Du Qingqing bertanya: “Kalau kerja sama mencari lukisan, masuk milik siapa?”
“Milik Master,” jawab Yu Ming.
Du Qingqing berkata dingin: "Kalau begitu aku akan suruh Haina mencekikmu."
Elevator tiba, Ni Qiu bersiul pergi: "Ada yang mau berbuat jahat nih, ada yang mau berbuat jahat nih." Apa Yu Ming akan segitu dermawanannya? Ni Qiu lebih baik mati daripada percaya. Misalnya ada kelompok teroris yang mau meledakkan Bom Nuklir, kalau Li Fu, mungkin akan memilih mati bersama teroris. Sedangkan Yu Ming, diperkirakan akan berunding dengan teroris soal waktu peluncuran, lalu kabur. Sebaliknya, posisi Yu Ming adalah lebih baik lukisan itu tidak pernah ditemukan selamanya, daripada prestasi jatuh ke tangan orang dalam.
Li Fu menarik lengan Yu Ming, berbisik: "Apa Nona Du sedang tidak senang?"
Yu Ming terkejut: "Aku sangat meragukan bagaimana caramu bisa menikah."
"Tugas utama kita adalah mengejar kembali barang yang hilang, 1.1 miliar dolar, jumlah yang sangat besar. Tuan Du tidak mau melaporkan ke polisi, kita harus mengesampingkan konflik internal."
Yu Ming bertanya: "Menurutmu kenapa Tuan Du tidak mau melaporkan ke polisi?"
"Seperti yang dia katakan, dia tidak peduli dengan uang segitu. Tapi kalau masalah ini terbongkar, mungkin akan ada pengaruh negatif. Aku perhatikan di jaringan, kebanyakan orang memang punya sikap antipati terhadap perilaku orang kaya."
Yu Ming berkata: "Aku rasa ada tiga kemungkinan lain. Kemungkinan pertama, Tuan Du sudah diam-diam lapor polisi. Kemungkinan kedua, Tuan Du mungkin sudah menebak siapa hantu dalam istana, tidak mau membongkarnya. Kemungkinan ketiga, uang untuk membeli lukisan itu ada selentingannya."
Li Fu terkejut, menarik Yu Ming ke samping: "Maksudmu, Tuan Du melakukan pencucian uang?" Membeli barang murah seperti lukisan seharga 3 juta dolar, lalu melelangnya dengan harga yang sengaja digelembungkan. Selisih harga itu kemudian menjadi pendapatan legal. Tapi tak disangka, kepalsuan lukisan itu terbongkar.
"Kemungkinan itu sebenarnya kecil." Yu Ming berkata: "Li Fu, nilai kita berbeda. Yang kusampaikan adalah, kebenaran mungkin hanya satu tapi bisa juga banyak. Aku pribadi tak peduli kebenaran, hanya mengejar keuntungan terbesar. Saat ini, keuntungan terbesar adalah Perusahaan Bintang merebut kembali lukisan. Opsi kedua adalah baik Bintang maupun Wantong gagal. Yang terburuk adalah Wantong yang berhasil. Bekerja sama dengan Wantong menangkap pencuri memang tindakan mulia, seperti ketika kau memaksa manajer keuangan meminta maaf pada Ni Qiu."
"Aku mengerti." Li Fu tersadar: "Lalu apa yang harus kulakukan?"
"Li Fu, kau sudah dewasa, jangan tanya aku." Kata Yu Ming: "Apalagi usiamu lebih tua. Aku hanya menyampaikan posisiku."
Li Fu mengangguk: "Baik, akan kuhandle."
Benar Li Fu bisa menghandle. Meski bersama Liu Mang meneliti kasus, setiap hari ia melapor ke Du Qingqing perkembangan kerja. Seperti utusan khusus. Du Qingqing cukup puas. Yang aneh bagi Ni Qiu adalah sikap Yu Ming yang tak ambil pusing - tak membaca catatan interogasi saksi, tak peduli perkembangan kasus. Ia justru fokus belajar bahasa Inggris.
Berbicara tentang belajar bahasa Inggris, karena kasus ini, baik Ni Qiu maupun Du Qingqing sama-sama menunjukkan kelalaian. Namun tidak demikian dengan Yu Ming. Ketika Yu Ming ingin menguasai sesuatu, dia menunjukkan tekad yang lebih kuat daripada siapa pun. Sekarang Yu Ming menonton drama Amerika bahkan tanpa subtitle.
Berita mengatakan ada seorang pria belajar sendiri enam bahasa asing, menerjemahkan subtitle film dan menjual CD bajakan, akhirnya masuk penjara. Dengan kemampuan enam bahasa asing, bukankah masih banyak pekerjaan lain yang bisa dilakukan?
