“Apa informasi tentang bangunan ini?” Tanya Ye Zhan.
“Pemilik bangunan ini bernama Hua Manlou.” Nie Yuanzi mengambil data: “Dia punya putri bernama Wang Tao, istrinya bermarga Wang.”
Yu Ming mengagumi: “Nona Yuanzi, kamu benar-benar hebat.”
"Ini semua dasar-dasar." Nie Yuanzi merendahkan diri: "Kota A belum serius memperhatikan keamanan komputer. Institusi pemerintah, kepolisian, sekolah, dll masih menggunakan firewall WIN dan versi online."
Ye Zhan berkata: "Dia memang ahli di bidang ini. Trojan horse sudah ditanam di sistem mereka sejak lama. Bisa akses data kapan saja."
Yu Ming bertanya: "Tidak takut ketahuan polisi?"
Nie Yuanzi menjawab: "Ini izin penggunaan normal. Saya cari pejabat yang punya akses tapi tidak bisa/tidak perlu pakai komputer. Cuma pinjam status mereka. Software dari jaringan sudah cukup untuk menghajar sistem."
Ye Zhan menyela: "Hei, bayar."
Yu Ming bertanya: "Berapa?"
"Karena pertama kali bisnis, saya kasih diskon. 20 ribu." Jawab Nie Yuanzi.
Yu Ming hampir muntah darah. Beneran? Cuma ngetik-ngetik keyboard minta 20 ribu? Lagipula ini kan layanan purna jual. Yu Ming memandang Ye Zhan minta bantuan. Ye Zhan mengejek: "Kamu sampai 20 ribu pun tidak punya?"
Yu Ming merasa sangat malu.
"Utang harus dibayar." Ye Zhan mengeluarkan kartu dan memberikannya ke Nie Yuanzi.
Nie Yuanzi sambil tersenyum men-tap kartu: "Maaf, saya tidak tahu kondisi keuanganmu sulit."
Yu Ming berkeringat dingin: "Bukan sulit, tapi pola konsumsi saya tidak bisa mengikuti ritme."
"Oh ternyata masih hijau." Nie Yuanzi mengembalikan kartu ke Ye Zhan, menepuk lengan Yu Ming: "Lain kali butuh bantuan, saya kasih diskon 90%."
"Ayo pergi." Ye Zhan berkata singkat lalu keluar dari vila. Yu Ming berpamitan dan masuk mobil. Ye Zhan bertanya: "Ada temuan? Tunjukkan kemampuanmu."
Yu Ming berpikir sejenak lalu berkata: "Kaki Nie Yuanzi itu normal."
"Benar. Selain itu saya ingatkan, layanan mereka berbayar. Lain kali jangan ganggu dia kalau tak bawa uang. Ada temuan lain?"
"Hmm... tidak ada." Yu Ming menjawab: "Cuma agak aneh, gadis muda segitu bisa mengerti banyak hal."
"Itu juga yang membuatku penasaran." Ye Zhan berkata: "Tapi, ayah Nie Yuanzi bukan orang sembarangan. Semasa hidupnya dia adalah figur maestro. Pernah juga jadi idola yang kukagumi."
"Oh?"
"Dua puluh tahun lalu ada dua maestro. Orang menyebutnya Chu He di Selatan, Han Jie di Utara. Chu He ahli radio, komunikasi, pembuatan dokumen palsu, pemalsuan identitas. Han Jie jago mengubah ekspresi, topeng buatan tangannya lebih bagus dari masker silikon modern. Kemudian mereka menghilang dari dunia. Setahun setengah lalu, Chu He alias ayah Nie Yuanzi meninggal karena sakit. Konon Han Jie sudah meninggal lima tahun lalu."
Ye Zhan memandang Yu Ming yang masih seperti anak ayam, terus mencerna informasi ini. Tapi kenapa di rumahnya ada sekumpulan orang hebat? Jangan-jangan anak ini juga tidak tahu? Ye Zhan berkata: "Sampai di sini bantuanku. Jangan telpon aku lagi untuk urusan begini."
"Jangan gitu dong." Yu Ming buru-buru menyela: "Sekarang belum dikonfirmasi apakah Hua Yingtao adalah Wang Tao ini."
Ye Zhan berkata: "Kalau begitu kamu bisa menyewaku."
"Menyewa kamu?"
"Ya iyalah."
"Kukira kita teman."
"Aku tidak punya teman, juga tidak butuh teman." Ye Zhan menambahkan: "Ini sekadar membalas hutang budak serangan kodok waktu itu."
Yu Ming bertanya: "Kalau begitu, apakah utang 20 ribu itu tidak perlu dikembalikan?"
Ye Zhan merenung sejenak: "Aku bantu Tarik ekor sebagai hutang budi, kamu balas dua puluh ribu."
"......" Yu Ming mencibir memandangi Ye Zhan.
Ye Zhan tetap tenang: "Membakar seribu yuan, versus dicuri orang seribu yuan, ada perbedaan esensi dasar yang jelas, ya?"
