Saat Ke'er dan Tuan Lin kembali, drama berlebihan tak terhindarkan. Meski ada empat orang asing tambahan di dalam vila. Tetap tak bisa menghalangi semangat mereka mengadukan keluhan.
Chen Xi diam-diam keluar dari vila, sampai di samping mobilnya. Seorang pria berusia 40 tahun sedang duduk di pinggir jalan sambil merokok berkata: "Tuan Chen, buru-buru pergi? Minum segelas air lagi."
Chen Xi tersenyum tipis tanpa arti: "Ada sedikit urusan..."
"Menyuruhmu minum segelas air lagi bukan undangan, tapi syarat." Pria itu mengeluarkan dokumen: "Tim Kriminal, kembali."
"Chen Xi kembali, suasana ruang tamu vila menjadi sangat aneh. Yu Ming sendiri duduk di ayunan halaman belakang bergoyang-goyang. Dua mobil berhenti di depan gerbang vila, Zhang Nuonan dan empat polisi turun, membawa tiga tas perjalanan. Zhang Nuonan memasuki vila dan melempar tas ke lantai, Chen Xi hampir terjatuh berlutut."
Zhang Nuonan melihat ke sekeliling, bertanya pada Du Qingqing: "Di mana anak kecil itu?"
"Yu Ming." Du Qingqing memanggil.
"Datang." Yu Ming kembali ke ruang tamu, melihat tas di lantai berkata: "Sudah diambil kembali ya."
Tuan Lin bertanya: "Apa yang terjadi?"
Li Fu menjelaskan: "Ini adalah kasus konspirasi penculikan. Kami awalnya mencurigai salah satu sekretaris atau wakil direktur memiliki hubungan dengan penculik. Namun setelah memeriksa catatan panggilan mereka, tidak ditemukan panggilan masuk/keluar ke nomor tak dikenal. Justru Chen Xi sering berkomunikasi dengan dua nomor asing. Tapi muncul pertanyaan: di hari penculikan Tuan Lin, mobil dan waktu sudah diubah, mengapa tetap bisa diculik?"
Yu Ming berkata: "Jadi, saya mulai menduga salah satu sekretaris atau wakil direktur bersekongkol dengan Chen Xi untuk menculik Tuan Lin. Masalah ini... Komandan Zhang, syarat kami?"
Zhang Nuonan mengangguk: "Setuju."
"Untuk membuktikan siapa yang bersekongkol dengan Chen Xi, perwira andalan biro investigasi kami, Tuan Ni Qiu sendiri yang turun tangan... Tapi Ni Qiu ada urusan sehingga tidak bisa datang. Sekretaris, wakil direktur, dan Chen Xi semua menerima telepon yang memerintahkan pulang. Sekretaris dan wakil direktur pergi, sedangkan Chen Xi menyuruh orang lain pulang mewakilinya."
Wakil direktur terus mengangguk: "Kami tak bersalah."
Yu Ming bertanya: "Mengapa kau tidak bilang 'saya tak bersalah', tapi 'kami tak bersalah'?"
"Karena..."
Yu Ming berkata: "Sekretaris melirik Wakil direktur sebelum pergi, Wakil direktur mengangguk. Saat Wakil direktur pergi, dia melihat Chen Xi, Chen Xi mengangguk. Hanya tersisa Chen Xi sendirian, bagaimana pun juga harus tetap tinggal untuk memantau. Sebenarnya, kunci masalah ini ada pada..." Yu Ming menunjuk ke arah Wakil direktur.
Wakil direktur tersenyum kecut: "Aku tidak mengerti."
"Sekretaris gagal merayu secara seksual, kemudian dipindahkan jabatan sehingga dendam, ingin membalas Tuan Lin. Dia tahu Wakil direktur tidak puas dengan Tuan Lin, jadi meminta bantuanmu. Tapi Wakil direktur tidak berpikir seperti itu, hal kekanak-kanakan seperti memukuli Tuan Lin langsung, kau pasti meremehkan. Ngomong-ngomong, Kawan Sekretaris, dengan pola pikir kekanak-kanakan seperti ini, pantas Tuan Lin tidak tertarik padamu."
Yu Ming meneguk cola lalu melanjutkan: "Wakil direktur punya ide penculikan, bukan untuk uang, tujuanmu adalah menyingkirkan Tuan Lin. Kau tidak sebodoh itu bertindak sendiri. Tapi kau juga tidak kenal orang yang bisa membantu. Akhirnya memilih si anak orang kaya Chen Xi. Chen Xi memang punya catatan buruk kecil. Kebetulan sedang kekurangan uang dan kesal karena Tuan Lin tidak mau meminjamkan uang."
