Di layar besar muncul nomor kode peserta terakhir. Yu Ming merasa familiar, mengambil komputernya untuk membandingkan: "0 cocok, 5 cocok, 4 cocok... Aku dapat! 054321, aku lolos."
"Yu Ming, penyelidik senior Stars Investigation Agency. Hah? Sekaligus salah satu tamu undangan uji coba." Pembawa acara juga merasa kebetulan ini ajaib.
Yu Ming langsung mengambil kunci mobil dan berlari keluar. Ni Qiu bingung bertanya: "Mau kemana?"
Yu Ming tidak menengok: "Cepat beli lotre selagi hoki."
Haina mengerutkan kening melihat punggung Yu Ming: "Mengapa orang jahat selalu lebih beruntung?"
Ni Qiu merasa sangat kecewa di dalam hati, lalu menjelaskan sambil lalu: "Orang jahat yang punya keberuntungan baru pantas disebut jahat. Lihat saja Hui Tailang meski jahat tapi tak beruntung, akhirnya menikahi wanita brutal, punya anak durhaka, setiap hari diinjak-injak domba, tiap makan cuma rumput."
Du Qingqing tidak puas: "Ni Qiu, masih ada orang baik yang beruntung di sini."
Ni Qiu segera menjawab: "Bos, ini namanya orang bodoh dapat rejeki nomplok... Bos yang bijaksana dan perkasa, ribuan generasi tetap jaya, tidak daftar pun bisa terpilih, apalagi yang rendah hati mendaftar, sudah pasti langsung ditarik pertama. Inilah yang disebut kejahatan takkan mengalahkan kebenaran dalam legenda."
……
Kapal pesiar bergerak menuju pulau terpencil. Di kapal ternyata cukup banyak kenalan Yu Ming: Du Qingqing, Taizi, Liang Zhen, Du Xiao Ying, dan Lin Xiayi. Yu Ming terus membayangkan bagaimana Lin Xiayi bermain permainan khalayak? Apa masih tegak berdiri menyerbu hujan peluru? Karena peserta yang terpilih tidak bisa ditukar, Yu Ming mengira Lin Xiayi akan mengundurkan diri, tapi ternyata berani naik kapal.
Yu Ming teringat penilaian Tuan Du tentang Lin Xiayi. Awalnya Lin Xiayi adalah gadis periang yang suka tertawa, berfantasi, dan bermain. Tapi sejak mengambil alih Lin Hai Group, senyumnya hilang, fantasinya lenyap, hiburannya tiada, hanya tersisa kantor yang dingin dan angka-angka tanpa emosi.
“Du Qingqing menyapa Taizi dengan sangat sopan.” Yu Ming menghela napas dalam hati, "Nona Du, apakah kau tahu makhluk di hadapanmu ini adalah pembunuh bayaran profesional No.1 China yang telah merajalela di dunia persilatan selama dua puluh tahun?" Namun Taizi terlihat cukup ramah, hanya mengangguk sebagai bentuk salam lalu menatap laut tanpa ekspresi. Yu Ming penasaran, apakah Taizi memakai topeng kulit manusia, atau inilah wajah aslinya?
Liang Zhen membawa Du Xiao Ying untuk menyapa Du Qingqing. Yu Ming memperhatikan dengan penuh minat, sepertinya Du Xiao Ying tidak menyukai Liang Zhen? Tapi mengapa mereka menikah? Jika ayah Liang Zhen adalah Du Lei, mungkin masih masuk akal. Du Xiao Ying terlihat jauh lebih bahagia bertemu Yu Ming dibanding bersama Liang Zhen: "Yu Ming, lama tak jumpa, semakin tampan. Tolong sulapin sesuatu."
Yu Ming tertawa: "Sulap lagi?"
"Hmm." Du Xiao Ying mengangguk, masih tercium aura kesucian gadis remaja.
"Hari ini biarkan Nona Du yang menyulap." Kata Yu Ming: "Nona Du ahli mengambil benda dari udara, cukup dengan mencengkram udara di dekat telingamu, dia bisa mengeluarkan sesuatu."
"Benarkah?" Du Xiao Ying menoleh ke Du Qingqing. Yu Ming semakin bingung, menurut prinsip seharusnya ada permusuhan alami saat bertemu mantan kekasih tunangan sendiri, tapi mengapa Du Xiao Ying sama sekali tidak menunjukkan permusuhan?
"Aku?" Du Qingqing tertegun: "Bagaimana caranya?"
Yu Ming menjelaskan: "Rentangkan dua jari, cengkram udara di dekat telinga Xiao Ying, lalu keluarkan benda."
“Seperti ini?” Du Qingqing menggapai ke dekat telinga Du Xiao Ying. Di belakang Du Xiao Ying, Yu Ming menyelipkan selembar kartu terjungkal di antara dua jari Du Qingqing.
