Bab 289 Langit Sudah Kelabu!
Butiran air mata bergantung di sudut mata Wu Yuxuan yang berkilau: "Tuan Su, kumohon jangan lanjutkan lagi. Aku sudah tak sanggup...."
Su Nanfeng tidak menunjukkan sikap dengan kata-kata, namun pinggangnya bergoyang ke depan dan belakang. Gerakan pinggulnya menggesekkan benda miliknya di sumber peach blossom-nya, sesekali kepala benda besar itu tak sengaja menyentuh mutiara giok kecilnya. Gelombang kenikmatan yang terus menerus membuatnya sangat tersiksa, kerakusan akan kebahagiaan yang tak terkendali menggerogoti akal sehatnya...
...Yang lebih menakutkan, mulut kecil Wu Yuxuan sedang menggigit kepala benda besar itu dengan penuh hasrat, seolah ingin menelan seluruhnya.
——Gesekan yang terus-menerus membuat Wu Yuxuan semakin tak puas... Seolah sangat menginginkan benda besar panjang dan tebal itu masuk, terus mengaduk hingga cipratannya membanjir, menghantamnya dengan keras.
Wuuwuuu——Wu Yuxuan hampir menangis. Dia tak tahu mengapa muncul pikiran mesum seperti ini, tapi dirinya benar-benar merasa hampa, sangat tersiksa... Tangan mungilnya tanpa sadar mulai mengelus dua kelembutan di dadanya, sensasi lunaknya sangat nikmat, ujung jarinya menyentuh titik yang mengeras.
...Sangat menggairahkan...
Melihat ini, tangan besar Su Nanfeng segera menutupi tangan mungilnya, membimbing jemarinya membelai salju berkilau yang lembut, bergumam kagum: "Kecil manis, kau bahkan bisa bermain seperti ini, begitu... Gunakan jarimu untuk menjepit..."
Wu Yuxuan mengikuti petunjuk Su Nanfeng, seketika mendapat hadiah kenikmatan yang memuaskan, dia semakin keras menggosok.
"Kecil manis, mohon padaku untuk masuk ya..."
"Hmm... sakit..."
Bagian Wu Yuxuan itu menerima tusukan terlalu kasar dari Su Nanfeng. Ia merasa area merah merona itu pasti sudah lecet, tapi pria serigala lapar ini masih tak mau melepaskannya.
Su Nanfeng berbisik mesra di telinga Wu Yuxuan, "Aku akan memberimu suntikan, takkan sakit lagi!"
Usai berkata, benda panjang sekeras batu itu menancap brutal ke lorong basah Wu Yuxuan yang ketat, menerobos lapisan demi lapisan hambatan. Di perut bagian bawahnya, bentuk bulat bergelombang jelas terlihat...
"Ahh..."
Erotanan Wu Yuxuan meresap hingga sumsum Su Nanfeng. Dua buah mungilnya bergoyang mengikuti gerakan tusukannya, melukis lengkungan dalam yang memabukkan - sebuah pesta visual yang memuaskan.
Kedua tangan Su Nanfeng mencengkeram Salju Berkilau-nya sebagai tumpuan, menggenjot tanpa ampun. Setiap tusukan menembus hingga ke akar, tanpa secuil kelembutan...
"Masih sakit setelah suntikan ini?"
Wu Yuxuan mana sanggup menahan permainan Su Nanfeng. Benda keras itu berdiri tegak menembus liang madu, mondar-mandir tanpa henti. Gelombang demi gelombang guncangan membuatnya merintih, "Sakit... ahh... enak... jangan... hentikan..."
Ia sendiri tak paham apa yang diucapkannya. Pikirannya kosong bagai kertas putih.
"Tak mau? Kau mengatup begitu ketat masih bilang tak mau, katakan, apa kau sudah sangat nikmat?!" Su Nanfeng menusuk dengan kasar, menimbulkan percikan kenikmatan.
"Ya... kau... aku... o enak... ha."
Tangan kecil Wu Yuxuan erat mencengkeram lengannya, pantat mungilnya bergoyang ritmis mengikuti dorongan kerasnya, banjir "air musim semi" mengalir perlahan.
Su Nanfeng terus menggoda dengan jahat: "Apa kau sangat suka aku memperlakukanmu seperti ini?"
"Suka... hmm...!"
Wajah mungil Wu Yuxuan memerah karena hasrat, meski tubuhnya sudah terkubur dalam, ia tetap merasa kurang, "Lebih cepat, lebih keras..."
