"Batuk." Ji Dong merasa harus bicara. Saat hendak buka mulut, Xiao Zhao di sampingnya menyeka mulut dengan tisu sambil batuk tak henti.
Setelah Xiao Zhao yang memerah wajah tenang, Ji Dong berkata: "Nyonya Feiya, percakapan ini tidak ada rekaman, tidak ada saksi, tidak ada peralatan apapun. Kami hanya ingin memastikan satu hal: jika Anda yang menjemput Nona Kola, Anda boleh memberitahu saya, jangan buang energi dan waktu kami. Kami juga akan melepaskan bandara dan dermaga. Jika bukan Anda, harap Anda juga bisa memberi tahu, sehingga kami akan memindahkan sumber daya yang bisa dipindahkan untuk menyelamatkan Nona Kola."
Yu Ming mengamati Ji Dong. Si gemuk ini sekarang berhohong semakin lancar. Justru karena tidak ada peralatan rekaman, Ji Dong seenaknya berbicara. Jika Feiya benar-benar mengaku menjemput Kola, Ji Dong bukan hanya tidak akan membuka kunci dermaga dan bandara, malah akan menambah pasukan polisi tak terhitung.
Emosi Feiya tidak berpindah-pindah, paling tidak tidak seperti getaran yang dibawa Teh Tianye padanya, berkata: "Aku bisa bersumpah kepada Tuhan, hal ini tidak ada hubungannya denganku. Aku sangat khawatir dengan keamanan Kola, kalian punya kebutuhan apapun, ilegal atau legal, selama aku bisa memikirkan cara, aku bisa memberikannya pada kalian."
Ini juga omong kosong, Ji Dong minta pesawat tempur siluman, kamu mau memberi? Meski pengawal sekalipun, apakah Ji Dong akan mau? Ucapanmu secantik ini, sebenarnya cuma cek kosong. Tapi dari percakapan ini, sepertinya memang bukan Feiya yang melakukannya. Kalau tidak, setelah melakukan, dia tidak perlu bersumpah menggunakan keyakinan pada Tuhan, meski dia yang melakukan, mengaku atau tidak, Ji Dong tetap tidak bisa berbuat apa-apa. Namun Yu Ming tetap tidak bisa melewati ini, hanya Feiya yang punya kepentingan besar untuk menyelamatkan Kola. Informasi apa yang diketahui Kola sebelum ditangkap? Yu Ming percaya, begitu Kola ditangkap, barang-barangnya sebelumnya akan ditangani personel khusus, tidak akan menyisakan gagang.
Ji Dong juga berpikir demikian. Dari sikapnya, Feiya bersikap cukup baik. Tapi dia memiliki kepercayaan pada Yu Ming, sekaligus merasa analisis Yu Ming tidak salah. Selain Feiya, benar-benar tidak terpikir kelompok atau individu nomor dua antrian yang akan menyandera Kola.
Yu Ming berkata: "Nyonya Feiya, saat ini kami mencurigai ini dilakukan kekuatan asing, paling tidak oleh warga asing. Nyonya Feiya punya beberapa 'kenalan' di dunia internasional. Tidak tahu apakah melalui saluran ini bisa membantu kami."
Feiya menjawab: "Saya sudah menghubungi 'kenalan', tidak ada informasi atau jejak apa pun." Sikapnya tidak hangat tidak dingin. Yu Ming yang mempermainkannya dengan Teh Tianye, tetap dihadapi dengan sikap sama. Tidak marah tidak kesal, sudah mengalami pasang surut kehidupan, sudah melewati berbagai lika-liku hidup, mana mungkin terganggu hatinya oleh permainan iseng kecil seperti ini dari Yu Ming.
Bangsat, kharismanya tertekan. Sikap Feiya ini membuat Yu Ming merasa dirinya agak picik. Tapi mental Yu Ming bagus. Entah kharisma macam apa pun, yang penting saya bisa membuatmu senang dengan mempermainkanmu. Pertahankan prinsip sendiri, baru bisa melawan kharisma pihak lawan.
Ji Dong bertanya: "Kita bicara langsung..." Bicara langsung? Kok jadi sama seperti Yu Ming? Tapi terpaksa harus bicara langsung. Ji Dong bertanya: "Nyonya Feiya, sepengetahuan Anda, adakah kelompok atau individu yang mungkin membutuhkan Nona Kola?"
Feiya menutup mata dan merenung sejenak, lalu berkata: "Ada banyak orang - yang bermusuhan, mendendam, serakah, merasa inferior. Tapi menurutku tak satu pun dari mereka yang mungkin. Tuan Polisi, saat ini aku juga sedang kebingungan. Aku akui punya kemampuan tertentu, tapi justru karena itu, setelah tiga jam berlalu, aku belum mendapat informasi apapun. Ini sangat mengejutkanku. Maaf, aku sudah memahami cara mereka berhasil mendapatkannya. Aku yakin kalian juga sudah menebaknya."