……
Hari ini akhir pekan, di senja hari, Wu Youyou datang berkunjung. Dia membawakan beberapa kue untuk semua orang.
Ni Qiu sekarang tinggal bersama Li Fu di ruangan besar. Namun kamar apartemen hotel Li Fu tidak pernah dibatalkan, dan dia sering tidak ada. Ni Qiu juga tidak membawa banyak barang, sering tidak pulang di malam hari, sepertinya tidak berencana tinggal lama. Tapi hari ini semua orang terkumpul lengkap.
Yang menemani Wu Youyou datang, ada juga direktur Perusahaan Properti Pingran, yaitu ayah Wu Youyou. Dia menyampaikan terima kasih kepada Du Qingqing yang telah menampung Wu Youyou. Wu Youyou tinggal untuk makan malam, sementara ayahnya masih ada janji bisnis dan segera pergi.
Wu Youyou pertama-tama mengumumkan kabar baik: "Ayahku menyetujui aku bekerja di Kota A, ke depan kita bisa sering bertemu."
Du Qingqing sangat senang, Ni Qiu dan Li Fu tidak terlalu mengenal Wu Youyou. Yu Ming seolah menanggapi dengan senyum samar. Wu Youyou hari ini tidak terlalu tertarik pada Yu Ming, malah sangat antusias terhadap Li Fu. Namun penampilan dan cara bicara Li Fu sangat menonjol, wajar jika ada cewek yang tertarik padanya. Pukul sembilan, setelah mengantar Wu Youyou pergi, mereka bermain ular tangga. Li Fu pamit, mengatakan ada urusan dan tidak akan kembali malam ini. Ni Qiu menerima telepon, ada kegiatan di luar, lalu juga pergi.
Du Qingqing membereskan barang-barang bertanya: "Yu Ming, menurutmu apakah Wu Youyou jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Li Fu?"
Yu Ming menjawab: "Di sini ada tiga pria. Jika dia tidak jatuh cinta pada Li Fu, tapi jatuh cinta pada aku dan Ni Qiu, aku akan anggap dia tidak normal."
Du Qingqing tertawa: "Kamu juga bagus kok. Tuan Du di masa mudanya dijuluki 'Pelatih Hidup'. Dia bilang kemampuan bisnisnya tidak terlalu hebat, tapi keunggulan terbesarnya adalah bisa menemukan anak muda berpotensi. Tuan Du memberimu penilaian tinggi. Kemarin dia masih tanya pendapatmu tentang kasus ini."
"Apa jawabanmu?"
"Kubilang kamu sama sekali tidak peduli. Lagipula kasus ini tanggung jawab Li Fu. Dia agak kecewa bilang, 'Anak muda tidak punya ambisi, tidak baik'." Du Qingqing melanjutkan: "Ngomong-ngomong, Li Fu dan si jalang itu katanya sudah menyisir banyak tersangka."
Yu Ming menjawab: "Iya, katanya hari ini semua tersangka sudah disingkirkan."
"Tidak mungkin?" Du Qingqing terpaku.
“Begini, mereka sudah memahami detail dan mengesampingkan kemungkinan pelaku dari keluarga Tuan Du.” Yu Ming menjelaskan: “Lukisan dikirim oleh rumah lelang pada hari pertama, kemudian hari kedua dibawa ke brankas. Awalnya dikira celahnya ada di hari pertama. Tapi setelah menghubungi rumah lelang, diketahui bahwa mereka memasang sistem alarm 24 jam dalam bingkai dan kanvas. Dalam 24 jam, jika lukisan meninggalkan rumah Tuan Du dengan cara apapun, alarm akan berbunyi. Tuan Du tidak tahu ini, dikonfirmasi oleh kepala pelayan Tuan Du. Dengan demikian, tersangka praktis tersingkir. Mereka bahkan tidak bisa menebak teknik pelaku maupun waktu penukaran.”
Yu Ming menyeka meja sambil berkata: “Malam ini Li Fu dan Liu Mang akan meneliti dua mata-mata tersebut. Mereka menduga satu-satunya kemungkinan adalah anggota keluarga Tuan Du yang membocorkan informasi, lalu seorang master membuat replika. Mengeluarkan lukisan, mengirimkannya ke rumah dua direktur, lalu terjadi penukaran saat lukisan berada di rumah direktur.”
“Bukankah ini kembali ke titik awal?”
“Benar.” Jawab Yu Ming dengan santai.
Setelah membereskan, Yu Ming kembali ke kamarnya. Paman sedang online lagi, mengirim surel: “Status Li Fu telah diverifikasi.”
Yu Ming bertanya: “Bagaimana?”
Paman menjawab: “Li Fu Brown Li adalah orang mati, tewas dalam kecelakaan mobil tiga tahun lalu bersama ayahnya.”
