BAB 345 MORNING SICKNESS YANG NYATA
Keesokan harinya, Wu Yuxuan muntah-muntah parah saat menyikat gigi, wajahnya pucat tanpa semangat. Dia tampak lesu dan terlihat sangat gelisah.
Su Nanfeng mencium keanehan, bertanya: "Tidak enak badan?"
Wu Yuxuan menggelengkan kepala. Khawatir Su Nanfeng terus bertanya, dia mengalihkan topik: "Aku sedang memikirkan Nanjing yang ikut Lin Ci ke Afrika. Seorang gadis yang belum pernah menderita, tak tahu apakah bisa bertahan."
Hati Su Nanfeng terasa tertusuk. Meski Su Nanjing bukan saudara kandung seibu, tapi tetaplah adik kandungnya. Dia sangat menyayanginya. Membiarkan Guo Chen melakukan hal itu padanya, sebagai kakak dia harus bertanggung jawab penuh.
Tapi rencana Su Zhen datang begitu gencar. Jika dia tidak memasukkan Su Nanjie ke penjara dan mengirim Su Nanjing ke Afrika bersama Lin Ci, dikhawatirkan akan kesulitan melawan Su Zhen.
Mengirim Su Nanjing pergi memang solusi terbaik saat ini.
Su Nanfeng menepuk-nepuk lembut bahu Wu Yuxuan, "Dengan Lin Ci yang merawatnya, pasti tidak apa-apa."
"Hah?" Wu Yuxuan menatapnya heran, "Bukannya kau selalu tidak suka..."
Wajah Su Nanfeng langsung muram. Wu Yuxuan sadar telah menginjak titik sensitifnya, segera menutup mulut.
Setelah bersiap diri, Su Nanfeng menarik Wu Yuxuan untuk sarapan bersama. Aroma telur membuatnya ingin muntah, tapi karena dia ada di sini, dia terpaksa menahan diri dan memaksakan diri untuk menghabiskan sarapannya.
Hari ini hari libur. Setelah sarapan, Su Nanfeng tidak pergi ke perusahaan melainkan masuk ke ruang belajar untuk memantau perkembangan. Data yang dikirimkan Xiao Hou menunjukkan saham Grup Su yang dipegang Su Zhen terus meningkat, menunjukkan gelagat akan menantang Su Ming.
Untungnya, Su Ming tetap Chairman Grup Su dengan pengaruh kuat. Sulit bagi Su Zhen untuk menyalipnya sekaligus. Meski demikian, Su Nanfeng tetap waspada. Pamannya yang keenam ini adalah rubah tua yang licik.
Mengenai hal ini, Su Nanfeng tak pernah membocorkan sepatah kata pun pada Wu Yuxuan. Dia mengira bahkan jika diberi tahu, "Wu Yuxuan" sebagai Wu Yuxuan takkan mengerti. Tapi "Wu Yuxuan" yang sebenarnya adalah "Gu Jingwei" pasti paham.
Wu Yuxuan menganalisis situasi saat ini: meski Su Ming menjabat sebagai Chairman, yang benar-benar mengendalikan operasional adalah Su Nanfeng. Pertarungan antara Su Zhen dan Su Ming pada hakikatnya adalah pertarungan Su Zhen melawan Su Nanfeng.
Strategi Su Zhen mengajak Wu Yuxuan "bekerjasama" menjatuhkan Su Nanfeng adalah upaya membuat kekacauan di garis belakang musuh. Tapi Su Zhen salah hitung satu hal:
Dia mengikuti Su Nanfeng sama sekali bukan demi uang. Mustahil baginya untuk berpihak pada lawannya.
Dia tidak akan bermusuhan dengan Su Nanfeng, tapi para pemegang saham lainnya... Wu Yuxuan menyadari situasi semakin serius, terutama rencana Su Zhen yang begitu matang sementara Su Nanfeng tidak punya banyak waktu untuk persiapan, hanya bisa melakukan perlawanan pasif.
Su Nanfeng menerima telepon lalu keluar rumah. Kesepian di rumah, dia membaca berita finansial. Tiba-tiba perutnya mual, dia berlari ke kamar mandi dan muntah hancur-lebur hingga sarapan paginya keluar semua.
Jika terus begini tidak boleh, cepat atau lambat Su Nanfeng pasti akan tahu.
