Yu Ming baru pulang ke negara asal seminggu, langsung menangani urusan sepele ini, sama sekali tidak ada bisnis yang datang. Yu Ming menghubungi satu per satu para sultan lewat telepon: "Baru-baru ini ada kehilangan anak? Istri atau selingkuhan ada yang berselingkuh? Butuh bantuan bisnis..." Bagaimanapun juga selama setengah tahun ini sering dinas luar, dia sendiri juga harus memberi kontribusi untuk biro investigasi. Untuk order biasa Yu Ming tidak tertarik, kalau cuan harus yang besar-besaran.
Lin Xiayi benar-benar punya orderan. Dia ingin Yu Ming menemani naik kapal lelang pasar gelap Quanpin. Ini pertama kalinya dia ke tempat-tempat seperti itu. Yu Ming tidak langsung menyetujui, hanya bilang akhir-akhir ini pasar gelap Quanpin sedang ada masalah, tidak tahu bisa dilaksanakan sesuai jadwal atau tidak. Saat ini Ye Zhan muncul lagi, datang bukan hanya untuk menyuruh Yu Ming kerja kasar, tapi juga membawa bisnis.
"Sepuluh juta RMB." Ye Zhan meletakkan satu lembar kontrak di hadapan Yu Ming.
Yu Ming melihat kontrak: "Pembagian delapan dua, atau sembilan satu?"
Du Qingqing tidak puas menyela: "Yu Ming, jangan asal bicara! Meski perusahaan kita kecil, tapi bagi hasil sembilan satu ini terlalu adil?" Order senilai sepuluh juta langsung mengumpulkan semua orang.
Yu Ming berbisik mengingatkan: "Nona Du, maksud saya kita yang ambil sembilan."
"Wah, kamu... kamu benar." Du Qingqing langsung berganti sikap: "Tapi Ye Zhan kan teman lama, bagilah delapan dua."
"Deal." Ye Zhan tanpa ekspresi: "Terlalu banyak orang yang tidak perlu. Ke kantormu saja."
Kakak, zaman sudah berubah. Jangan asal bicara. Perempuan yang minum cola di sebelahmu itu 036, dia bisa membunuh dengan sedotan. Hmm... bahkan tanpa sedotan pun dia bisa. Yu Ming berkata: "Baik, kita bicara di dalam."
Sebelumnya diceritakan Ye Zhan bekerja sama dengan Interpol untuk mengejar sindikat perdagangan manusia yang menyamar sebagai pemandu bakat klub sepak bola, mengirim korban ke Paris, Prancis untuk Pekan Mode. Ye Zhan berhasil menyelamatkan sebagian, namun 21 lainnya sudah dijual. Namun kali ini sindikat tersebut menghadapi masalah: ayah dari salah satu korban adalah pengusaha terkenal nasional bernama Duguyang, bos besar Kota X yang skala perusahaannya tidak kalah dari Du Shi International.
Duguyang mempercayakan kasus ini ke dunia hitam. Dengan bantuan perusahaan konsultan hukum global di Amerika Selatan, putrinya berhasil ditemukan di rumah bordil. Hasil pemeriksaan menunjukkan putrinya mengidap beberapa penyakit kelamin, membuat Duguyang murka. Dia mengucurkan dana 100 juta dolar AS untuk balas dendam. Duguyang menjadi aktor kunci dalam kontroversi Lima Pahlawan Kecil ini. Sebagian dana digunakan sebagai dana pembunuh bayaran - dia menolak proses hukum dan mempercayakan distribusi dana ke perantara internasional. Para perantara awalnya girang menerima pesanan, tapi segera kebingungan. Saat ini kelompok seperti Perantara Malaikat Maut dalam kekacauan.
