Istri No.6 mengangguk: "Terima kasih, Anda membuat saya menyadari pemahaman saya tentang China masih sangat parsial."
Yu Ming sopan menjawab: "Terima kasih bisa berpikir seperti itu."
Suami No.9 bertanya: "Mengapa Gereja Katolik China tidak tunduk langsung di bawah kepemimpinan Vatikan?"
Yu Ming tertawa: "Maaf, saya tidak memberikan pendapat tentang politik dan agama." Siapa yang tahu.
Agak berbau mesiu, Yu Ming secara intuitif merasakan sepertinya Suami No.9 ingin menguji dirinya sebagai orang China. Ketika Suami No.9 hendak melanjutkan pertanyaan, Pastur Prolo berkata: "Kami menyambut semua orang, gerbang kami selalu terbuka. Anda bisa masuk kapan saja, keluar kapan saja. Dari satu sudut pandang, Tuan Yu Ming adalah tamu kami. Sepengetahuan saya, China memiliki tradisi Tao, juga Buddhisme yang diimpor dari India. Filosofi agama mereka tidak kalah dengan aliran mana pun. China juga melahirkan banyak ahli agama, memiliki sistem dewa sendiri. Meski Tuan Yu tidak berkeyakinan, tetap mengandung berbagai batasan moral dan pandangan etika."
Yu Ming berbisik ke Mandy: "Apakah Gereja Tian Ai masih menerima anggota?"
"……" Mandy tersenyum. Dia tahu Yu Ming hanya bercanda, sekadar menunjukkan apresiasi terhadap ucapan Pastur Prolo. Namun, Gereja Tian Ai masih memiliki beberapa perbedaan dengan Katolik ortodoks.
Dengan bantuan Pastur Pro yang membebaskan situasi, berbagi cerita dilanjutkan. Ketika giliran Jason tiba, Jason menjadi figur populer. Jason pernah ikut Perang Irak dimana musuh banyak dari Muslim, semua ingin tahu pendapatnya. Dengan tenang Jason menjawab keraguan semua: "Ajaran utama Muslim baik, tapi sebagian kelompok ekstrem sangat eksklusif. Tak bisa menyalahkan mereka, Perang Salib di Eropa juga simbol eksklusivitas agama Eropa."
Jason bercerita tentang pasukan khusus Prancis yang menyelamatkan wartawan dikejar teroris. Sebuah desa melindungi mereka. Menurut ajaran Islam, meski yang minta tolong kafir, harus dijamu baik. Setelahnya, karena menolak bocorkan jejak mereka, warga desa dibantai teroris seagama. Jason simpulkan: "Islam tak buruk, yang jahat orang yang memanfaatkan agama untuk capai tujuan sendiri."
Sesi berbagi usai, mulai menyalakan api unggun. Setelah semua membangun tenda masing-masing, mereka mengobrol di sekitar api sambil bermain kartu remi dan makan. Istri nomor dua membawa biola, menambah suasana romantis di lokasi.
Mobil polisi parkir di samping. Empat polisi tidak ikut pesta, hanya merokok, ngobrol dan minum bir di pinggir. Hari semakin malam, kebanyakan orang kembali ke tenda. Yu Ming masih gelisah, tapi karena kekuatan tempurnya rendah, ia tak mau terlalu khawatir. Seperti kata Mandy, semalam sangat sunyi.
Pada pagi hari kedua, mengemudikan mobil menuju Piramida Bulan, makan siang dengan bekal, rombongan wisata terus bergegas menuju Kota Meksiko.
"Sayang, tahukah kamu apa lambang terpenting dalam Katolik Meksiko?"
"Pelatih Kepala?"
"Sayang, itu disebut Uskup Agung, atau bisa juga dipanggil Kardinal. Yang terpenting di Meksiko adalah Bunda Maria Guadalupe."
Vatikan memiliki kelompok khusus untuk mengidentifikasi mukjizat, dan Bunda Guadalupe adalah mukjizat yang telah mereka verifikasi. Mukjizat ini membuat delapan juta orang Indian memeluk Katolik. Singkatnya, ada seseorang bernama Juan yang mengaku sebagai utusan Tuhan, tapi uskup tidak percaya dan memintanya menunjukkan surat rekomendasi. Kemudian Bunda Guadalupe memberikan bukti - Juan memetik bunga yang tidak mungkin mekar di bulan Desember dan membawanya ke uskup. Saat orang-orang ingin melihat, Juan menolak. Akhirnya mereka panik, kantong Juan tersobek, dan ketika ia berguling di atas bunga-bunga itu, gambar Bunda Maria muncul di dadanya. Lukisan ini sangat hidup detailnya, terus dikunjungi para peziarah. Kini lukisan Bunda Guadalupe disimpan di Katedral Besar Meksiko.
