PENGANGKATAN!
Wu Yuxuan langsung membeku. Ekspresi Su Nanfeng yang lebih gelap dari patung Pak Gong membuatnya yakin: satu gerakan salah, pria ini akan melahapnya hidup-hidup.
Dokter Li membawa kotak P3K mendekati Wu Yuxuan: "Ada keluhan tidak nyaman?"
Su Nanfeng menyela dingin: "Dokter Li, saya undang Anda untuk memeriksa kondisi janinnya."
Dokter Li langsung tercekat, setelah itu ia berkata, "Tuan Su, cara tercepat untuk memeriksa kehamilan adalah menggunakan test kehamilan atau tes darah di rumah sakit."
Langkah Su Nanfeng melangkah besar, tangan mencengkeram pergelangan tangan Wu Yuxuan: "Ke rumah sakit."
Entah mengapa, di benak Wu Yuxuan tiba-tiba terbayang adegan "Su Nanfeng membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan, begitu dipastikan hamil langsung menggugurkan janin dalam kandungannya".
Dalam bayangan itu dirinya menjerit histeris, compang-camping. Meski sudah merengek-rengek memohon, pria itu tetap tak bergeming.
Bayangan ini terlalu menggentarkan bagi Wu Yuxuan. Dengan satu tangan mencengkeram kaki meja, tangan satunya melepas cengkeraman Su Nanfeng dengan kasar, "Aku tidak mau pergi!!"
Wu Yuxuan menundukkan pandangan, tak berani menatap Su Nanfeng. Dari desahan nafasnya, ia tahu pria itu sedang menahan amarah. Perlahan ia menggeser langkah, mengeluarkan hasil pemeriksaan rumah sakit dari tasnya.
Su Nanfeng mengambil slip hasil tes. Deretan angka dan istilah medis di sana sama sekali tak dipahaminya kecuali tulisan "positif" pada kolom urine test. Slip itu kemudian disodorkan ke Dokter Li.
Dokter Li memeriksa sejenak lalu memastikan, "Tuan Su, dia memang sedang hamil, tapi..."
"Tapi apa?!"
Dengan risiko mungkin akan dilempar keluar jendela, Dokter Li dengan berat hati menjawab, "Janinnya tidak stabil, mungkin... mungkin akan terjadi keguguran."
Setelah mendengar, hati Su Nanfeng mendadak sesak, "Apa yang terjadi?!"
Dokter Li memberitahu fakta sebenarnya: "Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan keguguran mengancam. Kasusnya kemungkinan besar karena mengonsumsi pil kontrasepsi setelah hamil..."
Setelah ucapan Dokter Li, ruangan itu kembali diselimuti kesunyian yang mencekam.
Apa yang dikatakan Dokter Li, Su Nanfeng sudah mengetahuinya. Setiap kali selesai bersamanya, dia selalu menyendiri di kamar mandi. Ketahuan sedang diam-diam minum pil kontrasepsi, diam-diam Su Nanfeng mengganti obatnya.
Saat perjalanan bisnis ke Hankou, setelah berhubungan dengannya, dia pasti meminum pil kontrasepsi asli. Padahal saat itu sebenarnya dia sudah hamil, hanya saja belum menyadarinya.
Tiba-tiba, gelombang penyesalan yang tak terhingga membanjiri hati Su Nanfeng. Hampir saja ia menjadi pelaku yang melukainya dan melukai anak mereka. Syukurlah... situasinya masih bisa diselamatkan.
Dokter Li melanjutkan: "Tuan Su, saya menyarankan untuk..."
Di titik ini, Dokter Li tak berani melanjutkan. Tapi baik Su Nanfeng maupun Wu Yuxuan sama-sama paham maksudnya: menyarankan untuk menggugurkan anak.
Sorot mata tajam Su Nanfeng menembus Dokter Li. Tatapannya dingin, kedalaman matanya menyimpan makna yang tak terbaca oleh siapapun.
Ia baru hendak membuka mulut, tiba-tiba-
Wu Yuxuan mendahului langkah Su Nanfeng, "Gugurkan."
Sederhana dan tegas, bagai bom yang dilemparkan ke air dalam, mengguncang rongga dada Su Nanfeng, menanamkan percikan api di hatinya.
Ekspresi Dokter Li penuh ketidakpercayaan, memandang Wu Yuxuan yang teguh tak tergoyahkan, lalu menatap Su Nanfeng yang wajahnya gelap bagai arang. Seluruh tubuhnya langsung merasakan firasat buruk, seolah maut sedang mendekat.
