Keputusan yang Dipaksakan Padanya
Su Nanfeng tidak tidur lama. Sebuah telepon membangunkannya. Ia berbicara sesuatu dengan orang di seberang telepon, sengaja merendahkan suara agar Wu Yuxuan tidak mendengar dan khawatir.
Setelah menutup telepon, Su Nanfeng naik ke ruang belajar di lantai dua. Meskipun tidak diucapkannya, Wu Yuxuan bisa menebak ini pasti berkaitan dengan Su Nanjie.
Beberapa hari terakhir, karena kurang istirahat, penampilan Su Nanfeng terlihat jauh lebih lesu daripada biasanya. Semangat ceria yang biasa terpancar darinya telah menghilang. Tatapannya membuat hatinya terasa sakit seperti dicabik-cabik.
Menjelang waktu memasak, Wu Yuxuan sengaja merebuskan sup untuk Su Nanfeng. Saat membawa sup panas ke ruang belajar, dari celah pintu terlihat pria itu tertidur di atas meja kerjanya. Khawatir sup akan dingin, ia bersiap membangunkannya agar bisa minum lalu mandi dan tidur nyenyak.
Wu Yuxuan mendekat dengan hati-hati. Saat hendak memanggil, matanya tertumbuk pada dokumen W di layar komputer meja kerjanya. Poin-poin tertata rapi dengan catatan tambahan tangan sendiri di sampingnya - semuanya berisi bukti untuk menjerat Su Nanjie.
Melihat dokumen itu, tangannya bergetar hebat. Mangkuk di genggaman terjatuh menghantam lantai. Pecahan keramik dan cipratan kuah memenuhi lantai. Suara berisik ini membangunkan Su Nanfeng yang tertidur.
Su Nanfeng mengangkat kepala, memandang kekacauan di lantai sebelum mengalihkan tatapan ke mata Wu Yuxuan. Mengikuti arah pandangannya, ia tersadar pada dokumen yang terbuka.
Dengan cepat ia mengganti mode komputer.
Tapi sudah terlambat.
Yang membuat Wu Yuxuan terkejut bukanlah dokumen itu sendiri, melainkan catatan tambahan tentang cara MENJATUHKAN hukuman pada Su Nanjie, bukan membebaskannya!
Dia terkejut, tak mengerti. Su Nanfeng yang selama ini adalah kakak yang begitu baik, bagaimana bisa justru menendang saat adiknya dalam kesulitan alih-alih membantu.
Memang Wu Yuxuan kurang memahami seluk-beluk hukum, namun prinsip "hukum tak boleh dimainkan" jelas dia pahami. Jika Su Nanfeng menjatuhkan semua catatan beranotasinya ke kepala Su Nanjie, maka Su Nanjie akan menghadapi hukuman penjara.
Ia bahkan berniat memenjarakan adik kandungnya sendiri.
Mengapa... Mengapa... Dia butuh penjelasan.
Wu Yuxuan mengarahkan tatapan penuh tanya ke Su Nanfeng. Wajahnya sama sekali tak menunjukkan kepanikan, malah tenang seperti biasa: "Aku sedang menyelamatkannya."
Menyelamatkan?!
Meski yang mengatakannya adalah Su Nanfeng sendiri, Wu Yuxuan tetap tak percaya. Namun di hatinya terjadi pertentangan: di satu sisi menolak percaya sifat aslinya seperti itu, di sisi lain sulit meyakinkan diri untuk meragukan fakta yang terlihat langsung.
Su Nanfeng berkata: "Aku tahu pamannya yang keenam mencarimu..."
Wu Yuxuan tak terkejut. Bagi kemampuan Su Nanfeng, mengetahui hal ini wajar saja.
Setelah bicara, ia berdiri dan memeluk tubuhnya. Dagu itu dengan lembut bertumpu di bahunya: "Aku senang kau akhirnya memilihku."
Pada titik ini, Wu Yuxuan sudah 100% yakin bahwa Su Nanfeng mengetahui seluruh rencana Su Zhen. Tiba-tiba dia menyadari alasan sebenarnya mengapa Su Nanfeng tidak berusaha menyelamatkan Su Nanjie, malah mengirim adiknya ke penjara.
Su Nanfeng berkata: "Tujuan akhir Paman Keenam adalah menguasai seluruh Keluarga Su. Karena itu, semua calon penerus masa depan keluarga ini termasuk dalam daftar target yang harus disingkirkan menurut rencananya."
Ternyata... Inti dan kebenaran peristiwa ini benar sesuai dugaan Wu Yuxuan. Untuk menjadi Direktur Grup Su, Su Zhen telah menyusun serangkaian rencana: mulai dari penculikan dirinya, memanfaatkan Pak Zhong dan Ye si Bekas Luka untuk menyingkirkan Su Nanfeng, hingga memastikan investigasi Su Ming nantinya hanya akan berhenti di Pak Zhong.
