.
Hati Wu Yuxuan terasa lega, akhirnya dia punya waktu untuk merenungkan seluruh proses sejak diculik hingga munculnya Su Nanfeng yang terluka lalu sekaligus diselamatkan oleh Lin Dong.
Serangkaian kejadian ini terlalu aneh.
Setelah keluar dari rumah sakit, Wu Yuxuan langsung kembali ke hotel tempat menginap. Dia berbaring tak berdaya di ranjang hotel sendirian, dari siang ke malam hingga siang lagi, namun pria brengsek yang selalu menjadi "pemanjat jendela" itu tak kunjung muncul.
Tanpa kehadiran Su Nanfeng, hati Wu Yuxuan terasa hampa. Tidurnya tidak nyenyak, lingkaran hitam di matanya sangat jelas. Setiap kali berkedip, rasanya sakit menusuk-nusuk yang hampir membuatnya tak bertahan.
Meskipun demikian, Wu Yuxuan tetap harus bangun dengan tubuh lelah - hari ini adalah hari dimana dia mewakili perusahaan pernikahan Miyin untuk mengikuti kompetisi pernikahan nasional.
Saat Han Lin mengetuk pintu, Wu Yuxuan sedang mencuci muka dan gosok gigi. Melihat bayangannya di cermin yang tampak sangat kelelahan, dia memakai riasan tebal dan bedak yang sangat kental untuk menutupi lingkaran hitam di matanya.
Wu Yuxuan naik mobil yang telah disiapkan perusahaan menuju lokasi kompetisi. Sepanjang perjalanan, Han Lin terus bertanya tentang persiapan kompetisi, tidak lebih dari soal kelengkapan persiapan dan semacamnya.
Wu Yuxuan bisa merasakan ketidakpuasan dalam ucapan Han Lin, tapi dia tidak terlalu mempedulikannya.
Wu Yuxuan pertama kali mengikuti kompetisi level ini. Saat tiba di lokasi, dia terkesima. Di belakang panggung kompetisi, dia bertemu An Ruoqin, namun karena terlalu sibuk hanya sempat menyapa sekilas.
Saat mengambil nomor undian, Wu Yuxuan bertemu Zhang Yue. Mereka berdua kemudian berjalan bersama.
Ada sepuluh peserta dalam kompetisi hari ini. Akan dipilih juara 1-3 dan satu penghargaan inovasi terbaik. Kompetisi pernikahan yang megah ini akan mengantarkan perusahaan pemenang ke puncak kejayaan, sementara desainer gaun pengantin karyanya juga akan mencapai kepala karir.
Terutama bagi Wu Yuxuan yang masih pemula dan belum terkenal, jika bisa debut resmi melalui platform ini akan menjadi awal yang sangat menjanjikan.
Tapi Wu Yuxuan tidak memikirkan yang muluk-muluk. Baginya sudah sangat beruntung bisa mewakili perusahaan. Dua puluh menit setelah pengambilan nomor, Zhang Yue datang meminta tukar nomor karena terlalu gugup ingin presentasi lebih awal. Wu Yuxuan menganggap nomor 4 atau 6 sama saja, lalu menyetujui dengan senang hati.
Setelah penukaran, urutan presentasi Wu Yuxuan menjadi nomor 6 sedangkan Zhang Yue nomor 4.
Aturan kompetisi: 10 peserta mengundi nomor 1-5 masuk Tim 1, nomor 6-10 masuk Tim 2.
Penilaian dilakukan per tim dengan kriteria kombinasi 500 voting langsung di lokasi + sms ponsel nasional. Peserta dengan voting terendah di tiap tim langsung tersisih.