Perantara internasional membentuk tim khusus untuk menggunakan uang ini. Pertama, mereka mempercayakan tiga penyidik independen untuk melakukan investigasi kasus. Akhirnya, perantara internasional mendapatkan empat target: Target pertama adalah organisasi kriminal lokal di Amerika Selatan. Untuk ini, cukup menghabiskan beberapa juta dolar untuk menyewa gerilyawan atau pasukan pemerintah guna memusnahkan mereka. Syaratnya hanya menerima orang mati, bukan yang hidup. Memfoto semua kepala korban sudah dianggap menyelesaikan tugas. Target kedua adalah sindikat kriminal Eropa Timur yang besar, beroperasi di Eropa dan Eropa Timur, terutama di bidang perdagangan manusia, prostitusi, dan perdagangan narkoba. Karena tidak ada kelompok gerilyawan di Eropa, maka harus menggunakan metode pembunuhan untuk menyingkirkan sepuluh tulang punggung organisasi termasuk pemimpinnya. Target ketiga adalah organisasi yang menyediakan transportasi laut untuk perdagangan manusia. Ada dua organisasi yang telah lama beroperasi di laut lepas. Ini bisa diselesaikan dengan menyewa pasukan bayaran atau menggunakan Angkatan Laut negara korup di perairan internasional, sekaligus meningkatkan prestasi tempur. Target keempat adalah dalang utama, yaitu beberapa model yang diculik secara lokal di Kota A.
Dari empat target tersebut, target pertama dan ketiga relatif sederhana - cukup dengan mengeluarkan uang. Target kedua lebih rumit. Tak lama setelah menerima laporan penyidik, perantara internasional langsung mendapat kontak dari empat agen pembunuh bayaran. Salah satunya adalah Sang Penghancur yang sebelumnya menjabat sebagai posisi nomor dua, ditambah tiga lainnya: Perantara Malaikat Maut, Perantara Malaikat Maut Baru, serta Aliansi Eropa dan Amerika Selatan dari Perantara Malaikat Maut. Ketiganya merupakan cabang dari Perantara Malaikat Maut yang mencari bisnis secara independen atas nama markas besar dan cabang-cabang mereka.
Untuk target keempat, perantara internasional mencari banyak orang, namun memiliki pemahaman terbatas tentang Kota A. Menghubungi penyelidik independen internasional, penyelidik tersebut dengan tegas menyatakan bahwa investigasi langsung bertipe balas dendam ini membutuhkan kehadiran korban yang menderita. Penerimaan pesanan sebelumnya mereka hanyalah untuk menyelidiki latar belakang sindikat kriminal perdagangan manusia, sedangkan sekarang jelas bersifat memberikan data kepada Du Gu Yang untuk kemudian melakukan pembunuhan.
Akhirnya korban Du Gu Yang langsung menghubungi Ye Zhan dari Biro Investigasi Daun. Ye Zhan langsung menyetujui, pengacara terbang ke Kota A untuk menandatangani kontrak dengan uang muka satu juta RMB dan total hadiah 10 juta RMB. Ye Zhan menyetujui hal ini bukan karena uang, melainkan karena dia juga ingin menemukan kawanan bajingan ini. Dengan adanya dana, Yu Ming bisa ditarik untuk kerja kasar. Tidak ada pilihan, pandangan hidup Yu Ming terlalu buruk. Jika yang diculik adalah anak-anak, Yu Ming pasti akan setuju bekerja sebagai relawan. Namun untuk kasus perdagangan manusia dewasa, hal ini sangat biasa bagi Yu Ming yang berlatar belakang penipu ulung. Kecuali ada uang...
Sekaligus pesanan Du Gu Yang ini menjadi mandat internasional terbesar bulan ini, tidak hanya senilai satu miliar USD, Du Gu Yang juga menyatakan uang bukan masalah. Jika diperlukan, dia bisa menambah dua kali lipat bahkan lebih. Para penyelidik sudah mendapat bagian mereka, semua pihak menerima karena tidak ada kelompok yang bisa menyelidiki jalur penyelundupan dan perdagangan manusia ini secepat dan seteliti ini. Mandat 10 juta RMB Yu Ming dan Ye Zhan juga diterima, saat ini di China, penyelidik tetap yang paling memiliki kemampuan nyata.
