Sulap kedua, mereka terus bertanya. Yu Ming tersenyum pahit: "Masih asyik nonton sulap kalau begini caranya?"
“Semua merasa masuk akal, Haina menunjukkan simpati pada Yu Ming: "Apa gunanya jadi pintar?"”
“Terkadang memang membosankan.” Yu Ming menjawab dengan jujur.
“Rahasia semua trik sulap yang ditampilkan pesulap ini sudah diketahui Yu Ming. Ahli melihat ahli, tidak menarik. Untungnya pertunjukan sulap cepat berakhir, pembawa acara naik panggung: "Kami merasa terhormat mengundang tamu spesial malam ini, Nona Bai Xiaoshan untuk tampil."”
“Bai Xiaoshan membawa kotak kertas besar naik ke panggung, mengangguk: "Xiaoshan akan memamerkan kebodohan, anggaplah ini sebagai pertunjukan sulap saja." Setelah itu, Bai Xiaoshan membuka kotak sepenuhnya, membentangkannya di meja, lalu merakit kembali kotak menjadi bentuk kubus. Kemudian ia melepas kalung dan mengenakan topi trench coat. Kalung tersebut berhiaskan kristal kecil, Bai Xiaoshan memegang kristal dengan tangan kiri, menerima puluhan kartu nama dari pelayan dengan tangan kanan, meminta dua tamu naik untuk memverifikasi sebelum memasukkan semuanya ke dalam kotak.”
“Kartu nama ini sudah dikumpulkan sebelumnya oleh kepala pelayan saya. Ada yang bilang kartu nama hanya selembar kertas, tapi saya tidak setuju. Segala sesuatu memiliki roh, saya ingin mengundang tiga tamu secara bergiliran duduk di depan saya, merenung dengan mata tertutup, lalu memasukkan tangan ke kotak dan mengambil satu kartu nama. Lihat apakah itu milikmu sendiri. Ada yang berminat?"”
“Saya..." Hampir semua pemuda mengangkat tangan.”
“Haina mendekati Yu Ming: "Bagaimana caranya ini?"”
“Yu Ming menggeleng pelan: "Aku juga tidak terlalu paham."”
“Bai Xiaoshan tersenyum: "Baiklah, untuk menghindari tuduhan curang, saya akan mengundang Manajer Lin Xiayi terlebih dahulu."”
Semua tidak ada keberatan, ekspresi Lin Xiayi yang paling tidak cocok, sepanjang hari tidak tersenyum, sama persis dengan perusahaan. Semua percaya dia tidak akan bosan sampai berkomplot dengan Bai Xiaoshan.
Lin Xiayi naik, duduk tanpa ekspresi di hadapan Bai Xiaoshan sambil bermeditasi, kemudian memasukkan tangannya ke dalam kotak kertas, mengeluarkan sebuah kartu nama. Lin Xiayi melirik dan berkata: "Ini milikku." Setelah itu pergi.
"Wu..." diikuti decak kagum dari semua orang.
Bai Xiaoshan melihat tangan yang terangkat di bawah, dengan santai menunjuk: "Tuan Du adalah pemimpin Du Shi International, kejujuran adalah reputasi Du Shi International, silakan Tuan Du maju."
Perkataan Bai Xiaoshan meyakinkan semua, reputasi Tuan Du memang baik. Tuan Du naik, memasukkan tangan ke dalam kotak, mengambil satu kartu, berpikir sejenak lalu melemparnya dan mengganti yang lain. Setelah melihat kartu nama itu, Tuan Du terkejut: "Ini benar-benar milikku?"
"..." Penonton tidak pelit memberikan tepuk tangan.
Haina melihat Yu Ming, Yu Ming mengagumi: "Luar biasa."
Haina bertanya: "Apa yang terjadi?"
