Pelajaran ke-332 di Baidu
Jari-jari Su Nanfeng memainkan sehelai rambut panjang Wu Yuxuan yang dikeritingkannya, "Kecil manis, lebih imut."
Imut adek lo!
Tapi Wu Yuxuan tak bisa mencacinya, kalau sampai berani, pasti dia akan balas: "Adikku memang imut."
Hanya bisa dalam hati M...MP.
Tangan Su Nanfeng menarik keluar dari rambut Wu Yuxuan, tubuh kekarnya berguling menindihnya, dia menjerit: "Aku tertindih, berat sekali kau!"
Mendengar itu, telapak tangannya menahan kedua sisi tubuh Wu Yuxuan, mengurungnya di tengah, "Kalau sudah kecil manis, harusnya melakukan hal yang pantas untuk kecil manis?"
Wu Yuxuan benar-benar tak kuasa mengeluh, pria birahi yang selalu siap kapan saja ini mulai lagi...
Su Nanfeng menundukkan kepala, menggigit lembut biji telinga Wu Yuxuan, tubuhnya langsung gemetar, "Jangan..."
Su Nanfeng selalu puas dengan reaksi tubuhnya, sudut mulutnya mencuat: "Kenapa masih sensitif begini?"
"Gatal!"
"Kau mau kuusap?"
"Tak mau..."
"Jangan..." yang diucapkan Wu Yuxuan terdengar lembut dan manis tanpa kekuatan mengancam sama sekali. Su Nanfeng langsung tahu ini cuma mulut dan hati tidak sejalan. Tapi sikapnya yang berpura-pura menolak ini justru membuatnya semakin bergairah, "Kecil manis, sudah berhari-hari tak kusentuh. Menurutmu, bisakah hubungan suami istri harmonis tanpa kehangatan?"
Saat Su Nanfeng berbicara, hawa panas dari mulutnya menyembur langsung ke kulit Wu Yuxuan. Lembab dan hangat, membuat pipi mungilnya memerah malu, "Siapa yang jadi istri kamu..."
Semakin Wu Yuxuan bersikap demikian, semakin berkobar-kobar sorot mata gelap Su Nanfeng.
Hmm!
Su Nanfeng menyergap mulut mungil Wu Yuxuan. Ia mengecap rasa manis samar di sela bibirnya, hangat dan lembab. Lidah panjangnya menjelajah dalam-dalam, menghisap dengan penuh hasrat di mulut mawar itu, terus berusaha mendekat... mendekat... dan semakin dekat...
Dengan belitan lidah ini, ia ingin menumpahkan seluruh kerinduannya selama ini.
Ciuman bergelora Su Nanfeng seketika mengacaukan indera Wu Yuxuan. Desakannya yang liar namun tak kasar, naik turun seperti ombak, merampas jiwa raganya. Tanpa sadar tubuhnya selalu terbuka, ingin menerima segala yang diberikannya.
Ciuman lembutnya yang penuh kasih sayang bergerak dari bibir Wu Yuxuan ke dagunya, meninggalkan bekas basah yang panas di tulang selangkanya. Tangannya menjelajahi tubuhnya, mengikuti lekuk tubuhnya dengan sentuhan jemari.
Saat Su Nanfeng melepaskannya, nafasnya sudah terengah-engah. Ia menyadari piyama tipis yang dikenakannya memperlihatkan siluet tubuh proporsionalnya. Kulit putihnya memancarkan cahaya memabukkan dengan areola merah di wajah yang membuat seluruh tubuhnya panas.
Su Nanfeng menarik nafas dalam, "Sengaja memakai ini untuk membuatku ingin melakukan kejahatan?"
Pakaian Wu Yuxuan kebanyakan dipilih langsung oleh Su Nanfeng. Namun piyama transparan dengan efek kabut ini, meski bukan pilihannya, justru terlihat lebih indah dari yang biasa ia beli - benar-benar memanjakan mata.
Memang benar tuduhan Su Nanfeng. Piyama ini sengaja dibeli Wu Yuxuan untuk... memancing nafsunya.
