Bab 377 Tak Izinkan Berburu Makanan Liar
vila, kaki Wu Yuxuan baru saja memasuki ruang dalam, tiba-tiba Su Nanfeng menyergap dari belakang dan merangkulnya erat-erat dalam pelukan.
Sepanjang jalan pulang, dia sudah menyadari keanehan pada dirinya, tapi tak bertanya.
Karakter Su Nanfeng yang dikenal Wu Yuxuan memang seperti ini - jika ia bertekad menyembunyikan sesuatu, sekeras apapun interogasinya tak akan mendapat jawaban konkret.
Su Nanfeng terus memeluk Wu Yuxuan sangat lama, baru bersuara: "A Xuan, kau harus selalu menjagaku, jangan biarkan orang lain merebutku."
Panggilan mesra "A Xuan" sudah cukup membuat Wu Yuxuan merasakan perasaan Su Nanfeng padanya. Ucapan anehnya setelah itu sebenarnya mudah dipahami - bukankah dia melihat sendiri bagaimana Nona Kedua Keluarga Wu, Wu Qianhan, mengilerinya selama pesta.
Wu Yuxuan tidak bodoh. Waktu lama yang dihabiskan Su Nanfeng di area hidangan penutup jelas menyimpan kejadian tidak menyenangkan. Ditambah instruksinya pada Xiao Hou tentang penanganan Wu Laoqi dan Wu Qianhan, pastilah terkait Wu Qianhan.
Yu Xuan berbalik, merangkul erat tubuh Su Nanfeng dengan kedua lengan. "Harus kujaga kau baik-baik. Jika kau direbut orang, bagaimana dengan aku dan Sayang?"
Perasaan dibutuhkan ini memenuhi relung hati Su Nanfeng bagai air bah, memberinya rasa memiliki yang membuatnya kecanduan.
Dalam dekapan Su Nanfeng terasa kehangatan tubuh wanita kecil itu, desahan napasnya yang teratur di telinga, dan aroma wangi khasnya memenuhi hidungnya.
Segalanya menciptakan atmosfer mesum yang sempurna. Ruangan terasa semakin pengap. Lengan yang melingkari tubuhnya mengencang, tanpa menyisakan celah sedikit pun.
Wu Yuxuan merasakan getaran hebat, saat mengangkat pandangan matanya langsung bertemu dengan sorot dalam di pupilnya. Nyala api gelap yang bergolak di kedalaman matanya terlalu familiar baginya. Dadanya terasa membara, ritme napasnya mulai mengikuti hembusan nafasnya yang semakin cepat.
Tangannya terangkat menyentuh kedua pipinya. Saat hendak mencium, Su Nanfeng sudah lebih dulu menutup mulutnya dengan kasar. Ciumannya membawa segala keganasan dalam hatinya, menggosok dengan sangat kuat.
Wu Yuxuan merasa seperti lapisan bibirnya akan terkikis. Tangan kecilnya yang terkepal mencoba mendorong dadanya untuk mendapatkan sedikit oksigen penyambung nyawa.
Tapi dia meremehkan pengendalian diri Su Nanfeng. Pria yang sudah terlalu lama menahan diri ini langsung menekan kedua tangannya, melumpuhkan perlawanannya.
Ciumannya begitu liar, menghisap dan menggigit tanpa ampun.
Su Nanfeng sudah lama tidak merasakan kenikmatan seperti ini. Bahkan saat Wu Qianhan berusaha menggoda dengan "gou gong 1", perasaan ini tidak muncul. Hanya di hadapan Wu Yuxuan, sensasi itu kembali hidup.
Hanya si wanita kecil yang bisa memberinya penyatuan ganda antara jasmani dan roh.
“Su Nanfeng mencium bibir Wu Yuxuan, dalam samar-samar seolah merasakan rasa stroberi, sementara bibirnya begitu kenyal. Bagaimanapun ia mencicipi, rasanya tak pernah cukup.”
“Ia bagaikan binatang buas yang rakus, ingin segera menemukan keindahan-keindahan familiar di tubuhnya.”
“Ciuman Su Nanfeng yang teliti memberikan pengalaman terbaik sepenuhnya padanya. Ia tenggelam dalam kesenangan samar ini tak bisa menguasai diri, sepenuhnya mengikutinya, menikmati ketenangan sesaat.”
“Wu Yuxuan telah bersiap menerima badai dahsyat Su Nanfeng, namun tiba-tiba ia melepaskannya. Napas panasnya yang tersengal-sengal mengenai kulitnya. Sorot keperkasaan di dasar matanya tak sedikit pun mereda, malah semakin membara.”