Yu Ming menggelengkan kepala: “Ini mungkin sudah bukan sulap lagi, yang jelas aku tidak tahu.” Teknik tongkat suci sangat rendah kualitasnya. Inti sulap ini terletak pada pemilihan orang. Kartu nama yang dimasukkan ke kotak sebelumnya hanyalah trik ilusi, di dalam kotak terdapat mekanisme sederhana, sebuah lapisan partisi akan menutupi lapisan pertama kartu nama, mengatur urutan kartu nama peserta yang naik panggung di atas papan kosong, lalu lapisan kedua. Jika ingin mengatur puluhan orang dengan puluhan kartu nama, jelas tidak mungkin disembunyikan dalam satu kotak, jadi inti sulap ini adalah memanggil orang yang tepat. Asal peserta naik panggung sesuai urutan yang telah direncanakan, maka peserta bisa mengambil kartu nama mereka sendiri.
Yu Ming memperkirakan, sekarang di dalam kotak sudah tersedia puluhan kartu nama tamu ketiga. Bagaimanapun cara tamu ketiga mengambil, hanya akan mendapatkan kartu nama mereka sendiri.
“Tamu ketiga, Xiao Shan silakan undang seorang profesional naik panggung.” Bai Xiaoshan berbicara ke mikrofon: “Yu Ming, kamu yang naik atau mengajak rekan kerjamu?”
Yu Ming terkejut, apa yang sedang dilakukan Bai Xiaoshan ini? Menentukan dirinya naik ke panggung sudah biasa, tapi membiarkannya secara bebas memilih seorang rekan untuk memegang kartu nama di atas panggung. Dirinya sendiri naik ke panggung? Sepertinya mendapat isyarat dari Bai Xiaoshan. Apakah Li Fu yang naik ke panggung? Dirinya tidak mendapat isyarat, lalu mengirimkan Li Fu yang paling terkenal, atau mungkin Bai Xiaoshan menduga Li Fu sebagai merek Perusahaan Bintang? Ni Qiu adalah anggota biro investigasi yang paling tidak mencolok, jika mengajaknya naik panggung, apakah ini sudah dihitung oleh Bai Xiaoshan? Du Qingqing adalah bos, wajar jika diundang ke panggung. Masih ada Haina, untuk menghindari terdeteksi oleh Bai Xiaoshan, dirinya bisa mengirim Haina yang bukan karyawan resmi, tapi mungkin Bai Xiaoshan sudah memperhitungkan langkah ini.
Yu Ming tenggelam dalam jebakan permainan diri sendiri. Permainan diri adalah masalah membosankan yang hanya dihadapi orang pintar yang terlalu banyak berpikir. Ada dua jalan A dan B dengan jebakan, penggali jebakan C mengatakan jalan A ada jebakan. Lalu kamu mulai menganalisis: mungkin C sengaja memberitahu situasi nyata, tapi mungkin juga C tahu kamu mengira dia sengaja memberitahu situasi nyata, atau bahkan C tahu bahwa kamu tahu dia sengaja memberitahu situasi nyata.
"Pertarungan batin adalah hal yang sering dialami Yu Ming." Yu Ming segera membersihkan pikirannya, berhenti mempertimbangkan siapa yang harus dikirim agar tidak terjebak, lalu beralih meneliti tujuan Bai Xiaoshan. Hmm... Sebelumnya dirinya sama sekali tidak mengenal Bai Xiaoshan, sementara pengetahuan Bai tentang Biro Investigasi Bintang sangat terbatas. Sang kepala pelayan meminta kartu nama pada pukul tujuh, mustahil Bai sempat menduplikasi puluhan lembar. Bai harus menetapkan acara terlebih dahulu, baru kemudian menggandakan kartu nama tamu undangan untuk dimasukkan ke lapisan tersembunyi. Lin Xiayi dan Tuan Du - ini semua adalah skenario yang sudah dirancang. Jika tidak ada perubahan, kandidat ketiga seharusnya Putra kedua keluarga Hai, sehingga tiga keluarga Du, Lin, dan Hai semua terakomodasi.
"Biarkan saya yang mencoba." Yu Ming merapikan pakaiannya, tangan kanan mengeluarkan kartu nama dari saku dalam jas angin yang digenggamnya, lalu berjalan naik ke panggung dan duduk.
