“Kenapa kamu menemui Guru Qian?” Suara itu bertanya.
Mendengar pertanyaan ini, Yu Ming tersadar. Guru Qian adalah pria tua dalam kasus yang ditugaskan Pemimpin Diao, sepasang suami-istri tua. Yu Ming pernah mencari guru itu untuk klarifikasi. Jika tidak salah tebak, kelompok ini pastilah geng penipu bawah tanah. Yu Ming menjawab: “Karena ada yang menyuruhku mencari wanita bernama Shen Diudiu.”
“Lalu kenapa kau mendatangi Guru Qian?”
Manusia sebagai pisau tajam, aku sebagai ikan di talenan. Yu Ming hanya bisa menjelaskan alasan mencari Guru Qian, tapi tidak menyebut Li Fu. Dia bilang menggunakan software hacker yang diunduh dari internet untuk menyusup.
“Pertanyaan berikutnya, sangat krusial.” Pihak seberang sepertinya tidak peduli dengan kebenarannya, suara itu berkata: “Apakah kau memberikan informasi Guru Qian kepada Bos Diao?”
“Tidak.” Jawab Yu Ming.
“Aku tidak percaya.”
Yu Ming tertawa: “Kalau begitu aku bisa menelepon Bos Diao sekarang untuk memberitahu soal Guru Qian, ini bisa membuktikan kejujuranku.”
“Hoho, ide yang bagus.” Suara itu bertanya: “Apa hubunganmu dengan Zhang Nuonan?”
“Awalnya kenal, dia dengar ada kelompok penipu, jadi datang lihat bersamaku.”
“Kelompok penipu? Menarik. Hehe.” Suara bertanya: “Bagaimana kamu menemukan hotel tempat si penipu menginap?”
“Ceritanya panjang, siang tadi aku minum dua botol bir, sekarang pengen kencing.” Yu Ming menguji pihak lawan.
“Hmm.”
Seorang pria melepas tali, memutus borgol, mendorong Yu Ming berjalan. Setelah sekitar sepuluh meter, menarik kerah baju Yu Ming. Yu Ming merogoh sakunya, saat ini terdengar suara peluru dimasukkan ke laras, benda dingin menekan tengkuknya.
Jangan-jangan pistol? Sekarang kelompok penipu sudah berubah kualitas? Kalau gagal tipu mau merampas terang-terangan?
Minimnya pengetahuan tentang lawan membuat Yu Ming agak gemetar, tangan yang menarik resleting celana pun bergetar. Mulai mengalirkan air seni. Aneh, dari suara air, sepertini ini bukan bangunan biasa. Seperti pasir dan batu... Tidak, ini lebih seperti tanah alami. Tapi kenapa ada kesan atap? Mungkinkah gua alam di tepi pantai?
Setelah kencing, Yu Ming menarik resleting celana lalu meraba-raba ke depan dengan kedua tangan. Kerah bajunya ditarik kencang. Yu Ming menjelaskan: “Setelah kencing sebaiknya menyiram, kalau bisa cuci tangan dulu.”
“Kembali.” Suara itu berkata.
Yu Ming didorong kembali, duduk di kursi dan diikat lagi.
Suara itu berkata: “Kamu cukup pintar.”
“Jujur saja, nilai akademikku jelek.”
“Hehe.” Suara itu tertawa.
Yu Ming merasa lengannya sakit, sebatang jarum menusuk lengannya. Yu Ming berteriak: “Kalian mau apa?”
“Ini adalah racun tipe C.” Suara itu berkata: “Kau telah merusak rencana kami, seharusnya kami membunuhmu. Tapi kau tidak mengkhianati Guru Qian, kami memutuskan untuk membebaskanmu. Namun, kau harus membantu kami melakukan satu hal.”
“Apa itu?”
“Aku ingin kau membunuh Shen Diudiu.”
“Ah... Persyaratan ini?” Yu Ming berkata: “Bukankah Shen Diudiu adalah anggota kalian?”
“Kami tidak akan muncul di depan publik, terutama di tempat yang ada kamera. Dia hanya orang biasa yang kami cari sementara. Sama sepertimu, dia telah disuntik racun tipe C. Awalnya bisnis adalah bisnis. Tapi ada masalah. Kami curiga Shen Diudiu telah melihat wajah asli seorang anggota. Jadi, dia harus menghilang.”
Yu Ming terkekuk-kekuk: “Membunuh adalah pekerjaan dengan tingkat kesulitan tinggi, bukankah lebih baik mencari orang profesional?”
“Pertimbangkan sendiri.” Suara itu berkata: “Shen Diudiu kemarin membeli satu set piama online, kau akan mendapat seragam kurir dan sebuah kotak. Serahkan kotak itu padanya, lalu keluar dan tekan tombol, dia akan menghilang selamanya.”