"Oh!" Yu Ming mengangguk.
Ye Zhan melirik Yu Ming: "Yu Ming, aku kekurangan pembantu, ada ketertarikan?"
"Tidak ada."
"Huss!"
……
Kompleks Swan, properti komersial Gedung 7 No.207 di seberang Gedung 5 telah disewa oleh Ye Zhan. Ye Zhan telah mempersiapkan peralatan pemantau. Yu Ming mengagumi peralatan ini dan berkata: "Peralatannya keren banget, pantaslah penyidik independen." Yu Ming bertanya: "Sepertinya peralatan ini tidak dijual di pasaran ya?"
Ye Zhan menyetel teleskop dan komputer sambil berkata: "Asal bergabung dengan Organisasi Investigasi Independen Internasional, kamu bisa beli peralatan ini. Kebanyakan ilegal, dan tidak ada layanan purna jual."
Semalam tak ada kejadian, waktu pun berlalu. Hari kedua pagi hari, Yu Ming berkata: "Ayo pergi."
Ye Zhan membuka mata dan melihat komputer. Tampak Hua Manlou, yaitu ayah Wang Tao, terlihat di pintu tangga Gedung 5. Ye Zhan memejamkan mata dan melanjutkan tidur. Sekitar empat puluh menit kemudian, Yu Ming berkata: "Sudah kembali."
Yu Ming menyesuaikan kamera, lensa diperbesar ke kantong plastik yang dibawa Hua Manlou: "Sepertinya ada dua orang di rumah."
"Bagaimana kau tahu?"
"Volume hidangan relatif besar." Kamera Yu Ming mengikuti.
"Ini tidak bisa membuktikan apa-apa."
Hua Manlou kembali ke rumah, sekitar sepuluh menit kemudian pintu balkon terbuka. Hua Manlou mengeluarkan pakaian dari mesin cuci dan menjemurnya di balkon. Yu Ming menghela nafas: "Tidak ada barang perempuan."
Ye Zhan menutup mata: "Aku yakin Yingtao tidak ada di 302."
"Aku setuju." Yu Ming berkata: "Hua Manlou sangat waspada saat pergi belanja dan pulang. Dia terus memeriksa apakah diikuti. Dia sudah menelepon."
Ye Zhan membuka mata, meletakkan tangan di mouse, menggeser layar penuh ke Hua Manlou. Lalu memperhatikan gerakan bibir Hua Manlou: "Tidak menemukan apa-apa, semuanya normal. Satpam bilang gedung 7 ada penyewa baru, nanti akan kuperiksa."
Yu Ming terkagum-kagum: "Membaca bibir?"
"......" Puas sekali, Ye Zhan merasa tersanjung dengan pujian ekspresif Yu Ming. Ye Zhan berkata: "Hua Manlou akan datang mengetuk pintu. Lihat bagaimana kau berakting."
"Tak perlu akting." Yu Ming turun dari kursi, mengeluarkan dua order pemeriksaan gas. Satu untuk 207 dimasukkan ke kantong kecil di depan pintu seberang, sementara 206 ditempel di pintunya sendiri. Lalu kembali ke kamar.
Ye Zhan berkata: "Dia datang."
Yu Ming mendekati lubang intip, menunggu sejenak. Hua Manlou muncul di lorong lantai dua, melirik order gas, lalu mengetuk pintu 206. Pintu seberang terbuka, seorang gadis sekitar 12 tahun membuka pintu kayu, bertanya melalui pintu besi pengaman: "Cari siapa?"
"Salah, tak apa." Hua Manlou berbalik pergi.
Yu Ming menghela napas, tapi tak disangka sepuluh detik kemudian Hua Manlou kembali mengetuk pintunya. Yu Ming memberi isyarat tangan, Ye Zhan dengan enggan membuka pintu. Yu Ming masuk ke kamar tidur.
Ye Zhan membuka pintu: "Cari siapa?"
Kilatan keraguan muncul di mata Hua Manlou. Saat ini terdengar teriakan wanita dari kamar tidur: "Suamiku, bayi pipis di celana."
Kemudian terdengar suara tangisan bayi dari dalam, Ye Zhan menjawab dengan kesal, bertanya: "Cari siapa ya?"
"Maaf, maaf." Hua Manlou mengangguk-angguk sambil membungkuk: "Salah."
"Orang gila." Ye Zhan menutup pintu, pergi ke kamar tidur dan melihat Yu Ming memasukkan jari ke mulut menirukan suara tangisan bayi. Ye Zhan berkata: "Kamu punya kemampuan ini juga?"
"Tipu muslihat kecil."
"Memang biasa saja, suara perempuan agak serak. Tangisan bayi juga kurang nyaring." Ini adalah fakta. Ye Zhan pernah melihat master seni suara sejati. Keahlian mereka terletak pada kemampuannya meniru suara binatang hingga bisa dikira sesama spesies. Keterampilan Yu Ming hanya menyerupai bentuk tapi tidak esensinya, masih kurang matang. Tapi tetap termasuk cukup langka.