Bai Xiaoshan tidak berbicara, hanya tersenyum menatap Yu Ming. Yu Ming memejamkan mata mengutuk Bai semoga kekenyangan sampai mati, kemudian memasukkan tangan kanannya ke dalam kotak. Benar, yang diraba adalah kartu nama berlapis emas panas, sedangkan kartu namanya sendiri berbahan kertas.
Yu Ming menatap Bai Xiaoshan. Bibir Bai yang mengilap karena lipstik berkilau seperti mutiara terbuka sedikit sambil tetap tersenyum. Yu Ming tak tahu renana tersembunyi apa yang ada di balik labu Bai. Mungkinkah dia berani mempertaruhkan reputasi profesionalnya melawanku? Jika ku keluarkan kartu nama berlapis emas ini, reputasi Bai pasti hancur. Atau jangan-jangan Bai benar-benar bisa menebak bahwa aku akan menyimpulkan rahasia ini secepat ini?
Ini adalah perasaan dikendalikan. Bai Xiaoshan memiliki hasrat kontrol yang sangat kuat. Yu Ming menatap mata Bai Xiaoshan, perlahan menarik tangannya yang memegang kartu nama kertas. Senyum Bai Xiaoshan mengeras sedikit, pupil matanya melebar. Dalam hati Yu Ming tertawa, tepat seperti dugaanku, kau sebenarnya sangat tegang.
Yu Ming terkejut melihat kartu nama itu: "Ini benar-benar kartu namaku."
Terhadap Lin Xiayi dan Tuan Du semua bersikap sopan, tapi terhadap Yu Ming mereka santai. Bahkan Tuan Du sampai menjulurkan leher untuk melihat. Yu Ming mengulurkan tangan, memberikan kartu nama ke Tuan Du. Tuan Du mengangkat kartu nama itu berkata: "Benar."
Tepuk tangan bergemuruh. Bai Xiaoshan berdiri di samping Yu Ming, membungkuk ke arah panggung sambil berterima kasih: "Terima kasih."
Yu Ming tersenyum menanggapi semua: "Hanya sekali ini."
"Tentu saja." Bai Xiaoshan menambahkan: "Malam yang panjang, pintu gerbang terbuka dengan anggur, menanti tuan untuk berdiskusi."
Yu Ming tertawa: "Bunga mawar tersebar di mana-mana, mengapa harus memilih yang berduri?" Setelah berkata demikian, Yu Ming turun dari panggung. Maksud Bai Xiaoshan adalah mengajaknya bercinta malam ini, sedangkan Yu Ming bermaksud: Aku punya tempat untuk itu, tak perlu mencari-cari kamu. Ia teringat pamannya Yan San, yang dulu diperkirakan digoda oleh tongkat suci dengan cara seperti ini, sehingga Yan San rela mengorbankan kebingungannya demi semalam kebahagiaan.
……
Acara selanjutnya sebagian besar adalah penampilan tamu sendiri. Tuan Lin senior membawakan lagu "Tiga Set Kereta Kuda", Tuan Hai senior menyanyikan "Lembah Merah", sedangkan Tuan Du senior membawakan "Matahari Terbenam". Setelah tiga pemimpin selesai, para pemuda bebas berkreasi. Haina yang paling garang, mematahkan batu bata dengan tangan kosong. Lin Xiayi hanya berbicara sebentar di panggung lalu mengelabui audiens. Tuan Du gagal dalam trik sulap kecilnya, namun semua tetap memberikan tepuk tangan penyemangat.
Yang mengejutkan semua termasuk Yu Ming adalah Li Fu. Melepas jasnya, ia mempertunjukkan skateboard ekstrim sambil memantulkan bola basket. Terlihat Li Fu telah menguasai skateboard dan basket minimal lima tahun. Yu Ming dan Ni Qiu tidak mendaftar. Saat melihat Li Fu menerima amplop merah dari tiga monster tua, mereka menyesal sampai membanting meja. Begitu Li Fu kembali, amplop langsung dibongkar Yu Ming dan Ni Qiu - membuat mereka menyesal lagi.