Wu Yuxuan ingin menampilkan sisi terbaiknya tanpa reservasi di depan Su Nanfeng, berusaha merebut perhatian lebih dari tatapannya.
Seperti pepatah, wanita berdandan untuk yang menyukainya.
Wu Yuxuan menggigit bibirnya, wajahnya sudah memerah sepenuhnya, "Aku baca di Baidu katanya...、katanya pria suka ini, jadi aku beli..."
"Rencananya pakai baju seperti ini menggoda aku? Atau mungkin...siapkan posisi khusus?"
Wu Yuxuan tak tahan terus diinterogasi suara berat magnetis Su Nanfeng, akhirnya mengaku polos: "Waktu itu kupikir kau benar-benar bersama Lin Fei, aku ingin belajar cara membuatmu tetap di sini, tak kusangka...aku salah paham...|"
Ucapannya semakin lirih di akhir, saat menatap ke atas bertemu sorot mata Su Nanfeng yang berapi-api seperti gunung berapi, panasnya seakan bisa membakarnya.
Hati Su Nanfeng sedikit tertusuk, memeluk Wu Yuxuan lebih erat, "Sayang, mulai sekarang aku akan jaga jarak dengan wanita lain, tak akan membuatmu salah paham lagi."
Ia menatapnya dalam-dalam, "Benar sudah mantap?"
"Mantap apa?"
"Lakukan!"
“...”
Hal seperti ini bukannya selalu dia yang tak punya suara? Kok tanya-tanya dia?
Su Nanfeng malah bersemangat, "Kau bilang, lakukan atau tidak?"
Sikapnya persis "kau bilang lakukan ya lakukan, tidak ya tidak" begini, sengaja menyusahkannya...
Wu Yuxuan tentu bersedia membuka hati untuk Su Nanfeng, dua hati yang berapi-api saling bertemu, dengan gila-gilaan saling memiliki tubuh masing-masing.
Tangan Wu Yuxuan menempel di wajah Su Nanfeng, menggosok perlahan seperti kucing kecil yang malas, gerakannya...
Mata Su Nanfeng yang gelap menciumnya, melanjutkan belitan lidah gila yang terputus tadi, keduanya terjerat dalam.
Wu Yuxuan memanfaatkan saat Su Nanfeng melepas bibirnya, berbisik tegas di telinganya: "Lakukan!"
Begitu kata-kata itu terucap, baju Wu Yuxuan sudah remuk di genggaman tangan yang tak sabar. Ia tak bisa menahan diri lagi, kerinduannya membara.
Ketergesa-gesaannya membuat Wu Yuxuan tak langsung bisa menerima. Ada sedikit penolakan, namun ciumannya yang bertubi-tubi menyebarkan kelembutan, membuat tubuhnya meregang dalam dekapan, membiarkan semua penghalang terlepas hingga hanya tersisa celana dalam.
Su Nanfeng bangkit, melepas pakaiannya satu persatu di hadapannya. Entah kenapa tiba-tiba jantungnya berdebar kencang.
Seharusnya tidak, ini bukan pertama kali dia melihatnya telanjang...
Pakaian bagian atas Su Nanfeng tak tersisa sehelai pun. Tanpa penghalang pakaian, dia bisa melihat tubuh dewasa dan sempurnanya tanpa cela. Harus diakui, posturnya memberikan dampak visual yang besar baginya. Dia malu hingga menarik selimut untuk mengubur dirinya sendiri, hanya menyisakan sepasang mata yang berputar liar.
Mengintip pria tampan sedang membuka baju diam-diam...
Proporsi tubuh pria tampan ini luar biasa sempurna. Bahunya lebar dan kokoh, menunjukkan keindahan kekuatan di setiap sudut. Delapan otot perut yang jelas di perutnya pasti menjadi screensaver para fujoshi. Kakinya panjang... Tentu saja, ketika tatapannya menyentuh area ** miliknya, dia buru-buru menutup mata. Tapi rasa penasaran yang menggelegak di hatinya membuatnya mengintip dengan mata setengah terpejam...
Yang bertemu dengan tatapan Wu Yuxuan adalah sepasang mata Su Nanfeng yang dalam dan penuh keliaran.
