Yu Ming masih memiliki sedikit kewaspadaan terhadap Wu Youyou, namun tidak menghubungkannya dengan Aliansi Buah. Wu Youyou yang sudah menjadi tukang masak selama sebulan, mustahil bertujuan untuk memilih anggota baru. Logikanya tidak nyambung, Yu Ming tidak akan sembarangan mencurigai.
Pukul sembilan malam, Ye Zhan menelepon, tanpa sepatah kata perhatian: "Sebelum tahun baru akan ada seleksi penyidik independen, lebih baik kamu urus paspor lebih awal. Untuk visa, organisasi yang akan mengurus."
"Saya?" Yu Ming bertanya: "Atau kami?"
Ye Zhan menjawab: "Basa-basi, penyidik independen hanya bisa diikuti oleh individu perseorangan. Setiap penyidik independen petahana bisa merekomendasikan satu kandidat. Selain itu, perhatikan gizi seimbang, latih stamina dasar, belajar bahasa Inggris, semua harus dipersiapkan. Tutup!"
Ini... Selama ini Yu Ming dan kawan-kawan mengira penyidik independen adalah sebuah perusahaan. Tak disangka ternyata perorangan. Lebih baik cari kesempatan untuk menjelaskan secara jelas pada Ni Qiu dan yang lain.
"Hari kedua, Yu Ming keluar dari rumah sakit. Setelah beristirahat dua hari, mulai berangkat kerja. Posisi staf administrasi di perusahaan investigasi Stars belum terisi, bisnisnya cukup bagus. Cabang Haina sedang merekrut personel. Pesanan canggih tidak banyak, dalam seminggu ini, Ni Qiu dan Li Fu masing-masing hanya menerima dua order."
"Pagi hari, Ni Qiu menjaga kondisi fisik Yu Ming, membantu memotret perselingkuhan. Li Fu dan Du Qingqing pergi keluar, dua siswi SMP menghilang. Yu Ming yang kesepian mengunduh game tower defense offline luar negeri untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya."
"Siang hari, memesan makanan cepat saji Barat. Untuk memenuhi syarat keseimbangan nutrisi yang diajukan Ye Zhan, Yu Ming sengaja meminta restoran menambahkan selembar selada tambahan dalam burgernya."
"Baru mulai makan sudah ada pelanggan datang. Seorang bule sekitar 50 tahun dengan kumis delapan karakter mengenakan jaket muncul. Langsung berbicara dengan logat London asli: 'Selamat siang.'"
"Yu Ming buru-buru mengambil tisu mengusap mulut, menyambut: 'Halo, Yu Ming, selamat datang.'"
"'Pruosto Dunton. Panggil saja Hannie. Aku tahu orang Tiongkok tidak suka dengan nama bule kami.' Bule itu menjabat tangan sambil menepuk bahu Yu Ming: 'Aku butuh bantuan.'"
"Pu lu si tuo le dun? Yu Ming hanya mengerti separuh bahasa Inggris Hannie: 'Kemampuan Inggrisku terbatas, bagaimana kalau saya hubungi rekan saya?'"
"'Tidak masalah.' Hannie tidak keberatan, mengeluarkan foto: 'Aku hanya perlu mencari seseorang.'"
"Yu Ming menerima foto tersebut, terlihat seorang Negroid. Ciri khasnya sangat hitam. Yu Ming bertanya: 'Boleh tahu hubungan Anda dengannya?'"
“Dia adalah seorang milisi yang saya kenal di Afrika, dia menyelamatkan saya. Saat saya kembali mencari dia, dengar-dengar dia menyelantar ke China, bekerja di suatu pabrik. Jadi saya ingin menemukannya. Tidak perlu kalian cari, saya hanya butuh seorang pemandu dan penerjemah.”
Sebutir keringat dingin Bip mengalir di dahi Yu Ming. Bahasa Inggris gaya Amerika masih bisa dihajarnya, tapi yang British... Ngomong-ngomong Hanni memang jago, bisa mendengar logat Amerika-Cina-nya tanpa tertekan sama sekali.
Hanni terkekeh, dengan sabar membagi hasil ucapannya menjadi beberapa segmen penjelasan perlahan. Yu Ming akhirnya mengerti: “Jika tidak merendahkan kemampuan bahasa Inggris saya, saya dengan senang hati akan bekerja keras.”
Penghasilan kerja ini tidak banyak, tapi bule yang datang ke pintu, harusnya bisa dipress sedikit. Yu Ming direkrut dengan gaji 50 euro per hari, masa kontrak 10 hari. Setelah sepuluh hari, biro investigasi akan menarik hasil satu ribu yuan. Yu Ming sekalian belajar sedikit bahasa Inggris. Mau gaya Amerika atau British yang penting bisa bicara. Hasil akhirnya Yu Ming bisa berbahasa Inggris lancar dengan aksen China-Amerika-British.
