Yu Ming tiba di Los Angeles, diatur oleh tim penanganan kecelakaan untuk tinggal di sebuah hotel. Yu Ming menyewa mobil dengan SIM internasional, pergi melihat lokasi penyelamatan. Beberapa kapal penyelamat masih mencari di dekat. Begitu sampai Amerika, Yu Ming langsung menunjukkan kesedihan yang sangat mendalam, kadang curiga apakah aktingnya berlebihan. Yu Ming mengambil setangkai besar bunga dari kursi belakang, meletakkannya di pasir pantai, lalu duduk bodoh selama dua jam baru pergi.
Amerika Serikat tidaklah tenang, belakangan ini muncul seorang pengguna bahan peledak di Asia yang dikabarkan mantan anggota Bingxue dengan julukan Sang Perintis. Sementara di AS juga muncul mantan anggota Bingxue berjuluk Sang Pengintai. Menurut Lao Bingxue, terdapat kelompok kecil bernama ksatria Meja Bundar di dalam Lao Bingxue yang terdiri dari empat orang. Ksatria Meja Bundar ini bergabung dengan Penghukum Es Salju. Kemudian karena Hai Wei di China berniat memperkosa perempuan, ditambah ketidakmampuan mereka menerima prinsip propaganda Penghukum Es Salju, akhirnya bersama-sama keluar dari organisasi tersebut dan mencari kebenaran dengan cara brutal.
Sang Perintis, ahli bom, kabarnya memiliki garis keturunan Asia dari ayahnya dan ibu berkebangsaan Eropa. Ia muncul secara tiba-tiba tujuh tahun yang lalu. Tidak ada yang benar-benar mengetahui latar belakang dan pengalamannya. Setelah debut, ia pernah memberikan instruksi via telepon kepada polisi untuk menghancurkan bom kimia yang dipasang oleh seorang maniak bom, sehingga langsung populer.
Sang Pengintai, sniper, dikabarkan pernah ikut serta dalam Perang Afghanistan dan Irak sebagai anggota perusahaan satpam militer. Debut setahun yang lalu, karena melanggar regulasi Lao Bingxue dengan menembak mati beberapa baron narkoba secara sepihak, menjadi buronan Interpol. Lao Bingxue menghancurkan semua datanya dan tidak bekerja sama dengan Interpol.
Sang Ninja, dikabarkan berasal dari Jepang, ahli dalam menyusup dan membunuh target dengan senjata tajam. Asal-usulnya tidak diketahui.
Palu Perang: Buronan internasional, berkebangsaan Swedia. Ayahnya adalah jaksa di Swedia yang meninggal bersama ibu dan kakak perempuannya dalam kecelakaan mobil yang sengaja direkayasa. Palu Perang dipenjara karena perampokan, menginterogasi sopir untuk mengungkap dalang di balik layar. Setelah kabur dari penjara, dia membunuh otak kejahatan tersebut lalu melarikan diri. Dia satu-satunya ksatria meja bundar yang memiliki data resmi. Gaya operasinya garang dan kejam, telah membunuh banyak korban. Dia juga personel paling radikal dalam Lao Bingxue.
Kasus pembunuhan dengan senjata api di Amerika bukanlah berita baru, tapi kasus ini pasti menjadi headline. Pasukan Rangers mengemudi selama lima hari untuk memburu delapan target. Pemberitaan di Amerika cukup terbuka, Yu Ming melihat garis besar kejadian di hotel. Awalnya polisi mengira ini pembunuh berantai atau aksi balas dendam terhadap masyarakat, karena korban tidak memiliki ciri khas yang konsisten. Hingga korban kedelapan, FBI menghubungkan mereka - mereka semua adalah anggota juri dalam satu kasus yang sama.
Ini adalah kasus yang cukup menggemparkan. Jaksa penuntut, bahkan hakim menyarankan juri untuk menjatuhkan hukuman bersalah pada terdakwa pemimpin geng lokal. Namun setelah berdiskusi selama lima hari, juri akhirnya memutuskan vonis bebas, memicu pertanyaan publik terhadap sistem juri. Setelahnya, FBI turut campur dalam investigasi dan menemukan ada orang yang menyamar sebagai anggota juri menyusup ke dalam panel. Selama beberapa hari, ia diam-diam menghubungi masing-masing anggota juri secara terpisah. Akhirnya FBI menangkap dua anggota juri yang mengaku telah menerima suap. Namun tidak ada bukti terhadap anggota lain, dan karena tidak bisa menghubungkan dengan pemimpin geng, akhirnya pemimpin geng dibebaskan. Seminggu setelah pembebasannya, dua keluarga yang menjadi saksi mengalami perampokan, delapan anggota keluarga seluruhnya meninggal.
