Supervisor sudah mengantisipasi permintaan transfer Yu Ming. Dia membuka komputer yang menggunakan jaringan khusus terhubung ke Pusat Komando Harris, yang kemudian terkoneksi dengan jaringan luar. Supervisor membuka halaman dan memberi isyarat pada Yu Ming untuk memasukkan nomor rekening. Tanpa basa-basi, Yu Ming memasukkan akun internasionalnya. Setelah beberapa saat operasi, antarmuka memberikan umpan balik: 100.000 dolar Amerika telah ditransfer ke akun Yu Ming.
"Seratus ribu?" tanya Yu Ming.
Supervisor menjawab: "Tuan Yu, identitas Iblis Laba-laba bernilai puluhan juta. Jejak investigasi hanya layak 100.000."
Layaknya pedagang daging yang tahu stok hari ini sulit dijual besok, Yu Ming berkata: "Iblis Laba-laba, gender pria."
"Anda..." Supervisor tampak jengkel. Jika Yu Ming menyebut perempuan, informasi itu layak 100.000. Tapi mengonfirmasi gender yang sudah mereka duga, ini tindakan tak tahu malu.
"Jangan panik," kata Yu Ming. "Saya orang yang adil. Bonus dua petunjuk. Tentang penambahan imbalan, itu tergantung hati nurani kalian."
Supervisor bertanya: "Petunjuk apa?"
"Pertama: Iblis Laba-laba bukan anggota No.1-30. Kedua: Iblis Laba-laba telah meninggalkan Pulau Harris."
"Bagaimana Anda tahu?" Supervisor terkejut.
"Saya penyelidik independen internasional. Sumber intel saya rahasia, tapi saya jamin informasinya terverifikasi." Yu Ming menjawab dengan penampilan serius.
Supervisor meraba earphone-nya, jelas menerima instruksi. "Kami ingin tahu identitas No.16, 18, 19, dan 30."
“Ada satu orang yang tidak bisa saya pastikan, tiga orang lainnya masing-masing 100 ribu dolar.” Yu Ming meminta berlebihan. Ia yakin mereka tidak akan membunuhnya hanya untuk 300 ribu dolar. Bahkan jika harus mati, konsekuensinya tetap sama meski ia harus merugi 300 ribu dolar.
Supervisor satpam langsung menyetujui, lalu kembali menjalankan prosedur transfer.
Yu Ming melihat antarmuka lalu menatap Rek yang diam membisu. Rek mengangguk, pengetahuannya di bidang ini lebih baik daripada Yu Ming. Yu Ming mengangguk: "No.16, Pembunuh S. No.18, salah satu dari Tiga Pendekar Perantara Malaikat Maut. No.30, juga salah satu dari Tiga Pendekar itu."
Dari informasi ini, hanya No.16 yang bernilai. Yu Ming menambahkan: "No.19 bukan Rose, identitas aslinya masih belum jelas."
Intelijen ini memberikan petunjuk penting: Rose masih bersembunyi di antara orang-orang yang terlihat biasa di pulau ini. Supervisor berpikir sejenak: "Tuan Yu, senang bisa bekerja sama. Saya dan bos sangat berharap tidak ada konflik lagi. Kami harap Tuan bisa menjadi peserta kompetisi yang patuh."
Ini ancaman terselubung. Yu Ming pura-pura tidak paham: "Tentu, saya selalu warga yang taat hukum." Jelas terlihat Harris belum ingin berkonflik dengan Organisasi Penyelidik. Karena Harris masih membutuhkan waktu tiga setengah hari. Yu Ming meragukan angka ini - jika jadi Harris, ia akan meminta persiapan 15 hari meski sebenarnya hanya butuh 10 hari. Dengan begitu, musuh yang mendapat informasi palsu akan dirugikan besar. "Kadang kita perlu memeras meski tak butuh, toh tak ada ruginya," gumamnya dalam hati sambil tersenyum kecut.
Kola tidak mempercayai Yu Ming, atau lebih tepatnya dia tidak bisa menerima informasi bahwa Iblis Laba-laba telah meninggalkan Pulau Harris. Kerjasamanya dengan Harris memiliki dua tujuan: satu untuk mendapatkan hak penggunaan satelit Harris, dan satu lagi untuk menangkap Iblis Laba-laba. Bisa dikatakan saat ini sudah menyelesaikan separuh jalan, satu-satunya penyesalan adalah Iblis Laba-laba masih berhasil kabur. Yang tidak bisa diterimanya bukanlah fakta Iblis Laba-laba pergi, melainkan ketidakterimaannya akan serangkaian keputusan yang salah yang terus dibuatnya. Pertama menetapkan Iblis Laba-laba ada dalam daftar tiga puluh orang, lalu menyimpulkan Iblis Laba-laba pasti akan terus berada di pulau.
