BAB 351 Cinta Mu Membuatku Muak

　　　　BAB 351 Cinta Mu Membuatku Muak 　　　　Jejak darah itu memicu kegembiraan sadis Lin Fei. Dengan mata kepala sendiri ia menyaksikan Wu Yuxuan merayap di lantai seperti ulat. 　　　　Lin Fei tertawa terbahak-bahak bak iblis, lalu menginjak punggung tangan Wu Yuxuan dengan sepatu haknya. 　　　　Seketika— 　　　　Aaa!!! 　　　　Jeritan itu menggema ke langit. 　　　　Lin Fei terlalu asyik melampiaskan rasa cemburu pada Wu Yuxuan hingga lupa bahwa mereka berada di perusahaan. Jeritan tadi cukup keras untuk didengar karyawan lain. 　　　　Wu Yuxuan mendengar derap sepatu kulit mengetuk lantai kayu yang semakin mendekat dengan tergesa-gesa. 　　　　Terdengar... sangat familiar... 　　　　Apakah itu Su Nanfeng? 　　　　Penglihatan Wu Yuxuan semakin buram. Andai bukan karena tekadnya bertahan, ia pasti sudah pingsan. 　　　　——Sebelum memastikan keselamatan anaknya, dia tak boleh pingsan. 　　　　Aliran darah telah menyedot seluruh tenaga Wu Yuxuan, dia terbaring seperti mayat di lantai dengan darah di bawahnya seperti cacing yang buruk rupa. 　　　　Dari kejauhan, dia melihat sosok manusia bergegas mendekat sambil berteriak: "Yu Xuan!" 　　　　Mendengar teriakan familiar itu, bibir pucat Wu Yuxuan merekah dalam senyum lega. Tangannya perlahan mengelus perutnya. 　　　　Sayang... Ayah datang... datang... 　　　　Kemudian, mata Wu Yuxuan menjadi gelap, dan dia menutup matanya. 　　　　Sangat berisik... 　　　　Di telinga Wu Yuxuan bergema suara penuh kepedihan yang terus mengguncang bahunya dan memanggil-manggil namanya dengan histeris. 　　　　Banyak orang berjas putih berlalu-lalang di sekitarnya. Dia tahu itu dokter dan perawat. Dia mencoba membuka mulut untuk meminta mereka menyelamatkan bayinya, tapi bibirnya hanya bergerak-gerak tanpa suara. 　　　　Tiba-tiba rasa sakit menusuk di lengannya - obat bius mulai disuntikkan ke tubuhnya. Dia pun tertidur, bahkan sisa kesadarannya yang terakhir pun menghilang. 　　　　** 　　　　Sinar matahari di luar jendela menerobos kaca gedung, berkilauan seperti emas cair. 　　　　Dalam cuaca cerah ini, Wu Yuxuan perlahan sadar. Bukan langit-langit putih yang menyilaukan yang pertama kali dilihatnya, melainkan wajah Su Nanfeng yang penuh dengan janggut pendek dan kehilangan pesona. 　　　　Mata Su Nanfeng mengunci dirinya erat-erat, seolah menggunakan tatapannya untuk membangun payung perlindungan yang menyelimutinya, melindunginya dari sedikit pun bahaya luar. 　　　　Wu Yuxuan menatap balik sorot mata penuh kelembutan itu, dengan susah payah mengangkat tangannya. Baru sampai setengah jalan, tangannya lunglai jatuh. 　　　　Su Nanfeng menundukkan kepala, menggenggam tangan wanita itu dan menempelkannya di pipinya, membiarkannya merasakan kehangatan tubuhnya secara kontak langsung, memberikan rasa aman yang cukup. 　　　　Jari-jari Wu Yuxuan menyentuh kelembapan hangat yang nyata. 　　　　Su Nanfeng... menangis... 　　　　Air mata Wu Yuxuan mengalir dari sudut matanya, membasahi bantal. Jari-jari Su Nanfeng dengan lembut mengusap air mata itu. 　　　　Setelah lama bertahan, Wu Yuxuan akhirnya mengatasi iblis dalam hatinya, melontarkan pertanyaan yang ingin dia ketahui jawabannya: "Anak..." 　　　　Tiba-tiba, bibir Su Nanfeng menyentuh bibir Wu Yuxuan, menggosok dengan kuat. Nafas hangat mereka saling bertautan, menyatu dalam kehidupan masing-masing. 　　　　Lama setelahnya, Su Nanfeng melepaskannya, menyentuhkan dahi dan hidung mereka, berbisik lembut: "Jaga baik-baik, kau dan anak kita harus baik-baik saja." 　　　　Byur—— 　　　　Air mata Wu Yuxuan semakin deras mengalir bagai sungai yang tak terbendung. Anaknya masih ada! Anaknya masih ada! 　　　　