Target pertama adalah organisasi kriminal Amerika Selatan. Terjadi persaingan antar perantara yang membuat gerilyawan dan pasukan pemerintah saling menawar. Akhirnya tercapai kesepakatan dengan satu kelompok gerilyawan yang mensyaratkan harga tidak rendah, namun mereka menjamin akan melakukan penyiksaan terhadap tawanan hidup sesuai permintaan Duguyang setidaknya minimal. Duguyang melalui perantara memberitahu gerilyawan bahwa jika dia senang, akan ada hadiah tambahan.
Yang paling merepotkan adalah target kedua. Lawan tingkatannya cukup tinggi, selalu dikawal bodyguard, dan juga termasuk orang nekat. Ditambah orang-orang Eropa Timur ini telah membentuk kekuatan besar dengan persenjataan sendiri. Untuk menghadapi mereka harus menggunakan strategi pembunuhan bayaran. Lembaga mana yang harus diundang untuk bertindak?
Daftar target berisi sepuluh orang. Pemimpin utama telah menerima informasi dan menghubungi perantara internasional, menyatakan kesediaan berdamai dengan korban. Tapi Duguyang menolak, meminta perantara menyampaikan: "Uangku takkan habis sepuluh keturunan. Ayahmu tak peduli uang, justru ingin menghancurkanmu dengan uang. Satu miliar tidak cukup? Aku hantam dengan sepuluh miliar."
Penanggung jawab perantara internasional yang mengoperasikan hal ini juga menggunakan kecerdikan kecil. Kepada empat institusi yang tertarik ikut serta dalam pembunuhan, dia mengatakan: "Target pemimpin 5 juta dolar AS, anggota lain 2 juta dolar AS." Dia hanya menggunakan trik kecil, tidak tahu bahwa keputusannya ini memicu pertarungan mematikan antar pembunuh paling dahsyat dalam sejarah global sejak ada assassin. Ini bukan hanya tentang uang, tapi juga momen krusial, kepentingan, kesempatan emas untuk membangun merek mereka sendiri dan menggantikan Perantara Malaikat Maut. Empat pemimpin organisasi tidak segan mengorbankan darah dan keringat, menggandakan harga buruan untuk memprovokasi anak buah nekat mereka berhamburan keluar. Mereka bukan hanya harus menyingkirkan target, tapi juga membunuh para pesaing.
Bersamaan dengan skala besar Du Gu Yang, persaingan antara grup pembunuh internasional yang diwakili Perantara Malaikat Maut mencapai klimaks tertinggi. Apakah Tiga Pendekar, Topeng, Pembunuh S dan assassin terkenal lainnya terlibat? Tak ada yang tahu, tak ada yang peduli. Di era pemenang mengambil semua, pengorbanan dan kekotoran di balik sang pemenang tak terlihat. Hanya ada pemenang dan pecundang. Beberapa meramalkan, setelah peristiwa ini, akan muncul organisasi yang minimal bisa memonopoli dunia assassin internasional selama sepuluh tahun. Bagi para pembunuh, selain uang ada juga reputasi. Hanya dengan popularitas lebih besar, tindakanmu akan lebih berharga. Dunia dengan 7 miliar orang, setiap hari melahirkan dendam baru, setiap hari memanggil para pembunuh. Sebagai salah satu profesi tertua, para assassin tak pernah kekurangan tanah subur untuk bertahan hidup.
"Kemampuan sehebat apapun, tetaplah seorang karyawan. Terkadang semakin kuat skill dan kemampuan seseorang, semakin kecil kemungkinannya menjadi bos. Para figur tingkat elit di dunia internasional ini tetap tunduk pada panggilan kepentingan uang. Mereka adalah pion, mereka adalah alat..."
