Bab 362 Tak Berani Menyinggung Kalian Orang Kaya
Su Nanfeng melihat belakang telinga Wu Yuxuan yang sudah memerah seluruhnya. Kemanjaan unik wanita kecil ini membuatnya terpesona, memicu keinginannya untuk membangkitkan sisi mempesona lainnya. Ia terus menggoda: "Kuberitahu bagaimana sebenarnya, ya?"
"Jangan, jangan! Aku tak mau dengar!"
Wu Yuxuan buru-buru menutupi kedua telinganya dengan tangan, mengira ia akan berhenti. Tapi Su Nanfeng menarik tangannya dan berbisik di samping telinganya: "Sup itu memperkuat energi pria. Kau memberikannya padaku agar aku jadi lebih perkasa..."
Braak--
Wu Yuxuan kembali merasakan betapa tak tahu malunya Su Nanfeng.
Memalukan sekali!
Tatapan Su Nanfeng tak lepas dari Wu Yuxuan, menangkap setiap perubahan ekspresi di wajahnya. Hanya melihatnya saja sudah membuatnya tak bisa menahan diri.
Andai bukan karena kehamilannya, sungguh ingin ia bermain cinta semalaman.
Namun akhirnya, Su Nanfeng mengurungkan niat itu.
……
Mungkin karena sup terlalu bergizi, Su Nanfeng merasa gelisah dan hampir tidak bisa tidur semalaman. Saat fajar mulai menyingsing, ia bangun dan memandang wajah wanita kecil yang sedang tertidur lelap dengan perasaan penuh kebahagiaan dan kepuasan.
Sebelum pergi, ia membungkuk dan menaruh ciuman lembut di dahi wanita itu.
Hari baru yang penuh semangat harus dimulai! Ia akan berjuang keras untuk menjadi tumpuan keluarga bagi istri dan anaknya.
.....
Sejak hamil, Wu Yuxuan mudah mengantuk dan sering tidur lama. Kali ini ia bangun hampir pukul sepuluh, sarapan lalu minum obat. Tangannya menggenggam ponsel erat, ragu lama sebelum akhirnya mengambil keputusan.
Jarinya mengetik pesan panjang lalu mengirimkannya ke penerima: ayah kandungnya, Gu Zhengting.
Isi pesan kurang lebih: Kehidupannya sekarang baik-baik saja. Ia hanya ingin tetap menjadi "Wu Yuxuan". Gelar "Gu Jingwei" bisa diambil Lin Yin jika mau.
Pesan telah terkirim berjam-jam tanpa respons. Sempat terpikir apakah ayahnya belum membacanya, tapi keputusannya sudah bulat. Respons itu tak lagi penting.
Cuaca hari ini cukup cerah. Setelah makan siang yang disiapkan Bibi Chen, Wu Yuxuan tak langsung istirahat. Ia naik mobil menuju Shuiyun Jian. Kehamilan dan pernikahannya adalah hal besar yang harus diberitahukan pada nenek.
Kembali ke Shuiyun Jian berarti bersiap mengungkapkan segalanya pada sang nenek.
——
Langkah Wu Yuxuan baru saja keluar dari lift ketika mendengar teriakan Nenek: "Untuk apa kau datang lagi, pergi, minggir dari rumahku! Jangan sampai aku melihatmu lagi, cepat pergi, cepat pergi!!"
Tanpa sadar dia mempercepat langkahnya, membelok di sudut, dan melihat Nenek memegang sapu sementara di kakinya berlutut Gu Zhengting dan ibu tirinya Lin Qiuwan.
Jika mengesampingkan hal lain, Gu Zhengting dan Lin Qiuwan yang berdiri bersama jelas merupakan pasangan mencolok di kalangan usia paruh baya. Pria itu memancarkan aura penguasa ala orang sukses, sementara wanita itu berdandan mewah.
Pasangan tampan-cantik ini bagai bintang di langit yang menyedot perhatian.
Tapi yang tak terduga oleh Wu Yuxuan - untuk apa mereka datang ke sini?
Gu Zhengting diam-diam menahan makian Nenek, "Ibu, pulanglah denganku. Aku benar-benar sadar kesalahanku. Beri aku kesempatan untuk menebus kesalahan pada Ibu dan A Wei, biarkan aku merawat Ibu."
Nenek menggigil marah: "Gu Zhengting, aku bukan ibumu! Cepat pergi! Aku dan A Wei susah payah dapat tempat tinggal. Bisakah kau berhenti mengganggu kami? Aku takut padamu, tak sanggup melawan orang kaya sepertimu."