Isinya ternyata koin emas peringatan seberat satu ons! Dari Tuan Du adalah koin 30 tahun Du Shi International, sedangkan dari keluarga Lin-Hai koin 25 tahun Lin Hai Group. Li Fu memasukkan tiga koin ke saku sambil membuat kode sorak tak pantas. Tidak semua penampil mendapat amplop emas, kecuali jika acara mereka diakui.
Acara berlangsung hingga pukul dua belas malam, dengan tiga kali undian selama acara. Du Qingqing memenangkan tas tangan LV senilai lima ribu euro, Liu Mang mendapatkan ikat pinggang seharga seribu dolar AS, bahkan Tuan Du juga memenangkan sepotong tanaman Krisan. Ni Qiu dan Yu Ming hampir menangis, dari lima belas pemenang dalam tiga kali undian, mereka sama sekali tidak terpilih. Sedangkan Li Fu tidak hanya mendapat tiga koin emas, tapi juga menang dua kali dengan hadiah perlengkapan ski senilai 20 ribu RMB dan jam tangan Swiss senilai empat ribu euro.
Pukul dua belas malam, Tuan Du dan Bai Xiaoshan melakukan ritual pemanggilan arwah. Sebagian orang pergi beristirahat, sebagian lainnya yang tidak mengantuk mencari hiburan sendiri. Untuk memfasilitasi semua orang, prasmanan juga disediakan pada pukul 12 malam dimana semua bisa makan-minum sepuasnya. Bagi yang ingin angpao, bisa sarapan bersama tiga monster tua pada pukul tujuh pagi di hari pertama Tahun Baru. Yu Ming mencari tahu aturannya: tiga monster tua akan minum teh pagi sementara generasi muda secara bergiliran mengucapkan kata-kata keberuntungan untuk mendapatkan angpao.
Yu Ming secara tak terduga menerima SMS ucapan selamat dari Ketua Organisasi Montoro yang membuatnya sangat tersentuh. Belakangan baru tahu bahwa pesan tersebut terkirim otomatis oleh komputer berdasarkan data keanggotaan. Pertanyaan tentang keyakinan: jika beragama Kristen, maka SMS akan dikirim setiap hari raya Kristen.
Setelah menerima angpao delapan ratus dolar AS di hari pertama Tahun Baru, tim biro investigasi pergi ke rumah paman kedua Ni Qiu. Pamannya tinggal di desa di kabupaten tetangga dimana suasana perayaan sangat terasa. Setelah tinggal selama dua hari, mereka kembali ke kota yang sepi.
Pagi hari keempat Imlek, Du Qingqing menelepon Yu Ming: "Mau pergi berbuat yang tidak-tidak ke mana lagi?"
"Mana ada berbuat yang tidak-tidak, kemarin tiga pria menonton film di apartemen Li Fu, minum terlalu banyak lalu tidur sembarangan." Yu Ming menanggapi dengan santai sambil bertanya: "Nona Du, ada instruksi apa?"
Du Qingqing berkata: "Hari ini aku harus bersilaturahmi ke keluarga Hai, kamu datang ambil amplop merah. Bawa ke perusahaan berikan ke Zhang Yao, lalu wakili Haina untuk membagikan amplop merah ke perusahaan cabang."
Yu Ming tersenyum getir: "Nona Du, aku tidak kenal dekat dengan perusahaan cabang."
"Ada amplop merah, kenal atau tidak bukan masalah." Du Qingqing bersikeras: "Aku tunggu di asrama, cepatlah."
……
Yu Ming mengambil setumpuk amplop merah dengan mobil, kemudian menuju perusahaan. Gedung perkantoran sepi, Yu Ming melihat hanya Zhang Yao seorang diri di dalam, merasa agak kasihan. Tapi perasaan tetap perasaan, Yu Ming tidak akan mengeluarkan uang sendiri. Yu Ming menyapa Zhang Yao beberapa patah kata, menyerahkan amplop merah. Lalu berkata: "Zhang Yao, Nona Du menyuruhmu membagikan ini ke karyawan perusahaan cabang yang masuk kerja hari ini."