Manusia sering mengalami jenis ini terpojok, tidak bisa terima fakta yang enggan mereka terima, sehingga mencari alasan untuk fakta tersebut. Kola menemukan alasan, yaitu Yu Ming dan Iblis Laba-laba adalah sekelompok, Iblis Laba-laba sudah dijebak di pulau, ingin melepaskan diri dengan strategi informasi palsu. Mengingat ini, Kola bukan hanya tidak mengurangi tekanan pengamanan, malah semakin memperketat penyisiran pengamanan.
Podium ketua di alun-alun sudah siap. Semua mengambil komputer masing-masing dan duduk di bawah panggung. Dari sini bisa dibedakan tiga jenis satpam: Satpam patroli biasa mengenakan setelan jas dengan pistol pendek dan pistol setrum. Pasukan bayaran memakai rompi anti peluru di atas baju loreng sambil membawa berbagai senjata. Pengawal internal menggunakan peralatan polisi anti-teror hitam - helm, rompi anti peluru, penutup wajah, pakaian dan senjata api yang digunakan semuanya memiliki konfigurasi seragam.
……
Ketua panitia dengan ekspresi santai: "Hari ini murni permainan hadiah, tidak ada yang gugur. Tahap pertama, 10 soal. Yang menjawab semua benar bisa membagi 50 ribu dolar. Kalian langsung pilih di komputer. Sudah siap?" Jumlah peserta hari ini, kompetitor biasa 19 orang, No.400 sudah menghilang. Kompetitor tingkat kedua 4 orang, yaitu Yu Ming, Rek, petugas penerima barang Perantara Malaikat Maut, dan No.120 perempuan yang mengaku dari Perantara Nabi. Kompetitor tingkat pertama sudah seluruhnya lenyap.
Seorang perempuan berbaju setelan jas hitam mengambil komputer dan memberi soal: "Mobil dengan kapasitas bahan bakar 500 liter berangkat dari A ke B yang berjarak 1.000 kilometer. Diketahui konsumsi bahan bakar 1 liter per kilometer. Di lokasi A ada pasokan minyak tak terbatas, tempat lain tidak ada. Tapi mobil bisa menyimpan minyak di lokasi mana pun untuk transit. Berapa minimal bahan bakar yang dibutuhkan dari A ke B?"
"Oh, Rulai." Yu Ming langsung tahu dia harus curang. Melihat yang lain sedang mengerutkan kening merenung, beberapa peserta sedang menggunakan komputer untuk menghitung. Dari level ini, sebagian besar tahu cara menjawab. Yu Ming melihat ke kiri, ada peserta pria biasa. Dia segera menggunakan tubuhnya untuk menutupi. Yu Ming melihat ke kanan, anak laki-laki dari Perantara Malaikat Maut sudah menyimpulkan jawaban, menunjukkan komputernya ke Yu Ming dengan gerakan ramah. Setelah pertandingan sebelum final, anak itu tahu beberapa kualitas Yu Ming tidak tinggi, bisa dibilang cukup rendah.
Inilah perbedaan level. Yu Ming dengan santai dan tanpa malu menyalin jawaban, kecurangan yang jelas terlihat. Tapi tak ada yang menghentikan. Karena total hadiah adalah 50 ribu dolar AS. Jika kau bersedia membagi hadiah itu dengan orang lain, silakan ikut. Yu Ming yang sopan menjawab: "Aku hanya menyalin 9 soal." Masalah kehilangan muka.
Malaikat Maut Boy tersenyum getir: "Kau terlalu menganggapku hebat." Keduanya berdekatan dan duduk bersama.
Soal kedua, Rek tanpa malu mendekat dari belakang untuk mencontek. Soal ketiga, petugas Nabi 120 juga tak sungkan bergabung. Bahkan keempatnya mulai berunding matang tentang jawaban. Beberapa peserta lain bingung melihat tindakan mereka. Sebagian tersadar - pengetahuan individu terbatas, lebih baik berkelompok untuk berbagi hadiah. 19 peserta akhirnya membentuk 2 kelompok, termasuk 12 orang dari kelas tinggi. Masih ada yang nekat berebut hadiah sendirian.
Yu Ming berbisik rendah: "120, beli informasi."
120 menjawab: "Hmm?"
Yu Ming berkata: "Jujur saja. Kita sama-sama tahu kematian Jenny ada kecurangan. Aku ingin tahu mengapa Jenny harus mati? Apa yang dia lihat?"
