Bab 374 Datang karena Ketenaran
Kesadaran pantang menyerah memang baik, sayangnya tak semua orang memilikinya.
Contohnya, Nona Kedua Keluarga Wu: Wu Qianhan.
Wu Qianhan adalah artis di bawah perusahaan hiburan Grup Su. Tingginya sekitar 170cm dengan proporsi tubuh sempurna, dijuluki wanita cantik berproporsi 9 kepala.
Meski berasal dari keluarga terpandang dan punya koneksi kuat sehingga media enggan memberitakan gossipnya, namun di dunia hiburan yang membutuhkan skandal untuk tenar, kariernya tetap stagnan selama bertahun-tahun.
Tapi dia adalah Nona Kedua Keluarga Wu, sumber daya fesyen yang dimilikinya cenderung high-end, sangat berbeda dengan artis wanita yang hanya mencari uang cepat dengan tampil di acara-acara.
Konon, saat baru debut dulu Wu Qianhan memulai karir sebagai model, menandatangani kontrak dengan perusahaan model yang sama dengan model baru Ma Jiajia. Kemudian setelah Ma Jiajia yang menjadi andalan perusahaan di-boikot, perusahaan tersebut perlahan merosot dan akhirnya bangkrut.
Wu Qianhan baru bergabung di bawah Grup Su bulan lalu. Dia menyerahkan kontrak manajemennya ke perusahaan hiburan di bawah Grup Su, selain untuk pengembangan karir, alasan utama adalah datang karena reputasinya yang terkenal.
——Datang karena reputasi Su Nanfeng.
Wu Qianhan pernah bertemu langsung dengan Su Nanfeng di sebuah jamuan makan. Tampan dan elegan, terutama sangat dingin dan angkuh. Neneknya semasa hidup pernah berkata, cari pria harus yang dingin, meski permukaannya dingin tapi hatinya penuh gairah. Pria seperti ini sekali menentukan seorang wanita, akan setia seumur hidup.
Dari penampilan, kepribadian, latar belakang keluarga, hingga pengetahuan, Su Nanfeng memenuhi semua kriteria pangeran impian Wu Qianhan. Dia jatuh cinta pada pandangan pertama. Meski setelah menyelidiki latar belakangnya dan mengetahui pertunangan sejak kecil dengan puteri Keluarga Gu, Gu Jingwei, tekadnya untuk menikahinya tak berubah.
Terlebih ketika Wu Qianhan melihat pengumuman di sebuah majalah bahwa Su Nanfeng akan membatalkan pertunangan dengan Gu Jingwei dan menikahi orang lain, dia tak bisa menahan kegembiraannya.
Su Nanfeng lebih memilih menanggung cap pria tak setia daripada menikahi Gu Jingwei, ini membuktikan bahwa Gu Jingwei sama sekali tidak ada di hatinya. Adapun Wu Yuxuan yang ingin dinikahinya sebagai ganti...
Wu Qianhan juga mengirim orang untuk menyelidiki Wu Yuxuan, seorang gadis desa tanpa latar belakang yang sama sekali tak bisa dibandingkan dengannya. Karena itu dia yakin bisa merebut hati Su Nanfeng!
Kini, pria yang lama dirindukannya berdiri kurang dari 10 meter darinya. Ini pertama kalinya dia berada sedekat ini dengannya. Sikap tenangnya, pesona memikat yang terpancar dari setiap gerak-geriknya, semuanya sempurna tanpa cela. Andai bisa menjadi orang di hatinya, betapa membanggakannya itu.
Wu Qianhan menatap Su Nanfeng dengan pandangan terang-terangan menyiratkan kekaguman yang mendalam. Sementara Wu Yuxuan di sampingnya sengaja diabaikannya.
Dia mengeluarkan cermin kecil dari tas tangan dan merapikan penampilan dengan penuh gaya. Melihat warna musim semi di dadanya, ide muncul. Dengan memaksakan diri, gaun pesta yang sudah rendah itu ditarik lebih bawah hingga memperlihatkan lembah tubuh yang menggoda.
Wu Qianhan sangat percaya diri. Ia yakin dengan kecerdasan dan bakatnya, pasti tidak akan mengikuti jalan Ma Jiajia. Lagipula, di belakangnya masih ada Keluarga Wu yang melindunginya. Tidak perlu khawatir tidak bisa mendapatkan pria berpesona seperti Su Nanfeng!