Yu Ming mengerutkan kening: "Mereka, bukan dia?"
"Tidak pasti."
Yu Ming menarik napas dingin pelan, bertanya: "Apa... apa kamu tidak curiga itu dia?"
Feiya sepertinya paham bahwa "dia" yang dimaksud Yu Ming adalah Iblis Laba-laba. Feiya menggelengkan kepala: "Kola sekarang tidak bernilai sebanyak itu baginya. Selain itu, aku yakin dia seorang pria terhormat. Bahkan jika ini perbuatannya, pasti dilakukan dengan etiket kesopanan seorang pria."
"Haha, kamu sedang memuji lawanmu?"
Feiya menjawab: "Kebajikan lawan layak dipuji, maka pujilah. Aku paham kalian tidak mengerti mentalku. Dari sinetron-sinetronmu terlihat, kalian menggambarkan tentara Jepang yang menginvasi delapan tahun sebagai orang-orang bodoh dan tak berdaya. Aku tak paham, apa ini membantu merefleksikan sejarah invasi yang kalian alami?" Feiya adalah mata-mata Perang Dunia II yang menyukai tema-tema seperti ini, pernah mencoba menonton serial tentang medan perang Timur Jauh. Saat itu dia berpikir: Jika Tuhan benar-benar menciptakan orang Jepang selemah itu, mungkinkah pasukan Sekutu harus mengorbankan begitu banyak prajurit di medan perang Pasifik, di Iwo Jima?
“Toh China sudah beberapa kali dihancurkan bangsa asing. Saya dan leluhur sama-sama tenang, pemenang adalah raja.” Yu Ming mengalihkan topik: “Bolehkah saya tanya, apa arti Nona Kola bagi Nyonya Feiya?”
Feiya tertawa, jarang sekali dia tertawa, beberapa saat kemudian berkata: “Ada jebakan dalam pertanyaanmu. Jika saya bilang Nona Kola sangat penting bagi saya, itu sama dengan menyesatkan polisi. Jika saya bilang tidak penting, ini bertentangan dengan hasil investigasi kalian sebelumnya, saya jadi semakin mencurigakan. Yu Ming, sepertinya ada kesalahpahaman antara kita, tapi saya yakin kamu tidak akan campurkan urusan pribadi ke dalam hal sepenting ini.”
“Baiklah, saya tanya sekali saja: Apakah kamu sama sekali tidak punya rencana membantu kabur dari penjara?”
Feiya merenung sejenak: “Tidak, saya punya rencana kabur, tapi Kola menolak. Dia ingin hidup tenang beberapa tahun. Jadi fokus kami sekarang adalah memperoleh hukuman ringan di pengadilan. Kami punya rencana, tapi tidak akan dijalankan.”
Tampaknya bisa dipastikan Feiya memang tidak menyandera Kola. Yu Ming bingung, mengapa bisa begini? Tidak ada kepentingan sama sekali. Saat itu Wei Yan mengetuk pintu: “Tim Ji, kalian harus mendengarkan telepon ini.”
Wei Yan bilang "kalian", Ji Dong pun tidak ragu. Menerima telepon dan membuka speaker: “Halo, saya Ji Dong dari Tim Kriminal 1.”
Pihak lawan diam sejenak, menggunakan suara elektronik: “Please speak English.”
Ji Dong jengkel: “Saya tidak bisa bahasa Inggris.”
“Bulan lalu nilai TOEFL-mu 590. Kamu bisa berkomunikasi normal dengan penutur asing. Kemampuan tulis biasa saja, tapi listening dan speaking cukup kuat.”
Yu Ming terkejut: “Komandan Ji, kamu ternyata ikut kursus?”
"Isi daya, kebutuhan kerja." Ji Dong curiga, bagaimana makhluk ini bisa tahu? Meski tim kriminal hanya Xiao Zhao dan Wei Yan yang tahu, dia tidak mendaftar resmi untuk tes, melainkan masuk arena ujian dengan bantuan koneksi untuk simulasi virtual. Hasil ini tidak disimpan dalam arsip maupun memiliki ijazah, mengapa pihak lawan menguasai informasi sedetail ini? Jika benar demikian, maka sama sekali tidak ada rahasia yang tersisa darinya. Ji Dong paham dirinya sama seperti orang normal di luar pekerjaan, relatif mudah diinvestigasi. Tapi pemahaman menyeluruh ini justru luput dari perhatiannya, membuatnya merasa ini sesuatu yang ajaib.
Pihak lawan bertanya: "Apakah Nona Feiya ada di sini?"
Dasar kau tahu terlalu banyak. Feiya juga terkejut.
