Saat Yu Ming melakukan pemeriksaan tubuh di rumah sakit, Lin Xiayi telah melalui proses interogasi. Di bawah saran pengacara, Lin Xiayi menceritakan semua yang dia dengar dan lihat, membuat pihak kepolisian sangat waspada. Dari percakapan yang terjadi, terlihat bahwa Yu Ming mengenal sang pembunuh bayaran. Investigasi lebih lanjut menunjukkan bahwa dari analisis jalur peluru yang digali dari meja teh, hampir dipastikan pembunuhnya adalah Taizi.
Malam itu juga, Yu Ming dipindahkan secara rahasia oleh polisi ke ruang perawatan khusus tingkat tinggi di rumah sakit polisi bersenjata.
Pukul tiga dini hari, Ji Dong duduk menghadap Yu Ming sambil menyalakan rokok baru: "Yu Ming, kali ini kau tidak bisa lolos. Siapa Taizi itu kita berdua tahu. Bukan sekadar tertawa kecil lalu semua akan beres. Masih ingat Sun Ziping? Mata-mata berjasa itu dibunuh Taizi. Bagi kepolisian, ini merupakan penghinaan dan kemarahan. Selama kau tidak bicara, kau tak boleh pergi. Secara hukum juga jelas, ini perintah hakim. Mengingat kemungkinan kau akan dimusnahkan Taizi, polisi harus melakukan penahanan perlindungan 24 jam selama tujuh hari. Setelah itu, aku akan bawa perintah baru. Percayalah, kami sangat sabar."
"Ha, kalimat itu sudah kau ulang sepuluh kali." Yu Ming bangkit duduk: "Aku masih punya cara untuk lolos, hanya saja tak ingin menggunakannya."
"Aku tahu." Ji Dong mengangguk. Cara Yu Ming adalah melalui Organisasi Penyelidik untuk memindahkan kewarganegaraannya, lalu mengangkat kasus ini menjadi masalah politik diplomatik. Tanpa bukti, polisi terpaksa melepaskan Yu Ming.
Seorang polisi khusus mengetuk pintu masuk dan berkata beberapa patah kata di telinga Ji Dong. Ji Dong mengangguk, polisi khusus meletakkan telepon Yu Ming di meja samping ranjang. Telepon sudah dianggap sebagai barang bukti, dipasang kantong bukti. Polisi khusus berkata: "Telepon pernah berdering, pihak lawan bilang akan menelepon lagi sepuluh menit kemudian."
Ji Dong bertanya: "Dia bilang siapa namanya?"
"Tidak bilang." Polisi khusus keluar.
Sekitar sepuluh menit kemudian, telepon berdering. Ji Dong menekan speaker dan merekam. Yu Ming berkata: "Halo!"
"Kamu bisa beri tahu polisi semua yang kamu tahu tentang statusku." Ini suara paman yang familiar bagi Yu Ming.
Ji Dong bertanya: "Taizi?"
Pihak lawan menutup telepon. Yu Ming mengangkat tangan: "Baiklah, mari kita mulai bicara." Karena Taizi tidak keberatan, dirinya pun tidak masalah. Yu Ming menghabiskan tujuh hari di rumah sakit polisi bersenjata, menunggu Taizi memahami situasi lalu aktif meneleponnya.
Yu Ming mulai bercerita dari pertama kali menerima telepon kepercayaan Taizi, memancing bersama Taizi, lalu menceritakan mobilisasi kota, dan pertemuan kebetulan dengan Taizi. Saat dia bilang saat itu sudah menyimpulkan sang paman adalah Taizi. Ji Dong menyela: "Kenapa tidak lapor polisi?"
Yu Ming menjawab: "Aduh, ada orang mau menculikku, dia menyelamatkanku, malah ku khianati. Ini namanya balas budi dengan pengkhianatan."
"Tapi dia penjahat," kata Ji Dong.
“Tim Ji, coba bayangkan dengan hati nurani. Jika Anda bukan polisi tapi diculik, lalu seseorang membunuh semua penculik dan menyelamatkan Anda. Apakah Anda akan mengkhianati orang itu? Bahkan jika Taizi secara tak sengaja menyelamatkanku, aku yakin dia benar-benar menyelamatkan Du Qingqing.” Du Qingqing diculik oleh Semangka dan Apel, Taizi mengikuti kemudian menembak mati Semangka dan Apel. Yu Ming berkata: "Aku berterima kasih pada penyelamat temanku, meski dia penjahat. Dari sisi ini, sekalipun dia jahat, aku tidak punya hak untuk mengkhianatinya."
“Dasar cengeng! Masih pakai kode kehormatan dunia persilatan itu.” Ji Dong bertanya: “Pertanyaan berikut, siapa Park Chang-bum?”
Yu Ming menjawab: “Pemimpin organisasi pembelot utara, Anda sudah tahu.”
“Yang kutanyakan statusnya sekarang.”
Yu Ming berkata: “Tim Ji, ini seperti memintaku bunuh diri. Untuk menyelamatkan Lin Xiayi, aku berjanji pada Taizi menggunakan identitas Park Chang-bum sebagai syarat. Jika kuberi tahukan sekarang, bukankah sama dengan menghukum mati diriku sendiri?”
