Yu Ming tidak menghiraukan pandangan sinis kedua wanita itu, tersenyum: "Aku memang tak paham kalian orang kaya. Grup Lin Hai tidak mungkin bangkrut, bahkan jika diserap perusahaan lain, lalu kenapa? Kalian sudah bisa hidup berkecukupan untuk beberapa generasi. Grup Lin Hai adalah hasil jerih payah keluarga Lin dan Hai, ngapain terpaku di situ? 10 miliar atau 1 miliar, aku benar-benar nggak ngerasain bedanya. Lagian, Lin Xiayi cuma depresi, bukan mati. Dia masih bisa kerja. Putra kedua keluarga Hai juga punya kemampuan. Meski masih muda, lihat saja Situ Shan putri Situ Jianshe, baru 19 tahun sudah mulai dilatih untuk memegang kendali. Terus, unta kurusan tetap lebih besar dari kuda. Kehilangan separuh pasar juga nggak masalah. Dulu, Bapak tua keluarga Lin dan Hai mulai dari nggak punya apa-apa, menggalilah ranjau untuk cari rejeki, akhirnya bisa mendirikan Grup Lin Hai."
"……" Du Qingqing dan Haina saling pandang, bertepuk tangan: "Bagus sekali."
Du Qingqing berkata: "Terutama kalimat terakhir. Besok aku janjian makan bersama mereka. Yu Ming, kamu yang ngobrolin sama mereka." Bisa dipahami kalau menikah dengan keluarga kaya demi uang, tapi sudah kaya masih ribetin diri susah dimengerti.
Yu Ming mengangkat tangan: "Nggak bisa. Besok aku ke Mesir. Kalian aja yang ngomong."
"Nggak mau bantu ya sudah." Haina menoleh ke samping.
"Gimana kalau sekarang janjian minum teh pagi?" Yu Ming berniat jadi Dewi Guanyin yang begadang semalaman untuk memecahkan masalah.
"Ya udah, kamu istirahat saja. Besok pagi kan harus tergesa-gesa naik pesawat." Du Qingqing menimpali: "Aku yang urus. Pokoknya kebahagiaan seumur hidup Haina nggak boleh dikaitin sama uang."
“Kalau begitu kalian lanjutkan obrolannya.” Yu Ming kembali ke kamar, merapikan tas, lalu tidur.
Keesokan harinya pagi-pagi, Ni Qiu mengantar Yu Ming ke bandara dengan mobil.
……
Mesir adalah salah satu dari Empat Peradaban Kuno, Hmm... Empat Besar, sebenarnya hanya beredar di dalam negeri China, sepertinya tidak diakui secara internasional. Tapi tidak masalah, yang pasti Mesir adalah negara purba. Bicara tentang Mesir, ada yang teringat piramida, ada yang memikirkan mumi, ada yang membayangkan padang pasir, ada pula yang mengingat sang ratu legendaris.
Kairo sebagai ibukota Mesir adalah kota kuno yang menyimpan sejarah dan warisan masa lampau, hingga kini masih terasa aroma Mesir kuno. Sebagian besar wilayahnya beriklim padang rumput dan gurun subtropis.
Seleksi ke-N Organisasi Investigasi Internasional ditetapkan di kota kuno nan indah ini.
Begitu turun dari pesawat, Yu Ming langsung tahu dia diawasi. Yu Ming menelepon rekan penguji utamanya, penyidik independen India Lix. Lix memberitahu Yu Ming bahwa ini adalah departemen keamanan lokal Kairo yang menerima informasi, sehingga melakukan pemantauan terhadap seleksi. Dibandingkan negara-negara seperti Thailand dan Eropa, Mesir kurang ramah terhadap penyidik independen. Alasannya, beberapa penyidik independen pernah menggali secara ilegal sebuah piramida terkubur di gurun dan menyapu bersih harta karun di dalamnya.
Menanggapi insiden ini, Organisasi Investigasi Independen menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengorganisir aktivitas ilegal tersebut, yang semata-mata merupakan tindakan individu anggota secara alamiah. Namun organisasi juga menegaskan: Tiga anggotanya hanya butuh satu tahun untuk menemukan piramida yang gagal ditemukan pemerintah Mesir selama 20 tahun. Alih-alih menuduh, Mesir seharusnya berterima kasih kepada mereka.
Yu Ming dan Lix berkata: "Cukup ya, biarkan mereka masuk ke arena ujian pertama."
"OK!" Lix menutup telepon.