Kata "menggugurkan" mudah diucapkan, tapi Wu Yuxuan mengerahkan seluruh keberaniannya. Anak ini adalah darah daging Su Nanfeng, anugerah Tuhan untuknya. Adakah ibu yang tega menggugurkan anak sendiri? Tapi justru karena mencintai anak ini, dia harus bersikap kejam.
Anak yang tak diakui ayah kandungnya memang tak pantas lahir ke dunia untuk menderita. Dan dia tak ingin mendengar kata "menggugurkan" yang dingin dan kejam dari mulut Su Nanfeng. Biarlah dia yang mengucapkannya.
Begitu kata Wu Yuxuan berhenti, suara dingin Su Nanfeng seolah menyembur dari sela-sela giginya, "Berani sekali kau mengulanginya!"
Wu Yuxuan mengangkat wajah sedikit, bertatapan dengan sorot mata Su Nanfeng yang mengerikan. Hatinya bergetar, meski gelora dahsyat mengamuk dalam diri, dia tetap memaksa diri tetap tenang, lalu melontarkan kata: "Gugurkan."
"Masih dua kata sederhana yang sama, tapi saat meluncur dari mulutnya terasa berat seperti ribuan ton. Bukan hanya dua kata yang keluar, seluruh organ dalamnya seolah tercabik habis, sakit sampai tak bisa bernapas."
Sudut bibir Su Nanfeng berkedut hebat, pelipisnya berdenyut-denyut. Matanya menyala api kemarahan. Dengan tendangan kaki, ia menjungkalkan sebuah kursi.
Bunyi gedebuk itu seakan menghantam jantung Wu Yuxuan. Jari-jarinya meremas seprei tipis sampai basah oleh keringat dingin di telapak tangan.
Tiba-tiba lengan Wu Yuxuan ditarik kasar oleh kekuatan besar. Tubuhnya terhempas ke depan. Tatapan dingin seperti es membuat seluruh tubuhnya gemetar. Napasnya yang menusuk menyapu wajahnya: "Wu Yuxuan, berani-beraninya kau menggugurkan anak ini?!"
Wu Yuxuan menggigil menjawab, "Bukankah ini yang kau inginkan?"
Sorot mata Su Nanfeng tajam bagai belati. Jarinya mencengkeram dagu wanita itu dengan kekuatan mengerikan, "Jangan sok tahu!"
Wu Yuxuan menjerit kesakitan: "Lepaskan! Aku sakit!"
"Sakit?! Ternyata kau juga bisa sakit, kupikir kau tidak punya hati!!"
Wu Yuxuan sangat yakin, saat ini Su Nanfeng benar-benar ingin mencengkeramnya hingga tembus. Ia melemparkan dagunya, "Sengaja menyembunyikan kehamilan, apakah kau berencana diam-diam menggugurkan anakku tanpa sepengetahuanku?!"
Meski kata-kata Su Nanfeng dingin bagai es yang membeku, Wu Yuxuan tetap tak mau mengalah, "Memang kenapa? Dia seharusnya tidak datang ke dunia ini."
Braak!
Kepalan tangan Su Nanfeng melesat melewati telinga Wu Yuxuan, menghantam tembok. Buku-buku jarinya seketika berlumuran darah yang mengotori dinding putih, mengalir turun sepanjang tembok: "Wu Yuxuan, gua peringatkan kau! Jika kau berani menyakiti anak ini sedikit pun, nyawamu akan kutebus dengan nyawanya!"
"Bahkan jika aku tidak menggugurkannya, dia tetap tidak akan bertahan."
Dokter Li mengatakan, dia memiliki kemungkinan keguguran mengancam. Artinya, anak dalam kandungannya bisa hilang kapan saja.
"Aku bilang dia pasti bisa bertahan!"
Su Nanfeng berbalik badan, menarik lengan Dokter Li keluar kamar. Bunyi pintu yang dibanting begitu keras membuat pikirannya kacau.
Tanpa tekanan dari Su Nanfeng, kaki Wu Yuxuan gemetar dan langsung terjatuh di ranjang. Detak jantungnya semakin cepat, tangan mungilnya perlahan mengelus perutnya.
Jadi kemarahan Su Nanfeng tadi... untuk menyelamatkan anaknya?
Kesadaran ini membuat sudut bibir Wu Yuxuan menarik senyum...