Ji Dong berkata: “Tapi kau menggunakan nyawa orang lain untuk melindungi Lin Xiayi.”
“Ha, Tim Ji, kemana rasa keadilanmu? Kita sama-sama tahu siapa Park Chang-bum. Bahkan jika Lin Xiayi melakukan sepuluh kejahatan, tetap tak sebanding dengan Park Chang-bum, kan? Karena Park Chang-bum, banyak polisi tewas termasuk seorang warga tak bersalah.” Yu Ming melanjutkan: “Baik, aku tak menyangkal kerjasama dengan Taizi juga untuk menyelamatkan nyawaku. Aku benci dikendalikan hidup-mati, bergantung pada mood orang lain. Jadi kupertaruhkan chip-ku, kuambil alih takdirku sendiri.”
"Ji Dong terdiam lama: 'Status Taizi, yang kau tahu itu.'"
"Zhang Kai, pernah ikut Pulau Petualangan, kurasa bisa kau periksa."
……
"Zhang Kai adalah pekerja biasa yang sudah bercerai, kini dipecat dan tinggal di rumah. Tidak ada kabar tentang pekerjaan Zhang Kai, tapi tetangga bilang dia cukup royal saat memberi, meski sifatnya pendiam, lebih suka di rumah, jarang bergaul dengan tetangga, reputasinya lumayan baik."
"Polisi khusus menyerbu rumah Zhang Kai yang sudah kosong. Pihak kepolisian mengeluarkan poster buronan. Saat ini informan melapor ada yang memesan perjalanan malam lewat jalur air keluar Kota A menuju Vietnam. Polisi menyiapkan penyergapan. Tepat seperti dugaanku, Zhang Kai muncul di hari yang sama. Ketahui dirinya terkepung, ia mengabaikan peringatan polisi, menghunus pistol dan menembak aparat. Sniper polisi menembak matinya."
"Du Qingqing dan Ni Qiu mengidentifikasi mayat Zhang Kai, mengkonfirmasi itu sang paman yang dikenal saat memancing."
"Yu Ming sedang membereskan barang-barangnya. Ji Dong duduk di sisi tanpa bergerak, akhirnya berkata: 'Kita berdua tahu, orang ini bukan Taizi.'"
“Hmm.” Yu Ming membalas satu kata. Dia sudah memahami mengapa Taizi tidak membungkamnya saat itu. Karena Taizi ingin dia memberitahu polisi bahwa dialah Taizi. Setelah menghubungkan seluruh peristiwa, Yu Ming menyadari Taizi ingin beralih profesi, meninggalkan karir sebagai pembunuh bayaran untuk menyelidiki organisasi pengungsi Korea Utara. Saat ini muncul seorang pengganti bernama Zhang Kai. Jika saat itu Yu Ming melapor ke polisi, mereka bisa melacak Zhang Kai sehingga 'Taizi' akan mati. Yu Ming juga paham alasan Taizi naik ke Pulau Petualangan—untuk 'membunuh' identitas Taizi. Rencananya mungkin adalah membuat Zhang Kai (sebagai Taizi) membunuh Lin Xiayi, menyelesaikan kontrak terakhir.
Hehe, baru saja bicara moralitas, Taizi malah panik. Susah payah menyiapkan pengganti untuk pensiun, ternyata tidak bisa dipakai. Mengenai kesepakatan antara Zhang Kai dan Taizi, Yu Ming tidak tahu. Dia hanya tahu dua hal: Pertama, Zhang Kai mengidap penyakit mematikan dengan sisa usia maksimal setengah tahun, dan memiliki seorang putra dari mantan istri. Mungkin pertukaran nyawa dengan uang, atau... siapa tahu. Kedua, Han Jie pernah dirawat di rumah sakit yang sama dengan Zhang Kai tiga tahun lalu.
Ji Dong berkata: “Kami menyisir rumah Zhang Kai, menemukan tak terhitung bukti termasuk diary tulisan tangannya yang mencatat detail setiap pembunuhan selama tiga tahun terakhir. Bahkan jika saya tidak mengaku, pengadilan tetap akan mengakui Zhang Kai sebagai Taizi. Tiga tahun lalu, Taizi sudah mempersiapkan rencana pensiun.”
Yu Ming berkata: "Tim Ji, seharusnya Anda mengatakan ini kepada hakim, bukan kepada saya." Yu Ming meletakkan tas di ranjang, menawarkan rokok kepada Ji Dong: "Bagaimana kabar Lin Xiayi?"
Ji Dong menghela nafas lagi: "Berdasarkan bukti kami, Lin Xiayi dan Liang Zhen pasti pernah kontak, tapi kami hanya bisa membuktikan mereka pernah berinteraksi. Kami tak sanggup melawan tim pengacara."
"Lin Xiayi adalah target pembunuh bayaran, mungkin ada yang menyewa pembunuh. Siapa yang ingin nyawa Lin Xiayi?"
