Tuan Lin berpikir lalu mengangguk, masuk akal. Katanya: "Surat nikah tidak saya bawa. Namanya Ke'er, kalian bisa tanya Tuan Du, dia tahu."
Du Qingqing benar-benar mengangkat telepon. Yu Ming merasa heran, meski Tuan Lin adalah teman Tuan Du, ini menyangkut perselingkuhan istri. Masak hal seperti ini mau diberitahu ke teman?
Tuan Du terkejut: "Lin Shao? Dia putra mantan direktur Grup Linhai, sekarang keluar dan buka perusahaan sendiri. Kami teman lama keluarga... Benar, istrinya Ke'er. Saya pernah hadiri pernikahan." Jangan-jangan Ke'er berselingkuh? Tuan Du menutup telepon dan berpesan pada sekretaris: "Saya akan ke lantai satu."
“Setelah verifikasi KTP, Yu Ming bertanya: \"Tuan Lin, sejak kapan Anda mulai mencurigai?\"”
Tuan Lin menjawab: “Tiga bulan yang lalu. Namun, saya sering dinas luar kota, pekerjaan juga cukup sibuk, jadi tidak sempat mencari tahu.”
“Benar-benar bisa tahan. Karena sibuk kerja, sehingga...” Yu Ming tidak bisa tidak mengakui, bertanya: “Begini saja Tuan Lin, berikan kami data Nyonya Lin seperti jam kerja, jadwal perawatan kecantikan rutin, dll. Kami akan memberi tanggapan dalam satu minggu.”
Tuan Lin mengerutkan kening: “Untuk apa kalian membutuhkan data ini?”
“Melacak?”
“Tidak perlu kan?” Tuan Lin berpikir sejenak lalu tersadar: “Ada kesalahpahaman. Saya sangat mencintai istri saya, istri saya juga sangat mencintai saya. Hal semacam itu tidak mungkin terjadi antara kami. Begini, saya curiga kartu kredit istri saya disret. Ada satu kali istri saya jelas-jelas bersama orang tua saya, tapi ada tagihan pembelian sepatu kulit di kota A yang muncul bersamaan. Saya sudah melaporkan ke bank, tapi istri saya tidak ingin melaporkan hal sekecil ini ke polisi. Setelah mengganti kartu, semuanya normal. Tapi beberapa hari lalu, saya menemukan kasus serupa lagi. Jadi saya ingin meminta kalian menyelidiki hal ini.”
Di luar kantor, Li Fu berbisik mengingatkan: “Tuan Du, ini tidak sopan.”
Tuan Du mengangguk, telinganya masih menempel di pintu. Mendengar penjelasan ini, ia merapikan pakaian lalu mengetuk pintu dan memasuki kantor. Berjabat tangan dengan Tuan Lin, melontarkan beberapa candaan, lalu ikut menjadi pendengar. Kalau urusan perselingkuhan, dia pasti tidak akan ikut campur.
“Li Fu.” Yu Ming menarik napas lega keluar ruangan: “Ini kasusmu.”
Li Fu memasuki kantor, setelah mendengarkan penjelasan dia berkata: "Pencurian kartu kredit adalah kejahatan yang ada di seluruh dunia. Cara utama adalah melalui peretasan mesin POS. Menyadap informasi audio password. Atau memodifikasi mesin POS. Apapun metodenya, konspirasi dengan pemilik mesin POS adalah kunci. Sedangkan mesin pembuat kartu sangat biasa. Cukup mengetahui kode dan data kartu kredit, pencurian bisa berhasil. Dengan informasi ini, tiga menit bisa membuat kartu palsu yang bisa digunakan di mesin POS manapun. Saya sarankan melapor ke polisi, biarkan polisi menyelidiki toko-toko tempat Nyonya Lin baru-baru ini berbelanja. Akhirnya temukan mesin POS bermasalah itu."
"Memang ahli profesional." Tuan Lin berkata: "Namun, istri saya sangat menentang. Tapi menurut penjelasanmu, meski kerugian saya kecil, akan ada lebih banyak korban."
Li Fu mengangguk: "Benar."
Du Qingqing berkata: "Tuan Lin, maafkan kejujuran saya. Anda dan istri memiliki status tinggi. Jika melapor ke polisi untuk beberapa ribu yuan ini, mungkin akan membuang banyak waktu dan tenaga."
Tuan Du memandang Du Qingqing dengan ragu. Du Qingqing tersenyum canggung lalu menambahkan: "Kami bukan polisi, hanya detektif swasta. Kami harus mengutamakan kepentingan klien." Sialan Ni Qiu, sialan Yu Ming. Terutama Yu Ming, jangan bilang itu pacar Ni Qiu, tidak akan merepotkanku seperti ini! Du Qingqing dan Yu Ming sangat paham, ini bukan pencurian kartu, tapi Ke'er yang memberikan kartu kreditnya ke Ni Qiu.