……
Yu Ming mengemudi bersama Hannie menuju kawasan industri. Beberapa tahun lalu, beberapa pabrik memecat buruh China saat krisis ekonomi global dan mempekerjakan personel tiga non dengan upah sangat rendah. Bisa dikatakan personel tiga non memberikan kontribusi tertentu bagi kelangsungan usaha saat itu. Setelah pemulihan ekonomi, memburuknya keamanan yang dibawa personel tiga non. Kota A melakukan penertiban besar-besaran. Membersihkan kawasan Negroid, mendeportasi lebih dari seratus ribu personel tiga non. Meski dikutuk internasional, tapi didukung mayoritas warga Kota A. Namun, beberapa pabrik khususnya di daerah terpencil masih mempekerjakan personel tiga non. Alasannya sederhana, upah pekerja ilegal hanya separuh bahkan lebih rendah dari pekerja biasa. Mereka kerja lembur tanpa syarat, tidak ada asuransi, tidak ada uang lembur. Ditambah pemerintah kembali ke penanganan normal, pekerja ilegal masih punya ruang bertahan hidup.
Yu Ming turun dari mobil, Hannie tetap di dalam. Yu Ming mendekati pos satpam sebuah pabrik, mengeluarkan foto: "Apakah ada orang ini di pabrik kalian?"
Satpam langsung menjawab: "Pabrik kami semua orang China, tidak ada Negroid."
Yu Ming mengeluarkan seribu yuan: "Kami bukan polisi."
Satpam melirik sekeliling, menerima uang: "Saya tidak yakin orang ini ada di sini. Dulu ada beberapa tiga non, karena razia pemerintah semuanya dipecat. Katanya ada pedagang Negroid yang menempatkan mereka di pabrik kabupaten. Kabupaten mana tidak tahu."
Yu Ming bertanya: "Pedagang siapa?"
"Di toko pakaian Sili Tun dalam kota, namanya Yosen."
"Terima kasih!" Yu Ming kembali ke mobil, mencatat seribu yuan: "Dia sudah tidak kerja di sini, pedagang bernama Yosen menempatkannya di pabrik kabupaten."
"Cari Yosen."
"Mengemudi sampai Silitun, tempat yang dahulu merupakan lautan hitam, dijuluki Zona Hitam. Setelah direhabilitasi, sekarang jarang terlihat orang Negroid di jalanan. Yu Ming bertanya-tanya secara acak dan cepat menemukan tokonya. Namun Yosen tidak ada, yang ada adalah pacar Tiongkoknya. Hanni mendekat dengan ramah menyapa dan membuat-buat alasan, Nyonya Yosen menjelaskan tempat tinggalnya."
"Yu Ming mengemudi melewati dua blok sampai ke tempat tinggal Yosen, sebuah unit properti komersial. Yu Ming mengetuk pintu, seorang pria Negroid membuka dan bertanya: 'Kalian cari siapa?'"
"'Yosen.'"
"Pria Negroid itu membuka pintu, berteriak: 'Yosen, ada yang nyari!'"
"Yu Ming dan Hanni masuk, di dalam ada empat pria Negroid, dua sedang bermain game TV. Hanni menutup pintu, mengunci pelan-pelan. Yosen keluar sambil menggigit cerutu: 'Kawan, ada perlu apa?' Berbicara dalam bahasa Mandarin."
"Yu Ming hendak bicara, Hanni maju, mengambil foto dari tangan Yu Ming dan menyerahkannya: 'Aku cari dia.'"
"Yosen melirik foto itu berkata: 'Salah alamat, kawan.'"
"Tiba-tiba Hanni menggapai, menekan cerutu Yosen ke wajahnya. Lalu sebuah cengkraman menjepit Yosen ke meja, menyambar sepasang sumpit di atas meja dan mengarahkannya ke leher Yosen: 'Sebaiknya kau pikir lagi.'"
"Empat pria Negroid lain terpaku, langsung melempar barang di tangan dan berdiri. Yu Ming mengeluarkan kartu berteriak: 'PC1221, Telur Mati.'"
"'OK!' Yosen buru-buru berteriak: 'Aku tidak melanggar hukum!'"
"Hanni menyeringai dingin: 'Termasuk menerima uang untuk menyelundupkan orang ke Tiongkok?'"
"'Ini kemanusiaan, kawan.' Hanni menambah tekanan, Yosen berkata: 'Baik! Namanya He Ma, di pabrik mainan Kabupaten A.'"
Hanni bertanya: "Jika ada yang memberitahunya, aku akan kembali." Hanni melepaskan Yosen: "Ayo pergi."
Yu Ming dan Hanni pergi, berkata: "Kamu harus menambah bayaran."
"Bisa dibicarakan." Hanni bertanya: "Boleh lihat kartumu?"
Yu Ming menyodorkan kartu itu, di atasnya ada lambang negara, Hanni terkejut: "PC1221, kamu benar-benar polisi?"
"Bukan, kartu internet." Yu Ming berkata: "Hanni, kalau kamu menyakiti orang secara brutal aku akan melapor ke polisi." Lihat, sebenarnya aku jarang bohong, cuma menyebutkan nomor kartu internet. Kok bisa membuat orang takut begitu? Oh iya, orang Negroid tidak punya KTP, tidak bisa masuk warnet.