Yu Ming tiba di hotel dengan taksi, di luar Lix ada puluhan karyawan lokal. Puluhan karyawan tersebut adalah anggota biro investigasi lokal yang bertugas sebagai pemandu atau pengawas ujian cadangan. Mereka menerima instruksi Lix untuk memenuhi semua persyaratan Organisasi Penyelidik sebaik mungkin. Yu Ming berjabat tangan dengan penanggung jawab karyawan lokal dan saling memperkenalkan diri, lalu bertanya ke Lix: "Bagaimana?"
"Semua peserta sudah masuk ke arena ujian," jawab Lix.
Di dalam kamar hotel terdapat beberapa monitor. Empat di antaranya menampilkan empat kamar hotel berbeda, masing-masing berisi enam orang. Total peserta seleksi kali ini 24 orang. Yu Ming mengambil mikrofon dan membuka saluran suara: "Halo semua, saya salah satu penguji utama. Kalian bisa memanggil saya dengan julukan: Si Tampan atau Si Keren." Puji dan Meng Ni yang pernah ikut seleksi sebelumnya juga ada di antara peserta.
Speaker mengeluarkan riuh tawa, ada yang bersahabat, ada pula yang mengejek.
Yu Ming tidak menghiraukan: "Selama beberapa hari liburan bersama ini, kalian sudah saling mengenal. Saya yakin kalian tahu nama, kebiasaan, dan kemampuan masing-masing. Sekarang kita mulai babak eliminasi. Di ronde ini, kami akan mengeliminasi dua belas orang, alias setengah dari kalian. Pertama-tama saya akan jelaskan persyaratan Organisasi Investigasi Internasional. Kami mencari anggota yang memiliki moral dasar, menguasai satu atau berbagai keterampilan, punya rasa kehormatan dan tanggung jawab, serta bukan penjahat. Yang dimaksud penjahat di sini adalah pemerkosa anak atau organisasi seperti Laba-laba."
"Yu Ming menatap orang di layar. Kalimat tadi mungkin tidak dihiraukan orang lain, tapi pasti membuat kesal anggota Laba-laba. Berani menyamakan keduanya? Tapi Yu Ming tidak menemukan jejak yang jelas. Mungkin dirinya sendiri tidak mungkin memperhatikan ekspresi dua puluh empat orang sekaligus."
Yu Ming melanjutkan: "Semua sudah paham. Sekarang pukul sembilan pagi, seleksi pertama MULAI. Aturannya: setiap ruangan sebagai satu set. Setiap jam, kalian harus menulis nama orang yang menurutmu paling layak gugur dan paling tidak pantas jadi penyelidik. Tapi perhatikan: semua dalam set harus menulis nama yang sama. Jika tidak sepakat, atau nama yang ditulis salah, seluruh set akan gugur. Standar nama mengikuti kartu nama yang kalian gantung di dada selama liburan ini. MULAI. Kalian punya satu jam untuk diskusi. Sebelum pukul sepuluh, input nama target eliminasi di komputer masing-masing."
Yu Ming menerima kopi dari Lix: "Terima kasih."
"Yu, kenapa membuat soal ini?"
"Pertama untuk menguji tanggung jawab. Minimal harus ingat nama lengkap target. Misal tiga orang menyebutnya Jier, tiga lainnya Paer." Yu Ming bertanya: "Menurutmu harus bagaimana?"
"Pilih yang namanya sudah pasti diketahui semua." Bagian paling licik dari soal seleksi ini adalah nama di dada belum tentu benar. Contoh YUMING bisa jadi YUAMIN. Kau memperkenalkan diri sebagai Yu Ming, tapi nama di kartu berbeda. Input harus mengikuti kartu nama.
"Ini disebut menghindar dari tanggung jawab. Secara umum, kita bisa mengidentifikasi beberapa orang dengan kemampuan rendah. Mereka yang gagal dalam proses eliminasi, jika terjadi perselisihan karena nama yang tidak familiar lalu melepaskan pilihan terhadap orang tersebut, itu menunjukkan lemahnya rasa tanggung jawab. Jadi kita perlu memantau rekaman percakapan mereka."
Lix tersadar: "Rupanya penilaian tanggung jawab seperti ini."
"Benar," kata Yu Ming: "Juga menguji kerja sama dan kompromi. Daftar enam orang pasti berbeda-beda. Saat ini kita harus melihat metode penyatuan pendapat mereka - membujuk? undian? suara mayoritas? Dengan begitu kita bisa membuat penilaian awal terhadap 24 orang. Pekerjaan ini melelahkan, kita harus menganalisis satu per satu. Makanya saya libatkan Komite Ketua untuk melakukan penilaian akhir."
Yu Ming bertanggung jawab membuat soal ujian, Lix mengkoordinasi logistik. Setelah Komite Ketua menyetujui soal buatan Yu Ming, mereka bertugas melakukan penilaian akhir setiap peserta.
