BAB 282 Gadis Baikku
Hampir bersamaan, Su Nanfeng dan Wu Yuxuan sama-sama gemetar. Benda Besar yang terkubur dalam bagian terdalamnya mulai melepaskan hasrat, seperti senapan laser yang menembakkan semangatnya ke dalam ruang bunga yang hangat.
Tubuh Wu Yuxuan lemas, seluruh badannya tak berdaya terkapar di lantai, "Cukup... sudah cukup kan..."
"Tidak, belum! Kita sudah janji dua kali!"
"Bagian Su Nanfeng sebenarnya sudah melembut, tapi ia belum puas. Ia menarik tangan kecil Wu Yuxuan dan menaruhnya di 'miliknya', menggunakan telapak tangan mungilnya untuk membangkitkan kembali kekuatan tempurnya."
"Di bawah usaha tangan mungil Wu Yuxuan, Su Nanfeng kembali bersemangat. Wanita itu seolah mengalami teror besar menjerit ketakutan, berusaha kabur dari 'tunggangan' yang tegak berdiri."
"Kecil manis, jangan coba lari. Diamlah manis."
"Tak..."
"Su Nanfeng mengangkat satu kaki Wu Yuxuan ke bahunya, tangan satunya menekan kaki lainnya ke lantai. Kaki gadis itu membentuk sudut mengejutkan, sementara ia berlutut di pusat sudut itu. 'Aku tahu kau suka. Akan kuberi yang terbaik, jangan malu-malu.'"
"Desisan lembut Su Nanfeng membuat hati Wu Yuxuan bergetar lembut. Nafsu dalam tubuhnya kembali tersulut. Ia mengecup bibir mungilnya dengan lembut, sementara 'miliknya' menyusup masuk ke mulut mungil itu."
"Dua mulut terpuaskan bersamaan. Gadis itu membalas dengan bingung, jiwa mabuknya bergejolak. Ia menutup mata indahnya, mulutnya merintih tak sadar, 'Ingin sekali... ingin...'"
"Mendengar ucapan Wu Yuxuan, sudut bibir Su Nanfeng mencuat. 'Sayang, kalau mau... mintalah padaku untuk memuaskanmu!'"
Wu Yuxuan hampir dibuat gila oleh permainan Su Nanfeng. Ia sendiri tak tahu sejak kapan menjadi begitu tak bisa menahan diri, begitu ingin terus-menerus mendapatkannya. "Tolong kau hancurkan aku... ya... kumohon..."
Su Nanfeng mendorong ke depan dengan kekuatan penuh. Dalam sekejap, benda panjangnya yang perkasa terbenam hingga ke titik terdalam tubuh Wu Yuxuan, seketika mengisi kekosongannya.
"Ah, besar sekali—" Sensasi kepenuhan yang tiba-tiba itu nyaris membuat Wu Yuxuan kehilangan akal. Meski kesadarannya berkabut, hatinya tetap jernih. Ia tak lagi bisa lari dari perasaan pria ini. Tak ingin terus menekan cintanya, hanya ingin mengekspresikan kegilaan hatinya yang bisa merasakan kenikmatan tak terkendali dari dorongan kerasnya.
Sebelum mengambil keputusan ini, Wu Yuxuan sudah menyiapkan skenario terburuk: hubungan mereka mungkin tak akan berujung. Tapi bahkan jika tak melangkah, hatinya yang pernah begitu mencintai tetap tak bisa membuka diri untuk pria lain. Hidupnya hanya untuk dia.
Namun jika keberaniannya melangkah tetap tak membuahkan hasil baik, setidaknya ia pernah merasakan puncak kenikmatan bersamanya.
Entah melangkah atau tidak, hasilnya tetap sama. Mengapa tak dicoba? Memiliki meski sesaat, bukankah itu juga kebahagiaan?
Su Nanfeng tidak tahu rencana "memotong kayu bakar dari bawah periuk" Wu Yuxuan. Ia hanya tahu wanita kecil di bawah tubuhnya yang sedang menikmati kesenangan adalah calon istrinya. Hanya dialah yang pantas menjadi istri, maka ia memberikannya gairah liar, kedua tangan mencengkeram pinggang rampingnya sambil memutar dan mengayun dengan ritme yang membawa mereka bersama ke surga dunia.
Rongga dada kekar Su Nanfeng terus-menerus menekan ke arah Wu Yuxuan, masuk dan keluar dengan hentakan keras, setiap kali sengaja menggesek titik sensitifnya.
