Montoro menundukkan kepala malu: "Ini memalukan yang kulakukan selama menjabat sebagai Ketua." Hal ini terkait sifat seleksi sebelumnya, detektif berbakat belum tentu pengawal handal. Bahkan beberapa detektif jago hanya bisa jurus kura-kura, naik tangga pun ngos-ngosan. Seleksi sebelumnya mensyaratkan standar minimal untuk stamina dan kemampuan bela diri. Baru di era Yu Ming dimulai reformasi, yang mahir software pun bisa jadi penyelidik. Alhasil Yu Ming muncul. Performa Yu Ming di Organisasi Penyelidik cukup mentereng, ini salah satu alasan dia diangkat jadi penguji utama.
Tim terakhir adalah Liu Mang dan Du Qingqing, keduanya tampak kucel. Yu Ming langsung tak kuasa tertawa melihatnya, sepertinya tak ada hasil. Montoro menyuruh mereka duduk, lalu meminta menyerahkan laporan investigasi untuk dipresentasikan.
Laporan pun diserahkan. Montoro membaca sebentar, sudut matanya berkedut. Dia melewati yang lain dan menyerahkan laporan ke Yu Ming. Laporan itu ditulis Liu Mang. Usai membacanya, Yu Ming hampir muntah. Mereka bukan hebat, tapi payah. Saat semua orang meninggalkan tamu pembawa lukisan palsu, mereka susah payah mengejar jejak ini. Rekomendasi tersangka dalam laporan akhir mereka justru tamu pembawa lukisan palsu itu.
Gimana nih? Yu Ming gigi ngilu. Jika melihat proses dalam laporan, mustahil mereka lolos. Tapi hasil laporan menunjukkan mereka pasti lolos, karena mereka membuktikan fakta: lukisan asli memang ada di tamu pembawa lukisan palsu itu.
Marian memutar kepala sambil tertawa kecil memperhatikan Yu Ming beberapa saat. Yu Ming menggali lubang dalam soal ini, menjebak sepuluh orang lainnya. Namun anehnya, kombinasi kelompok dengan kualitas relatif rendah justru berhasil mengisi lubang itu. Du Qingqing dan Liu Mang terlihat heran, ekspresi mereka penuh kebingungan - apakah sebenarnya mereka lolos atau tidak.
Montoro mengambil kembali laporan investigasi, sesuai prosedur berkata: "Silahkan jelaskan."
Liu Mang mulai menjelaskan. Ia mengikuti jebakan yang dipasang Yu Ming: bagaimana menemukan orang ini di sekitar lokasi kejadian, lalu menuju hotel. Seorang karyawan hotel membicarakan tamu ini memiliki lukisan yang sangat cantik. Berbagai verifikasi dilakukan, memang melihat lukisan tersebut meski tidak diperiksa detail. Secara umum mirip dengan lukisan yang dicuri. Investigasi mereka hanya sampai di sini. Waktu habis, mereka buru-buru menulis laporan investigasi dan menyerahkannya.
Montoro merenung cukup lama, lalu berkata: "Tamu tersebut sekarang di kamar 1512. Kalian boleh memeriksa barang pribadinya dan menggeledah kamarnya secara bebas. Dalam setengah jam jika bisa menemukan lukisan curian yang membuktikan kesimpulanmu, kalian terkualifikasi. Jika tidak menemukan lukisan, kalian berdua tersingkir. Waktu MULAI."
Liu Mang dan Du Qingqing pergi. Marian menyeruput kopi sambil menggoyang-goyangkan kakinya: "Di Amerika ada pembunuh berantai yang melakukan kejahatan tak terhitung. Polisi tak bisa menangkapnya. Akhirnya dia tertangkap karena tilang parkir."
Yu Ming tertawa: "Di China ada sekawanan pencuri mobil. Ada yang mencuri mobil tapi tidak bisa menyetir. Ada yang memanggil derek untuk bantuan, ada yang belajar menyetir di tempat kejadian, ada yang memasukkan gigi mundur lalu menyetir ratusan kilometer, bahkan ada yang mendorong mobilnya jalan..."