Melihat ini, Wu Yuxuan segera mendekat menyangga Nenek sambil membantunya mengatur napas: "Nenek, jangan marah. Habis operasi harus jaga kesehatan."
Nenek melihat itu Wu Yuxuan, segera menarik tangan kecilnya, "A Wei, ayo, cepat ikut Nenek masuk ke dalam rumah, cepat."
Tapi sudah terlambat, Gu Zhengting telah memanggil Wu Yuxuan, "A Wei, aku Ayah, kau harus bantu membujuk Nenekmu, suruh dia ikut aku kembali ke Keluarga Gu. Aku akan menjemput kalian semua pulang, takkan pernah lagi membiarkan kalian hidup susah seperti dulu."
Gu Zhengting erat-erat menggenggam tangan Wu Yuxuan tak mau melepaskannya, wajahnya penuh keprihatinan, "A Wei, lihat tubuhmu kurus karena menderita di luar sana. Tapi sekarang aku akhirnya menemukanmu, tak perlu takut lagi. Ada Ayah di sini, semuanya akan baik-baik saja."
Figur ayah yang penyayang dari Gu Zhengting menusuk hati lembut Wu Yuxuan, membuat keputusannya untuk tak kembali ke Keluarga Gu mulai goyah sedikit.
Saat itu, Lin Qiuwan yang berdiri di samping mendekat dengan mata berlinang-linang, wajahnya dipenuhi penyesalan: "A Wei, jangan salahkan Ayahmu. Ini semua kesalahan aku. Kalau saja dulu aku tidak nekat melakukan hal yang salah, kau takkan terlantar di luar begitu lama. Benar-benar salahku. Kau boleh membenci aku, tapi kumohon demi Ayahmu, kembalilah ke Keluarga Gu. Kau tak tahu, selama ini Ayahmu tak bisa makan dan tidur nyenyak... Dan... Dan..."
Lin Qiuwan berbicara dengan penuh emosi, sambil diam-diam menyeka air matanya, "Kondisi ayahmu semakin memburuk setiap hari, aku khawatir jika dia terus seperti ini, tubuhnya tidak akan kuat."
Ucapan penyesalan dari Gu Zhengting bisa dibilang mengandung sedikit kejujuran, tapi Lin Qiuwan ini...
Wu Yuxuan mengatupkan bibirnya rapat-rapat, mendengarkan dengan tenang kata-kata penyesalan Lin Qiuwan.
Mata Gu Zhengting memerah, air matanya bercucuran: "A Wei, semua kesalahan ini adalah kesalahan Ayah, tapi sekarang setelah aku menemukanmu, aku tidak akan membiarkanmu menderita lagi. Mari kita bersatu kembali sebagai keluarga dan hidup bahagia, setuju?"
Chen Qiuyun menambahkan dengan sedih: "Benar, A Wei, bagaimanapun juga kita satu keluarga. Tulang yang patah masih tersambung uratnya. Di dunia ini tidak ada permusuhan yang tidak bisa dihapus. Hari ini aku dan ayahmu datang langsung untuk meminta maaf, harap kamu bisa melupakan semua hal tidak menyenangkan yang terjadi dulu. Jangan terus memberontak seperti ini."
Mendengar kata "memberontak" ini, hati Wu Yuxuan seperti tertusuk duri yang sangat menyakitkan. Padahal sejak awal seluruh peristiwa ini dimulai oleh motif keuntungan yang diatur oleh Gu Zhengting dan Lin Qiuwan. Dulu yang mengusir dia dan nenek adalah mereka, sekarang yang memohon agar mereka kembali ke keluarga Gu juga mereka. Tapi hanya dengan satu kata "memberontak", semua konsekuensi peristiwa ini diam-diam dilimpahkan ke pundaknya.
Wu Yuxuan bukan orang yang curiga, tapi tindakan Gu Zhengting dan Lin Qiuwan memohon dia dan nenek kembali ke Keluarga Gu terlalu merendahkan diri, sangat berbeda dengan sikap mereka sebelumnya, membuatnya harus lebih waspada terhadap mereka.
Gu Zhengting melihat Wu Yuxuan tak kunjung bergerak, jadi tak bisa menebak wataknya, terpaksa terus menunjukkan wajah sedih: "A Wei, aku dan mamamu sudah menunjukkan ketulusan seperti ini memohon tapi kau masih tak mau ikut kami pulang. Apa kau benar-benar ingin kami berlutut memohon padamu?"
Wajah Wu Yuxuan langsung berubah muram, membetulkan ucapan Gu Zhengting: "Aku hanya punya satu mama, selamanya Gu Qinglian, bukan orang lain!"
