"Pukul empat sore, Kola memegang brendi sambil melihat ke luar jendela, berkata kepada Supervisor yang berdiri menunggu: 'Kerr belum menerima informasi dari Organisasi Penyelidik yang dikirim kepadanya, artinya penyelidik yang pergi ke Pulau Selatan bukan untuk memberi tahu Kerr bahwa mereka sudah melacak identitas dan posisi saya.'"
Supervisor bertanya dengan hormat: "Apa maksud Anda?"
"Sekarang saya agak tidak mengerti tujuan para penyelidik." Kola menikmati brendinya.
"Perlu campur tangan dengan kekuatan tempur?" Supervisor bertanya.
"Tidak, majukan pesta ke jam enam." Kola berkata: "Mungkin para gadis bisa membuat mereka mengeluarkan yang sebenarnya, Hmph, meski tidak berhasil ditanya, asalkan melewati malam ini, juz permainan sudah ditentukan. Sudahlah, ini hanya peran-peran kecil, bagaimana dengan Iblis Laba-laba?"
Supervisor menjawab: "Saat ini bisa dipastikan Iblis Laba-laba sudah pergi, dia menggunakan nama samaran biasa Tom untuk masuk ke Australia, dan terdeteksi melakukan tap kartu konsumen. Kartu ini terus dipantau."
"Benarkah?" Kola merenung sejenak: "Bagus juga, selain Iblis Laba-laba, yang lain hanyalah badut-badut. Tapi, perlu memperketat pengawasan orang normal, malam ini adakan pesta api unggun di alun-alun, bagikan alat kontrasepsi gratis sebagai isyarat."
"Mengerti." Supervisor berkata: "Besok pagi akan mulai evakuasi satpam internal, dibagi tiga kelompok dan selesai sebelum lusa pagi, hanya menyisakan delapan orang kita sendiri."
"Hmm, tahu." Kola berpesan: "Jangan percaya mereka, mereka hanya rekan transaksi. Jika ada kesempatan tepat, mereka akan menelan kita."
Supervisor bertanya: "Karena sudah tahu wajah asli mereka, mengapa masih bekerja sama?"
"Hehe, Harris sudah tua dan sakit, jelas tidak punya kemampuan lagi, tapi tetap bersedia membayar mahal untuk menikmati aku berhubungan intim dengan pria lain." Kola menjelaskan: "Harga paling penting, bahkan terhadap musuh. Teman lima ratus yuan tidak bisa menandingi musuh enam ratus yuan. Karena baik teman maupun musuh mungkin mengkhianatimu, tapi uang tidak akan pernah mengkhianatimu. Transaksi ini berjalan lancar, setelah honor Harris masuk rekening, kalian boleh pensiun."
……
Mempercepat ke pukul enam? Yu Ming dan Rek saling memandang, mengangguk menjawab: "Baik."
Satpam pergi, Yu Ming melihat jam, sudah pukul lima, Yu Ming bertanya: "Mengapa dipercepat?"
Rek merenungkan sesuatu: "Sepertinya penilaianmu siang tadi benar, lima perempuan ini bukan sekadar WTS biasa."
"Hmm."
"WTS umumnya cuma mandi, berhubungan intim, ingin cepat selesai. Eskort high-end biayanya mahal, keuntungan juga besar, jadi ada pemanasan, godaan, roleplay... Rencana awal pesta dua jam, berkenalan, mengobrol, berhubungan intim, sekitar pukul sepuluh malam sudah bisa peluk perempuan tidur. Dipercepat dua jam, mungkin perlu menambah waktu ngobrol dan pemanasan, artinya Kola ingin menyadap informasi."
Yu Ming terkejut: "Kau benar-benar paham." Dia pernah mencari WTS, murni kebutuhan fisik, tidak membedakan kelas atas atau bawah.
Rek menjelaskan: "Standar agen senior Mossad, dalam 15 menit mengandalkan obrolan untuk mendapatkan informasi hidup orang asing seperti nomor rekening bank, nomor telepon, alamat rumah, lokasi kerja. Katanya beberapa agen wanita standarnya, menggunakan teknologi ranjang membuat pria tidak bisa berhenti bicara, bahkan termasuk rahasia negara. Kalau tertarik aku bisa perkenalkan beberapa."
“Yu Ming tertarik: ‘Saya ingin mendengar detailnya.’”
“Rek berkata: ‘Yang terpenting hanya satu, kuasai inisiatif, kendalikan dinamika percakapan, kuasai atmosfer kontrol, kuasai posisi subordinat. Talenta senior akan menilai karakteristik psikologismu saat kontak pertama - waspada? Panik? Siaga? Biasa? Kekhawatiran? Dan seterusnya. Kemudian mereka akan merancang metode penguasaan inisiatif dalam waktu singkat. Termasuk gerakan tertentu, isyarat sorot mata, semuanya memiliki dasar ilmiah.’”