“Asalkan mereka tidak ditangkap dan menyelesaikan tugas dengan sukses, tak peduli seberapa buruk caranya.” Montoro berkata: “Selain itu, saya rasa Nona Du kurang potensi. Liu Mang meski punya potensi, tapi aura bisnisnya terlalu kental, kurang sedikit... apa yang kalian sebut warna dunia persilatan. Nanti saja, toh masih ada tahap akhir seleksi praktik. Jika keberuntungan membuat salah satu dari mereka menjadi penyelidik, kami juga bersedia mempercayai pilihan Tuhan, yakin mereka akan menjadi anggota tak tergantikan di masa depan.”
Marian berkata: “Mungkin kalian tidak menyadari, tapi saya melihat kelebihan pada Nona Du Qingqing. Dia belum pernah ke luar negeri, bahkan saat pergi ke luar kota pun selalu ditemani. Tapi dalam dua kali tes, dia pergi sendiri ke Korea Selatan dan Austria. Menurut saya dia setidaknya lebih berani dari yang kita bayangkan. Selama beberapa hari ini, dia juga tidak menghubungi Yu Ming, secara aktif mematuhi aturan kami. Mengenai Liu Mang, saya sependapat dengan Montoro. Aura bisnisnya terlalu kuat. Saya rasa dia lebih menganggap Organisasi Penyelidik sebagai platform latihan dan peningkatan. Andai ada platform lebih tinggi, dia pasti akan berusaha keluar dari organisasi ini. Sulit bagi kami membangun rasa kepemilikan terhadap organisasi padanya.”
“Dunia persilatan memang begitu。”Ye Zhan menyela: “Di dalam Organisasi kami, sebagian orang mungkin memiliki pengalaman menyakitkan, atau kenangan masa lalu yang tidak ingin diingat, atau memiliki target yang dikejar sendiri, atau dulunya bertindak solo, atau... Orang-orang ini selalu bisa menemukan hal-hal yang kurang dalam diri mereka di dalam Organisasi - kepercayaan, kehormatan, tantangan, saling membantu, persahabatan dan lain-lain. Karena itulah muncul rasa kepemilikan. Liu Mang tertarik menjadi detektif, dia tidak mengerti bahwa Organisasi Penyelidik kami bukan biro detektif. Selama ini dia mengira kami adalah komunitas detektif internasional berkualitas tinggi. Alasan lain dia ingin bergabung adalah karena Du Shi International membuka biro detektif di Inggris, sementara dia kurang memiliki sumber informasi internasional.”
Montoro mengangguk: “Hal itu wajar saja. Sebuah Organisasi harus terlebih dahulu memberi kepada anggota, baru kemudian anggota akan mengirim balik ke Organisasi. Untuk sementara tidak kita bahas, kami menunggu dan menerima petunjuk yang diberikan Tuhan pada kami.”
Banyak hal terjadi dalam setengah jam di ruangan 1512. Ada kekecewaan dan kemerosotan, tapi juga harapan dan sukacita. Tidak masalah, Du Qingqing menggunakan cheat, Buddha pun tak bisa menghadang. Du Qingqing berusaha menghibur Liu Mang yang kecewa, menyerahkan air padanya, namun tidak sengaja menumpahkan air ke lukisan. Dengan panik dia meminta bantuan Liu Mang, membuka bingkai lukisan, mengambil barang palsu untuk diproses sebentar. Kemudian menemukan lukisan asli di bawah barang palsu itu.
“SO?” Yu Ming melihat sekeliling.
“OK!” Montoro dan Lix mengangguk serempak.
Ye Zhan mendekati Yu Ming: “Bagaimana pendapatmu sendiri?”
“Hampir 30 tahun, masa muda sudah berlalu. Bukannya cari hiburan untuknya? Yang penting senang. Entah hasil akhir seleksi kali ini bagaimana, memori ini pasti akan terus tersimpan di hatinya.”
“Kenapa dia tidak cari pacar? Ngomong-ngomong, Haina sepertinya punya pacar?” Ye Zhan bergosip.
“Sepertinya.” Yu Ming melihat Ye Zhan: “Kalau kamu? Bagaimana kalau kamu dan Qingqing jadian?”
