Ji Dong adalah tipe figur intelektual. Saat bertugas di Departemen Internal, dalam menghadapi oknum polisi nakal, dia lebih mengandalkan taktik psikologis subjektif. Seperti dikatakan Zhang Nuonan, Tim Kriminal lebih membutuhkan orang seperti Li Fu yang berbicara melalui bukti. Zhang Nuonan menentang pengangkatan Ji Dong, namun sebagian besar pimpinan kepolisian mendukung pria gemuk berprestasi gemilang ini. Kabarnya, Ji Dong hanya perlu makan satu kali bersama seorang polisi untuk mengetahui apakah polisi tersebut melakukan pelanggaran.
Zhang Nuonan berkata: "Sepupu, aku akan bicara jujur. Pengangkatanmu mewakili pemikiran serampangan biro. Jika kamu masih menyelesaikan kasus dengan cara lama, merek Tim Satu lambat laun akan kau hancurkan. Selama tiga tahun ini, pelaku kejahatan yang dikirim Tim Satu ke pengadilan tidak ada yang banding, semuanya bukti kuat. Subjektivitas bukan hukum, buktihukum. Dulu di universitas kriminal kau adalah lulusan terbaik predikat sangat baik. Selama magang dan dua tahun kerja, kinerjamu sangat bagus. Aku yakin kau pasti bisa kembali ke kondisi mental semula. Aku pergi dulu, selamat tinggal." Zhang Nuonan menepuk bahu Ji Dong.
"Hmm." Ji Dong mengangguk. Ji Dongadalah seorang penyelidik kriminal, penyelidik berbakat dan sangat andal. Tapi karena tanpa sengaja mencemari bukti penting, menyebabkan seorang tersangka lolos dari hukum mati, akhirnya ia dipindahkan jadi polisi biasa. Tahun berikutnya Departemen Internal merekrut personel, Ji Dong lolos tes dan menjadi anggota Departemen Internal.
Ji Dong tidak pernah bergembira, kalau tidak dia sudah menyimpulkan kasus ini sebagai bunuh diri. Karena menurut laporan otopsi ahli forensik, korban hanya mengalami satu kali benturan di kepala bagian belakang. Karena interval kejadian terlalu singkat, ahli forensik tidak menutup kemungkinan ada benturan kedua, meski menurut mereka kemungkinannya relatif rendah. Jika Ji Dong mudah bersemangat, atau orang yang oportunis, dia akan mempermainkan situasi dengan menggunakan laporan lab dan laporan ahli forensik untuk menutup kasus ini sebagai bunuh diri.
Tapi dia bukan Zhang Nuonan, bukti objektif tidak bisa meyakinkan pemikiran subjektifnya. Dia minimal membutuhkan satu jawaban: mengapa Liang Zhen bunuh diri. Dan sekarang ada yang memberitahunya bahwa Liang Zhen adalah korban pembunuhan, maka pertanyaan yang muncul akan semakin banyak. Dia perlu banyak eksperimen: menguji apakah Yu Ming saat itu benar tidak bisa mendengar jeritan, menguji apakah berdasarkan arah dan kecepatan angin yang diberikan Yu Ming hanya ada satu jawaban. Dia juga harus memeriksa kembali semua barang bukti untuk melihat apakah ada jejak orang lain, mencari jawaban bagaimana Liang Zhen bisa mencapai tebing tanpa alat penerangan...
……
Hari ini Biro Investigasi sangat sibuk. Du Qingqing pergi menghadiri pemakaman Liang Zhen. Li Fu pergi minum teh atas undangan Ji Dong. Ni Qiu awalnya bermain game dengan Yu Ming, tapi ditarik oleh telepon pencarian anjing senilai 8 juta RMB. Benar, delapan ratus diikuti dengan karakter "sepuluh ribu". Penyewa menawarkan 200 ribu RMB, Yu Ming merasa bisa mencari keuntungan ekstra. Ni Qiu paham, saat menarik tip jangan berbelas kasihan. Tuan yang bisa memelihara hewan senilai 8 juta pasti tidak akan peduli dengan tip 80 ribu.
Maka di perusahaan hanya tersisa Zhang Yao dan Yu Ming. Saat ini akhirnya datang undangan kedua dari Organisasi Penyelidik yang sangat dinantikan Yu Ming. Misi Biru dengan nilai kontrak 300 ribu dolar AS, konten misi: Mencari ibu kandung.
Ceritanya begini, di Eropa ada seorang anak dari orang terkaya yang sangat kaya, seorang Lajang Berlian Raja, mahir dalam semua hal seperti makan-minum dan bersenang-senang. Suatu hari, seorang bayi muncul di depan pintu mansion sang orang kaya, bersama sepucuk surat. Surat itu ditinggalkan oleh seorang perempuan yang hancur hatinya karena ulah Lajang Berlian Raja. Sang ayah pemilik berlian segera mengirim orang untuk menangkap putranya dari Karibia. Setelah melakukan perbandingan DNA, terkonfirmasi bahwa bayi ini adalah anak dari Lajang Berlian Raja tersebut.
