Tuan Du melirik Yu Ming, "Bagaimana? Sekarang tahu apa itu kelas tinggi? Jangan asal minum kola." Lalu ia melihat Yu Ming diam-diam masuk ke ruang teh, dan keluar membawa gelas berisi cairan bening transparan. "Sial, orang tanpa selera."
"Selamat, selamat." Suara Liu Mang terdengar, "Selamat pada Perusahaan Investigasi Bintang yang menjadi sorotan berita belakangan ini."
Tuan Du berkata, "Liu Mang, tepat waktunya datang. Ambil segelas, coba sampanye ini."
"Lebih baik patuh daripada sekadar sopan." Liu Mang mengambil gelas sampanye, mencicipi lalu mengangguk: "BRUT, ini minuman premium hasil fermentasi musim dingin Prancis. Dibuat dari anggur yang mengalami dua kali tekanan. GrandCru."
Du Qingqing, Ni Qiu, dan Yu Ming serentak mengutuk dalam hati: Dasar kau.
"Li Fu, menurutmu bagaimana?" tanya Liu Mang.
"Hmm... Aku tidak terlalu paham sampanye." Jawab Li Fu, "Aku juga hampir tidak minum alkohol."
"Saudara Li Fu terlalu rendah hati. Kudengar stasiun TV lokal akan mewawancaraimu. Kayaknya siang nanti ya?" Liu Mang menepuk bahu Li Fu, "Pemuda berbakat."
"Terima kasih pujian Direktur Liu."
Du Qingqing akhirnya menemukan kesempatan untuk berbicara: "Apakah Direktur Liu datang ke perusahaan kami hanya untuk menikmati sampanye?"
"Tidak, tentu saja tidak." Liu Mang membuka tas kerjanya dan mengeluarkan satu lembar data: "Bulan lalu kami menerima pesanan senilai enam puluh ribu, tapi kemampuan kami terbatas. Bagaimana mungkin kami bisa menyaingi Li Fu yang lulusan luar negeri hebat seperti itu. Jadi saya ingin menyerahkan proyek ini kepada Saudara Li Fu, eh, maksud saya kepada Nona Du."
"Direktur Liu, apakah Anda ingin menertawakan kami?"
"Sama sekali tidak. Jika kalian tidak sanggup, tidak apa-apa." Liu Mang mendekatkan hidungnya ke Du Qingqing: "Qingqing, parfum apa yang kamu pakai? Aromanya sangat unik."
"Apakah aku perlu memakai parfum?" Du Qingqing tersenyum bertanya.
"Kamu memakainya."
"Aku tidak memakai."
"Kamu memakai."
"Aku tidak memakai."
Yu Ming berbisik rendah: "Nona Du, dia sedang mempermainkanmu."
Liu Mang mengangkat tangan: "Karena Nona Du sudah mengakui di depan Tuan Du bahwa dirinya tidak berguna, saya tidak akan mempersulit lagi. Saya yang akan menangani pesanan ini sendiri."
"......" Du Qingqing menggigit gigi dan mencoba meraih data tersebut. Yu Ming buru-buru menahan data dengan telapak tangan: "Emosi adalah iblis."
"Wah, ternyata bos Stars Investigation Agency adalah Saudara Yu Ming. Hormat saya."
Du Qingqing menghantam punggung tangan Yu Ming yang menghindar, lalu mengambil data itu: "Aku terima pesanan ini."
"Bagus! Benar-benar pahlawan wanita." Liu Mang mengangkat gelas: "Saya bersulang untukmu."
"Persaingan itu baik, tapi harus sehat." Tuan Du mengangkat gelas: "Mari kita minum bersama-sama."
Liu Mang tersenyum memandang Du Qingqing, lalu meneguk habis minumannya.
……
Tuan Du dan rombongannya pergi, semua orang bersama-sama melihat data. Klien ini adalah seorang pengusaha kaya lokal yang memiliki warisan leluhur di area pegunungan sekitar 30 kilometer dari Kota A. Dekat properti tersebut terdapat makam leluhur pengusaha, dan bangunan ini berfungsi sebagai rumah penjaga makam. Beberapa tahun lalu, setelah sukses dalam bisnis yang dikaitkannya dengan feng shui, pengusaha ini tidak hanya memperluas dan merenovasi warisan leluhur, tetapi juga memasang listrik dan air. Setiap festival Qingming, ia pasti menginap semalam untuk memberi penghormatan pada leluhur.
Namun dua tahun lalu setelah penjaga yang tinggal di sana mengundurkan diri, suatu kali ketika pengusaha itu lewat dengan mobil, ia melihat cahaya di dalam rumah leluhur. Berani secara alami, ia pun memeriksanya. Kemudian semuanya menjadi gelap. Saat sadar, ia mendapati dirinya telanjang di depan makam kakeknya. Menyadari situasi, ia segera melapor ke polisi. Kantor polisi setempat mengirim dua petugas untuk memeriksa seluruh bangunan, tapi tidak menemukan keanehan. Karena tidak ada pencurian atau korban luka, kasus ini tidak ditindaklanjuti.