“Hmm... Pekerjaan dengan tingkat kesulitan serendah ini, mengapa harus aku yang melakukan?”
“Hehe, selalu ada alasan.” Suara itu tertawa lagi: “Tingkat tinggi tidak mau, tingkat rendah juga tidak mau. Ada pertanyaan lain?”
“Ada.”
“Bicarakan.”
“Bisakah tidak melakukannya.”
“Tidak boleh. Kau punya waktu lima jam, setelah berhasil, telepon nomor pertama di ponselmu, kau akan mendapat penawar.”
Yu Ming dibawa kembali melalui jalan yang sama, kemudian tangannya dilepas dan dilempar ke pasir pantai. Yu Ming melepas penutup kain, di depannya terdapat komputer dan ponselnya sendiri. Lalu ada sebuah kotak dengan remote control di atasnya yang hanya memiliki satu tombol. Selain itu, ada setelan seragam kurir.
C Njing, Virus Tipe C. Menganggap dirinya orang tak berguna? Virus termahal seperti ini dipakai untuk dirinya sendiri, modal pun tak akan kembali. Cek internet, Virus C adalah virus seluler yang punya konflik pribadi dengan sel darah putih. Yu Ming tahu, virus jenis injeksi membutuhkan lemari pendingin. Obat penawar juga butuh lemari pendingin. Dan biasanya virus yang bisa diaktifkan sesuai waktu seperti ini bernilai puluhan ribu bahkan ratusan ribu dolar.
Yu Ming membuka kotak itu, sekujur tubuhnya langsung dingin. Ini sepertinya benar-benar bom. Terlihat mirip dengan bom yang sering muncul di film.
Telepon berdering, Yu Ming mengangkat: "Halo!"
"Mau Mati?" Suara Hai Na terdengar.
"Ada saran baru?" Yu Ming menutup telepon dan mematikan ponsel. Detail, detail menentukan segalanya. Di mana detailnya? Pertama, pihak lawan seharusnya tidak berniat membunuhku, kalau tidak pasti tidak akan membuatnya semisterius ini. Sama seperti kasus penculikan, jika melihat wajah penculikmu, artinya kau akan dibunuh.
Detail kedua: Mereka memiliki kapal cepat.
Detail ketiga: Paling sedikit ada empat orang.
Detail keempat… sudah tidak ada, sendiri tidak bisa memastikan benar atau tidak. Yu Ming melihat ke bekas suntikan di lengannya sendiri, sepertinya tidak ada bedanya dengan bekas vaksinasi biasa. Tidak benar, tidak benar. Dirinya tidak mendengar suara pembukaan kemasan tabung suntik, artinya tabung ini sudah dipersiapkan sebelumnya. Ini tidak ilmiah. Apakah tabung suntik disimpan di freezer?
Normalnya menggunakan tabung suntik biasa, lalu mengambil virus, menghisap virus baru menyuntik. Tapi ini… hanya membuktikan tabung suntik sudah dipersiapkan sebelumnya.
Salah, salah. Dirinya sama sekali salah berpikir. Masalah pertama yang harus dipertimbangkan: apakah diri sendiri akan membunuh? Apakah akan membunuh orang tak bersalah. Jika jawabannya ya, baru dilanjutkan pembahasan. Jika jawabannya tidak, mempertimbangkan kebenaran virus jadi tidak berarti.
Yu Ming menyadari kecerdasan bukan hal baik, karena orang pintar terlalu banyak pertimbangan. Di satu sisi meragukan keaslian virus C, di sisi lain ingin tahu apakah dirinya akan membunuh.
Berbalik logika, mengapa pihak lawan memanfaatkan dirinya untuk pembunuhan Shen Diudiu. Alasan pertama: membunuh Shen Diudiu akan terekspos. Alasan kedua: ingin merekrut dirinya. Setelah membunuh Shen Diudiu dan terekspos, dirinya akan jadi buronan. Bunuh Shen Diudiu sebagai bukti kesetiaan, bergabung dengan sindikat penipu.
Kemungkinan kedua bisa dieliminasi, karena pihak lawan sudah menyiapkan segalanya sebelum bertanya, mustahil ingin merekrut tanpa mengetahui jawaban-jawaban ini.
"Yang pertama mungkin satu-satunya kemungkinan. Membunuh Shen Diudiu akan membuat diri sendiri terekspos. Artinya, baik diriku maupun Shen Diudiu sama-sama merupakan figur yang dimanfaatkan lawan. Perbedaannya, jika Shen Diudiu mati, penangkapan diriku pun tak bisa menjelaskan situasi. Dengan biaya seperti ini, lebih baik aku bertaruh Virus C itu palsu daripada mengambil risiko membunuh, biayanya terlalu besar. Bertaruh pada opsi pertama masih ada secercah vitalitas, bertaruh pada opsi kedua pasti kalah telak."