"Ada benarnya juga." Tuan Lin berpikir sejenak: "Baiklah, karena kejadian sudah terjadi. Untuk sementara percayakan pada Perusahaan Bintang untuk menyelidiki. Saya akan lihat lagi cara operasinya."
“Baik, tidak masalah. Serahkan saja pada kami.”
Tuan Du berdiri: “Pemuda Lin, saya akan mengantarmu keluar.”
……
Li Fu terpana: “Ni Qiu? Ni Qiu adalah pihak ketiga?”
Yu Ming mengerutkan kening: “Berdasarkan observasi saya, Ni Qiu tidak tampak seperti orang yang tahu.”
Du Qingqing mengetuk meja: “Ini bukan intinya. Yang penting bagaimana menyelesaikan ini? Bagaimana kalau kita beri tahu mereka fakta sebenarnya?”
Yu Ming menggelengkan kepala: “Tuan Lin tidak tahu Keer berselingkuh. Dia hanya ingin menyelidiki kartu kredit, tapi malah ketemu pria hidung belang... Menurut standar tarif kami, menangkap pelaku perselingkuhan hanya bernilai empat ribu yuan.”
“Lalu bagaimana?” Du Qingqing bertanya dengan frustrasi.
Tuan Du kembali dengan langkah tegap: “Du Qingqing, apa yang kau lakukan? Ini jelas harus dilaporkan ke polisi. Jangan karena sedikit fee klien kau membiarkan kejahatan. Kau mewakili Du Group Internasional...”
Tuan Du tiba-tiba diam. Ia melihat Yu Ming tersenyum sinis menatapnya. Nalurinya mengatakan sesuatu yang buruk akan menimpanya. Yu Ming memandang Du Qingqing, lalu kembali ke Tuan Du. Mata Du Qingqing berbinar: “Tuan Du, mari kita bicara di dalam.”
Sepuluh menit kemudian, Tuan Du pergi dengan wajah memelas. Dia ditugasi berbicara dengan Keer tentang hal ini. Tak bisa mengelak dari tanggung jawab moral pertemanan. Topik memalukan ini terjadi karena rasa ingin tahunya yang berlebihan. Daripada tinggal nyaman di lantai tiga puluh tiga, buat apa menyelidiki lantai satu.
“Selesai, kurasa Ke'er bisa menangani ini sendiri.” Yu Ming menghela napas dalam hati, latar belakang Ni Qiu ini sampai ada sugar mommy yang mau nempel, kok nasibku sengsara begini? Pria tak jahat, wanita tak suka? Apa aku harus masuk penjara sepuluh delapan tahun dulu baru jodohku mekar? Yu Ming memanggil: “Ni Qiu, kamu pulang ya?”
“En.” Ni Qiu diam-diam menyodorkan sekotak obat ke Li Fu: “Efeknya kuat, kontrolir pemakaiannya.”
“Terima kasih.” Li Fu tersenyum pahit menerima obat itu. Alasannya kacau, tapi yang penting berguna.
Du Qingqing keluar dari kantor: “Pengumuman, minggu depan perusahaan akan mengadakan lari marathon Jalan Huandao. Dari empat orang di perusahaan kita, butuh dua peserta.”
Ni Qiu mencengkram paha, Yu Ming langsung berteriak: “Aduh, kakiku sakit. Mungkin karena malam itu pingsan di lantai, kena rematik.”
Du Qingqing tak ambil pusing: “Li Fu, Ni Qiu, kalian berdua. Akhir pekan depan, juara ada hadiah 5.000 yuan. Peserta yang menyelesaikan lari dapat sepatu lari dan setel pakaian olahraga.”
Li Fu melihat Ni Qiu, lalu Yu Ming. Mau mengelak Yu Ming atau Ni Qiu, yang jelas dirinya pasti ikut. Li Fu mengangguk: “Baik.”
Du Qingqing masuk ke kantor, Ni Qiu menunjuk Yu Ming yang cengengesan. Dasar, aku kan lulusan universitas baru, untuk mencegah kematian mendadak saat lari jauh, sesuai peraturan ketat kampus, belum pernah lari lebih dari 5.000 meter. Apalagi marathon 42 kilometer.
Yu Ming menjawab telepon: "Halo... Baik." Yu Ming mengambil setelan jas: "Aku pergi bekerja." Jas tidak harus dipakai, tapi harus ada. Memakai kemeja berdasi bisa jadi sales asuransi atau marketing. Dengan tambahan jas mungkin jadi eksekutif level tinggi.
Seperti dugaan Yu Ming, pertemuan investigasi perselingkuhan normal biasanya tidak di dalam perusahaan. Tapi pertemuan kali ini justru di kantor klien. Bedanya, kantor ini berbeda dengan kantor biasa: pertama berlokasi di pinggiran kota, kedua stafnya berbadan kekar, ketiga banyak yang punya tato mencolok, keempat sorot mata mereka tidak ramah.
