Di monitor, pria itu memakai topi, jas angin tipis, dan masker. Yu Ming menggelengkan kepala: “Tidak kenal.”
“Analisis lapangan menunjukkan berat roda di luar pintu setara dengan berat Yingtao.” Zhang Nuonan berkata: “Yu Ming, aku tahu Li Fu adalah kolega atau koneksimu. Tapi kalian salah kali ini. Lagipula identitas Li Fu palsu, menggunakan status orang yang sudah mati.”
Yu Ming bertanya: “Lalu identitas aslinya?”
“Belum ketahuan, dia tidak mau bicara.”
Yu Ming berkata: “Kapten Zhang, aku masih merasa ini jebakan. Periksa apakah ada antikoagulan dalam darah.”
“Yu Ming, apa kau dengar? Kasus ini sama sekali bukan penipuan. Aku tahu maksudmu tentang kasus pemerasan dimana tersangka bangun menemukan mayat. Saat ini ada yang menyuruhnya kabur, mayat ditangani orang itu. Lalu mulai memeras. Tapi dalam kasus ini tidak ada pemeras. Tidak mungkin ada yang membuat tata letak seperti ini untuk memeras Li Fu. Jika benar ada perancang seperti katamu, orang ini bukan ingin memeras, tapi ingin menempatkan Li Fu di tanah kematian.”
Yu Ming merasa dingin di hati: "Mungkin benar ada yang ingin menyingkirkan Li Fu. Kapten Zhang, bisakah saya bicara dengan Li Fu?"
Zhang Nuonan menopang dagu dengan kedua tangan, merenung lama sebelum berkata: "Saya perlu izin atasan."
……
Yu Ming dan Zhang Nuonan duduk menghadap Li Fu. Sorot mata Li Fu menunjukkan dia sudah tenang. Yu Ming memandang Zhang Nuonan yang mengangguk memberi peringatan: "Semua direkam, jangan bicara sembarangan atau kau akan kena masalah."
Yu Ming mengangguk, menatap Li Fu: "Li Fu, dari bukti permukaan saat ini, kau punya kaki tangan yang mengurus mayat Cherry. Menggunakan kopermu untuk membawa jasadnya. Apa kau punya komplotan?"
Li Fu menarik napas panjang: "Punya komplotan?"
Yu Ming berkata: "Saya akan menanyakan beberapa hal. Mohon jawab dengan jujur. Belakangan ini, apakah Xiao Ying tidak menghubungimu?"
Li Fu mengangguk: "Dia dinas ke Amerika, diperkirakan baru kembali bulan depan."
Yu Ming bertanya: "Pertanyaan kedua, apakah kau pernah berhubungan intim dengan Cherry?"
Li Fu menggeleng: "Saya tidak tahu."
Yu Ming melanjutkan: "Pertanyaan ketiga, saya ingat kau bilang jarang minum alkohol. Kenapa ada anggur di kamarmu?"
Li Fu berpikir sejenak: "Du Lei yang membawakan sebotol anggur merah sebagai hadiah beberapa hari lalu."
Yu Ming menyelidik: "Kenapa kau berpura-pura menjadi putra teman Du Lei untuk mendekatinya?"
Li Fu termenung lama sebelum menjawab: "Saya tidak bisa memberitahumu."
Yu Ming menekan: "Li Fu, kalau kau tidak mau bicara saya tidak bisa membantumu. Dari analisis saya, kau dijebak dalam perangkap. Sembilan dari sepuluh kemungkinan Du Lei dalangnya."
Li Fu berkata: "Apa artinya? Meski itu jebakan Du Lei, aku sudah terperangkap."
Zhang Nuonan berkata: "Li Fu, kami sudah mencari di semua lokasi pembuangan mayat yang mungkin di sekitar, tidak menemukan apapun. Bukti dalam kasusmu saat ini sangat merugikanmu. Jika kau tidak menjelaskan situasi sebenarnya, kami tidak bisa membantumu. Dan dalam interogasi pertama, kau mengakui telah membunuh Yingtao."
"……" Li Fu menggelengkan kepala: "Tidak ada yang mau kubicarakan."
Yu Ming berkata: "Kalau begitu, beri tahu kami status aslimu."
"……" Li Fu menggeleng sambil menghela napas: "Pemula tetap pemula. Yu Ming, apa kau yakin aku tidak membunuh Yingtao?"
Yu Ming ragu beberapa detik: "Aku tidak yakin."
Li Fu dibawa pergi. Zhang Nuonan mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya: "Dari pengalamanku, temanmu mungkin benar-benar dikerjai."
Yu Ming bertanya: "Lalu harus bagaimana?"
"Tak ada cara. Dia sama sekali tidak kooperatif dengan penyelidikan." Zhang Nuonan berpikir sejenak: "Kecuali kita bisa membuktikan ini bukan kasus pembunuhan."