Ini adalah kasus dua tahun lalu. Meskipun pihak kepolisian berusaha keras, mereka tidak menemukan cara untuk menjerat pemimpin geng lokal. Sepuluh hari yang lalu, pemimpin geng menghadiri pemakaman temannya. Ia bersama anak dan istrinya tewas ditembak di lokasi makam. Polisi menduga ini pembalasan dendam. Beberapa hari kemudian, mulai terjadi peristiwa pembunuhan terhadap anggota juri kasus tersebut.
Yu Ming membaca berita terbaru di internet. Setengah jam sebelumnya, pihak kepolisian memindahkan pasangan suami-istri juri ke lokasi aman. Selama perjalanan, ban kendaraan pengalihan meledak dan mobil terbalik. Suami tewas tertembak di dalam mobil. Menurut komentar netizen, banyak yang meyakini senapan runduk Ranger dilengkapi sistem thermal sensing menggunakan peluru penembus baja, bukan senapan anti-material kaliber besar. Yu Ming merasa lucu, publik tidak peduli korban maupun pelaku, malah sibuk membahas perlengkapan pelaku. Ada juga penggemar sniper amatir yang mengunggah data suhu, kelembaban, dan arah serangan peluru saat kejadian, lalu memulai debat tentang posisi persembunyian Ranger saat itu.
Keesokan harinya Yu Ming menyaksikan kedahsyatan sniper. Ia berada di lantai delapan hotel sedang sarapan di platform terbuka. Saat itu ada enam meja pengunjung. Koki sedang menggoreng telur dan ham, sedangkan pelanggan mengambil sendiri makanannya. Yu Ming mengantri di belakang wanita sekitar 40 tahun. Ia sudah mengambil dua telur dan hendak menambah semangkuk sup borscht. Saat Yu Ming menerima mangkuk sup dari koki, ia tiba-tiba merasakan hawa panas di pipi kanan. Lalu melihat pakaian putih koki berubah merah menyala dengan benda putih di tengahnya. Baru kemudian wanita itu roboh. Yu Ming menunduk memandang dua telur dan sup borschtnya yang kini penuh otak dan darah beku.
"Saat ini, seorang pelanggan kulit hitam dan kulit putih menghunus pistol sambil berteriak: 'Polisi Los Angeles.' Mereka langsung menekan Yu Ming dan orang-orang di sekitarnya yang belum sadar ke tanah. Setelah kejadian, Yu Ming berpikir: Hanya dua pistol ingin melindungi diri sendiri? Meskipun semangatnya patut dipuji, tapi fungsinya tidak besar."
"Wanita korban juga merupakan salah satu dari dua puluh tiga anggota juri saat itu. Kemudian Yu Ming menjadi saksi mata yang bahkan terekam jelas wajahnya oleh CCTV. Li Fu mencari berita Los Angeles dan menemukan rekaman tersebut. Du Qingqing berkomentar: 'Sudah kubilang kan? Lihat saja, ke London ada Surat Windsor, ke Kanada diculik, ke Amerika malah bertemu Rangers.'"
"Wu Youyou menambahkan dalam hati: Ke Thailand ada Harimau."
"Li Fu berkata: 'Yang lebih kupedulikan adalah Kota A.' Fokus pertimbangannya berbeda."
"'Kota A?'"
"'Di Asia ada seorang Ksatria Meja Bundar: Sang Perintis Ahli Bom. Dan kalian tahu kejadian besar yang heboh di media online sejak kemarin sampai hari ini.'"
Di Kota A terjadi sebuah gugatan hukum. Sepasang pemuda berusia 18-19 tahun mengendarai mobil mewah ke jalan tol, namun karena bertengkar, perempuan itu meminta berhenti lalu keluar dari mobil. Sesuai drama klise, biasanya pria akan mengejar kemudian ada adegan air mata, sumpah, dan mesra. Tapi kenyataannya berbeda. Karena tidak ada rambu peringatan, sebuah ambulans yang sedang pindah rumah sakit harus menghindar dan menabrak mobil mewah hingga terbalik. Seorang perawat dan pasien di ambulans meninggal, sedangkan sopir dan dokter mengalami luka parah. Rekaman dari mobil yang lewat menunjukkan teman pasangan ini tertawa sambil merokok di TKP, memicu kemarahan publik. Namun masyarakat tetap percaya pada kepolisian Kota A. Tim kriminal divisi lalu lintas bersama polisi lalu lintas melakukan investigasi gabungan. Bukti di TKP sudah jelas, satu-satunya yang belum jelas adalah siapa yang menyetir.
Seorang anak orang miskin generasi kedua yang bahkan tidak mampu membeli sepeda bekas mengaku sebagai sopir, sementara perempuan itu juga menunjuknya sebagai pengemudi. Sidik jari dan DNA-nya memang ditemukan di mobil, membuktikan dia pernah menyetir. Meski secara subjektif polisi tahu dia sedang mengangkat dosa untuk anak orang kaya generasi kedua, secara hukum tidak bisa membuktikan dia bukan sopirnya. Jaksa menuntut anak orang kaya tersebut ke pengadilan. Pada persidangan pertama jaksa kalah, kemarin di banding akhirnya pengadilan mempertahankan putusan semula.