Wu Yuxuan mencipratkan air hangat ke wajahnya, menatap bayangannya di cermin. Alisnya masih berkerut. Dia bisa menyembunyikan ini sebulan tapi tidak selamanya. Bagaimana saat perut mulai membesar nanti?
Setelah berpikir panjang, Wu Yuxuan memutuskan pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan lagi. Setelah merapikan diri, dia keluar sambil memperhatikan sekeliling apakah ada yang menguntit. Tak melihat keanehan, dia menghela napas lega.
Tapi yang tak disangkanya – di rumah sakit dia melihat sosok tak terduga.
——Guo Chen.
Guo Chen melakukan penyamaran sederhana, terlihat misterius.
Tanpa pikir panjang, Wu Yuxuan perlahan mengikuti Guo Chen untuk melihat apa maksud pria ini. Dia mengikutinya masuk ke lift.
Lift naik stabil, lantai semakin tinggi, akhirnya berhenti di bagian kardiologi.
Su Nanjie memukul proses hingga luka parah, jantungnya pada akhirnya tidak bermasalah, untuk apa ia datang ke bagian kardiologi?
Saat Guo Chen tiba di pintu, seorang dokter berbaju putih lab dengan kacamata pinggiran emas muncul menyambut. Terlalu jauh jaraknya, Wu Yuxuan tidak bisa melihat jelas bagian dada dokter itu.
Dokter dan Guo Chen berperilaku agak mencurigakan, melihat ke kiri-kanan untuk memastikan tidak ada orang di sekitar, lalu mereka masuk ke sebuah kamar kecil yang tampaknya mirip ruang ganti atau gudang.
Wu Yuxuan mengendap-endap mendekat, menempelkan telinganya pelan di sisi pintu. Percakapan dari dalam terdengar olehnya.
"Tidakkah kau merasa harga yang harus dibayar terlalu besar?" Suara Guo Chen terdengar jelas meski berusaha diredam dalam geram.
Berbeda dengan kegelisahan Guo Chen, sang dokter justru tenang: "Di dunia ini tidak ada makan siang gratis. Kau sudah mendapatkan yang kau inginkan, harus rela membayar harganya!"，？"
"Masalahnya harganya terlalu mahal, sama sekali melebihi batas kemampuanku. Andai tahu hasilnya seperti ini, aku takkan pernah menyetujui rencanamu! Sekarang Su Nanfeng sedang memburuku ke mana-mana. Kau tahu caranya - jika sampai ketemu, aku pasti mati tanpa tempat dikubur!!"
Wu Yuxuan di luar pintu semakin gemetar mendengar. Menurut perkataan dokter, Guo Chen sudah mendapatkan yang diinginkannya. Lalu apa sebenarnya yang diinginkannya?
"Apa yang kau lakukan di sini?" Seorang perawat mendorong peralatan medis mendekat, melihat Wu Yuxuan yang sedang mencurigakan di luar ruang ganti, langsung berteriak.
Wu Yuxuan merasa situasi memburuk, langsung bereaksi cepat melarikan diri. Guo Chen dan dokter di dalam mendengar suara di luar, membuka pintu melihat orang yang kabur, segera mengejar.
Rumah sakit memang luas tapi tata letaknya tidak rumit. Yu Xuan sambil lari menengok ke belakang, demi menghindari kejaran mereka, menuju jalur evakuasi darurat.
Guo Chen dan dokter mengejar sampai lift lalu kehilangan jejak.
Wu Yuxuan terus turun melalui tangga darurat sampai kembali ke bagian gynekologi baru benar-benar lega, mengambil nomor antrian lalu duduk menunggu di bangku panjang.
Dari percakapan Guo Chen dan dokter tadi, dia tahu Su Nanfeng sedang memburu Guo Chen ke mana-mana. Awalnya ingin menelepon Su Nanfeng, tapi mengingat ini di bagian gynekologi - khawatir jika Su Nanfeng mendengar obrolan tentang anak-anak saat telepon, bisa ketahuan keanehan - akhirnya urungkan niat.
Su Nanfeng yang begitu berkemampuan, bisa kaburkan Guo Chen sementara tapi tak selamanya. Sayang sekali Nanjing, gadis baik itu, hancur di tangan bajingan.
Kejadian sudah terjadi dan tak bisa diubah. Yu Xuan hanya bisa berdoa Nanjing bisa cepat pulih dari trauma. Masih begitu muda, sebagai Nona Kedua Keluarga Su, percaya di masa depan pasti akan menemukan Pangeran Tampannya.