Pengusaha itu menyewa tiga pemuda kuat untuk tinggal di rumah leluhur. Tiga hari pertama normal, tapi pagi hari keempat, ketiganya terbangun dalam keadaan telanjang di depan makam kakek pengusaha. Tidak mau menyerah, pengusaha mengirim empat orang lagi, namun hasilnya sama. Akhirnya pengusaha itu ketakutan dan mengadakan ritual laut-darat selama tiga hari untuk mendoakan leluhur. Seorang bawahan bernama Boldan yang berani, mantan pasukan khusus dengan fisik prima dan pikiran dingin, secara sukarela menawarkan diri tinggal di rumah tersebut.
"Tapi hari berikutnya, si pedagang kaya pergi memeriksa dan menemukan Dadan setengah tubuhnya terkubur dalam makam Kakek. Setelah Dadan sadar, jiwa tercerai-berai, melarikan diri seperti terbang meninggalkan pemakaman sambil terus berteriak: 'Hantu, hantu perempuan!'"
Du Qingqing menggigil setelah membaca sampai di sini. Melihat ketiga pria itu. Ni Qiu mencibir: "Di Dunia ini mana ada hantu."
Tak disangka Li Fu yang bergelar doktor ganda tidak setuju: "Jika kau mengakui eksistensi Tuhan, harusnya kau juga mengakui eksistensi iblis."
Mereka melihat Yu Ming. Yu Ming bertanya: "Apa yang dikatakan Dadan?"
"Dia bilang..." Du Qingqing membalik halaman berikutnya: "Darah, banyak darah, hantu perempuan berbaju merah. Kemudian tidak ingat apa-apa. Dokter mengatakan mungkin karena ketakutan menyebabkan amnesia protektif otak."
Yu Ming bertanya lagi: "Apakah Wantong mengirim orang untuk memeriksa? Bagaimana hasilnya?"
Du Qingqing melihat ke bawah, lalu menutup data dengan wajah pucat pasi. Yu Ming mengambil data itu: "Wang Chao memimpin tim, bersama dua penyelidik memasuki rumah leluhur untuk menyelidiki. Mereka memasang beberapa kamera. Hari berikutnya, ditemukan terbangun di pemakaman. Saat memeriksa kamera, hampir tidak ada yang didapat. Terekam Wang Chao yang sedang bertugas duduk di tanah, tiba-tiba tubuhnya terjengkang ke belakang seperti ketakutan, lalu menghilang dari frame. Di posisi Wang Chao muncul bayangan merah. Selain itu... habis?"
“Data hilang, halaman terakhir tertancap flashdisk.” Yu Ming memasang flashdisk ke komputer dan membuka video. Video ini merekam ruang utama rumah leluhur. Seorang penyelidik sedang berjalan-jaga, tiba-tiba muncul nyala api biru pucat seperti api hantu di ruangan itu, mengurung si penyelidik. Kemudian tanah berubah merah seolah darah terus mengalir. Di sudut kiri atas layar terlihat sesuatu berwarna merah samar. Penyidik itu berteriak-teriak lalu lari keluar dari frame video.
Yu Ming menoleh ke Du Qingqing yang sedang menyilangkan tangan di dada sambil gemetar: "Nona Du, masalah besar."
Ni Qiu berkata: "Bos sudah membagi tugas. Tugasku mencari kucing, anjing, dan orang. Yu Ming bertugas memotret perselingkuhan. Li Fu menyelidiki berbagai kebenaran. Menurutku peraturan perusahaan harus dipatuhi, jangan saling mengganggu tugas agar bisnis tidak terganggu. Yu Ming, ayo kita minum air hangat. Enam ribu yuan dari 10% komisi enam puluh ribu itu bukan bagian kita." Setelah itu, Ni Qiu memangkul bahu Yu Ming menuju ruang teh.
"Ini..." Li Fu ingin memanggil mereka tapi bingung harus berkata apa, ia menatap Du Qingqing.
Du Qingqing berkata: "Kamu... bertanggung jawab dengan baik, 10% komisi." Setelah itu ia kabur secepat kilat ke kantor. Duduk di meja kerja, jantungnya masih berdebar kencang. Bajingan sialan, berani membawa tugas kejam seperti ini.
Yu Ming menuangkan cola bertanya: "Ni Qiu, kamu percaya hantu?" Tuan Du menepati janji, benar-benar mengirim sepuluh unit cola. Beberapa hari terakhir, semua orang di perusahaan termasuk Li Fu beralih minum cola untuk meredakan panas.
“Lebih baik percaya ada daripada tidak.” Ni Qiu berkata: “Bahkan Li Fu percaya ada hantu, dia intelektual tinggi, ilmuwan, matematikawan. Masakan kau tidak percaya?”