Saat menjadi alat, Ye Zhan memiliki tujuan dan idealisme sendiri. Ini hal yang umum di dunia hitam. Sebagian orang bermimpi menjadi pembalap, sebagian ingin memiliki kuda pacu berkualitas... Setiap orang punya mimpinya masing-masing. Tapi Ye Zhan tidak punya mimpi jangka panjang, dia hanya merasa perlu melakukan atau tidak. Dan hal ini, harus dia lakukan.
"Du Gu Yang... si paling keren." Yu Ming mengamati berbagai informasi: "Dulu, kupikir assassin puncak seperti Pembunuh S itu yang paling hebat. Tapi Du Gu Yang cukup melambaikan tangan, segerombolan assassin puncak langsung bersedia mati untuknya." Yu Ming teringat para Pemburu. Mayoritas anggota Pemburu adalah orang-orang sekelas Du Gu Yang, bahkan melebihi levelnya. Secara teknis, mereka sudah tidak punya musuh lagi karena semuanya sudah punah atau terinjak di bawah kaki mereka.
"Ngapain peduli? Dia kan dari Kota X, bukan Kota A. Yang perlu tahu cuma dia sangat kaya, luar biasa kaya." Ye Zhan membuka data: "Awalnya kupikir orang-orang ini patut dibenci. Sekarang malah agak kasihan. Benar-benar sial tujuh turunan berani menculik putri Du Gu Yang. Begitu kartu bank-nya disikat, langsung dikejar sampai keluar negeri, perintah pengejaran global. Memang lebih enak punya uang."
"Oh? Kau kasihan?"
“Kita semua tahu, ada banyak sindikat kriminal internasional, juga tidak sedikit kelompok kriminal lokal maupun lintas negara. Jika bukan A yang menjemput barang, pasti B yang melakukannya. Yang paling memuakkan adalah orang-orang lokal Kota A ini.” Ye Zhan berkata: “Sudah dengar? Sindikat kriminal Eropa Timur sudah menawarkan harga tinggi untuk nyawa Du Gu Yang.”
“Mereka pikir Kota X adalah taman sendiri mereka?” Yu Ming meletakkan dokumen intelijen, menganalisis: “Harus ada dermaga, harus ada rute laut, harus ada persediaan obat. Menurutmu kita harus mulai dari mana?” Rata-rata setiap tahun Interpol menyelamatkan lebih dari seribu orang korban perdagangan manusia, yang belum terselamatkan masih menjadi misteri. Tapi jumlah kasus di Asia Timur relatif langka, sebagian besar terjadi di Eropa Timur dan Amerika Selatan. Tidak terjadi di sekitar kita, bukan berarti tidak ada.
Ye Zhan berkata: “Berdasarkan kesaksian gadis-gadis yang diselamatkan, obat yang mereka konsumsi seharusnya obat bius biasa yang beredar di pasar.”
“Ini tidak masuk akal. Menurut data, mereka di-bius di hotel dekat bandara sesaat sebelum boarding. Dari bandara ke dermaga terdekat butuh empat jam. Saat sadar, mereka sudah berada di laut. Bahkan ada yang baru sadar saat sudah di laut lepas.”
Ye Zhan mengangguk: “Benar. Menurutku tahap pertama menggunakan obat bius, tahap kedua menyuntikkan sedatif. Saya lihat laporan kepolisian... Betul, di lengan dan leher ada jejak bekas jarum suntik, sepertinya barang kelas tinggi.”
Yu Ming bertanya: “Lalu mengapa tidak langsung menggunakan sedatif yang lebih efektif?” Obat bius memiliki efek samping seperti amnesia dll. Jika korban sadar di tengah laut, sebaiknya tidak menggunakan obat bius karena berisiko menyebabkan komplikasi medis yang sulit ditangani. Yu Ming berpendapat obat bius bukan pilihan utama.