Namun, satu rencana ini gagal.
Kegagalan satu rencana tidak menghentikan eksekusi rencana berikutnya. Dengan kasus Su Nanjing menghancurkan Su Nanjie, jika Su Nanfeng tidak memanfaatkan momentum ini untuk mengirim adiknya ke penjara, pasti masih ada jebakan lain dari Su Zhen. Bukan hanya hukuman penjara, bahkan nyawa Su Nanjie bisa terancam.
Di antara mengirim Su Nanjie ke penjara atau kehilangan nyawa, Su Nanfeng sama sekali tidak punya pilihan lain. Jalur pertama adalah satu-satunya jalan yang bisa ditempuhnya.
Informasi yang Wu Yuxuan dapatkan dari Su Nanfeng memang tidak banyak, tapi semuanya penting. Dengan menggabungkan pengalamannya di Keluarga Gu dan sedikit perenungan, seluruh alur cerita ini langsung menjadi jelas baginya.
Su Nanfeng harus segera menangani urusan Su Nanjie. Ia tidak punya banyak waktu untuk menemani Wu Yuxuan. Perempuan itu sendiri memaklumi, setelah menghabiskan sup, pria itu segera pergi.
Wu Yuxuan duduk sendirian di meja makan. Tanpa kehadiran Su Nanfeng, selera makannya hilang. Terutama ketika mengingat rencana berdarah dingin Su Zhen, asam lambungnya naik hingga ia memuntahkan hampir semua makanan yang baru dimakan.
Perasaan ini benar-benar tak tertahankan.
Urusan Su Nanjie tidak berlarut-larut. Hanya sekitar seminggu, kasus tindak pidana penganiayaan dengan sengaja yang dilakukan Su Nanjie diputuskan dengan hukuman tujuh tahun penjara. Jika berkelakuan baik, mungkin bisa dapat pengurangan hukuman.
Setelah putusan dijatuhkan, pihak yang keberatan bisa mengajukan banding. Namun kesempatan banding ini langsung ditolak Su Nanfeng di hari persidangan. Hal ini membuat Tang Xiaoyu yang emosional menghampirinya di depan pengadilan sambil memukul dan memaki: "Su Nanfeng, apa niatmu sebenarnya? Kenapa kau tidak mau selamatkan adikmu? Kau tidak mau menolong saja sudah keterlaluan, malah menghalangi kami menyelamatkannya! Kau sudah jadi penerus Keluarga Su pilihan ayahmu, takutkah posisimu direbut Nanjie?!..."
Su Nanfeng dan Su Nanjie memang bukan saudara kandung seibu. Cara pria itu memperlakukan adiknya membuat orang luar mengira ini taktik menghabisi saingan untuk mengukuhkan posisinya di Keluarga Su.
Su Nanfeng menyuruh Xiao Hou mengantar pulang Tang Xiaoyu.
Keesokan hari setelah putusan, berbagai tuduhan tajam tentang Su Nanfeng seperti "hati yang kejam" dan "bertikai dengan saudara sendiri" semakin santer terdengar.
Tidak perlu diselidiki, sudah jelas bahwa Su Zhen yang berada di balik semua pernyataan ini.
Meski gagal membunuh Su Nanfeng, Su Zhen berhasil menyingkirkan Su Nanjie melalui Su Nanjing dan merusak reputasi Su Nanfeng - tetap tidak ada kerugian baginya.
Dengan menjanjikan banyak keuntungan kepada para pemegang saham secara diam-diam untuk menguasai Keluarga Su, pengaruh Su Zhen semakin kuat. Sementara reputasi Su Nanfeng merosot drastis, beberapa pemegang saham Grup Su mulai meninggalkan kubu pendukungnya. Kini di Dewan Direksi Grup Su...
Su Zhen dan Su Nanfeng hampir seperti dua pasukan yang saling berhadapan.
Memperjelas pertentangan ini sebenarnya bisa menjadi hal positif. Setidaknya Su Nanfeng tak perlu lagi khawatir pamannya yang keenam main kotor diam-diam.
Rencana Su Zhen memang hampir sempurna, berhasil memberinya pijakan di Dewan Direksi Grup Su. Tapi untuk menggoyang posisi Su Ming dan Su Nanfeng, masih jauh dari jangkauan.
Di hari ketiga Su Nanjie masuk penjara, Wu Yuxuan menerima telepon dari Su Nanjing.
Su Nanjing memutuskan pergi ke Afrika untuk menemui Lin Ci.
