Yu Ming mengangguk: "Iblis Laba-laba." Ternyata dugaannya sebelumnya benar, Iblis Laba-laba memang orang yang mengganggu Feiya.
Ji Dong menjelaskan: "Dari percakapan mereka, Iblis Laba-laba terus menggangu mereka. Feiya merenung lama lalu berkata, karena dia memilih menjadi musuhku, terpaksa harus disingkirkan."
"Berani sekali." Yu Ming sudah tahu hubungan permusuhan antara Iblis Laba-laba dan Feiya. Kalau Feiya bisa mengetahui identitas Iblis Laba-laba, meski tidak membunuh, setidaknya harus bisa mengontrol dan memantau. Bagi orang level Feiya, membunuh itu mudah, yang sulit adalah mengetahui identitas lawan.
Ji Dong melanjutkan: "Feiya tampaknya juga ragu-ragu. Kola mengingatkan bahwa bisa mulai dari Laba-laba Darah. Saat ini mata Feiya berbinar, menatap Kola dengan serius sambil merenung cukup lama, akhirnya mengangguk."
Laba-laba Darah? Yu Ming teringat, Iblis Laba-laba pernah memberitahunya bahwa kebanyakan anggota Laba-laba direkrut setelah melalui proses pengamatan dan pendekatan. Namun Laba-laba Darah berbeda - dia langsung menghubungi Iblis Laba-laba secara pribadi dan meminta bergabung dengan Organisasi Laba-laba. Saat itu Iblis Laba-laba sangat terkejut. Tapi alih-alih memusnahkannya, dia justru bertemu langsung dengan Laba-laba Darah yang saat itu mengenakan topeng SpongeBob. Setelah pertemuan tersebut, Iblis Laba-laba menyetujui permintaan Laba-laba Darah untuk bergabung. Bisa dikatakan, Laba-laba Darah adalah satu-satunya anggota yang tidak melalui proses penilaian menyeluruh dari Iblis Laba-laba.
Iblis Laba-laba ibarat naga yang hanya terlihat kepala tanpa ekornya. Feiya sama sekali tidak bisa melacak keberadaannya, bahkan jenis kelamin dan usia pun tidak pasti. Tapi ada satu orang di dunia ini yang mengetahui identitas Iblis Laba-laba, yaitu Laba-laba Darah. Yu Ming yakin Kola tidak tahu bahwa Laba-laba Darah mengetahui identitas tersebut. Dia hanya merasa ada keanehan. Dari semua anggota Laba-laba, mereka masih memiliki prinsip dasar untuk tidak bekerja sama dengan teroris. Tapi Laba-laba Darah melanggar prinsip ini - tidak hanya berkolaborasi dengan teroris, tapi juga menculik peretas Laba-laba Hitam. Keanehan ini membuat Kola yakin Laba-laba Darah adalah titik terobosan yang tepat.
Ji Dong berbisik: "Cukup baik sebagai teman, kan?"
“Boleh, lebih dari cukup.” Ini tidak termasuk prinsip kerahasiaan profesi Ji Dong, ini murni transaksi politik yang harus dilakukan sesuai peraturan ketat. Bahkan Feiya, Presiden AS sekalipun, tidak akan bisa bertemu Kola. Yu Ming mengeluarkan amplop merah dari sakunya: "Ini untuk putri angkatku."
"Sial, sejak kapan putriku jadi putri angkatmu?" Ji Dong murka, paling benci dengan istilah ayah angkat dan sejenisnya.
"Apa aku belum memberitahumu?" Yu Ming membalas bertanya lalu tersadar: "Aku memang belum menyebutkan hal ini, ini murni angpao tahun baru."
"NO!" Ji Dong menggelengkan kepala: "Tidak menerima pemberian non-hubungan darah yang tidak masuk akal melebihi sepuluh yuan atau barang setara. Kalau tidak, aku bisa masuk penjara."
"Kepala batu." Yu Ming membuka amplop merah dan mengeluarkan selembar uang: "Lima yuan."
Ji Dong melompat: "Sial! Yu Ming dasar kau, angpao lima yuan saja kau berikan, tidak malukah?"
Yu Ming bertanya dengan ragu: "Lalu harus berapa?"
"......" Ji Dong tak tahu harus berkata apa, akhirnya berkata: "Tanpa pemberitahuan tambahan, datanglah makan siang di rumahku hari ketujuh Tahun Baru Imlek. Semuanya kenalan. Wei Yan, Xiao Zhao, aku juga mengundang Li Fu. Selain itu, terima kasih untuk waktu itu, telah membersihkan namaku."
Yu Ming tahu yang dimaksud Ji Dong adalah urusan mantan kekasihnya, bertanya: "Nama? Kata ini sepertinya kurang tepat ya?"
"Urus saja sendiri, aku pergi dulu." Ji Dong berpamitan: "Selamat Festival Musim Semi."
"Selamat selamat." Yu Ming merenung sejenak di tempat. Wei Yan dan Xiao Zhao berpamitan lalu pergi. Setelah lama, barulah Yu Ming kembali ke mobilnya.