mengangguk, bule ini memang mengatur segalanya dengan cukup rapi, China lebih terkesan kuno. Liu Bang menghancurkan ular, ada juga Chen Sheng Wu Guang menyembunyikan kain di dalam perut ikan, yang paling konyol adalah Zhang Jiao, hanya dengan meneriakkan "Auu" dua kali dan "Tahun Jiazi" langsung menjadi Jenderal Surgawi. Dari kasus penipuan melon, terlibat tidak kurang dari 300 orang, sambil harus menyediakan barang asli, operasi yang rumit, tata letak detail, berkelok-kelok, menjadi contoh sempurna para penipu ulung.
Tentu saja, mungkin juga ini benar-benar mukjizat, tapi tokoh utama Yu Ming adalah penipu kecil yang selalu mencoba menjelaskan hal tak masuk akal dengan tipuan. Dia juga sering dengar cerita khas seperti Liu Bang yang tidak tahu siapa ayah kandungnya, lalu menyalahkan naga. Tapi ini mirip Yesus yang disebut lahir dari perawan. Benarkah? Siapa tahu, tapi secara ilmiah perawan masih bisa hamil. Jadi dibandingkan, Liu Bang tetap lebih tidak masuk akal.
Penipuan hanya butuh keyakinanmu, keahlian strategi sepenuhnya tergantung apakah korban mau tertipu.
Tapi Mandy benar-benar percaya. Yu Ming selalu menghormati keyakinan orang, apalagi Mandy. Jika Mandy percaya, dia ikut percaya, tidak masalah. Lagipula percaya juga tidak rugi, biar tidak susah saat berhubungan intim malam nanti. Mandy tahu betul pikiran asli Yu Ming. Meski Zhizhu sudah menunjukkan DNA, Yu Ming tetap setengah percaya. Membuat Yu Ming percaya pada hal 600-700 tahun yang tidak logis secara ilmiah, lebih sulit dari naik ke langit.
Pada malam hari kedua, semua orang tiba di Mexico City pukul sembilan malam dan menginap di hotel. Mereka menaruh barang bawaan di kamar, makan malam secara bergiliran di restoran, lalu kembali ke kamar untuk tidur.
"Hai, Sayang." Yu Ming sedang menundukkan kepala merenung ketika Mandy yang masuk belakangan sudah melepas pakaian luarnya: "Jangan diinjak-injak saat mandi."
"……" Yu Ming melambaikan tangan, memberi kode: Ada yang menyusup.
Mandy kaget, menyapu lantai dengan kakinya sambil mengaitkan pakaiannya ke tangan dan memakainya, Mandi bertanya: Orang macam apa?
Yu Ming membalas dengan kode sederhana: Profesional. Ini bukan pencuri biasa, tapi profesional. Dari sudut pandang penyelidik profesional, Laba-laba dan penyelidik dianggap profesional, sedangkan Es Salju adalah utusan langsung semi-profesional. Yu Ming memasang kertas di pintu, saat membuka pintu dia sangat hati-hati, mendorong perlahan untuk memastikan kertas tidak jatuh. Melihat kertas masih utuh, tapi Yu Ming juga berevolusi, selain kertas ada satu gerakan lagi, rambut.
Rambut ditaruh di karpet depan pintu. Saat ada yang membuka pintu, pintu akan menyapu rambut tersebut. Saat Yu Ming masuk ke kamar, pintu hanya dibuka sedikit sehingga dia nyaris bisa masuk, melihat rambut di lantai sudah tersapu ke samping oleh pintu.
Telepon kamar tiba-tiba berdering, Yu Ming berjalan mendekat dan menekan speaker: "Halo."
"Yu Ming, liburan bulan madu masih waspada seperti ini?" Suara Simon: "Tidakkah kau merasa hidupmu membosankan? Sekedar info, tubuh pasanganmu sangat indah."
“Kamu... membuntuti saya?” Yu Ming berkeringat deras, menunjuk ke depan. Mandy menginjak-injak meja, mengeluarkan sebuah kamera dari dalam kap lampu.
“Kalimat ini seharusnya saya yang tanyakan padamu.” Simon tidak senang: “Saya mana tahu orang China sepertimu akan datang tanpa alasan ke Kota Meksiko.”
Yu Ming bertanya: “Simon, mengapa kamu datang ke Kota Meksiko?”
Simon menjawab: “Laba-laba punya transaksi di Kota Meksiko, saya hanya ingin lihat apakah bisa mendapat keuntungan. Mau bekerja sama? Situasi saya sekarang pasif, tidak kenal medan, informasi yang dimiliki terbatas.”
