Kepala Pelayan Lin menjawab: "Tuan Besar sedang menjalani pemeriksaan di rumah sakit dan diperkirakan pulang sekitar pukul empat sore. Jika tidak ada halangan, aktivitas bisa dimulai sekitar waktu makan malam. Selain hadiah utama tiga puluh juta, ada beberapa hadiah hiburan lainnya. Semoga semua bisa menikmati permainan ini."
Du Qingqing langsung meluapkan keluh kesah saat melihat Yu Ming dan Li Fu: "Kastil ini luar biasa besar. Aku sampai tersesat di dalamnya."
Li Fu menjelaskan: "Arsitektur kastil Inggris tidak mengutamakan simetri. Bagian kiri dan kanan bisa sangat berbeda. Selain itu, kastil Inggris biasanya dirancang dengan beberapa ruang rahasia. Ada yang bilang kompleksitas kastil ini tidak kalah dengan bagian dalam sebuah kapal induk."
Seorang pelayan yang mendengar perkataan mereka menyela, "Benar, saya sudah bekerja selama sebulan baru bisa mengenal lantai satu dengan baik. Ada tiga tangga besar dan tujuh delapan tangga kecil. Beberapa bahkan langsung terhubung ke lantai tiga. Tapi di dalam kastil sudah dipasang tombol alarm. Kalau tersesat, bisa tekan tombol lalu menunggu di tempat, satpam akan menemukanmu berdasarkan posisimu."
Li Fu mengangguk: "Kastil pada umumnya, setelah melewati gerbang utama akan ada sebuah alun-alun dengan bangunan-bangunan mengelilinginya. Dari yang kulihat, posisi kita sekarang seharusnya adalah alun-alun tersebut, bagian ini kemungkinan dibangun belakangan sesuai gaya arsitektur kastil. Jadi ini seperti gabungan dua kastil. Artinya, ini belum kastil utama, hanya bangunan tambahan yang dibangun kemudian."
Yu Ming bertanya: "Shen Wan tinggal sendirian di wilayah seluas lantai tiga, tidakkah terlalu kesepian?"
Pelayan menjawab: "Di sisi selatan lantai tiga masih ada tim satpam beranggotakan empat orang. Mereka yang bertugas memantau lantai tiga, hanya lantai inilah yang ada sistem pengawasannya di seluruh kastil."
Seorang kepala pelayan mendekat dan berkata: "Wang Feng, Kepala Pelayan Lin menyuruhmu besok ke perusahaan untuk menyelesaikan pembayaran gaji. Sekarang kamu boleh pulang. Maaf kepada kalian bertiga, silakan mengambil tempat duduk."
Pelayan bernama Wang Feng langsung mengucurkan air mata deras. Li Fu menjelaskan: "Tidak perlu sekeras ini, dia hanya mengobrol dengan kami. Ini kesalahan kami."
Sang kepala pelayan tidak menjawab, hanya tersenyum. Ia menepuk bahu Wang Feng lalu pergi bersamanya.
Li Fu kesal: "Jelas-jelas keluarga baru kaya, tapi sok menerapkan aturan feodal yang kaku."
"Di titik ini kamu benar," kata Yu Ming. "Tidakkah kau perhatikan, satpam dan karyawan lain di sini sebisa mungkin menghindari percakapan yang tidak perlu?"
Du Qingqing berkata: "Gaji mereka sangat tinggi. Mencakup makan dan tempat tinggal, gaji satpam terendah 6.000 per bulan. Pelayan 7.000. Supervisor pelayan gajinya melebihi 10.000, sedangkan Supervisor keamanan menerima 38.000 per bulan. Di akhir tahun ditambah bonus setengah tahun gaji."
"Wah." Semua orang terkejut. Meski harga rumah di Kota A sangat keterlaluan, tapi gaji di sana justru sangat rendah. Gaji pelayan hotel dan penginapan berkisar 2.000 lebih sampai 3.000-an. Satpam juga serupa, bahkan sedikit lebih rendah. Pelayan paling biasa di sini bisa mendapatkan sekitar 130 ribu per tahun, belum termasuk pelayan senior, supervisor, manajer...
Sekumpulan orang kampungan, Ye Zhan duduk di posisinya sambil merendahkan. Meski rata-rata gaji per orang 10.000 per bulan, dengan 80 karyawan di sini, pengeluaran gaji bulanan hanya 800 ribu. Sewa properti Shen Wan saja menghasilkan lebih dari 7 juta per bulan. Mereka tidak bekerja, menikmati layanan banyak orang, tetap bisa untung jutaan setiap bulan. Dunia orang kaya memang tak kalian pahami.
Supervisor pelayan dengan pengeras suara di telinga mengumumkan: "Silakan semua mengambil tempat duduk."
Sultan tetap sultan, tidak hanya menyediakan makan siang untuk banyak orang, tapi juga menu à la carte. Ada pelayan khusus yang memesan untukmu - tersedia steak, nasi ala Tionghoa... Namun Yu Ming memperhatikan, sebagian besar pelayan ini merupakan tenaga sementara yang disewa dari hotel dan penginapan di Kota A. Ya... Orang sudah mati, uangnya belum habis. Bagaimana juga dihabiskan tetap tak akan habis.