Pihak lawan menjelaskan: "Aturannya begini: siapa yang menyelesaikan pertandingan, berhak mendapatkan Kola. Kukira Nona Feiya jika sudah mendapatkan Nona Kola sebagai penerus, pasti tidak akan lagi menyerahkannya ke polisi kan?"
Ji Dong hendak membuka mulut, Feiya menyela: "Bagaimana format pertandingannya?" Dia benar-benar tahu segalanya.
"Waktu diberikan empat puluh delapan jam. Beberapa jam lalu, mantan anggota Laba-laba yaitu Simon Laba-laba Api terlihat di kota perbatasan: Kota K. Dia sedang berusaha memindahkan Laba-laba Hitam ke zona aman. Saat ini Pelopor yang bekerja untuk organisasi teroris telah mendelegasikan 4-6 orang yang akan tiba di Kota K. Tujuan mereka: membawa pergi atau membunuh Laba-laba Hitam. Ini situasi terkini yang belum kalian ketahui."
Feiya bertanya: "Hasil seperti apa yang kau inginkan?"
Yu Ming menyela: "Pelopor adalah organisasi yang sangat misterius, organisasi dengan kemampuan luar biasa. Teroris biasanya relatif waspada. Berdasarkan dugaan ini, sepertinya mereka sangat khawatir terhadap Laba-laba Hitam." Jika Laba-laba Hitam sudah dimanfaatkan habis dan Simon menyelamatkan mereka, tidak akan ada pengejaran berskala seperti ini. Dugaan tepat, Laba-laba Hitam mungkin belum menyelesaikan pekerjaan atau melakukan manipulasi setelah tugas selesai. Hmm... Kemungkinan besar yang terakhir, Laba-laba Hitam berkompromi karena Laba-laba Beracun jatuh ke tangan Kola dkk. Tapi tak lama Laba-laba Beracun memperoleh kebebasan. Hah? Kola adalah bawahan Feiya, sedangkan Kola membantu teroris. Situasi ini... agak canggung ya.
Pihak lawan berkata: "Nyonya Feiya, saya sangat mengagumi Anda. Anda berharap memanfaatkan rencana pintu belakang untuk menghabisi jaringan dana sponsor teroris dari rakyat sekaligus, maka Anda mengirim Kola memanfaatkan rencana pintu belakang yang pasti tidak akan ditolak pihak lawan. Saat ini teroris masih terbelenggu ilusi, bekerja sama dengan orang-orang Anda. Mereka menyebut ini rencana lebih hebat dari 911, sehingga satu per satu sponsor perlahan mulai terungkap. Tidak hanya itu, Anda juga menguasai informasi setidaknya empat cabang organisasi teroris basis."
Feiya pertama kali tidak bisa duduk tenang: "Siapa kamu?" Ini sama sekali tidak mungkin, dirinya tidak membocorkan sedikitpun informasi, siapakah dia, bagaimana dia bisa tahu? Ini adalah rencana yang telah dia persiapkan selama bertahun-tahun, berusaha memanfaatkan organisasi kejahatan internasional untuk memadamkan terorisme yang kini semakin mengancam rakyat. Semua yang dia lakukan dilakukan dengan sangat teliti, yang mengetahui hanya beberapa orang kepercayaan, Kola dan dirinya juga terhubung secara satu arah. Jika pihak lawan mencurigai dia memiliki tujuan seperti ini, dia bisa memahaminya. Tapi pihak lawan secara langsung menyatakan tujuannya dalam ucapan, ini membuat Feiya gelisah, apa lagi yang dia tahu? Seberapa dalam pemahamannya tentang dirinya?
Pihak lawan sepertinya tahu niat jahat Feiya, berkata: "Aku hanya tertarik pada hal pintu belakang ini, urusan lainmu tidak ada hubungan denganku. Jumlah anggota Pelopor yang terlibat kali ini 4—6 orang, yang memimpin adalah pemimpin generasi baru teroris: Mohammed Mead, kalian mungkin tidak punya data tentangnya. Dia adalah yang paling pintar dan paling kejam di antara generasi baru basis, ayahnya dari Taliban yang ditembak mati tentara AS. Ketika ibunya dan lebih dari 100 kerabat lainnya menghadiri pemakaman ayahnya, mereka dihabisi target oleh drone militer AS, hanya menyisakan dia seorang. Catat: Membunuh satu anggota Pelopor dapat dua poin. Menangkap anggota Pelopor nol poin, membunuh Mead lima poin, menangkap Mead nol poin, menangkap Mead dan serahkan padaku sepuluh poin. Membunuh Simon nol poin, membunuh Laba-laba Hitam nol poin. Menangkap Simon nol poin, menangkap Laba-laba Hitam nol poin, menangkap Laba-laba Hitam dan serahkan padaku lima poin. Dalam 48 jam, yang mendapat skor tertinggi berhak mendapatkan Kola. Jika pihak kepolisian dan Nyonya Feiya skornya tidak melebihi tujuh poin, Kola mati."