“‘Terlalu umum?’”
“‘Kebutuhan harmoni... Contoh dua poin: masuk kamar, ciuman, lalu mulai berhubungan intim. Saat ini ada dua sikap: pertama, merobohkanmu untuk menunjukkan wibawa. Kedua memberi isyarat agar kau yang merobohkannya, membuat kepercayaan dirimu mengembang. Dan seterusnya...’”
“Yu Ming bertanya: ‘Bagaimana solusinya?’” Terlalu banyak teori yang sulit dipraktikkan.
“Rek menjawab: ‘Kau tidak perlu. Kau punya KENDALI DIRI. Solusinya sederhana: hancurkan irama. Cahaya redup bisa kau matikan atau diperterang, musik dihentikan atau diputar. Saat dia menunjukkan wibawa, balas dengan lebih tegas. Gagalkan rencana dan proses yang dia siapkan. Ambil inisiatif - jika dia minta mandi, ajukan berbagai syarat.’”
“‘Ternyata setiap profesi memiliki ilmunya sendiri.’” Masalah ini benar-benar memiliki berbagai metode alternatif.
“‘Haha, Yu, jika orang normal, saat ini akan ragu-ragu dan takut kehilangan - ingin menjaga jarak tapi tak tegas, namun juga ingin menunjukkan kemampuan bertahan. Apalagi jika kau sedang santai malam ini, apakah kau akan menolak?’”
Yu Ming membalas bertanya: "Mengapa harus menjaga jarak? Aku justru lebih khawatir padamu. Kau diganggu perempuan, bagaimana caramu melepaskan diri tanpa membangkitkan kewaspadaan mereka?"
Rek bertanya: "Tahukah kamu bahwa memijat punya banyak aturan? Pijatan tidak masuk akal bisa menyebabkan orang jadi penyandang disabilitas seumur hidup? Seorang tukang pijat profesional juga bisa membuat orang cacat seumur hidup? Begitu pula, tukang pijat yang baik bisa membuat orang tertidur tanpa disadari."
Yu Ming terkejut: "Kau punya kemampuan ini?"
Rek mengangguk: "Benar, sedikit bisa."
"Mengapa tidak bilang dari dulu?"
"Aku khawatir kau akan menyuruhku memijatmu setiap malam." Rek sangat jujur.
"Bisnis yang tidak dilatih mudah terlupakan." Yu Ming tertawa: "Tenang, aku tidak suka pria menyentuh kulitku."
Rek melihat jam: "Aku harus ganti pakaian. Apa kau sudah siap?"
"......" Yu Ming mengambil napas dalam, berkata: "Lebih baik kita ulangi lagi rencana dan rencana cadangan." Ini lebih berbahaya dari Perjamuan Hongmen, hidup-mati mungkin ditentukan dalam seketika. Yu Ming merasakan sensasi adrenalin yang dipicu ancaman, efek fisiologis akibat rangsangan psikologis. Yu Ming menghabiskan beberapa detik menyesuaikan napas, mencegah munculnya laporan kondisi biologis ini.
……
Rek mengenakan kemeja, celana formal, dan sepatu kulit. Yu Ming memilih kaos, jeans, dan sepatu olahraga. Set perlengkapan ini merupakan peralatan khas Yu Ming saat kuliah. Sejak mulai bekerja, perlengkapan sehari-harinya adalah setelan jas, celana formal, dasi, dan sepatu kulit. Kenyamanan sol sepatu olahraga tidak bisa dibandingkan dengan sepatu kulit. Yu Ming mencoba bergerak, "Hmm, bagus, bisa lari lebih cepat." Dalam sekejap hidup-mati, mungkin karena mengganti sepatu inilah dia bisa selamat.
Satpam mengetuk pintu lalu menunggu di luar. Empat personel tingkat kedua naik ke mobil listrik. Satpam mengemudi menuju vila Harris. Ini pertama kalinya sejak kompetisi dimulai ada yang diundang sampai ke vila Harris. Dari pengamanan sepanjang jalan terlihat pasukan bayaran telah bekerja sangat baik. Mereka tentara berpengalaman dengan senjata yang beragam. Selain senjata infanteri biasa, ada juga roket portabel anti-pesawat. Memasuki radius vila menjadi tanggung jawab penjaga dalam. Penjaga dalam terus mengenakan perlengkapan polisi anti-teror, bahkan mata mereka pun tertutup perisai helm.
Mobil listrik berbelok ke kanan. Suasana di sini lebih harmonis. Seorang perempuan berambut pirang menyambut di pintu. Dia mengenakan pakaian standar karyawan perusahaan. Tapi Yu Ming dan Rek langsung tahu, gadis ini hari ini bisa diajak.