“Su Nanfeng menahan diri, 'Tidak boleh lagi. Kalau lanjut, aku takut tak bisa mengendalikan diri.'”
“Pada akhirnya, ia tetap mempertimbangkan kondisi Wu Yuxuan yang sedang hamil. Lebih baik menderita sendiri daripada menyakiti dia dan bayi mereka.”
“'Kau benar-benar menyebalkan!'”
“Keluhan tak jelas Wu Yuxuan membuat Su Nanfeng bengong, 'Aku menyebalkan bagaimana?'”
“Dia kesal. Pria ini bukan hanya menyebalkan, tapi juga bermasalah otaknya! Apa harus dijelaskan terus terang bahwa sentuhan tadi telah memancing reaksi tubuhnya, baru ia akan mengerti maksud perkataannya?”
Biasanya Su Nanfeng terlihat sangat cerdik, kenapa tiba-tiba jadi bodoh begini!
Wu Yuxuan merangkul bahunya, kepala sedikit condong ke depan, mulutnya mendekati telinganya. Wajah kecilnya memerah karena malu, terbata-bata: "Aku... aku mau..."
Mengenai hubungan suami istri selama kehamilan, sejak awal Wu Yuxuan sudah menjelaskan padanya - bisa dilakukan secukupnya asalkan pelan-pelan, tidak akan membahayakan anak.
Su Nanfeng perlahan mendorong Wu Yuxuan menjauh: "Lebih baik tidak. Aku khawatir tidak bisa mengontrol kekuatan, nanti membahayakanmu dan anak."
Wu Yuxuan "!!!"
Akhirnya Su Nanfeng berhasil menahan diri untuk tidak menyentuhnya. Karena dia tidak mau, Wu Yuxuan terpaksa menahan kekosongan dalam tubuhnya sambil mandi. Setelah mandi, rasa tegang di tubuhnya sedikit berkurang.
Setelah selesai mandi, Wu Yuxuan berbaring di ranjang menunggu Su Nanfeng. Mandinya kali ini sangat lama, khawatir Su Nanfeng lemas, dia bangun untuk memeriksanya ke kamar mandi.
Berdiri di depan pintu kamar mandi, saat hendak mengetuk, di balik gemericik air terdengar suara aneh yang mirip...
Dia mundur sedikit, melalui bayangan samar di balik kaca buram kamar mandi, terlihat Su Nanfeng sedang... Sementara suara tadi adalah teriakannya!
Wu Yuxuan langsung ingin menusuk matanya sendiri dan membuat telinganya tuli. Pria brengsek itu, menahan diri dengan susah payah, demi tidak melukainya, dia malah melakukannya sendiri.
Ah! Citra CEO Su benar-benar hancur.
Wu Yuxuan diam-diam berbaring kembali di ranjang. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Su Nanfeng yang segar bugar datang. Saat diamati, sorot matanya sudah lebih jernih, tak ada lagi api yang biasa dikenalnya.
"Belum tidur?"
"Aku ingin menungmu tidur bersama."
Su Nanfeng mengangguk pelan. Dia mendekat dan mengambil buku dari tangan Wu Yuxuan lalu mengembalikannya ke rak. Kaki-kakinya naik ke ranjang, "Kalau ngantep boleh tidur dulu, tak usah menunggu."
Kepala Wu Yuxuan miring di pangkuan Su Nanfeng, menggunakan pahanya sebagai bantal. Tangan mungilnya menempel di kaki pria itu, "Dokter kandungan bilang, aku tahu cara melindungi bayi dalam kandungan. Kau tak perlu terbebani."
"Tak apa."
Wu Yuxuan berkata, "A Feng, kalau benar-benar tak tahan, kau harus bilang. Jangan cari 'makanan liar' di luar."
Su Nanfeng terkekeh, "Aku milikmu."
*
Malam yang dihiasi saling berpelukan kembali.
Wu Yuxuan mengira inilah kehidupan bahagia yang akan dia jalani: tenang, damai, tanpa gangguan.
Tapi takdir berkata lain.
Telepon tak terduga dari Gu Zhengting tiba-tiba masuk ke ponsel Wu Yuxuan, menghentikan tiba-tiba kedamaian yang selama ini dia nikmati.
Sedangkan ayahnya, satu-satunya kalimat dalam telepon adalah: Nenekmu ada di tanganku!
