Berapa banyak ingatan yang dimiliki seseorang?
Rencana awal adalah tur kelompok selama tiga hari, tapi karena Yu Ming ditahan, menyebabkan anggota kelompok berinteraksi selama tujuh hari. Mereka mengunjungi piramida bersama, naik mobil bersama, tinggal di hotel yang sama. Setiap anggota selalu memakai kartu nama di dada - dari 24 orang, berapa banyak yang bisa kamu ingat?
"Ada orang yang lebih hebat, bisa mengingat dua puluh, atau bahkan dua puluh empat nama sekaligus. Tapi ketika anggota grupmu menganggap penulisan namamu salah, saat lima anggota lain sepakat itu salah, bisakah kau |teguh pada prinsip?"
|Yu Ming mandi lalu menyeruput kopi sambil bertanya pada |Lix: "Lix, masih ingat teman SMP dulu?"
"Hmm... beberapa saja." Lix mengernyit sejenak sebelum menjawab.
Yu Ming bertanya: "Apa kau cuma ingat yang |nilai bagus, |nakal, atau yang |berbentuk tubuh seksi?"
"Hmm-hmm!" Lix menunjuk Yu Ming dengan |ekspresi penuh arti, jelas terinspirasi bentuk tubuhnya yang menggairahkan.
"Tipe-tipe seperti itu selalu minoritas. Minimal 60% teman kita |biasa saja. Kita sulit mengingat nama dan wajah mereka." Yu Ming |Jalan: "Setelah barang rongsokan tersingkir, giliran |uang palsu mengusir uang asli. Jadi peserta yang |gugur terbagi tiga: yang |tak kompeten, yang diakui |unggul, dan yang mengandalkan |penampilan."
Lix mulai |mengerti: "Kau mau ambil kelompok unggul?"
"Hmm. Perbedaan manusia kadang tipis, kadang lebar. Seperti |master bela diri vs |orang sakit. Tapi kalau dijejerkan |atlet profesional, |amatir, |orang kuat, |orang kurus - perbedaan itu menyusut. |orang biasa kuat bisa kalahkan atlet, |kemungkinan amatir menang lebih besar."
“Kamu mengingatkanku pada sebuah pepatah, jika kamu hanya sedikit lebih baik dari orang lain, maka kamu akan didengki. Jika kamu jauh melebihi mereka, maka kamu akan dikagumi.” Lix berkata: “Dengan cara ini, kita bisa memilih talenta terbaik yang diakui secara universal dengan cepat.”
Benar, orang biasa bisa mengingat master tak tertandingi seperti Dongfang Bubai dan Dugu Qiubai, tapi sulit mengingat nama-nama seperti Perampok A, Bandit B, Bodyguard C, atau Polisi D. Karena dalam pertarungan satu lawan satu, orang normal masih memiliki kemungkinan mengalahkan mereka.
Babak kedua, skor 12 banding 11 memilih orang kedua yang gugur. Yang mengejutkan Yu Ming, orang kedua yang tersingkirkan ini ternyata seorang wanita pirang berpostur seksi. Ini tidak sesuai perkiraan Yu Ming. Menurut estimasinya, baru setelah dua babak lagi peserta akan mulai memilih kandidat tipe visual.
Yu Ming sambil makan berkata: “Putar ulang proses pemilihan wanita ini oleh dua kelompok.”
Asisten sesuai permintaan Yu Ming melaporkan: Wanita ini dipilih oleh kelompok tiga dan empat. Di kedua kelompok terjadi perdebatan sengit. Misalnya di kelompok tiga, satu orang mengusulkan nama, empat orang menolak dengan berbagai alasan. Seseorang akhirnya berargumen kesalahan penulisan nama - seharusnya dua S bukan satu S. Setelah berdebat lama dan tiga orang tidak yakin jumlah S yang benar, dalam 10 menit terakhir mereka memilih wanita ini demi menghindari diskualifikasi akibat salah mengeja nama.