Sebelah kanan awalnya adalah kamar tamu, tempat menerima tamu. Di lobi lantai satu, terdapat ruangan di lantai dua. Tatanan dan dekorasi lantai satu sangat detail, seorang perempuan Asia berbaju cheongsam sedang bermain Go sendirian dengan serius di balik tirai manik-manik, konsentrasinya begitu fokus hingga mencapai keadaan dimana diri dan permainan menyatu. Yu Ming menghela nafas, bahkan Kola hanya seperti ini. Perlu diketahui cheongsam sebenarnya tidak begitu diminati kebanyakan orang China. Di China, yang memakai cheongsam biasanya hanyalah penerima tamu restoran, atau... tetap penerima tamu restoran. Itupun di hotel berbintang karena ada bule. Bagaimanapun, setidaknya Yu Ming tidak tertarik pada cheongsam, sebaliknya dia selalu merasa cheongsam itu sangat jelek - bisa mengubah wanita cantik menjadi Kakak Feng dalam sekejap.
Perempuan kedua adalah wanita kulit putih berambut hitam yang Yu Ming beri nilai delapan puluh poin: rok pendek, stoking, sepatu hak tinggi, dada rendah berlekuk, senyumnya memancarkan aura cerah. Dia sedang mencondongkan pantatnya membelakangi Yu Ming dan lainnya sambil mengobrol dengan bartender di area bar.
Yang ketiga adalah perempuan pirang A, sedang minum bir sendirian sambil main biliar. Kemainannya cukup bagus dan sangat serius, sama sekali tidak melirik tamu yang datang.
Keempat adalah perempuan kulit hitam B, sedang memainkan bass dengan penuh energi di sudut ruangan.
Kelima... adalah yang tadi menyambut semua orang.
Ada juga dua host pria: Host pria A sedang melempar dart dengan gaya berseri-seri. Host pria B mengenakan tank top, otot-ototnya seakan ingin meledak keluar. Ia duduk di kursi sambil mengamati tamu dengan semena-mena. Hmm, gaya yang dipilihnya memang penuh wibawa.
Kola mengenakan set gaun malam biru di posisi tangga untuk menyambut, Rek menghela nafas: "Tak bisa disangkal, dialah yang paling sempurna mutlak."
Yu Ming berjalan sambil bertanya dengan suara rendah: "Siapa Paling Berbahaya?"
"Pemain biliar dan yang minum anggur di bar." Rek berbisik: "Kedua orang ini sepertitu pernah menjalani pelatihan khusus. Untuk pria..."
"Ini urusan 120." Yu Ming bertanya: "Aku tak sanggup menangani dua orang."
"Jangan biarkan perempuan peminum itu menempel padaku." Rek berkata: "Secara insting, dialah yang paling berbahaya."
Yu Ming mengangkat tangan menyapa: "Halo, Nona Kola."
"Halo, selamat datang." Kola menyambut: "Kebetulan ada beberapa koneksi yang mengunjungi saya, tidak keberatan ikut serta dalam pesta?"
Yu Ming tersenyum menjawab: "Tentu, pesta semakin ramai semakin seru."
Perempuan berambut pirang B, yaitu wanita yang menyambut empat orang itu mengambil telepon menelepon sambungan dalam, dengan cepat beberapa pelayan dan koki mulai mengantar makanan ke panggung, menunya bisa dibilang sangat lengkap, Yu Ming bahkan melihat nasi goreng Yangzhou. Kola memperkenalkan empat orang dengan tujuh orang lainnya, semua berkumpul, Kola berkata: "Kalian semua masih muda, bagaimana kalau kita mainkan satu sesi permainan meja?"
Data empat orang yang diberikan Kola relatif sepihak, ketujuh orang perlu memahami target melalui aktivitas tertentu, kemudian setelah makan mulai mendekati target, pada sesi dansa setelah makan dan permainan kecil, menyelesaikan target. Dari permainan meja juga terlihat minat keempat tamu terhadap jenis target tertentu.
Yu Ming merasa ada yang tidak pas. Dari cara Kola berpakaian, seharusnya dia mengikuti gaya klasik, tapi pesta ini lebih mirip permainan yang diorganisir oleh beberapa keluarga karyawan dari negara maju. Hmm, atau mungkin setelan pakaian Kola ini yang paling cocok untuknya, dia tidak mau berganti dengan pakaian biasa?
Semua setuju. Mereka menggeser sebuah meja, Kola juga ikut bergabung. Dua belas orang duduk melingkar. Kola mengambil dadu sambil tersenyum: "Raja akan mendapat perlakuan istimewa dari Tuhan. Noni-nona dan pemuda, semangat ya!" Kola berperan sebagai Tuhan dalam permainan ini.