"Aah... begitu dalam..."
Keringat sudah memenuhi dahi Wu Yuxuan. Rambutnya menempel di kening, diusap lembut oleh jari-jarinya sebelum ia kembali menghujamkan tusukan ganas. Ia menatap tubuh putih wanita kecil itu bergoyang di bawahnya, sebuah kenikmatan jiwa-raga yang tak terhingga.
Setelah beberapa hentakan kuat, gelombang kenikmatan yang familiar mulai merambat dari tulang punggungnya. Pinggulnya tiba-tiba menghujam sampai ke titik terdalam, melekat erat sambil menuangkan seluruh kepuasan ke dalam kehangatan tubuhnya.
Sesuai janji dua kali, hadiah Su Nanfeng untuk Wu Yuxuan selesai. Tubuhnya lunglai rebah di atas tubuh wanita itu, bibirnya terus menciumi air mata yang mengalir karena tak tahan menerima gairahnya. "Gadis baikku, kau luar biasa!"
Su Nanfeng akhirnya berbaik hati membebaskan Wu Yuxuan. Hampir setiap kali setelah berhubungan intim, dia selalu terlihat lemas tak berdaya, sementara Su malah tampak segar bugar, sama sekali tak terlihat sebagai pihak yang aktif.
Wajahnya dipenuhi ekspresi puas. Ia mengambil baju Wu Yuxuan yang tergeletak di lantai lalu dengan "penuh perhatian" membantunya berpakaian, bahkan tak tahu malu berkata bahwa karena dialah yang melepas, maka pantas pula dia yang mengenakannya kembali.
Wu Yuxuan hanya punya dua kata: Cih!!
Saat Su Nanfeng memakaikan baju untuknya, benda kecil itu kembali ditempatkan di dalam tubuhnya, dengan remote control tetap di genggamannya.
Wu Yuxuan...
Tak lama setelah Wu Yuxuan kembali ke kursi kerjanya dari ruang rapat, email pekerjaannya menerima pemberitahuan lowongan internal perusahaan MiYan. Setelah membukanya, tertulis bahwa karena restrukturisasi internal, MiYan akan melakukan integrasi ulang sumber daya dan pengelompokan kembali untuk semua cabang di seluruh negeri, sekaligus redistribusi SDM.
Wu Yuxuan sebenarnya baru bergabung di perusahaan ini kurang dari setahun, ditambah posisinya yang biasa saja, membuatnya tak terlalu memahami urusan internal. Tapi dia pernah melihat Gu Zhengting menggunakan metode serupa untuk mengintegrasikan Pearl Group milik Keluarga Gu, mengganti semua personel kunci dengan orang-orang kepercayaannya.
Cara yang digunakan Su Nanfeng ini mungkin tak jauh berbeda prinsipnya.
Wu Yuxuan awalnya tak terlalu mempedulikan hal ini. Tapi dia tak menyangka aksi Su Nanfeng begitu cepat - baru tiga hari sejak email pengumuman dikirim, hasil integrasi sudah keluar...
Direktur Utama berprestasi gemilang, langsung ditransfer ke Perusahaan Induk MiYan, benar-benar sebuah promosi. Sementara Ketua Kang yang akan pensiun dalam beberapa tahun, langsung disetujui pengajuan pensiun dini oleh Perusahaan Induk MiYan dan digantikan oleh ketua baru dari cabang lain. Ketua baru ini bisa dibilang "diterjunkan dari atas", kabarnya kakak kandung asisten pribadi Su Nanfeng, pasti orang kepercayaannya.
Adapun Han Lin... tidak ada mutasi sama sekali...
Ketua baru langsung menunjukkan taringnya. Api pertama langsung menyambar Han Lin, mengkritik habis laporan kerja dan karya desainnya selama ini. Ketua baru berhasil membentuk citra "nenek sihir jahat".
Han Lin adalah orang berkemampuan luar biasa. MiYan memberi banyak kesempatan pengembangan, melatihnya menjadi desainer gaun pengantin ternama, bahkan menyerahkan kendali sumber daya cabang perusahaan ke tangannya. Tapi dia menyalahgunakan jabatan untuk "kerja sampingan" yang merugikan perusahaan. Sebagai bos, Su Nanfeng tentu tak mau membiarkannya. Awalnya dia ingin memakai "gadis baik"-nya untuk menghadapi Han Lin sekaligus memamerkan bakat sang kekasih.