Montoro langsung berkata saat bertemu Yu Ming: "Meski Nyonya Feiya sedikit tidak menyenangkan bagiku, aku selalu menghormatinya. Dia adalah mata-mata pasukan sekutu. Berkat dia, banyak prajurit sekutu yang tidak jadi dikorbankan. Berkat dia, Perang Dunia bisa diakhiri lebih cepat..."
"Hmm?" Yu Ming tidak paham, apakah Montoro sedang membicarakan bom atom atau Feiya?
Montoro tersenyum getir: "Seharusnya kau tidak mempermainkannya seperti itu."
"Oh, bahkan orang yang paling kuhormati pun pernah kupermainkan. Tidak boleh pilih kasih, tidak boleh mendiskriminasi perempuan, tidak boleh mendiskriminasi anggota lama." Yu Ming merujuk pada Yan San, mempermainkan Yan San adalah bagian dari pelatihan. Yu Ming mengalihkan topik: "Katanya ada kabar Feiya selama ini memanjakan Iblis Laba-laba, sekarang memutuskan untuk menindaknya."
Montoro terkejut: "Dia tahu status Iblis Laba-laba?"
"Tidak sepertinya, tapi mereka sepertinya menemukan titik masuk." Yu Ming bertanya: "Montoro, menurut pemahamanmu tentang Feiya, mengapa dia melakukan ini? Untuk hegemoni Amerika? Atau persiapan Perang Dunia Ketiga?"
Montoro menggelengkan kepala: "Aku juga tidak bisa menjawab pertanyaanmu, tapi menurutku ada petunjuk. Nabi, penyelidik, Malaikat Maut, Quanpin, Fei Mao. Lima organisasi ini bersifat perantara. Bisa dikatakan, dari lima ini yang berbahaya bagi masyarakat adalah Malaikat Maut, Quanpin, Fei Mao. Nabi sejajar dengan kita."
"Hmm?" Yu Ming tidak terlalu mengerti.
Montoro merenung sejenak lalu berkata: "Aku tidak bisa memastikan, tapi menurutku Feiya sepertinya sedang membangun semacam tatanan dan aturan dalam kejahatan internasional. Sekaligus dia menguasai sumber daya kriminal internasional dalam jumlah besar. Sebelum era internet, kejahatan internasional sangat kacau. Karena ketiadaan pertukaran informasi antar penyewa, terjadi situasi 'uang buruk mengusir uang baik'. Setelah terbentuknya desa global, organisasi yang berpegang pada reputasi dan aturan menjadi semakin kuat. Target besar menelan bisnis organisasi kecil dengan metode melahap, akhirnya membentuk Lima Raksasa seperti sekarang. Berdasarkan jejak yang ada saat ini, disimpulkan bahwa bos di balik layar Nabi adalah Iblis Laba-laba. Jika benar bahwa bos Malaikat Maut, Quanpin, dan Fei Mao adalah Feiya, maka dengan menggabungkan kekuatan Amerika, Feiya sudah mencapai tingkat kemahakuasaan di dunia."
Yu Ming tersenyum getir: "Aku bertanya apa tujuannya?"
"Mungkin yang dimaksud adalah Amerika yang mendirikan dunia kriminal internasional?" Montoro menjelaskan: "Tidak ada yang meragukan atau mempertanyakan bahwa Amerika adalah negara terkuat di dunia saat ini, Sang Penguasa Bumi. Selama lebih dari dua dekade ini, Amerika berulang kali memicu perang dengan negara lain, namun kekuatan nasionalnya tidak menurun malah meningkat. Kepemilikan sumber daya dunia per kapita warganya juga meningkat secara proporsional. Jika kalian memandang organisasi-organisasi lintas negara berwarna abu-abu atau hitam seperti penyelidik, Fei Mao, Jaguar, North American Leopard, kelompok pencuci uang Eropa Timur, dll sebagai sebuah negara, maka tak diragukan lagi bos gabungan dari Malaikat Maut, Quanpin, dan Fei Mao adalah penguasa kejahatan lintas negara. Tiga organisasi ini cukup untuk menguasai tatanan kejahatan internasional, dengan mudah mengontrol kurs pencucian uang, harga pengiriman barang, tarif nyawa manusia, harga narkoba, dll. Saya rasa Feiya ingin mengkonsolidasikan kejahatan lintas negara menjadi kelompok dengan aturan dan pengertian yang seragam."
"Hmm..." Yu Ming masih belum sepenuhnya mengerti.
"Contohnya pemberantasan narkoba. Untuk melarang narkoba Amerika Selatan masuk ke Amerika Utara, lembaga negara adalah satu sisi, tapi yang lebih penting adalah dunia hitam. Logistik Kucing Terbang memiliki jalur penyelundupan, menguasai rute distribusi narkoba. Ditambah perantara Malaikat Maut yang bisa membunuh tanpa hukum, ini akan lebih efektif mengontrol narkoba dibanding dunia putih. Memusnahkan baron narkoba tidak perlu tentara AS, cukup pembunuh bayaran. Dunia putih tidak bisa membiayai musuh target untuk menjadi kuat, tapi dunia hitam bisa. Jika baron narkoba kuat, maka kuatkanlah lawannya lalu musnahkan si baron."
