"Liang Zhen…" Du Xiao Ying akhirnya tetap melihat mayat, rasa penasaran memang wajar. Reaksi pertama Du Xiao Ying adalah memutar tubuhnya, tangan menahan bahu Yu Ming sambil mulai muntah. Setelah selesai muntah, dia menatap jenazah Liang Zhen dengan sedih tapi tanpa rasa bersalah. Dalam tiga bulan terakhir, Yu Ming sudah menjadi "topi hijau" ketiga yang dia berikan pada Liang Zhen. Dalam hubungan ranjang mereka, dia sama sekali tidak merasakan gairah, dan selalu berpikir mungkin inilah alasan mengapa dia tak pernah bisa menyukai Liang Zhen.
Yu Ming agak paham, mengapa Taizi nekat mempertaruhkan nyawa di permainan ini, mengapa harus ke area No.10… Saat ini dia sangat khawatir pada Du Qingqing. Tapi ini semua masih dugaan subjektif, bisa saja Liang Zhen tersandung, atau dibunuh orang lain. Tapi Yu Ming selalu mencari titik krusial dulu: jika tidak ada hubungannya dengan Du Qingqing, mati atau tidaknya Liang Zhen atau Liang Wei tak ada urusannya dengannya. Dia juga tak merasa bersalah meski sudah bercinta dengan tunangan orang. Sepuluh Larangan Dunia Persilatan hanya melarang mengganggu istri orang, bukan tunangan. Apalagi ini kerjasama sukarela.
Hmm, Yu Ming sempat merasa bersalah sekitar sepuluh detikan karena telah bercinta dengan tunangan almarhum.
Yu Ming menghubungi 'sistem' untuk terhubung dengan Du Qingqing. Suara Du Qingqing samar-samar terdengar: "Yu Ming, ada apa? Aku sedang tidur."
"Tidur?"
"Iya, tidur di Zona Aman No.10," jawab Du Qingqing.
Yu Ming membuka peta, Area Aman berada di antara area nomor 10 dan area nomor 12, berjarak delapan kilometer dari posisi Liang Zhen terjatuh dari tebing. Taizi terkilir kakinya, berarti mustahil itu Taizi... Tidak mungkin, Liang Zhen tidak punya tenda, menginap di alam liar? Kasus ini agak aneh. Mungkinkah Liang Zhen benar-benar melakukan tugas semalaman, lalu hasilnya... Tugas malam hari adalah panduan di jaringan, karena pukul tujuh malam sampai pukul tujuh pagi, monster elit beristirahat. Beberapa tugas perlu diselesaikan di area monster elit, jadi mengerjakan tugas malam hari juga cara yang bagus. Tapi pihak TV tidak menganjurkan, karena malam hari mudah terjadi bahaya.
Yang membuat Yu Ming lebih bingung, di lokasi tebing, tertancap beberapa papan besar bertuliskan huruf kuning: Tebing, harap jangan mendekat. Tempat ini tidak ada tugas, Liang Zhen... Mungkinkah Liang Zhen melacak Du Xiao Ying, lalu di tebing menikmati perkelahian jarak dekat antara dirinya dan Du Xiao Ying, murka lalu melompat ingin menghancurkan diri sendiri? Sial, bahkan fantasinya sendiri tak bisa menjelaskan mengapa Liang Zhen jatuh dari langit.
Di era bisnis sekarang, nyawa manusia tak berharga. Kematian kecelakaan saat syuting beberapa karya film justru jadi bahan promosi, polisi masuk ke Pulau Petualangan, mulai menyelidik, tanpa mengganggu permainan. Pesan yang disampaikan TV ke peserta adalah ada peserta mengalami kecelakaan, jadi peserta lain harus sangat berhati-hati, terutama jangan mendekati tebing dengan papan peringatan jelas di malam hari. Notifikasi ini penuh makna tersirat, mengarahkan peserta untuk mengira kecelakaan Liang Zhen adalah tindakan nekat.
"Yu Ming akhirnya pertama kali bertemu dengan kapten baru Tim Kriminal Satu yang menggantikan posisi Zhang Nuonan. Di luar dugaan semua orang, kapten baru ini bukan dipilih dari tim kriminal lain, melainkan dari Departemen Internal. Mantan wakil kapten Departemen Internal, Ji Dong yang baru berusia 35 tahun, ditunjuk sebagai kapten sementara dengan masa jabatan enam bulan. Jika kinerjanya baik, dia akan diangkat menjadi tetap."
"Keputusan ini mengejutkan semua pihak. Seperti diketahui, polisi khususnya tim kriminal sangat membenci Departemen Internal yang selalu mencari-cari kesalahan. Bahkan Zhang Nuonan pernah diselidiki oleh mereka. Mengapa menempatkan sosok yang dibenci ini di garis depan? Mungkinkah Ji Dong tidak menyebalkan?"
"Tidak, Ji Dong adalah yang paling menyebalkan. Begitu melihatnya, Yu Ming langsung merasa antipati."