Du Qingqing menarik tangan masih belum sadar, Du Xiao Ying yang pertama melihat kartu itu terkejut: "Hebat banget."
“Inikah yang disebut mengambil benda dari jarak jauh?” Du Qingqing kalap: “Terlalu berlebihan ya?”
Du Qingqing mengulurkan tangan, Yu Ming meletakkan sepotong kue kering. Du Qingqing geleng-geleng kepala, menendang betis Yu Ming. Yu Ming mengangkat tangan tak berdosa, membuat Du Qingqing tertawa lepas. Bayangan yang dibawa Liang Zhen dengan mudah pudar oleh sulap kecil ini.
Sulap kedua, indra ruang dimensi. Liang Zhen dan Du Qingqing duduk bersama, Du Xiao Ying dan Yu Ming di sisi lain. Du Xiao Ying mengambil kartu, Yu Ming membuat kode, Du Qingqing menjawab: “Hati tiga!”
“Ajaib sekali, Kak Qingqing.” Du Xiao Ying berdecak kagum.
Liang Zhen tak kuasa menahan tawa: “Dasar bodoh, dia menipumu.”
Wajah Du Xiao Ying langsung berubah: “Liang Zhen, aku ingin ngobrol dengan teman-teman.” Dia hanya ingin bersenang-senang.
Liang Zhen paham situasi, berdiri berkata: “Aku ambil minuman dulu.”
Aneh, bahkan Du Qingqing juga merasakan kejanggalan: “Bertengkar dengan tunangan?”
Du Xiao Ying mengeluh: “Kalian tidak tahu, Liang Zhen terlalu pelit. Sering mengintip ponselku, bikin kesal.”
Du Qingqing menghibur: “Ini karena dia sayang padamu.”
“Awalnya ada pria yang cemburu karena aku, tentu aku senang. Tapi kalau cemburunya terus-terusan, sangat menyebalkan.” Du Xiao Ying berkata: “Beberapa hari lalu, aku menemukan dia sedang memeriksa Li Fu, langsung bertengkar hebat.”
“Memeriksa Li Fu?” Yu Ming dan Du Qingqing bertanya serempak.
Wajah Du Xiao Ying memerah, berbisik pelan: “Kalian tahu, waktu itu aku cukup menyukai Kakak Li Fu.”
Yu Ming bertanya dengan serius: “Arti 'memeriksa' di sini?”
“Sepertinya menyewa biro investigasi untuk melacak Li Fu.” Du Xiao Ying kesal: “Kalau tidak percaya padaku, lacak saja aku, mengapa melacak temanku? Untung Kakak Li Fu tidak tahu, kalau tidak nanti aku malu bertemu dia.”
Du Qingqing mengerutkan kening: “Liang Zhen bukan tipe orang seperti itu kan?” Apa berubah setelah ke luar negeri? Perubahannya terlalu cepat. Atau, dulu Liang Zhen sama sekali tidak mencintaiku? Sial, bajingan.
Yu Ming bertanya: “Ayahmu bagaimana melihat ketidakharmonisan hubungan kalian?”
Du Xiao Ying menjawab: “Ayahku bilang mendukung semua keputusanku, tapi dia berkata, perasaan anak muda kurang ditempa melalui pengalaman, lebih baik memberi Liang Zhen kesempatan, makanya ada perjalanan ke Pulau Petualangan ini.”
Du Qingqing tidak enak berkomentar, Liang Zhen adalah mantan pacarnya, mendorong untuk tidak menikah sepertinya kurang bermoral. Du Qingqing lalu mengalihkan topik: “Ada rencana apa di Pulau Petualangan? Aku dan Yu Ming memilih tim, kamu bagaimana?”
"Pulau Petualangan maksimal mendukung tim berdua, bisa menggunakan fungsi walkie-talkie berpasangan." Du Xiao Ying berkata: "Ada pilihan lain? Memberi kesempatan melihat performanya, tentu memilih tim dengannya. Namun, saya lihat perkenalan game ini, benar-benar seru. Yu Ming, bukankah kamu pemain beta? Ada trik khusus untuk diajarkan?"
"Sedikit saja. Awalnya harus mengerjakan tugas, tapi jangan bertarung mati-matian, karena hadiah tertinggi tugas hanya senapan. Yang utama hati-hati dengan monster alam liar, beberapa monster bersembunyi, beberapa bergerak di jalur, ini kami sebut monster biasa. Paling berbahaya adalah elit bentuk asli dewa, elit bisa menjatuhkan senjata bagus, rompi tinggi, tapi rompi mereka sebenarnya tipis. Tapi karena elit sudah memenuhi keunggulan lokasi, jadi sangat sulit dihajar." Yu Ming beberapa hari ini terus memikirkan game ini, pemuda, suka main memang sifat alami.