Zhang Yao menerima amplop tanpa bicara, lalu ragu-ragu bertanya: "Yu Ming, tadi ada pelanggan reservasi via telepon, kurang lebih sepuluh menit lagi akan tiba."
Yu Ming menjawab: "Aku yang urus."
Zhang Yao pergi. Yu Ming menuangkan segelas cola, duduk di ruang terbuka kantor sambil membuka komputer memainkan beberapa gim kecil. Tepat sepuluh menit kemudian, seorang pemuda mengetuk pintu.
Yu Ming berdiri menyambut. Tamu tersebut keturunan Asia, tinggi sekitar 1,74 meter, mengenakan setelan jas tanpa dasi, tidak terlalu memperhatikan penampilan. Saat berjabat tangan, dari logat bicaranya Yu Ming langsung tahu orang ini tidak fasih berbahasa Mandarin: "Nǐ hǎo, saya bernama Deng Xiaomu."
“Yu Ming, silakan duduk.” Setelah memberikan tempat duduk, Yu Ming mengambil air dan meletakkannya di depan Deng Xiaomu sambil bertanya: “Tuan Deng, ada yang bisa saya bantu?”
“Saya mewakili direktur kami.” Deng Xiaomu memberikan kartu nama yang seluruhnya berbahasa Inggris. Deng Xiaomu menjelaskan: “Perusahaan Nebula adalah perusahaan kecil penambang bijih mangan di Afrika dengan markas besar di Durban. Kami memiliki tambang di tiga negara Afrika.”
Yu Ming mengerutkan kening: “Maaf, bisnis perusahaan kami saat ini hanya terbatas di China.” Apakah mereka tahu dirinya adalah penyelidik internasional?
Deng Xiaomu dengan sopan berkata: “Tentu, kami ingin mencari seseorang di dalam negeri.”
“Mencari siapa?”
“Ini beberapa data.” Deng Xiaomu melanjutkan: “Kami ingin menemukan pria dewasa berusia 23 tahun saat ini. Ini akta kelahiran dari rumah sakit.”
Yu Ming memeriksa akta kelahiran yang berusia lebih dari dua puluh tahun itu. Yu Ming bertanya: “Bisa dijelaskan detail masalahnya?”
"Dua puluh empat tahun lalu, Direktur tinggal di Kota B, bisa dibilang termasuk generasi pertama yang sejahtera. Hmm... singkatnya, Direktur berselingkuh dengan pengasuhnya, si pengasuh melahirkan seorang putra. Istri Direktur yang hanya melahirkan dua anak perempuan menjadi sangat marah, lalu menyuruh orang mencuri bayi itu dan mengaku bahwa bayi tersebut telah meninggal. Bulan lalu istri Direktur wafat, sebelum meninggal dia menceritakan hal ini pada Direktur. Dia juga mengatakan, dulu memberikan lima ratus yuan pada seorang petani bernama Niu San untuk mengurusnya. Kami menemui Niu San, tapi dia sudah meninggal. Kabar baiknya, istri Niu San mengatakan bahwa suaminya tidak membunuh bayi itu, melainkan meletakkannya di baskom dan membuangnya ke sungai. Kami menyelidiki sungai tersebut, di masa lalu arusnya lambat, dan ada banyak desa di hilir, kami yakin masih ada kemungkinan selamat. Sayangnya, semua desa tersebut telah bermigrasi karena pembangunan waduk, kami tidak bisa melanjutkan penyelidikan."
"Tidak mungkin kebetulan seperti ini, kan?" Yu Ming gemetar dalam hati, dirinya sendiri ditemukan di Kota B, hanyut dari hulu, kebetulan juga seusia itu. Yu Ming bertanya: "Apakah ada bukti?"
Deng Xiaomu menjawab: "Hanya sebuah giok Guanyin biasa. Oh ya, bayi itu mengenakan kemben merah, dibungkus dengan selimut handuk biru."
"......" Yu Ming memucat, bertanya tak henti: "Desa tempat Niu San membuang bayi itu namanya apa?"
"Desa Shangyang."
Oh, bukan, dirinya tinggal di Desa Heilin.