“Laba-laba?” Yu Ming berkata pada Mandy: “Si jalang itu pasti sudah memasang kamera dan penyadap lain.”
Mandy mengangguk, mulai melanjutkan pencarian. Simon kesal: “Kamu sangat tidak sopan, saya beri tahu, kali ini transaksi besar, Laba-laba mengerahkan semua anggota kecuali Iblis Laba-laba. Menurut ingatan saya, operasi terbanyak hanya tiga Laba-laba yang bekerja sama, sedangkan kali ini memecahkan rekor dengan empat Laba-laba.”
Yu Ming berkata: “Haruskah kamu beri tahu Es Salju?”
“Es Salju itu si jalang. Yu Ming, pertimbangkan ini - Laba-laba sudah tahu saya sampai di Kota Meksiko, saya perkirakan sulit berbuat sesuatu. Tapi kamu berbeda.”
“Kaki kodok?” Yu Ming bertanya.
“Meksiko tidak punya kaki kodok berharga?” Simon merenung: “Saya juga tidak jelas target mereka.”
“Hati-hati!” Yu Ming bergegas mendekat, memeluk kedua kaki Mandy yang sedang memeriksa lampu gantung.
“Belakangan Organisasi saya kesulitan dana, apa kamu bisa mengembalikan kamera dan penyadap?” Simon hidup dalam kekurangan sejak jatuh miskin.
Yu Ming tertawa: “Itu harus kamu bongkar sendiri.”
“Bagus, buka gerbang.”
Nani? Yu Ming dan Mandy terpaku, Simon datang ke rumah? Tak mungkin. Mandy terjun dan menarik pistol, Yu Ming berjalan penuh kewaspadaan ke pintu. Simon berkata: “Yu Ming, suruh istrimu menyimpan pistolnya.”
Yu Ming membuka pintu. Simon mengenakan kacamata hitam, memegang komputer tablet, dengan bluetooth di telinga berdiri di depan pintu. Yu Ming tersenyum getir: “Kau benar-benar berani.”
Simon bertanya: “Tidak mengundangku masuk?”
Yu Ming memberi jalan. Mandy masih memegang pistol. Simon menggenggam tangan kiri Mandy dan menciumnya: “Senang berkenalan.”
“Saya juga.” Mandy menyimpan pistolnya. Perkiraan visual daya tempur Simon menyimpulkan bahkan dengan satu tangan pun dia bisa membunuhnya.
Simon menoleh ke Yu Ming: “Saat ini saya hanya melacak jejak Laba-laba Kecil dan bahan yang mereka beli. Juga tahu mereka menyamar sebagai Kurcaci di sebuah sirkus setempat.”
Yu Ming berkata: “Simon, saya sedang bulan madu. Lagipula, saya penyelidik, bukan Pencuri.”
“Bukankah penyelidik itu pencuri? Misalnya penyelidik Belanda yang mencuri kaki kodokku. Catat: dicuri sebelum dia menerima tugas.” Simon melihat Mandi, berbisik ke telinga Yu Ming: “Annie ada di dekat sini.”
Mandy tertawa: "Kalau begitu, ajak Annie juga untuk singgah. Simon, mau minum apa? Kopi?"
"Kopi." Simon mengangguk: "Sikap yang elegan. Tapi sepertinya kalian melanggar hukum."
"Hukum apa?" Yu Ming bertanya.
"Membawa senjata, apalagi senjata berat. M4, granat tangan, rudal anti-tank yang dipanggul." Simon ternyata tahu banyak.
Yu Ming bertanya: "Simon, apa yang ingin kau minta bantuanku?"
"Waktuku sangat terbatas. Aku butuh kau untuk mengulur waktu. Orang-orang Laba-laba mengenalmu. Asal kau mendatangi sirkus dan mengobrol dengan Laba-laba Kecil, aku jamin mereka akan mengubah rencana, melakukan evaluasi padamu sebelum memutuskan untuk bertindak. Aku hanya butuh dua hari." Simon menjelaskan: "Imbalannya, 50 ribu euro. Jika aku berhasil, bagi 50-50."
Yu Ming menerima kopi dari Mandy dan meletakkannya di meja: "Simon, jujur saja. Kami ke sini ada urusan penting lain. Tak ada waktu untuk bermain-main dengan kalian."
"Aku bisa membantu." Simon mengajukan syarat baru: "Kau bantu aku, aku bantu kau. Yu Ming, aku jamin ini Order Besar. Order kali ini diajukan oleh Laba-laba Beracun. Laba-laba Beracun tidak pernah mengeluarkan order sembarangan, sekali mengeluarkan pasti order yang menggemparkan seluruh dunia."