Grup pertama cepat tenggelam dalam debat. Di bawah koordinasi seorang pria, semua menjelaskan alasan pemilihan orang yang akan digugurkan secara tertib sesuai urutan. Sesekali ada yang mengangkat tangan menyanggah alasan tersebut. Yu Ming mengangguk: "Kualitas grup ini cukup tinggi. Banyak yang teguh pada pendapat sendiri, berani memberi masukan dan menyanggah orang lain."
"Puas?"
"Biasa saja. Efisiensi jadi tidak meningkat. Tapi kita sudah menemukan pemimpin grup, pria yang mengontrol tatanan diskus ini layak dapat poin tambah kemampuan." Kata Yu Ming: "Perempuan ini terlalu ingin menonjol. Hampir semua orang dia tentang, mencari-cari kesalahan, poinnya harus dikurangi."
Grup kedua lebih kacau. Mereka tidak menulis daftar dulu, tapi ramai berdiskusi tanpa organisasi.
“Kelompok ketiga paling harmonis, satu orang membacakan sebuah daftar, bertanya apakah ada yang keberatan. Tidak ada, akhirnya urusan selesai, semua menulis nama orang ini.”
“Kelompok keempat juga harmonis, tapi terjadi perdebatan tentang cara penulisan daftar. Dengan cepat, atas usulan seorang pria, mereka memilih orang lain. Seorang anggota menentang, tapi akhirnya menuruti pendapat lima orang lainnya.”
“Daftar eliminasi pertama keluar sebelum pukul sepuluh. Seorang pria bernama Mike asal Hungaria tersingkir dengan 18 suara. Dia diundang ke hotel tempat Yu Ming berada, sementara yang lain melanjutkan pemungutan suara eliminasi. Yu Ming berkata ke Lix: 'Eliminasi baru akan menjadi inti setelah lima putaran. Objek yang melekat dalam ingatan orang sangat buruk, sangat unggul. Dalam kondisi terpaksa tidak ingat nama, kemungkinan besar mereka akan bersama-sama menjual orang yang sangat kompeten.'”
“Soal ujiannya sama, tapi harus ditangani secara individual. Seorang staf biro investigasi lokal berkata: 'Tuan Yu, Mike sedang menunggu di ruangan.'”
“'Baik.' Yu Ming memasuki ruangan seberang. Seorang pria tampak gugup berdiri. Yu Ming dengan sopan berkata: 'Tn. Mike, silakan duduk.'”
“Mike duduk sambil membetulkan: 'Nama saya Mike, marga saya Doro.'”
“Yu Ming tersenyum: 'Mike, bisakah Anda menebak mengapa Anda yang pertama tersingkir?' Yu Ming melihat data Mike. Catatan karyawan menyebutkan Mike menepuk pantat seorang wanita selektor dua hari lalu. Suka wanita bukan halangan menjadi penyelidik, tapi kejujuran dan memahami diri sendiri adalah ambang batasnya.”
“Mike mengangkat tangan sambil tersenyum: 'Mungkin karena nama saya terlalu mudah diingat.'”
“'Anda yakin?' tanya Yu Ming.”
“'Mungkin.'”
Yu Ming memutar laptop di atas meja: "Silakan input sebanyak mungkin nama yang kamu tahu."
Fakta bahwa Yu Ming masih berbicara dengannya menunjukkan bahwa Mike masih punya harapan. Mike mengangguk dan mulai mengetik nama sambil berpikir. Sekitar lima menit kemudian, Mike berhenti. Yu Ming melihat komputer - dari lima orang dalam satu kelompok, dua nama salah eja. Total dua belas nama ditulis, enam salah dan enam benar. Semua nama yang benar adalah perempuan. Yu Ming melihat data di komputer - enam perempuan ini adalah yang paling cantik dalam seleksi.
Ini tidak bisa diterima. Yu Ming telah memberikan kesempatan terbesar, tapi Mike menghancurkan harapan itu. Delegasi terdiri dari pria dan wanita, ada yang jelek dan cantik. Tidak mungkin memberikan tugas pada delegasi perempuan cantik hanya berdasarkan preferensi seksual. Ditambah sikap Mike yang mengabaikan pria dan perempuan jelek, serta gerakan pelecehan seksual, Yu Ming memberinya 3 dari 100 poin. Alasan memberi 3 poin: setidaknya Mike menyadari percakapan pribadi mereka, artinya masih ada harapan.
Yu Ming berterima kasih pada Mike, lalu menyuruh karyawan mengantar Mike ke hotel lain untuk beristirahat. Yu Ming menghubungi Montoro dan menjelaskan penilaiannya terhadap Mike. Montoro dan para Wakil Ketua sepenuhnya setuju dengan penilaian Yu Ming.