Sang ayah pemilik berlian adalah seorang pria terhormat yang sangat terdidik. Meski tak mampu mendidik putranya, dia sangat jengkel dengan perilaku putranya yang suka mencampuri lalu meninggalkan. Oleh karena itu, dia mengajukan syarat ketat: jika putranya tidak bisa menemukan ibu kandung bayi tersebut dalam tiga bulan, dia akan memindahkan semua dana warisan putranya ke cucunya, dan putranya jangan harap mendapat satu sen pun dari kekayaannya. Putra itu tahu ayahnya serius, karena sekarang ayahnya sudah punya cucu, nilai dirinya sebagai anak telah jauh menurun.
Maka, sang ayah pemilik berlian tak berani menunda-nunda. Dia segera mengirim tim investigasi yang akhirnya memastikan bahwa anak ini berasal dari Kota A. Ini terkait dengan bisnis pengangkutan orang hidup. Banyak warga China yang bekerja di negara-negara seperti Amerika untuk mencari uang. Anak-anak mereka berkewarganegaraan asing, tapi karena tak punya waktu mengurus, banyak yang mengirim anaknya ke China melalui jasa pengangkutan untuk dibesarkan oleh anggota lama keluarga. Situasi seperti ini cukup umum, sehingga muncul bisnis khusus yang membantu orang mengangkut anak-anak.
Anak ini dikirim dari Kota A ke Eropa melalui jasa pengiriman. Biro investigasi menemukan kaki tangan pengirim yang mengaku ahli dalam bisnisnya. Meski biasanya menangani pengiriman ke Amerika, mereka juga melayani Eropa. Namun yang diketahui hanya bahwa pengirimnya seorang perempuan, meninggalkan nomor telepon yang tidak aktif dan sejumlah Biaya.
Karena kurang familiar dengan China, ayahmu pemilik berlian mempercayakan Organisasi Investigasi Internasional dengan mandat bernilai tinggi. Organisasi tersebut menghubungi Ye Zhan dan Yu Ming. Ye Zhan mengaku sibuk, sedangkan Yu Ming menerima mandat ini.
Di terowongan bandara terlihat empat pria kekar bule berkemeja resmi, menjepit seorang bule berusia 30-an yang menggendong bayi di dada. Di belakangnya mengikuti seorang dokter pria dan perawat wanita cantik. Pemimpinnya adalah anggota lama berusia sekitar 60 tahun.
Saat menjemput di bandara, anggota lama itu berjabat tangan ramah dengan Yu Ming sambil memperkenalkan diri. Namanya Edward, kepala pelayan ayahmu pemilik berlian sekaligus penanggung jawab perjalanan ke China ini. Bule berusia 30-an itu bernama Peter, ayah sang anak. Yu Ming melirik Peter - mana ada wujud fisik Raja tua? Yang ada malah pekerja kantoran yang lembur setiap hari lebih dari 20 jam. Dokter tetap dokter, perawat tetap perawat, sedangkan empat pria kekar itu adalah bodyguard yang dikirim ayah pemilik berlian.
Yu Ming dan Zhang Yao masing-masing mengemudi satu mobil mengangkut semua orang yang bersiap menuju hotel. Namun Edward berkata, mereka sudah janji bertemu dengan Tuan Du dari Du Shi International dan akan langsung mengunjungi kediamannya untuk menginap. Dalam hati Yu Ming bingung, seharusnya Tuan Du yang menjemput di bandara. Belakangan baru tahu, ayahmu pemilik berlian ingin putranya merasakan pendidikan Timur sehingga membuat keputusan dadakan. Ayah berlian dan Tuan Du pernah bertemu beberapa kali, bekerja sama dalam bisnis, dan sangat menyukai Tuan Du.
Yu Ming, Edward, Peter, dan perawat berada di mobil yang sama. Begitu masuk, Peter langsung menarik napas lega dan dengan nada angkuh berkata pada perawat: "Ambil anak itu."
"Perawat bersiap melakukannya," kata Edward, "Maaf, sebelum menemukan ibu si anak, kamu harus menemani anak ini 24 jam. Jika ada tindakan penyiksaan terhadap anak, konsekuensinya sudah dijelaskan dengan jelas oleh ayahmu padamu."
"Edward, aku baru tidur dua jam dalam tiga hari karena setan kecil ini." Bodyguard yang bertugas memantaunya tak menyangka Edward juga sekaku ini.
Yu Ming melihat kaca spion. Di balik rambut acak-acakan Peter, penampilannya masih cukup tampan. Namun untuk saat ini sulit diapresiasi - kemeja putih bersihnya kini belekan kencing dan tinja, wajahnya penuh goresan cakar bayi. Peter hanya ingin merdeka dari semua ini.