Kelompok keempat muncul seorang pengacau. Pengacau ini adalah perempuan yang bersikeras menulis nama si cantik, membuat semua orang bingung. Lix berkata pada Yu Ming: "Dia naksir seorang pria tampan, sebenarnya punya kemungkinan berhubungan intim, tapi pria itu malah digoda dengan jari oleh si cantik." Terbentuklah permainan strategi dalam kelompok - jika tidak mengikuti nama pilihan perempuan ini, seluruh kelompok akan gugur. Perempuan ini lebih memilih seluruh kelompok tersingkir demi mengeliminasi si cantik.
Lix bertanya: "Haruskah kita pecat dia?"
"Tidak, lihatlah kelebihannya. Demi kepentingan pribadi, dia menggunakan sedikit chip yang dikuasainya untuk menjaga keseimbangan. Membuat lima anggota lain ragu-ragu. Ini orang pintar sekaligus sosok tegas. Tentu saja," Yu Ming mengkritik, "sikapnya yang emosional dan kurang objektif harus dikoreksi. Di China ada ahli strategi militer yang dikejar musuh sampai ke sungai. Daya tempur militernya lebih lemah, sehingga semangat tempur militer kacau, semua ingin melarikan diri. Saat itu ahli strategi memerintahkan menenggelamkan semua kapal di tepi sungai, memutus semua jalan cadangan, mendesak pasukan bertarung mati-matian hingga akhirnya menang. Perempuan ini perlu diawasi, kemampuannya kakuakui tapi moralnya masih perlu diuji."
Lix masih bingung: "Yu, menurutku dia sulit dipercaya."
“Ini salah. Di ronde pertama dia tidak mengusulkan, di ronde kedua baru mengusulkan. Ini seharusnya menunjukkan kemampuan permainan strateginya. Maksud aslinya bukanlah bertindak emosional, kalau tidak dia akan mengeluarkan si cantik di ronde pertama atau sekitar ronde kelima ketika semua sudah tidak bisa menyebutkan nama yang benar. Baru saat itulah jurus pamungkas digunakan. Aturan kita: orang yang sudah dipilih satu grup tidak boleh dipilih lagi.”
Lix mengerti maksud Yu Ming. Jika perempuan ini bertindak emosional dan IQ-nya terlalu rendah, dia seharusnya sudah memaksa semua memilih si cantik di ronde pertama. Jika dia emosional tapi cukup pintar, akan memilih si cantik sekitar ronde kelima. Sedangkan melontarkan senjata rahasia di ronde kedua adalah cara menunjukkan kemampuannya ke penguji utama sekaligus membuktikan dia tidak bertindak gegabah. Lix memandang Yu Ming—strategi ini memang menarik perhatian penguji utama. Tapi tanpa pemikiran logis seperti Yu Ming, dia pasti akan dicap sebagai orang emosional. Kuda ribuan li memang bagus, tapi tanpa Bole takkan ada kuda ribuan li.
Yu Ming tersenyum: “Lix, mau ngebakar semangat?”
“Hmm?” Lix tidak paham.
Yu Ming menjelaskan: “Nanti kamu ngobrol berdua dengan si cantik ini. Aku yakin dia mungkin akan merayumu dengan pesona.”
“Alasannya?”
“Seharusnya dia mengencangkan bajunya untuk tampil sopan di hadapan kita. Tapi rekaman monitor menunjukkan dia membuka satu kancing membuat dadanya lebih menonjol, sambil menyisir rambut dengan tangan. Kutebak dia mungkin akan menggunakan taktik rayuan.” Yu Ming melanjutkan: “Lagi pula penguji utama hanya kita berdua. Jika kamu setuju, aku juga tidak akan melarang.”
“Tidak bisa dipungkiri dia memang sangat seksi.” Lix berkata: “Tapi, Yu, menurutku ini tidak adil. Kita sudah berbicara dengan setiap orang yang gugur, tapi hanya dengan beberapa gerakan darinya, kamu langsung membatalkan kesempatan terakhirnya. Aku tidak setuju.”
Kemampuan Yu Ming dalam menguasai juz permainan telah terlihat sejak tiba di Mesir. Fakta membuktikan, baik karyawan maupun Lix selalu mengutamakan pendapat Yu Ming. Yu Ming tidak menyangka Lix masih bisa teguh pada prinsipnya dalam atmosfer seperti ini. Ternyata masuknya Lix ke Organisasi Penyelidik bukan sekadar untung, tapi karena organisasi melihat keteguhan ini. Yu Ming menepuk bahu Lix dengan tulus: “Maaf, aku minta maaf. Kamu benar.”