"Ji Dong bertubuh gemuk, tinggi 1,75 meter dengan berat sekitar 100 kg. Dia duduk bersandar dengan malas, kelopak mata setengah terkulai. Nada bicaranya seperti orang sekarat saat bertanya: 'Ada satu hal yang tidak kupahami. Apa yang kalian berdua lakukan saat mayat jatuh dari langit?'"
"'Sedang istirahat,' jawab Yu Ming dan Du Xiao Ying serempak."
"'Menarik... Lelaki dan perempuan sendirian di tenda alam liar...'"
"Yu Ming menyela: 'Pak Polisi Ji...'"
"'Jangan salah paham. Hanya saja menurutku dalam situasi seperti itu, seharusnya kalian tidak saling masturbasi. Lihat tisu bekas di lokasi, dan noda di pakaian...'"
“……”Makhluk ini cukup hebat, tisu toilet sudah ditangani, bajingan ini berani menemukan selembar dan bahkan menjijikkan dengan mengendusnya dari jarak dekat. Kuncinya ada di celana, Yu Ming tahu ada sedikit kotoran di ujung celananya, tapi tidak menyangka Ji Dong sudah menemukannya.
Wei Yan di belakang Ji Dong terus menggelengkan kepala, memberi isyarat ibu jari ke arah Yu Ming sebagai tanda kekaguman.
Yu Ming berkasak-kusuk: "Kami berhubungan intim setelah mayat jatuh, tapi apa hubungannya dengan kasus ini?"
Lemak di wajah Ji Dong bergetar seolah tertawa: "Almarhum adalah tunangan Nona Du, kan? Perilaku seksual Nona Du dengan orang lain pasti memiliki nilai referensi. Mari berasumsi berani: Liang Zhen melihat dari tebing tunangannya sedang berselingkuh dengan pria lain, murka lalu memutuskan menghantam mati pasangan hidung belang dengan tubuhnya sendiri..." Saat menceritakan kisah buruk ini, mata kecilnya terus mengamati kedua orang itu.
Dia sangat tertarik pada Yu Ming. Sebelum menjabat, dia sengaja mengunjungi Zhang Nuonan untuk meminta nasihat. Dari sepuluh poin yang disebutkan Zhang Nuonan, salah satunya ternyata Yu Ming. Penilaian Zhang Nuonan terhadap Yu Ming adalah pemuda berimajinasi tinggi yang kurang patuh hukum. Tapi hari ini dia tak punya waktu meneliti Yu Ming, fokus utama ada pada Du Xiao Ying. Melihat mereka tidak merespon leluconnya, Ji Dong menghujam langsung: "Maaf terus terang, Nona Du Xiao Ying sepertinya tidak sedih ataupun menyesali kematian tunangannya, juga tak menunjukkan penderitaan."
Yu Ming tersenyum: "Karena Petugas Ji bisa membaca mikroekspresi, seharusnya juga bisa melihat bahwa Nona Du Xiao Ying masih dalam keadaan terkejut." Subteksnya adalah Du Xiao Ying sama sekali tidak tahu Liang Zhen akan mati.
Ji Dong tidak menyangkal maupun mengaku: "Aku ini suka bergosip, mengapa Nona Du Xiao Ying tidak merasa sedih?"
Du Xiao Ying yang ditatap Ji Dong akhirnya berbicara: "Aku sudah memutuskan untuk membatalkan pertunangan dengan Liang Zhen setelah Pulau Petualangan."
"……" Ji Dong agak terkejut, dia menangkap perubahan ekspresi di wajah Yu Ming yang bukan keheranan tapi kewaspadaan. Dalam hati Ji Dong bingung, tetap melanjutkan interogasinya: "Nona Du Xiao Ying, sepengetahuanku, kamu adalah putri tunggal Du Lei, sedangkan Liang Zhen hanyalah pekerja paruh waktu senior. Mengapa kalian pacaran? Aku percaya karena cinta, tapi tidak mengerti mengapa kamu membatalkan pernikahan sebelum acara, apa alasannya?"
Du Xiao Ying tidak menyembunyikan: "Aku memang tidak pernah mencintai Liang Zhen. Aku akui Liang Zhen sempurna dalam banyak hal, tapi perasaan memang tidak bisa dipaksakan."
"Ini malah semakin membuatku bingung." Ji Dong mengusap dagu gandanya: "Apa daya gerak yang membuatmu bertahan dengan Liang Zhen sampai sekarang?"
“Ayah saya, Ayah saya selalu bilang Liang Zhen ini orang yang sangat baik, penampilan, karakter, wawasan, pengalaman, moralitas semuanya kombinasi langka yang luar biasa. Ayah bilang, keluarga kami punya banyak uang, tidak perlu mencari yang sepadan. Kuncinya adalah mencari pria berkualitas, lebih baik yang bersedia menikah masuk keluarga.” Du Xiao Ying berkata: “Kalau benar-benar mengeluarkan Liang Zhen untuk dibandingkan, memang relatif lebih kuat dari teman seumuran. Karena aku tidak bisa menemukan yang bikin jantung berdebar, ya terpaksa cari yang naksir aku. Tapi akhirnya aku benar-benar tidak bisa menerima pernikahan tanpa perasaan.”