Wu Qianhan merapikan penampilannya, mengumpulkan keberanian, lalu melangkah elegan mendekat. Ia berhenti di depan Su Nanfeng, menjulurkan tangannya yang gemetar. "Tuan Su, perkenalkan, saya Wu Qianhan, putri kedua Keluarga Wu."
Memperkenalkan diri dengan sopan, anggun, plus semburat merah di pipi mungilnya - bagaikan bunga indah yang mekar sempurna, menunggu dipetik.
Namun--
Hasilnya sama sekali di luar dugaan Wu Qianhan.
Su Nanfeng hanya meliriknya sekilas dengan tatapan dingin, sama sekali tidak menjabat tangan yang sudah dijulurkan.
Muka Wu Qianhan langsung memerah, rasanya seperti ditampar di depan umum.
Su Nanfeng memang memperhatikannya, tapi tak sudi membalas. Ia malah memeluk pinggang Wu Yuxuan, melewati Wu Qianhan dengan cuek. Dengan bangga ia memperkenalkan wanita di sampingnya ke setiap kenalan: "Ini istriku."
Wu Yuxuan...
Sedangkan Wu Yuxuan, sepanjang acara hampir tidak bicara. Ia hanya perlu tersenyum ramah dengan sopan setiap kali Su Nanfeng memperkenalkannya pada orang.
Senyuman yang terlalu sering membuat otot di sudut bibirnya telah membentuk ingatan. Begitu mendengar kata "istri hina", bibirnya langsung terangkat secara refleks.
"Wah, bukankah ini keponakan Nanfeng?!"
Mendengar suara itu, Su Nanfeng dan Wu Yuxuan serentak menoleh. Terlihat seorang lansia yang bersemangat. Wu Yuxuan tentu tak mengenalinya, tapi Su Nanfeng langsung berseru: "Paman Ketujuh, apa kabar?"
Paman Ketujuh ini merupakan anak ketujuh dari Keluarga Wu di sisi barat kota. Berusia 60 tahun, ayah dari Wu Qianhan. Nona Besar dan Nona Kedua Keluarga Wu adalah putri-putrinya.
Keluarga Wu memang keluarga besar, tapi sekaligus tong pencelup. Mereka mulai berjaya sejak era Ming-Qing. Bertahan melalui berbagai perubahan sejarah besar sungguh langka. Namun sejak era feodal hingga kini, keluarga ini sangat obsesif dengan kelahiran anak laki-laki. Jika ada anggota hamil dan terdeteksi janin perempuan, pasti digugurkan. Di keluarga Wu yang luas ini, jumlah anak perempuan bisa dihitung jari.
Yang menakjubkan, Wu Laoqi ini tidak punya pemikiran demikian. Terutama saat di usia 40-an memiliki Wu Qianhan, ia memanjakan putrinya hingga ke tulang sumsum. Pengasuhan berlebihan ini membentuk sifat manja dan tidak masuk akal Qianhan.
Tapi siapa yang bisa menyalahkan? Wu Qianhan adalah Nona Kedua Keluarga Wu. Ia punya hak istimewa untuk bertingkah, dan banyak yang rela memanjakannya.
"Secara logika, keluarga besar seperti Keluarga Wu seharusnya menikahkan putri mereka sesuai urutan usia. Namun Wu Qianhan terlalu angkuh dan tidak memandang siapa pun, sehingga Nona Kedua belum menikah sementara Nona Ketiga sudah akan menggelar pernikahan hari ini."
Wu Laoqi berbasa-basi sebentar dengan Su Nanfeng, tiba-tiba menepuk dahinya, "Keponakan, Xiao Han sedang berkarier di perusahaan hiburan di bawah grup perusahaanmu, tolong bimbing dia baik-baik."
"Paman terlalu sungkan, ini kewajibanku."
Mata Wu Laoqi melirik ke sekeliling, menemukan sosok putrinya di tengah kerumunan orang yang memujanya. Putrinya yang selalu cemerlang ini pasti menjadi bintang paling bersinar di mana pun hadir, membuatnya penuh kebanggaan. Ia menyuruh orang memanggil putrinya.
Begitu Wu Qianhan muncul di hadapan Wu Laoqi, langsung cemberut: "Ayah, aku sedang sibuk. Tidak bisakah urusan ini dibicarakan di rumah setelah acara pernikahan?"