——Tangannya terlipat di atas perut, rasa sakit samar di perut bagian bawah membuatnya menderita, tapi begitu teringat bayi kecilnya masih hidup dengan baik di dalam rahimnya, bahkan jika ada kesulitan sebesar apapun, dia tetap bisa melewatinya. 　　　　Su Nanfeng menemani Wu Yuxuan dengan diam hingga ia tertidur baru pergi dengan tenang. Ia menyewa beberapa perawat untuk merawatnya, demi mencegah kejadian tak terduga, beberapa bodyguard juga ditugaskan berjaga di luar kamar pasien. 　　　　Sementara itu, dibawah pimpinan Xiao Hou, ia menuju sebuah rumah penduduk. 　　　　Di lantai dalam rumah terlihat genangan besar darah, Lin Fei terbaring sekarat. Luka di tubuhnya menganga, darah terus mengalir dari sudut bibirnya. 　　　　Setelah Su Nanfeng memasuki ruang dalam, Xiao Hou mengambilkan kursi untuknya. Ia kebetulan duduk di sebelah tangan Lin Fei. Begitu duduk, kakinya langsung menginjak punggung tangan perempuan itu. 　　　　Dengan hentakan keras, mulut Lin Fei mengeluarkan teriakan babi yang menyayat hati. 　　　　——Segala penderitaan yang Wu Yuxuan alami dari Lin Fei, ia akan ganti berlipat-lipat untuk orang yang dicintainya! 　　　　Melihat Su Nanfeng, mata Lin Fei langsung berbinar. Menahan rasa sakit di tubuhnya, tangan satunya yang masih bisa bergerak mencengkeram ujung celananya bagai anjing yang merengek: "Nanfeng Gege, ampuni aku, kumohon ampuni aku..." 　　　　Lin Fei terlihat sangat menyedihkan, siapa pun yang melihat pasti akan merasa iba. Tapi Su Nanfeng tidak. Ia justru menatapnya dengan wajah dingin dan muram, "Meminta pengampunan? Pernahkah kau berbaik hati mengampuni istriku?" 　　　　Dua kata "istri" itu seperti pisau tajam yang menusuk jantung Lin Fei, membuka luka lebar sebelum menjejalkan segumpal es batu ke dalamnya. Selain rasa sakit dan dingin yang menusuk, tak ada lagi yang tersisa. 　　　　Nanfeng Gege-nya, pria yang sangat dicintainya ini, ternyata menyebut wanita lain sebagai "istri"! 　　　　Tidak... tidak... bukan seperti ini. Seharusnya tidak begini... 　　　　Di dunia ini, tak ada wanita selain dirinya yang pantas menyandang status "istri" di samping Nanfeng Gege. Tidak ada yang boleh!! 　　　　Lin Fei menengadah, "Nanfeng Gege, jangan tertipu oleh Wu Yuxuan! Dia bersamamu bukan karena cinta tulus, hanya mengincar uangmu. Percayalah padaku, hanya aku yang benar-benar mencintaimu. Tak ada yang lebih mencintaimu dariku." 　　　　"Diam!" Su Nanfeng tak lagi sanggup menahan jijik, pandangannya penuh kebencian, "Cintamu membuatku muak." 　　　　Air mata Lin Fei mengalir deras, bercampur darah di wajahnya sebelum menetes ke lantai. "Nanfeng Gege, jangan perlakukan aku seperti ini..." 　　　　Dia dan Su Nanfeng tumbuh bersama sejak kecil, dan dia juga tahu bahwa ia memiliki pertunangan dengan putri Keluarga Gu, Gu Jingwei. Namun, itu tidak bisa menjadi alasan untuk menghentikan cintanya padanya, karena dia tahu perasaannya terhadap Gu Jingwei bukanlah cinta sejati, hanya sekadar mematuhi keinginan orang tua yang tidak ingin ia langgar. 　　　　Karena itu, dia yakin selama dia cukup baik dan menunjukkan keunggulannya pada Su Nanfeng, pasti ia akan jatuh cinta padanya. Untuk menunggu hari itu, dia rela meninggalkannya dan belajar ke luar negeri, hanya agar pantas bersamanya. 　　　　Tapi mengapa, setelah dia kembali dengan segudang ilmu, segalanya berubah. 　　　　Dia melihat wanita bernama Wu Yuxuan yang berada di sampingnya. Tanpa latar belakang kuat maupun pesona, wanita biasa seperti itu sama sekali tidak pantas untuk Nanfeng Gege-nya. 　　　　Namun, dia sama sekali tidak menganggap Wu Yuxuan sebagai ancaman. Hanya sekadar teman main saat Nanfeng Gege bosan... 　　　　Lalu mengapa akhirnya Su Nanfeng malah ingin menikahi wanita biasa itu, bahkan wanita itu sudah mengandung anaknya. 　　　　Dia gila, benar-benar gila!!