Ji Dong merasakan kata-kata Du Xiao Ying, bertanya: “Maksudmu, ayahmu mendukung bahkan mati-matian menjodohkan kalian?”
“Bukan, aku sudah bilang ke Ayah. Ayah khusus membantu kami mendapatkan dua kuota Pulau Petualangan, bilang kalau setelah Pulau Petualangan aku masih teguh pada keputusan sendiri, dia sepenuhnya setuju dengan pilihanku.” Du Xiao Ying menjawab.
Ji Dong segera waspada dalam hati, ini adalah kewaspadaan saat menemukan buruan memasuki area perburuan. Du Xiao Ying tahun ini berusia 24 tahun, akan segera 25 tahun. Usianya tidak terlalu muda maupun tua, pernikahan masih memungkinkan. Secara umum orang tua tidak akan terburu-buru menikahkan Du Xiao Ying di usia ini. Du Lei awalnya menjodohkan, kemudian mengetahui putrinya enggan, lalu menyuruh keduanya mengikuti Pulau Petualangan untuk pengalaman kesempatan terakhir. Kebetulan Liang Zhen tewas saat di Pulau Petualangan... Kebetulan? Mata kecil Ji Dong menatap Yu Ming, hatinya kembali terkejut. Yu Ming sudah menebak apa yang dipikirkannya sekarang sejak Du Xiao Ying menyatakan rencana membatalkan pertunangan dengan Liang Zhen, bahkan mungkin lebih mendalam dari yang dia bayangkan. Terhadap Yu Ming dia tidak bisa membaca, namun firasatnya mengatakan bahwa inferensi dalam hati Yu Ming jauh lebih banyak dari yang dia duga.
Selain mood, yang tersisa di hati Yu Ming adalah ketakutan. Yu Ming ahli dalam asumsi subjektif. Setelah merenungkan hubungan antara Du Lei, Liang Zhen, dan Taizi, dia akan menyimpulkan satu kesimpulan. Mengapa Liang Zhen bisa mendapatkan apresiasi dari Du Lei? Liang Zhen adalah eksekutif Divisi China dari Du Shi International. Hubungan antara Divisi China dan Divisi Luar Negeri Du's selalu merupakan hubungan antagonistik internal. Tentu, Du Lei mungkin merasa Liang Zhen memang kompeten, namun karena Du Xiao Ying sama sekali tidak tertarik, Du Lei tentu tidak akan memaksakan putrinya. Dengan asumsi berani, tujuan Taizi ke pulau ini adalah untuk membunuh atas permintaan Du Lei. Namun jika asumsi ini benar, itu berarti hubungan antara Liang Zhen dan Du Lei sangat tidak sederhana. Bukan itu poin utamanya. Yang penting adalah Du Lei berani mempekerjakan Taizi. Yu Ming teringat Li Fu. Dia dan Li Fu selalu menganggap Du Lei unggul dalam soft power, ahli dalam penyuapan dan fitnah. Tak disangka Du Lei juga tegas dan cepat dalam bertindak, bahkan menggunakan pembunuh bayaran profesional.
Semuanya masih berupa dugaan, namun karena keseriusan peristiwa ini, Yu Ming harus berasumsi yang terburuk. Ini tidak ada hubungannya dengan apakah pelakunya Taizi atau bukan, yang penting adalah profesi sebagai pembunuh bayaran. Bahkan jika yang datang hari ini bukan Taizi, bisa saja pembunuh dengan kode nama "Pangeran".
Du Lei menyewa pembunuh bayaran profesional?
Dering telepon membahana, sinyal di pulau ini masih terjangkau. Ji Dong merogoh sakunya lama sebelum akhirnya mengeluarkan ponsel: "Halo!"
Huang Zhong berkata: "Tim Ji, kemarin di Area No.10 total ada tujuh orang, sudah mengeliminasi empat orang. Selanjutnya, satu pasangan adalah Du Qingqing dan Zhang Kai yang berkemah di zona aman sekitar delapan kilometer. Cedera kaki Zhang Kai (Taizi) sudah dikonfirmasi, mustahil dia menyusup sendirian sejauh itu untuk membunuh di malam hari. Du Qingqing beberapa menit setelah kejadian keluar dari tenda zona aman ke toilet umum dan membeli tisu, diingat oleh staf."
Ji Dong bertanya: "Lalu siapa tersangka lainnya?"
"Lin Xiayi, CEO Lin Hai Group." Huang Zhong menjawab: "Dia tiba di zona aman sekitar pukul lima setengah, tapi sudah pergi sekitar pukul tujuh. Katanya dia pergi menjalankan tugas."