Bicara panjang lebar tapi tetap tak menyebut tujuan. Namun Montoro sendiri pun tak yakin dengan tujuan Feiya. Hanya bisa dikatakan bahwa Feiya sedang mencari status Amerika di dunia seperti mencari identitas Sang Penguasa di bidang kejahatan lintas negara. Sang Penguasa harus mampu mengontrol dan memimpin nilai-nilai dasar bidang kriminal. Api liar takkan habis dibakar, angin semi meniup kehidupan baru. Organisasi-organisasi ini lahir karena pasar. Jika bisa mengontrol organisasi ikan besar dan melahap ikan kecil yang tidak patuh, memang mungkin mencapai target sebagai penguasa lintas negara. Tapi setelah menjadi penguasa lintas negara, mau melakukan apa? Tidak mungkin melakukan hal-hal ini tanpa tujuan. Lalu apa tujuan Feiya? Mengapa Iblis Laba-laba ingin mengganggu Feiya? Mengapa Feiya tidak aktif mempertahankan status Organisasi Penyelidik? Banyak pertanyaan yang tak bisa dijawab Montoro. Tapi dia menyebut satu poin penting: mungkin dia tahu mengapa Feiya begitu memprioritaskan Kola.
Jawaban Montoro adalah: Kola adalah penerus yang dipilih Feiya. Apapun idealisme Feiya, sistemnya tidak sempurna. Keberadaannya mewakili pengaruhnya pada kejahatan lintas negara. Tapi dia juga manusia, akan mati, dan sudah berusia 80-an. Orang seusia ini bisa saja tidur malam ini dan tak tahu apakah besok masih bisa bangun.
Yu Ming awalnya terkejut, kemudian menyetujui pandangan Montoro. Namun, ia melakukan beberapa penyesuaian - mungkin bukan hanya Kola sendiri, melainkan beberapa orang yang bersama-sama mewarisi usaha Feiya. Tak terhindarkan, kedua pihak membicarakan putra Feiya yang diduga sebagai Ketua Organisasi Pemburu. Hal ini hanya diketahui oleh Montoro dan Yu Ming, di mana Yu Ming-lah yang secara aktif memberitahu Montoro. Montoro memperingatkan Yu Ming untuk tidak menyentuh hal ini. 036 mencari dari ekor ke kepala, ada bahaya namun juga jaminan keamanan tertentu. Sementara Yu Ming langsung menginjak kepala, masalah terbesar adalah Yu Ming sama sekali tak mengetahui di mana kepala itu berada. Maka kemungkinan Yu Ming untuk selamat hampir tidak ada. Kekuatan Feiya dan putranya jauh melampaui kemampuan Yu Ming, bahkan sebagian besar orang di dunia. Hanya dengan menjaga diri sendiri baru bisa mengalahkan musuh.
Kedua pihak diam sejenak, terus mengemudi dengan tenang. Tiba-tiba Montoro berkata: "Apakah 036 pergi ke Austria?"
"Mungkin." Yu Ming juga tidak tahu. 036 seperti kepala naga yang muncul sebentar lalu hilang, hidupnya tak menetap. Jika saat ini tidak ada urusan mendesak, percaya ia akan dengan senang hati pergi ke Austria membantu Du Qingqing melewati tes.
"Secara pribadi saya senang dia punya teman yang diperhatikan. Tapi secara profesional, ini melanggar aturan. Saya akan segera menghubunginya dan mensyaratkan penghentian tindakan curang ini."
Yu Ming dengan tenang menjawab: "Silakan saja." Ia percaya pada keberuntungan tak terkalahkan di alam semesta Du Qingqing. Jika memang tidak punya keberuntungan itu, toh juga tidak bisa bergabung dengan Organisasi Penyelidik. Jadi terserah saja.
Sepanjang perjalanan, Yu Ming mengirim pesan ucapan Tahun Baru secara massal. Tuan Du yang sudah kembali ke tanah air menelepon dan mengundang Yu Ming untuk makan bersama jika ada waktu. Yu Ming menanyakan situasi, kali ini tanpa badai tak terduga. Tuan Du dan Liu Ziying secara resmi menikah di sebuah gereja kecil di negara kecil Eropa. Bagi Yu Ming yang punya kesempatan menghadiri pernikahan pertama ibunya namun tidak hadir, ini bukanlah penyesalan. Betapapun lama bergulat di kancah internasional, dalam hati Yu Ming tetap merasa kehadirannya di pernikahan Liu Ziying akan membuatnya canggung. Tidak ada penyesalan, hanya rasa syukur. Awalnya masih ada rasa ganjil, namun kini kayu telah menjadi perahu. Yu Ming yang selalu mudah menerima realitas.