"10 telur rebus, satu botol air mineral dingin." Ye Zhan memesan.
Pelayan terpaku beberapa saat: "Apakah perlu yang lain?"
"Tidak perlu."
Pelayan mengangguk mencatat pesanan: "Selamat siang, perlu pesan apa?"
“Satu baskom udang karang, satu mangkuk nasi, satu botol besar cola dingin, dua kaleng kecil tidak dingin, satu kaleng Red Bull, satu bungkus rokok dan korek api. Tambahkan satu bungkus biskuit 500 hingga 800 gram.” kata Yu Ming.
Pelayan tertegun di tempat.
Ye Zhan memandang Yu Ming dengan sinis, tiba-tiba matanya berbinar: “Tolong tambahkan 20 butir telur rebus, tiga botol air mineral, satu kantong plastik, satu bungkus rokok, dan korek api.” Rupanya dia sedang mempersiapkan jatah makanan untuk pencarian harta setelah makan malam. Atau mungkin sama sekali tidak berencana makan malam. Dirinya tak boleh ketinggalan.
Pelayan kebingungan mendengar pesanan aneh.
……
“Hei Ye Zhan, ada informasi internal apa lagi?” bisik Yu Ming.
Ye Zhan menutupi wajahnya dengan topi, berpura-pura tidur tak menghiraukan.
“Ye Zhan?”
“Ye Zhan?”
“Ye Zhan?”
“Ye Zhan?”
Ye Zhan akhirnya menyerah, dengan geram meraih topi dan menepaknya ke meja, menggeretak gigi: “Tidak tahu!”
“Oh.”
Ye Zhan kembali berpura-pura tidur menunggu makanan, Yu Ming memanggil lagi: “Ye Zhan...” Menurut observasinya, si bocah ini takkan bisa bertahan lebih lama darinya.
“Kau yakin aku takkan mencekikmu?” Ye Zhan melihat sorot mata Yu Ming yang gigih, lalu melirik sekeliling: “Baik, akan kuberitahu. Kali ini mungkin bukan mencari harta, tapi mencari putra.”
“Apa?” tanya Yu Ming.
Ye Zhan berkata: "Putra Shen Wan kabur bersama seorang pelayan perempuan. Pelayan ini awalnya ingin membalaskan dendam pada Shen Wan. Ayahnya adalah seorang kapten kapal. Tapi Shen Wan, si rubah tua itu, lebih dulu mengetahui status pelayan itu dan berniat memusnahkannya. Tapi tak disangka putranya malah jatuh cinta pada pelayan itu, menyelamatkannya. Bahkan mengaku tidak mengakui dia sebagai ayah lagi. Kabur bersama pelayan itu. Kali ini dirinya sekarat, berharap putranya bisa menemuinya terakhir kali. Dia sudah berencana mewariskan propertinya ke putranya."
Yu Ming penasaran bertanya: "Bagaimana kamu tahu?"
"Bukan urusanmu!" Ye Zhan menutup topinya.
"Ye Zhan..." Yu Ming mulai memanggil lagi.
Ye Zhan melepas topi sambil bernafas dalam-dalam, menahan emosi ingin memukul. "Separuh cerita awal diceritakan karyawan perkebunan tahun lalu, separuhnya lagi dari perjanjian Shen Wan dengan lembaga amal."
Yu Ming semakin penasaran: "Kalau begitu kamu..."
"Karena aku tidak seperti bego sepertimu yang datang cari harta tanpa investigasi. Ganggu lagi, aku pukul!" Ye Zhan menutup topi.
"Resleting celanamu terbuka."
Yu Ming tak mau tertipu, akhirnya diam. Beberapa menit kemudian, pelayan mengantarkan telur rebus sambil berbisik: "Tuan, resleting celanamu terbuka."
"Sial!" Ye Zhan kacau balau menutup resleting. Melihat Yu Ming yang sama sekali tidak tersenyum, matanya menatap kosong ke secangkir air di depannya. Ye Zhan tahu, dalam hati anak ini sedang mengejeknya habis-habisan.
Memang ada ejekan, namun Yu Ming bukanlah tanpa alasan sengaja memprovokasi Ye Zhan. Dari penampilan audisi sebelumnya, Ye Zhan jelas menjadi pesaing terkuat untuk 30 juta. Apa yang dikatakan Ye Zhan benar, dirinya sebelum datang sama sekali tidak melakukan persiapan. Jelas telah kehilangan inisiatif. Masih ada lawan apa di sini? Yu Ming melirik ke sekeliling dan menemukan banyak master. Nomor 030 (nomor 30-50 adalah peserta bebas audisi), itu seorang master. Dia menunduk pelan-pelan menyantap makanan, telinga menyipit mengumpulkan semua informasi yang bisa didengar. 041, ahli bela diri, tangan-kaki dan pola pikir gesit. 043, perempuan, pandangan lembut tersenyum seperti ular berbisa. Sedangkan 001 Ye Zhan, berlagak cool, cerdas, tetap menjadi lawan utama.