"Kau benar-benar suka bergosip, ini bukan urusanmu." Ji Dong berkata: "Tapi bisa kukasih tahu, kami sudah mengunci tersangka. Ingat acara koktail untuk merayakan apa?"
"Go public-nya salah satu perusahaan Lin Hai Group."
"Direktur perusahaan ini melakukan korupsi dan menyalahgunakan dana publik. Lin Xiayi menguasai bukti tapi menyembunyikannya, menunggu perusahaan go public baru melapor. Direktur ini juga bukan orang baik, lalu berencana memusnahkan saksi. Jika Taizi membunuh Lin Xiayi saat di Pulau Petualangan, sang direktur benar-benar bisa mencapai tujuannya. Tapi tak disangka Taizi mengalami cedera kaki. Setelah Pulau Petualangan, direktur ini telah kabur dari China. Membunuh Lin Xiayi sekarang sudah tak ada artinya baginya." Ji Dong melanjutkan: "Tapi Lin Xiayi menghadapi masalah besar karena gagal membuka informasi, membuat perusahaan melakukan pendanaan saat go public, telah melanggar hukum."
"Ditangkap?"
“Tidak, dia di rumah sakit jiwa.” Ji Dong agak menyesal: “Ponsel khususnya digunakan untuk terhubung dengan psikoterapis di Eropa. Psikoterapis telah memverifikasi dia menderita depresi berat. Hal ini belum diumumkan, begitu diumumkan, pasar saham akan menghijau parah.”
Yu Ming tertawa: “Tidak diumumkan pun sudah hijau alami. Investor saham China sudah terbiasa dengan warna hijau.” Lin Hai Group menarik perhatian, Lin Xiayi tidak bisa lagi menjabat sebagai CEO, siapa yang akan mengambil alih? Tuan Lin sudah tidak berminat. Lalu ada Keluarga Hai. Haina bisa disingkirkan, hanya bisa memilih antara dua Tuan Muda Hai.
Namun, Du Shi International bukanlah pihak yang mudah, ditambah dengan perusahaan-perusahaan besar China seperti grup Selatan dan Utara yang mengancam mematikan. Begitu Dinasti Lin Hai goyah, mereka akan menyusup besar-besaran. Yu Ming tidak terlalu paham dunia bisnis, tapi tahu bahwa begitu masalah Lin Hai Group diumumkan, Du Shi International sebagai jaringan lokal di Kota A akan menjadi grup paling krusial. Jika Du Shi International mendukung Lin Hai Group, Lin Hai masih bisa bertahan. Jika Du Shi International ingin melahap bisnis Lin Hai Group, grup Selatan-Utara akan serempak menyerbu. Tiga pihak bekerja sama mengikis Lin Hai Group.
“Ayo pergi.” Yu Ming mengangkat tas dan keluar dari ruang pasien, meninggalkan rumah sakit. Du Qingqing, Li Fu, Ni Qiu, Zhang Yao semua datang menyambut. Sudah setengah bulan berlalu, pelukan Yu Ming dan Du Qingqing terasa hangat: “Nona Du, kamu tambah gemuk. Lebar dadamu yang megah...”
Du Qingqing telah menguasai teknik menginjak kaki ala Haina, Yu Ming merasakan sakit, akhirnya sedikit meredakan suasana haru yang berlebihan. Yu Ming menyadari dirinya masih belum sepenuhnya terbiasa dengan acara penyambutan yang terlalu meriah, dirinya lebih menyukai sikap rendah hati.
“Ayo, naik mobil.” Li Fu mempersilakan: “Nona Du sudah memesan ruang VIP di restoran seafood mewah.”
“Hmm... Aku ingin menyetir sendiri.” Setelah menjawab, Yu Ming berkata dengan tulus: “Ini benar-benar ada tujuannya.”
Dugaan Yu Ming tepat. Setelah mobil melaju sejauh satu kilometer, telepon dari Taizi masuk: “Di bawah kursi.”
Yu Ming meraba kursi, menemukan sebuah ponsel. Ini sebagai antisipasi terhadap penyadapan ponselnya oleh polisi. Taizi berkata: “Sekarang kamu bisa memberitahuku jawabannya.”
“Tentu.” Yu Ming langsung memberitahu identitas Park Chang-bum kepada Taizi.
Setelah mendengar, Taizi berkata: “Sekarang kamu harus menjawab satu pertanyaanku, lalu kita berdua bersih.”
“Hmm?”
“Mengapa kamu menyelidiki Organisasi Pembelot Utara?”
“Harta karun Sekop As.”
“Haha, jawaban paling sederhana adalah yang terbaik.” Kata Taizi: “Baik, kita berdua bersih.”
Yu Ming bertanya: “Bisakah kamu membantuku? Aku akan bayar.”
“Aku sudah pensiun.” Kata Taizi: “Kamu bukan tipe orang yang membutuhkan pembunuh bayaran. Selamat tinggal.”
Sikap dan ucapan Taizi ini tidak terlihat seperti pembunuh bayaran berdarah dingin yang dibayangkannya? Atau karena terlalu gembira? Yu Ming berkata: “Selamat tinggal.” Setelah itu menutup telepon dan melemparkan ponsel keluar jendela.