"Putusan ini memicu ketidakpuasan warga Kota A. Anak orang kaya generasi kedua memiliki catatan mengemudi tanpa SIM, mengemudi mabuk tanpa SIM, dan modifikasi mobil ilegal. Saat semua orang yakin dia penjahat, hukum malah membebaskannya. Hakim, kantor polisi dan jaksa mengadakan konferensi pers menyatakan bukti yang ada tidak bisa memverifikasi kesalahan anak orang kaya tersebut, namun tetap tidak meredakan kemarahan publik. Tadi malam, netizen mengungkapkan anak orang kaya tersebut sedang mengurus prosedur imigrasi, emosi warga Kota A semakin memanas."
Wu Youyou juga menaruh perhatian: "Detektif Li, pendapatmu?"
"Saya sudah lihat bukti terkait - jejak kaki, sidik jari... Sulit membuktikan saat itu yang menyetir adalah si anak orang kaya. Kemungkinan besar orang miskin generasi kedua yang pernah menyetir mobil ini sebelumnya. Secara emosional, perempuan kaya cantik ini sombong. Meskipun teman si anak orang kaya yang datang ke lokasi mengabaikan nyawa manusia, dia menelepon orang tuanya membentuk tim pengacara. Dari level ini terlihat si anak orang kaya bersalah. Tidak hanya itu, seharusnya ada pengacara jahat di balik ini."
Yang dimaksud pengacara jahat bukanlah pengacara yang membela penjahat, melainkan yang menggunakan strategi ilegal untuk menyuap saksi, menghalangi kesaksian, dan membuat bukti palsu.
Du Qingqing bertanya: "Maksudmu Sang Perintis akan datang?"
Li Fu menjawab: "Banyak yang menyerukan dia untuk menangani ini. Tapi katanya Sang Perintis ini bule. Bom membutuhkan bahan baku. Membuatnya datang ke China untuk meledakkan sesuatu, tingkat kesulitannya cukup tinggi."
……
"Yu Ming sedang menjalani konseling psikologi yang diatur pihak kepolisian lokal secara gratis. Terapisnya adalah perempuan berambut merah sekitar 30 tahun, namun dialog mereka tidak harmonis. Terapis berkata: 'Yu, kalau kamu tidak jujur mengungkapkan isi pikiranmu, aku tidak bisa membantumu.'"
Yu Ming menjawab pasrah: "Nyonya Alice, sudah seratus kali kukatakan, aku baik-baik saja."
Terapis bertanya: "Pernahkah kamu mengalaminya?"
"Tidak."
"Pernahkah kamu membunuh orang?"
"Tidak."
"Kalau tidak jujur mengungkapkan isi pikiranmu, aku tidak bisa membantumu."
"Yang ke-101 kali, aku baik-baik saja."
Akhirnya Yu Ming mengganti terapis komunitas, sengaja mencari perempuan Tionghoa. Saat bertemu, mereka saling memandang lama. Terapis membuka data: "Aku sampai lupa margamu Yu."
"Xu Wen?" Yu Ming terkejut. Kabar mantan istri Li Fu yang konon anak orang kaya, ternyata menjadi terapis komunitas.
Xu Wen duduk dan bertanya: "Apa kabar Li Fu?"
"Lumayan." Yu Ming menjawab sambil balik bertanya: "Kamu tidak menghubunginya?"
"Tidak." Xu Wen memperlihatkan tangannya.
"Sial! Kamu menikah?" Yu Ming kaget melihat cincin kawin. Berliannya agak kecil, tapi justru itu bukti keasliannya. Kalau dikasih berlian sebesar cangkir teh, mana mungkin percaya itu asli.
Xu Wen tak merasa canggung: "Aku bingung harus bilang apa padanya. Li Fu benar, aku sudah banyak berubah. Jadi aku mencari diriku yang dulu, lalu bertemu suamiku sekarang. Dia orang baik dan perhatian."
Yu Ming bertanya: "Perjanjian dua tahun kalian?"
"Xu Wen mengeluarkan sebungkus rokok dari tas ranselnya, mengambil sebatang dan menyalakannya, mengembuskan asap sambil menatap ke luar jendela: 'Orang bisa berubah, perasaan juga bisa berubah.'"
Yu Ming menghela nafas: "Aku tidak akan pernah percaya cinta lagi." Meski kejam, tapi itulah realitas. Efek endorfin terbatas waktunya. Ketika endorfin untuk Li Fu berhenti diproduksi, sangat mungkin endorfin untuk Korban A akan muncul kembali. Hari ini bercengkerama di bawah bulan, cinta mati-matian. Besok dunia berubah, dengan anggun disebut mengejar cinta. Waktu benar-benar pisau jagal yang kejam. Li Fu, mantan istrimu masih hidup, mantan istrimu sudah jadi istri orang.