"Akhirnya terbentuk situasi seperti ini: Sekretaris memantau rencana perjalanan Tuan Lin, Wakil Direktur memberikan informasi balik ke Chen Xi, lalu Chen Xi meneruskannya ke para penculik. Setiap orang punya tujuan masing-masing. Tujuan sekretaris adalah memberi pelajaran pada Tuan Lin yang dianggap tidak tahu terima kasih. Wakil Direktur ingin menguasai perusahaan, sedangkan Chen Xi murni demi uang." Yu Ming berkata: "Sekretaris tidak mengambil uang, Wakil Direktur juga tidak. Tapi Chen Xi mengambil semua tiga kantong uang. Uang yang dikirim Ke'er adalah bayaran untuk penculik. Karena Wakil Direktur punya niat membunuh, begitu curiga dia terlibat, saya duga penculik akan membunuh sandera setelah menerima uang. Jadi saya minta Kakak Ke'er mencari temba kaya raya untuk mengumpulkan 3 juta tunai lagi. Jika penculik membunuh, mereka tidak dapat satu sen pun. Jika melepaskan sandera, mereka bisa dapat 8 juta. Bisnis seperti ini peluang menangnya tinggi. Keberanian Kakak Ke'er jauh melebihi perkiraan saya. Akhirnya transaksi terselesaikan dengan sempurna."
"Menurut saya sekretaris tidak terlalu menuntut uang, jadi saya menghubungkan seorang teman sopir taksi untuk membantu melacak Chen Xi. Wakil Direktur dan sekretaris menginvestasikan uang di tempat yang sama, Chen Xi mengambil uang mereka. Chen Xi, kamu khawatir polisi akan melacak GPS mobil, jadi kamu membuang tong sampah berisi uang ke sungai, berencana mengambilnya kembali nanti. Jangan berkilah soal ini, ada rekaman dashcam. Sebagian lainnya adalah tebakan saya, benar kan?" Yu Ming bertanya pada tiga orang.
Sekretaris mengangguk: "Benar, tapi saya benar-benar tidak tahu akan ada penculikan. Saya tidak bermaksud benar-benar menyakitinya."
Wakil direktur mengakui dengan terus terang: "Awalnya saya hanya main ke kasino bersama pelanggan, tapi keterusan. Rentenir mengira saya pemegang saham besar perusahaan, jadi terus memberi pinjaman. Sekarang saya sudah tidak sanggup bayar. Justru bagus, di penjara saya bebas dari gangguannya."
Tuan Lin berkata: "Kita sudah berteman bertahun-tahun. Saat saya tanya apakah ada utang rentenir, kau bilang tidak. Andai kau jujur, saya tidak akan tinggal diam."
"Oh begitu?" Wakil direktur membentak: "Dulu saya bos perusahaan ini. Karena ayah saya butuh biaya pengobatan, kau manfaatkan kesempatan membeli saham saya. Sekarang kau bicara soal pertemanan?"
Ke'er mengecam: "Omong kosong! Saat kau jadi bos, suamiku terus mengeluarkan uang sendiri untuk menutupi kerugian. Dia bahkan mengurus proyek dari Lin Hai Group dengan modal pribadi. Beli sahammu itu langkah logis. Di bawah manajemennya, sekarang perusahaan sudah punya dua cabang. Kau sama sekali tidak paham manajemen! Saat suamiku memberi saran, kau tutup telinga. Sok jadi Buffett! Sudah lama kusarankan suamiku mundur, tapi dia bilang kalian sahabat kuliah, dan kau terlalu bangga untuk menerima sedekah. Terpaksa dia beli sahammu saat ayahmu sakit. Coba kau pikir - perusahaan dua tahun beroperasi tapi uang operasi saja tidak bisa kau dapat, salah siapa?"
“Ada kamu juga Chen Xi.” Ke'er menunjuk sambil berkata: "Suamiku selalu memaklumi kamu karena dulu sering dibantu dan dilindungi ayahmu. Saat kamu dituntut, suamiku yang membereskan. Saat nabrak mobil, suamiku yang membereskan. Saat kamu rebut perempuan dan menghina pemimpin dunia bawah, suamiku juga yang membereskan. Pemimpin keluarga Lin adalah Lin Xiayi, bukan suamiku. Coba tanya Lin Xiayi, berapa kali suamiku minta bantuannya?"
Tuan Lin menutup mulut Ke'er pelan: "Young Master Chen, aku benar-benar berterima kasih pada ayahmu. Dulu ketika ayahku memutuskan menyerahkan perusahaan ke adikku, aku sempat depresi bahkan ingin bunuh diri. Ayahmulah yang terus membimbingku. Setelah aku perusahaan, ayahmu juga sangat mendukungku. Memperkenalkan rekan bisnis, bahkan beberapa proyek sengaja dibuat rugi untukku. Tenang, aku akan carikan pengacara terbaik untukmu."
Du Qingqing menghela napas: "Tuan Lin benar-benar pria baik."
Yu Ming mengusap dagu: "Tapi menurutku ayahnya sangat kejam padanya."
Li Fu berbisik rendah: "Menurutku Tuan Senior Lin tidak kejam pada Tuan Lin. Tuan Lin memang orang baik. Tapi justru karena baik, Tuan Senior Lin tidak bisa menyerahkan perusahaan padanya."
"Wah, Li Fu kamu upgrade ya." Yu Ming mengangguk setuju: "Kalau demi kepentingan perusahaan, menyerahkan ke Shitai Miejue memang lebih baik daripada Zhang Wuji."
