Yu Ming merenung dengan pertukaran perspektif. Dirinya menarik bayaran, pihak lawan langsung menangkap Nomor XX, membuatnya terlihat seperti pengkhianat. Jika saat ini dia dan Rek terbunuh, bisa dicari kambing hitam ke komplotan Nomor XX yang bersembunyi di pulau. Yu Ming berkata: "Menyingkirkan kita? Ini memang memberi alasan untuk akuntabilitas ke Organisasi Investigasi Independen Internasional, tapi kurasa kita tidak layak dibuat repot sebesar ini."
Rek mengingatkan: "Kamu lupa Jenna. Jenna berbisik di telinga Ye Zhan. Kami sudah menduga Jenna sengaja ditempatkan pihak lawan, menggunakan tangan satpam patroli untuk membunuhnya. Tapi Ye Zhan mendengarkan bisikan Jenna, pasti di luar perkiraan mereka. Pertandingan hari ini, langkah pertama, singkirkan satu atau dua dari tiga penyelidik kami. Orang yang keluar pulau tak bisa menyelidik lagi. Lalu target berikutnya adalah yang tetap di pulau. Jika kami dibunuh tanpa alasan, sesuai karakter Organisasi Penyelidik Internasional, mereka akan mengirim penyelidik untuk naik ke pulau secara paksa. Saat itu dia bisa menyerahkan mayat nomor XX atau XX ke organisasi penyelidik, bahkan sudah menyiapkan bukti untuk memfitnah komplotan nomor XX yang membunuh kami demi balas dendam."
"Rulai, Jenna..." Yu Ming menarik-narik rambutnya, dia lupa poin ini - semakin banyak tahu, semakin berbahaya. Saat itu Ye Zhan berbaring di dekat telinga Jenna, Yu Ming sudah merasa sangat tidak beres. Tapi dia mengira performa Ye Zhan sudah cukup bagus untuk mengelabui mereka, tak disangka mereka hanya pura-pura percaya di permukaan, diam-diam sama sekali tidak percaya. Dengan ramah mengajaknya terjun ke jebakan.
Rek bertanya: "Apa kita perlu kabur? Sekarang mereka hanya memilih cara dengan biaya relatif rendah dan hampir sempurna. Tapi tidak menutup kemungkinan mereka akan menggunakan cara pembunuhan."
"Tidak, kita masih aman untuk saat ini." Yu Ming mondar-mandir sambil kalkulasi: "Menurutku kita bukan target utama sekarang. Kita perlu menyebarkan informasi ini, menciptakan kekacauan besar." Memanfaatkan situasi kacau!
Tiga jurus andalan Yu Ming: Mengacaukan situasi, memeras, dan meminjam tangan orang lain.
……
Komputer No.305 mengirim pesan: "Target serangan Harris: Iblis Laba-laba. Saat ini sudah menghilangkan dua orang, segera menindak dua orang tersisa. Ditandatangani: K!"
Pesan ini muncul di forum jaringan khusus. Meski cepat dihapus, orang yang perhatian sudah mengerti. Supervisor menangkap orang normal No.305. No.305 kebingungan, setelah memahami kejadian, bersumpah bahwa dirinya sama sekali tidak mengirim pesan ini. Supervisor segera mencari Sembilan Belas, tapi bukan hanya Sembilan Belas, No.16, No.18 dan No.30 tiba-tiba seluruhnya menghilang. Pihak Harris menjadi panik, di antara keempat orang ini ada seorang Iblis Laba-laba. Mereka dan Yu Ming berakting, satu tujuannya adalah tidak ingin membangkitkan Iblis Laba-laba, membuat Iblis Laba-laba mengira mereka mempercayakan Organisasi Investigasi Internasional untuk menyelidiki status seseorang.
Supervisor menelpon dan bertanya: "Bagaimana caranya?"
Perempuan duduk di ruangan, menatap berita televisi. Berita melaporkan, gangguan tropis terbentuk di posisi barat daya ibukota bergerak ke utara. Ibukota ditingkatkan menjadi tekanan rendah, diperkirakan di utara ibukota akan terbentuk tekanan rendah tropis 02W pada sore hari, mungkin berkembang menjadi badai tropis. Di sektor laut pulau utara ibukota diperkirakan akan ada angin tingkat 7-9, dengan hembusan mencapai tingkat 10-11 di sebagian sektor laut. Sektor laut utara akan mengalami hujan badai hingga hujan badai besar pada malam hari.
Pasifik mengalami 10-15 badai tropis setiap tahun. Samudra Atlantik memiliki 10 badai tropis per tahun, yang terbentuk menjadi topan, dengan jumlah topan sekitar 5-6 setiap tahun.