Suara 'plok-plok' silih berganti, Su Nanfeng menyerbu lebih ganas, bahkan mengaduk cairan yang keluar menjadi busa putih. Tangan besarnya mencubit puncak merah muda di dua gundukan putihnya, menarik dengan kasar. Bersama 'saudara' miliknya, ia menyerbu bagian terdalam yang sempit, mempermainkan sesuka hati.
Su Nanfeng menurunkan kakinya untuk melilit pinggangnya, melakukan tusukan ganas. Mata telanjang hampir tak bisa melihat batang yang hilir-mudik dalam tubuhnya, hanya terdengar bunyi 'pak-pak-pak' tulang kemaluan yang saling bertabrakan...
Tubuh Wu Yuxuan terdorong terus maju oleh hantaman Su Nanfeng. Tangannya mencengkeram rok pendek yang tersangkut di pinggang, setiap kali tubuhnya terhempas, tangan itu menariknya kembali dengan kasar.
“Tidak…Hmm…”
Wu Yuxuan benar-benar kelelahan, seluruh tubuhnya lemas dan pegal. Tapi tempat yang terus menerus ditembus oleh guncangannya malah semakin membuka dan menutup. Dia hanya ingin menggigit benda tegak miliknya itu, menghisap dengan kuat.
Dia semakin kuat menggenjot.
“Hmm…Akan rusak…” Tapi Wu Yuxuan tak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri. Tanpa sadar dia menggeliatkan bokong kecilnya menyambut tusukan tajamnya, kenikmatan tak terkatakan menyebar ke seluruh tubuh, cairan musim semi terus mengalir.
“Si Kecil, aku akan menghancurkanmu!” Su Nanfeng menggeram. Benda Besar-nya menerobos masuk ke mulut rahasianya, menancap kuat tanpa menyisakan celah sedikitpun. Benda Besar itu bergetar hebat menyemburkan aliran deras cairan putih membara, seperti senapan mesin yang terus menerus menembus ruang bunganya. Rangsangan dahsyat membuatnya gemetar, kesadarannya semakin kabur...
Setelah pertempuran intim, Wu Yuxuan terbaring lemas di sofa. Pinggangnya tak berdaya, seluruh tubuh terasa seperti baru diinjak-injak. Bahkan menggerakkan jari pun tak sanggup. Tapi Su Nanfeng yang baru saja melepaskan dahaga justru terlihat berenergi. Wajah tampannya memancarkan kepuasan dan kesombongan. Sorot matanya yang membara menyapu setiap inci kulitnya dari atas ke bawah, tak melewatkan sedikitpun...
Seolah siap untuk memulai pertempuran lagi.
Mata hitam Su Nanfeng menatap tajam ke arah Wu Yuxuan yang masih terengah-engah. Tatapannya yang dominan dan penuh konsentrasi memancarkan campuran cinta dan aura jahat. Kata-katanya diucapkan perlahan namun tegas: "Siluman kecil yang menggemaskan seperti kau, kau selamanya milikku. Aku akan mengurungmu seumur hidup di sampingku untuk..."
Ia mendekatkan kepalanya ke telinga Wu Yuxuan, menyempurnakan kalimat yang terputus, "Kau!"
==
Su Nanfeng mengambil tisu membersihkan bekas-bekas di tubuhnya. Seluruh kantor dipenuhi bau mesum. Wu Yuxuan akhirnya mendorongnya untuk menyalakan kipas exhaust.
Setelah lama terhuyung dalam kenikmatan, Wu Yuxuan perlahan sadar. Kakinya gemetar saat memungut dan mengenakan kembali pakaian yang ditanggalkannya.
Namun——
Wu Yuxuan menyadari kemeja putihnya sudah rusak tak bisa dipakai. Ia terpaksa memakai baju ketat penghangat di dalam, lalu mengenakan setelan jas profesional yang harus dikancing rapat agar tak memperlihatkan bagian dalam.
Celana dalamnya yang robek di bagian selangkangan masih bisa ditutupi rok pendeknya.
Tapi masalahnya...ke mana celana dalamnya...
Ia mencari ke seluruh kantor bahkan sampai mengobrak-abrik tempat sampah, tapi tetap tak ditemukan. Saat bertanya pada Su Nanfeng, ia hanya menggelengkan kepala.
Sebenarnya, celana dalam itu disembunyikan Su Nanfeng di saku jasnya. Ia sengaja tidak mengembalikan karena...
Wu Yuxuan tidak bisa menemukan celana dalamnya dan tidak ada pilihan lain, terpaksa ia tidak memakainya sama sekali!
Sungguh tidak masuk akal!!!