Taizi seharusnya yang paling tua, selain dia, ada dua orang sekitar empat puluhan. Pemain 20-30 tahun mendominasi, di kapal, semua ramah bersosialisasi, mencari rekan tim ideal. Syarat pertama rekan tim adalah kemampuan kuat, kalau tidak bisa ranking pertama, harus lawan jenis tampan atau cantik. Tidak dapat bonus, bisa dapat hadiah kecil. Pemuda muda dari berbagai latar belakang - pelayan, koki, CPNS, buruh bangunan dll, dari level ini terlihat undian TV sangat transparan dan adil.
……
Setelah tiba di pulau, semua orang berkumpul untuk rapat. Pertama-tama, seorang polisi dan penanggung jawab stasiun TV mengumumkan aturan kali ini. Aturannya hanya satu: dilarang keras melepas kacamata pelindung. Jaket latihan sensorik telah dihapus - tubuh tidak akan terluka jika terkena laser, tetapi jika laser mengenai mata, hal itu dapat menyebabkan kebutaan. Selain itu, kacamata pelindung memiliki fungsi perekaman yang diperlukan stasiun TV untuk mengedit cuplikan.
Di dalam pulau terdapat 20 titik aman berupa rumah panel yang disediakan untuk akomodasi malam hari peserta. Pemain juga bisa mendapatkan tenda atau kartu tenda dengan mengalahkan musuh, lalu menukarkan kartu tenda ke sistem untuk mendapatkan tenda yang digunakan di alam liar. Makanan dan air tersedia di titik aman. Setelah penjelasan tentang keselamatan selesai, kompetisi Pulau Petualangan resmi dimulai.
Tiga puluh peserta dibagi ke 10 titik regenerasi aman. Yu Ming dan Du Qingqing ditempatkan terpisah. Begitu permainan MULAI, keduanya langsung mengajukan permohonan ke 'sistem' untuk membentuk tim. Kedua pihak dapat berkomunikasi menggunakan frekuensi khusus.
Di luar titik regenerasi, dua petugas sedang membagikan tugas: mencari ramuan obat, menggali tanaman kecil berdasarkan foto, mengangkut air, dan pekerjaan kasar lainnya. Tugas bisa dipilih sendiri dengan poin berbeda yang dapat ditukarkan ke properti berbeda. Properti terbaik di titik regenerasi adalah senapan. Sebagai pemain beta, Yu Ming langsung mengambil pistol dan pergi setelah setengah jam. Daripada terus mengumpulkan poin untuk senapan, lebih baik mengalahkan musuh untuk mendapatkannya lebih cepat.
Karena pembagian acak, Du Qingqing dan Taizi berada di satu titik kebangkitan, sedangkan Yu Ming tidak memiliki kenalan di titik kebangkitan ini. Mengambil pistol dan menuju ke alam liar, ini adalah sebuah ladang dengan rumput liar setinggi sekitar satu meter. Yu Ming waspada mengarahkan pistol sambil maju, sesuai pengalamannya, ladang ini pasti menyembunyikan monster.
Saat ini Yu Ming pertama mendengar suara mesin halus, langsung merebahkan diri di rumput. Sepuluh meter di depan, sebuah sasaran berdiri dengan laser yang memindai area sekitar. Ini adalah sasaran cerdas yang dipasang sistem sensor panas sederhana. Begitu laser mendeteksi sumber panas, langsung menembak.
Sebagai pemain beta, yang dimainkan adalah pengalaman. Yu Ming berdiri tepat setelah pemindaian sasaran selesai, langsung menembak ke sasaran. Satu tembakan belum mati, setelah tembakan kedua, papan elektronik di sasaran menampilkan tulisan "OVER" dalam bahasa Inggris, menandakan telah tewas. Yu Ming mendekati mayat sasaran, mengambil 10 kartu peluru pistol dan sebuah rompi anti peluru dari mayat tersebut. Yu Ming menghubungi 'Sistem' melalui saluran khusus: "Kartu peluru pistol, nomor kode 02XCV10."
Personel sistem mengecek nomor tersebut lalu mengetik: "Nomor pistolmu."
“K277。”
Sistem menjawab: "K277 bertambah 10 butir peluru."
Inilah sistem isi ulang.
Yu Ming berbicara ke Du Qingqing via walkie-talkie: "Di sekitar titik kebangkitan biasanya muncul senjata dan peluru, properti seperti teleskop penting harus dicari di Gunung A. Gunung A banyak ranjau, untuk melewatinya perlu peta rute yang bisa didapat dengan mengalahkan monster elit."
"Persis seperti MMORPG. Monster elit biasanya di mana?" tanya Du Qingqing.