"Badai tropis dan angin topan tidak asing bagi Pulau Harris. Bangunan di sini kebanyakan rendah, ditambah dengan perlindungan hutan, tidak masalah besar. Hanya kapal tidak bisa berlayar, helikopter tidak bisa lepas landas. Normalnya, sekitar sepuluh jam bisa kembali normal. Perempuan menghitung waktu, mulai sekitar pukul sepuluh malam, sepuluh jam berarti pukul delapan pagi keesokan harinya."
Perempuan berkata: "Beritahu kapal ibukota, ada badai tropis, jangan pulang ke pulau, kembali ke ibukota untuk menginap, sekaligus kirim orang untuk menjaga kapal pesiar pengangkut penumpang lain yang ada di pulau. Kumpulkan kapal cepat di teluk, dijaga khusus, jam sepuluh pos jaga ditarik. Malam badai bukanlah hal yang mudah. Hentikan patroli rutin di empat kota ABCD, kirim orang ke Kota E untuk siaga. Kerahkan pengawal internal untuk memimpin pasukan bayaran bersembunyi di empat kota ABCD, gunakan peralatan thermal, tangkap siapa pun yang masuk ke empat kota itu."
Supervisor keamanan bertanya: "Apa alasannya? Pasukan bayaran butuh alasan, mereka perlu menilai ancaman untuk menentukan senjata yang digunakan."
Perempuan menjawab: "Pembunuh bayaran S dan asistennya menyandera korban kabur. Sudah dipastikan No.19 dan 30 adalah Pembunuh bayaran S dengan asistennya, No.16 dan 18 adalah sandera. Begitu sandera diselamatkan, segera antarkan ke klinik."
Supervisor keamanan bertanya: "Yang K itu?"
"Kita meremehkan penyidik independen internasional, pasti mereka yang mencuri komputer No.305, mengirim informasi itu."
"Bagaimana menanganinya?"
Perempuan menjawab: "Sementara tidak bisa menangani, harus prioritas menangani empat orang yang melarikan diri. Suruh personel kami di ibukota segera naik helikopter ke pulau. Pertama, kirim orang untuk mengawasi penyelidik, dengan alasan badai dan keamanan, jangan biarkan mereka keluar mengganggu. Kedua, No.16 dan 18 harus hidup, tidak boleh melukai mereka. Ketiga, matikan listrik malam ini, personel kita sudah dilengkapi night vision goggles, saya yakin mereka tidak akan membawa. Keempat, kirim helikopter patroli di sektor laut sekitar, jangan biarkan mereka kabur pakai kapal sekarang. Kelima, pasang bom remot kontrol di mobil umum, ukuran kecil cukup. Keenam, waspadai pergeseran strategi lawan dari bertahan ke menyerang, pengamanan area kamar utama harus diperketat. Lima hari terakhir ini, jangan sampai lalai."
Supervisor satpam menjawab: "Mengerti."
Data saat ini: No.19, netral, gender tidak terkonfirmasi. No.30, perempuan. No.16, pria. No.18, pria. Supervisor satpam mengeluarkan pengumuman pengamanan, dia tidak yakin senjata apa yang dibawa No.19 dan 30, namun berulang kali menekankan untuk menjamin keselamatan sandera No.16 dan 18. Sekaligus memberitahu semua peserta kompetisi bahwa malam ini akan ada badai, sehingga berlaku jam malam setelah pukul 20:00, harap siapkan makanan dan lilin. Demi keamanan, peserta yang terlihat di luar area kediaman setelah pukul 20:00 akan dikenakan tindakan paksa, serta berpotensi diskualifikasi dari kompetisi.
……
Yu Ming melihat berita televisi yang disiarkan, ini adalah saluran TV yang terhubung ke jaringan khusus lokal. Yu Ming berkata dengan pasrah: "Malam ini ada topan." Rencana manusia tak bisa lawan takdir, mungkinkah Tuhan juga mau membantu si jahat... Hmm, secara teknis, semuanya bukan orang baik. Tuhan membantu siapapun juga salah, lebih baik 'tidak berbelas kasih'. Menurut penilaian Yu Ming tentang skala pengamanan pulau, sulit menghentikan keempat orang ini meninggalkan pulau. Tapi sekarang berbeda, sekarang semua penjaga dikerahkan untuk mengawasi kapal, lalu saat topan datang, kapal dibiarkan terbuka pun mereka tak berani berlayar. Selain bangunan, tidak ada tempat berlindung dari badai. Bermalam dalam topan sambil menghadapi lawan yang dilengkapi night vision goggles dan sensor panas, tingkat kesulitannya cukup tinggi. Yang paling parah, keempat pelarian ini tidak membawa komputer pelacak, mungkin mereka belum tahu akan ada topan malam ini.