120 meminta maaf: "Maaf, tak ada info terkait itu."
Rek bertanya: "Selain kapal dan helikopter, alat transportasi apa lagi yang bisa keluar pulau?"
120 menjawab: "30 ribu dolar. Bonus info: Begitu helikopter/kapal keluar radius jaringan khusus, Harris bisa lacak via satelit dan mematikan mesinnya paksa."
Yu Ming melihat Rek: "Turunkan harganya, tiga ratus."
120 menunjukkan ekspresi mengancam: "20 ribu, tidak bisa kurang."
Yu Ming bertanya: "Terima cek?"
120 menjawab: "Tidak perlu. Saya tahu status kalian, akan menghubungi Organisasi Penyelidik untuk menagih pembayaran."
Yu Ming mengangguk: "Baik."
120 berbisik rendah: "Harris menghabiskan 65 juta dolar AS empat tahun lalu untuk membeli kapal selam pribadi. Kapal itu dikirim ke Pulau Harris setengah tahun lalu. Kapal selam empat kursi itu pasti masih di sekitar Pulau Harris."
Malaikat Maut Boy berkata: "30 orang dari kelompok elite pertama sudah menghilang. Sekarang kita berempat yang paling mencolok."
Yu Ming tertawa: "Bukannya tugasmu sudah selesai? Kenapa belum pergi?"
Malaikat Maut Boy: "Saya bertanggung jawab menjaga belakang, tidak ada alat transportasi."
Yu Ming menjawab: "Kami juga."
120 tertawa: "Tidak mungkin. Kalian punya skuter air. Begitu keluar jangkauan sinyal eksklusif, bisa langsung terhubung dengan pasukan Inggris."
Dasar, tahu banyak juga ya. Oh iya, seharian ini pasti sudah ada gejolak. Yu Ming bertanya: "120, ada informasi gratis lainnya?"
120 berbisik: "Makanan di pulau terbagi tiga jenis. Pertama untuk peserta dan personel. Kedua untuk pasukan bayaran dan satpam. Keduanya disiapkan di restoran dekat alun-alun. Jenis ketiga dibuat khusus oleh koki vila Harris untuk penjaga dalam, putra Harris, dan Harris sendiri."
Yu Ming bingung: "Ada yang tidak beres?" Apa masalahnya?
120 melihat ke sekeliling, berkata: "Dalam menu ada daging sapi, ayam, ikan. Hanya daging babi yang tidak ada. Pasokan selama beberapa hari berturut-turut tidak terlihat daging babi. Sedangkan konsumsi daging babi pasukan bayaran per orang per hari membutuhkan 500 gram."
Malaikat Maut Boy berseru terkejut: "Muslim?"
Di dekat podium ketua ada dua Pasukan Dalam, Yu Ming menengadah penuh keheranan: "Mengapa bisa ada begitu banyak Muslim di dalam vila Harris?"
120 menggelengkan kepala: "Tidak tahu pasti, situasi saat ini belum jelas, dan aku hanya menduga, tidak yakin alasan mereka tidak suka daging babi. Namun, aku menasihati kalian bertiga, lebih baik membuat rencana pelarian cadangan."
Malaikat Maut Boy mengangguk: "Selain itu kusadari kualitas tempur Pasukan Dalam tidak merata, sebagian dari mereka bahkan tidak sebanding dengan satpam biasa. Harris adalah raja media, satpam yang dipekerjakan perusahaannya, yang senior adalah mantan agen CIA yang sudah pensiun, paling tidak juga veteran yang pernah ikut pertempuran nyata, tapi di Pasukan Dalam tidak ada bayangan orang-orang ini."
036 kemarin malam berhasil menyingkirkan dua satpam internal dari mobil patroli, dirinya tidak bertanya, 036 juga tidak memberi penjelasan, tidak tahu bagaimana kualitas tempur dua satpam internal itu. Yu Ming dan Rek sudah punya rencana kabur menggunakan sepeda air itu, tapi karena 120 sudah tahu, kemungkinan orang lain juga tahu, sebaiknya punya beberapa rencana cadangan. Yu Ming dan Rek menanyakan alat transportasi, mengungkap keberadaan kapal selam pribadi, bisa dipastikan ketika Harris dibunuh dan Kerr membawa militer ke pulau, Kola akan menggunakan kapal selam pribadi itu untuk melarikan diri. Tapi tetap saja ini kapal selam, tidak bisa dilacak posisi pastinya. Juga tidak mungkin mengerahkan kapal perusak untuk berpatroli di sektor laut mencari-cari.