Yu Ming berkata: "Maksudmu?"
"Jika kau percaya ini tipuan, berarti Yingtao masih hidup. Temukan dia." Zhang Nuonan melanjutkan: "Akan kusuruh anak buah mengawasi bandara, pelabuhan, dan jalur transportasi utama. Menurut pengalamanku, jika ini benar tata letak jebakan, Yingtao pasti sudah punya jalan mundur atau tempat persembunyian aman. Kau juga harus tahu, dengan bukti kasus yang ada saat ini, aku tidak bisa mengalihkan target ke Du Lei atau melakukan pencarian besar-besaran untuk melacak Yingtao."
"Aku mengerti."
……
Du Qingqing dan pengacara perusahaan menunggu di area resepsionis tim kriminal. Du Qingqing melihat Yu Ming keluar, panik bertanya: "Apa yang terjadi?"
“Bahas nanti saja.” Yu Ming melirik ke arah pengacara: “Tidak perlu pengacara.” Status Du Lei di Du Shi International terlalu tinggi, semua orang di Du Shi International mungkin adalah orangnya.
Du Qingqing bertanya: “Kenapa?”
“Bahas nanti.”
Ni Qiu keluar, melihat kedua orang itu, tersenyum getir sambil menepuk bahu Yu Ming: “Kejahatan terbesar adalah nafsu yang memimpin.”
Du Qingqing menyetir menuju asrama. Kembali ke asrama, Yu Ming mengambil sekaleng cola, minum sambil menjelaskan kejadiannya. Du Qingqing terkejut: “Kamu bilang Li Fu murni datang ke China untuk mendekati Du Lei? Dan nama Li Fu juga palsu?”
“Ya. Dengan kualitas berbohongnya Li Fu, menurutku cepat atau lambat pasti ketahuan Du Lei. Tapi tak menyangka kedua belah pihak sampai ke situasi hidup-mati.” Yu Ming berkata: “Dari pengalamanku, dalang tata letak ini bukan Du Lei. Ini kerjaan penipu ulung profesional. Tapi aku tidak bisa menutup kemungkinan Li Fu punya komplot. Menurut Du Lei, Cherry awalnya adalah staf administrasi cabang C Kota dari Du Shi International, kita harus cek dulu keaslian identitas ini. Nona Du, kamu sudah bekerja di Du Shi International beberapa tahun, pasti ada cara untuk mengetahuinya kan?”
Du Qingqing mengangguk: “Baik, akan kuselidiki.”
Yu Ming berkata: “Ni Qiu, kamu punya banyak teman di Kota A, bisakah minta tolong teman-teman jaga bandara, pelabuhan?”
Ni Qiu menjawab: “Yu Ming, kamu terlalu menganggapku hebat.”
"Yingtao memiliki beberapa ciri khas," kata Yu Ming setelah berpikir sejenak. "Pertama, giginya sangat bagus dan indah. Menurut tebakanku, dia ke dokter gigi seminggu atau setengah bulan sekali. Meski kukunya tidak mencolok, tapi dipotong oleh ahli manicure profesional. Ni Qiu, tolong awasi kedua jenis toko ini."
"Kakak, tahukah kamu berapa banyak toko seperti itu di Kota A?"
Yu Ming menjelaskan: "Bukan dokter gigi biasa. Juga bukan dokter gigi rumah sakit besar. Pastinya dokter gigi pribadi kelas atas. Manicure-nya juga pasti dari salon pribadi eksklusif. Dasar kau, seharusnya aku sadar ada yang aneh dengan Yingtao sejak awal."
"Hmm?" Du Qingqing dan Ni Qiu menatap Yu Ming.
Yu Ming melanjutkan: "Sejak pertama kali melihat Yingtao, aku merasa ada ketidakselarasan. Seperti Tuan Du tiba-tiba memakai sepatu kulit 100 yuan. Gaya rambutnya sederhana tapi terawat baik. Bulu mata, alis, dan kulitnya menunjukkan dia sangat memperhatikan penampilan. Tapi kesan keseluruhannya justru gadis sederhana dan santun."
"Kenapa tidak bilang dari dulu?" tanya Ni Qiu.
"Aku tidak yakin! Makanya aku terus mencari kesempatan mengikuti gerak-geriknya. Bahkan ingin mengajaknya makan. Jika dia mau makan lobster kecil sekali saja bersamaku, aku bisa tahu pola hidupnya. Tapi dia menolak."
Du Qingqing berkata: "Yu Ming, cara investigasi seperti ini tidak efektif. Meski Yingtao belum kabur sekarang, dengan populasi sebesar Kota A, bagaimana kita bisa menemukannya?"
“Aku juga tidak tahu.” Yu Ming menjawab dengan jujur, lalu berkata: “Menurutku kita perlu mencari bantuan orang.”
“Siapa?”
“Ye Zhan.”