Sekarang pukul lima setengah sore, Rek sedang membaca buku dengan tenang di lorong. Angin agak kencang, cukup sejuk. Yu Ming membawa cola keluar, menemukan sepeda motor listrik berjarak belasan meter. Dua satpam sedang tertawa-tawa, jelas sedang memantau dirinya. Kenapa? Karena satpam lain sibuk menggeledah tiga pulau lainnya. Khususnya Pulau Selatan yang peralatannya lengkap. Yu Ming tahu keempat orang takkan bisa cepat-cepat kabur. Dari Kota E ke pantai terdekat dengan mobil saja butuh tujuh belas delapan belas menit. Meski punya water propulsion seperti Rek, dengan cahaya sebaik ini sulit menyelundup ke Pulau Selatan.
Dari segi psikologi, keempat orang ini pun tak akan cepat menyerah. Mereka semua punya target yang belum tercapai, kalau tidak tentu tak akan tetap tinggal di pulau. Yu Ming melihat Rek kurang fokus membaca buku, agak gelisah, bertanya: "Khawatir pembunuh bayaran S?"
"Hmm." Rek mengangguk, di antara empat orang hanya pembunuh bayaran S yang terluka. Meski sudah dilakukan desinfeksi, pengangkatan racun dan peluru, tapi lukanya masih jauh dari sembuh. Jika harus menerima siksaan hujan badai dan angin kencang semalaman, manusia besi pun takkan tahan.
Yu Ming memegang pagar lorong, berkata: "Mungkin, kami akan kedatangan tamu."
Rek melirik ke mobil listrik, menjelaskan: "Thermal imager inframerah bisa dengan mudah menembus rumah, mengetahui jumlah sumber panas. Pertahanan hanya bisa mengandalkan teknik perubahan suhu seperti lemari es atau nyala api." Alat ini bisa menggambarkan garis besar tubuh manusia.
Yu Ming menambahkan: "Bukan cuma kita yang dapat tamu. Jangan terlalu khawatir, Sang Raja Assassin takkan mudah diurus. Jumlah satpam mereka masih kurang, apalagi yang tahu informasi dalam tak banyak. Di sini masih ada 20 peserta biasa, beberapa peserta semi-biasa, empat area permukiman kota kecil, plus vila Harris."
Baru saja Yu Ming selesai bicara, helikopter transport dari selatan datang. Yu Ming tersenyum getir. Helikopter mendarat di vila Harris. Meski tak melihat siapa penumpangnya, helikopter transport biasanya mengantarkan peralatan atau minimal sepuluh orang. Rek menatap Yu Ming: "Perencanaan mereka lebih matang darimu."
Angin semakin kencang, Yu Ming berteriak: "Awas angin dan hujan, tarik pakaian jemuran!"
Pihak Harris pertama-tama mengambil kebebijakan pertahanan, menjamin tidak ada yang berlayar sebelum pukul 20.00. Saat jam delapan tiba, peserta mulai berlaku jam malam dan beralih dari bertahan ke menyerang. Karena helikopter tidak bisa naik ke udara setelah pukul 22.00, periode 20.00-22.00 menjadi dua jam yang sangat krusial. Helikopter disebut sebagai momok infanteri, dalam konteks ini merujuk pada helikopter bersenjata. Meski Harris tidak memiliki helikopter bersenjata, mereka punya helikopter semi-militer dengan satu-satunya perbedaan tidak dilengkapi Senjata, cocok untuk pencarian musuh di malam hari. Dilengkapi radar termal berjangkauan 100 meter.
Pukul 20.40, helikopter bersenjata menemukan target pertama di hutan dekat Kota A. Sensor termal tidak bisa melihat nomor urut, wajah pun tidak jelas, hanya terdeteksi target membawa senapan. Bisakah senapan menjatuhkan helikopter ini? Sejujurnya, ini omong kosong. Bahkan senapan runduk anti-peralatan pun sulit menjatuhkan helikopter bersenjata modern kecuali ada keberuntungan ekstrim. Dalam sinetron Tiongkok, adegan senapan 88 menjatuhkan helikopter adalah contoh kebohongan nyata - peluru senapan runduk biasa akan tertiup aliran spiral angin. Senapan anti-peralatan kaliber besar perlu keberuntungan untuk mengenai ekor helikopter, namun tidak bisa menghancurkan seluruh ekor - helikopter masih bisa mendarat darurat. Untuk mesin, helikopter modern punya dua mesin. Untuk pilot, biasanya juga ada dua cadangan. Apalagi target saat ini hanya membawa senapan serbu.