Edward dengan dingin berkata: "Tuan Peter, Anda bisa memilih melanggar atau tidak. Saya menolak berunding detail apapun dengan Anda. Saya sarankan segera bekerja sama dengan Tuan Yu Ming..." Saat menyebut Yu Ming, matanya menatap Yu Ming dan mengangguk sopan: "Menemukan ibu kandung adalah satu-satunya strategi untuk menyelesaikan segalanya."
Yu Ming dengan sopan mengangguk balik dan bertanya: "Berapa kali Tuan Peter datang ke China?"
"Sekali." Peter menjawab lesu: "Tinggal tiga hari, bertemu empat gadis."
Yu Ming mengangguk: "Saya yakin jejak akan segera ditemukan."
Peter menambahkan: "Saya tidak bilang tidak di China berarti tidak kenal gadis China. Saya suka kulit mereka yang sehalus sutra..."
Yu Ming memotong: "Tuan Peter, saya perlu daftar. Menurut data, anak ini sekarang delapan bulan. Perempuan Asia yang Anda temui 18 bulan lalu, tidak hanya di China tapi termasuk diaspora Asia. Beri tahu saya jumlah, ciri khas, lokasi perkenalan selengkap mungkin."
"......" Peter membeku lama sebelum menjawab: "Saya tidak bisa. Hei, apa rencanamu?"
Seperti yang diduga Yu Ming, dia berkata: "Saya yakin orang terkaya seperti Tuan Peter yang menganggap uang seperti kotoran, pasti memberi hadiah seperti perhiasan atau kalung pada mereka. Mari batasi investigasi di Kota A. Di toko perhiasan mana di Kota A Anda pernah membeli barang?" Bercinta tanpa memberi keuntungan, kau pikir polisi hanya hiasan? Atau kira semua perempuan mau berhubungan intim gratis denganmu?
"......" Peter berpikir lama: "Lupa."
“……”Yu Ming dengan sabar memperingatkan: "Menurut data, Anda masuk ke China 18 bulan lalu, menemani ayah Anda berkeliling Du Shi International di Kota A."
“……”Peter tiba-tiba bersemangat, melihat kendaraan sebelah di garis merah lampu lalu lintas, menurunkan kaca, menyapu rambutnya dengan tangan, dan berseru dengan yang terbata-bata: "Gadis cantik, aku menginginkanmu."
Mobil sebelah adalah mobil convertible merah. Gadis cantik berambut panjang dan berkacamata hitam melirik Peter yang sedang mengacungkan jari tengah. Peter tidak menghiraukan, merogoh saku jasnya... bukan, mengeluarkan botol susu. Peter terpaku lebih dari tiga detik, menyaksikan mobil sport merah itu melaju pergi, lalu menghela napas dalam.
Edward duduk di kursi penumpang, posisi favorit dan kebiasaannya, bertanya dengan khawatir pada Yu Ming: "Tuan Yu Ming, anak itu tak bersalah. Dari data yang ada, apakah Anda punya peluang sukses?"
Yu Ming menjawab: "Tuan Edward, mencari ibu kandung tidak sulit. Saya punya cara. Tapi cara ini tidak efektif untuk dua metode ibu."
"Yang mana dua itu?"
“Metode pertama adalah ibu yang sudah menikah, dia mengembalikan anak kepada ayahnya, kemungkinan besar karena perlu menikah lagi. Mungkin Anda tidak memahami China, di sini kondisi ibu lajang relatif canggung.” Yu Ming menambahkan: “Apalagi sebagai keturunan campuran. Bagi ayah tirinya, ini tidak hanya tidak keren, tapi juga sebuah tragedi. Tanpa perlu dia bicara, semua tahu dia bukan ayah kandung anak. Dalam situasi seperti ini, sang ibu mungkin enggan mengakui anaknya kembali. Bahkan mungkin ibu dan pasangan barunya sudah punya anak baru.”
Edward mengangguk bertanya: “Yang kedua?”
“Orang mati.” Yu Ming menjelaskan: “Ibu lajang, anak blasteran, ini memberikan tekanan opini publik yang besar. Beberapa perempuan China yang menikah dengan Kaukasoid atau Negroid mungkin merasa superioritas semu. Tapi jika ayahnya kabur, itu menjadi tragedi. Mungkin beberapa perempuan mengabaikan pandangan orang sekitar, tapi masalah akta kelahiran, vaksin, sekolah, KTP, layanan kesehatan akan terus menghantui ibu lajang. Dari foto yang kalian kirim, pakaian anak biasa saja, menunjukkan ibunya bukan orang dengan dasar perekonomian kuat. Dalam kondisi ini, dia mungkin memberikan semua uangnya ke agen pengiriman. Setelah kehilangan satu-satunya kenangan duniawi, dia pergi ke rumah Tuhan.”