Ucapan Yu Ming membuat Lix terkejut. Dalam instingnya, Lix mengira Yu Ming akan bersikap otoriter dan menjadikannya hanya figuran. Padahal sudah siap berdebat, tapi Yu Ming justru langsung meminta maaf dan menerima pendapatnya. Lix berpikir, penunjukan Yu Ming sebagai penguji utama mungkin bukan kebetulan. Komite Ketua pasti sudah melihat potensi ini pada Yu Ming. Lix mengangguk: “Terima kasih.”
Sang wanita cantik datang. Yu Ming dan Lix duduk di sofa. Sepuluh meter dari mereka ada sebuah kursi. Lix melambaikan tangan: “Silakan duduk.”
Wanita itu tampak cemas. Duduk di kursi, sepertinya ingin menyilangkan kaki kiri di atas kanan agar gaunnya menampakkan paha seksi, bahkan pantat kecilnya. Tapi saat melihat ekspresi setengah tertawa Yu Ming yang mengamatinya, dia segera melepaskan niat itu. Kedua kakinya rapat ditekuk, duduk dengan postur sempurna.
Yu Ming membuka data: "Sally, halo. Saya ingin bertanya beberapa hal sederhana, harap jawab dengan jujur. Pertanyaan pertama, menurutmu apa alasan kamu gugur?"
Lix mengingatkan: "Pertanyaan ini membutuhkan kecerdasanmu, bukan kecantikanmu."
Sally berpikir sejenak lalu berkata: "Saya sulit percaya, mungkin penampilan saya membuat orang lain iri."
Lix tertawa: "Yang iri pasti perempuan, dari 24 peserta kali ini 15 adalah pria."
"Siapa yang tahu? Mungkin saya harus memberi harapan pada semua orang, bukan hanya bermain dengan pria-pria tampan."
Yu Ming tidak berkomentar, bertanya: "Pertanyaan kedua, di antara pria tampan yang kamu ajak chat atau dekati, adakah yang menolak secara halus?"
Sally berpikir beberapa detik lalu menjawab: "Alexander."
"Alexander." Yu Ming membuka data, anggota grup pertama yang juga dianggap sebagai inti utama oleh Yu Ming, berusia 30 tahun, menikah tanpa anak, orang Yunani, tampan, tinggi 1,83 meter, bertubuh atletis.
"Jujur saja, dialah target pertama saya. Anda tahu, KENDALI DIRI pria tidak bagus. Saya tidak pernah ditolak. Jadi ini membuat saya jengkel, sengaja mendekati pria lain dan bercakap riang di depannya."
Yu Ming bertanya: "Lalu... apa kesimpulanmu tentang dia?"
"Siapa yang tahu? Menurut saya mungkin dia homoseksual. Siapa yang tahu."
"Terima kasih banyak." Yu Ming mengangguk, Lix berdiri untuk mengantarkan tamu. Setelah diserahkan ke karyawan di luar, Lix kembali dan melihat Yu Ming sedang minum kopi. Yu Ming berkata: "Kualitas peserta kali ini lebih rendah dari yang saya kira."
“Jarak dari seleksi terakhir kurang dari setahun, dan era ini menghapus aturan pengurangan reputasi bagi kandidat yang gugur. Tak bisa dipungkiri beberapa orang sulit menolak karena alasan pertemanan.” Lix melihat data: "Sally juga bukan tak berguna. Dalam riwayat hidupnya disebutkan spesialisasinya adalah pengacara internasional, menguasai empat bahasa dan karakter tulisan. Sekaligus seorang master jujitsu."
“Hmm.” Yu Ming mengangguk, riwayat yang cukup baik. Sayangnya cara Bole seperti dirinya menilai kuda ribuan li berbeda dengan orang lain. Yu Ming memberi nilai sepuluh, dengan catatan: belum menguji kemampuan profesionalnya, dianggap kemampuan analisis kurang, terlalu mengandalkan penampilan. Sally belum status gugur. Setelah laporan Yu Ming ini diserahkan, baru Komite Ketua yang akan memvalidasi status gugur sebagai keputusan final.