“Sial, kapan kamu jadi mak comblang?” Ye Zhan melihat Du Qingqing yang sedang berbicara dengan Montoro: “Jangan bilang tidak kuperingatkan, peserta kali ini banyak yang kemampuan bertarungnya bagus, minimal tidak kalah darimu. Kamu yakin mau Du Qingqing ikut pencarian harta?”
“Meteorit masih bisa jatuh dari langit, apa karena itu kamu tidak akan keluar rumah?” Yu Ming membalas bertanya.
Seleksi kedua berakhir, total 11 peserta terkualifikasi. Minggu berikutnya adalah waktu bebas, asal lapor ke hotel sebelum pukul delapan pagi tanggal 14 penanggalan lunar. Kamar hotel tidak dikembalikan, semua bisa tinggal gratis di hotel dengan pasokan makanan gratis. Liu Mang kembali ke Du Shi International, Du Qingqing tidak berencana pulang. Beberapa bule memintanya jadi pemandu, dengan senang hati dia setuju.
Yu Ming dan Du Qingqing berpamitan, mengantar Marian ke bandara dengan mobil. Marian akan kembali ke Eropa, urusan di sini diserahkan pada tanggung jawab Montoro. Dalam satu hari terakhir ini, Yu Ming terus memantau informasi internasional. Intelijen menunjukkan bahwa perintah pengejaran Feiya telah tersampaikan dengan baik ke setiap sudut dunia yang memiliki eksistensi dunia hitam. Namun, Laba-laba Darah tetap hilang tanpa jejak. Intelijen Nabi mengirim informasi bahwa Pelopor dari dunia hitam yang hanya melayani teroris, juga sedang mencari Laba-laba Darah ke seluruh dunia. Selain mencari Laba-laba Darah, mereka juga mencari Simon, Laba-laba Hitam, Iblis Laba-laba, dan lain-lain yang terkait. Semua orang ini sama seperti Laba-laba Darah, menghilang begitu saja.
Beberapa hari berikutnya berjalan tenang. Yu Ming menghadiri perjamuan makan Festival Musim Semi Tuan Du. Kebiasaan Tuan Du memang demikian - awalnya hanya mengundang Yu Ming, Du Qingqing dan kawan-kawan. Tapi karena Du Qingqing berada di luar kota, dia mengundang Lin Xiayi untuk membahas beberapa hal kerja sama. Setelah mengundang Lin Xiayi, sekalian mengundang beberapa rekan bisnis. Karena jumlah tamu semakin banyak, akhirnya diubah menjadi pesta. Begitu menjadi pesta, daftar undangan pun semakin meluas.
Pada akhirnya, Yu Ming, Li Fu, Ni Qiu dan lainnya yang awalnya menjadi tamu utama justru menjadi figuran. Mayoritas yang hadir dalam pesta adalah kalangan pebisnis, itu pun yang relatif sukses. Selain itu ada eksekutif dari Grup Lin dan Du, departemen humas, dan lain-lain...
Untuk Yu Ming, ini sama sekali tidak mengejutkan. Sebelumnya sudah pernah mengalami situasi serupa. Yu Ming bertemu Haina, pertemuan pertama mereka setelah beberapa bulan. Keduanya sengaja menghindari kecanggungan bertemu. Terlihat Haina cukup puas dengan pacar barunya Zhao De. Kepuasan Haina terhadap pria sudah merupakan pencapaian luar biasa. Zhao De menunjukkan sikap toleran dan lapang dada. Untuk menghindari terulangnya kisah Raja Charlie, Yu Ming meminta penyelidik memeriksa latar belakang Zhao De yang ternyata cukup bersih.
Banyak pria menghadapi dilema ini, terutama yang berkualitas. Seringkali mereka dihadapkan pada pilihan dua atau lebih wanita. Sebagian memilih bermain dua hati, sebagian memutuskan tegas, sebagian lagi menunda-nunda sambil menikmati kebahagiaan sesaat. Orang Timur Tengah tak punya masalah ini - nikahi saja semuanya. Perempuan juga kerap menghadapi situasi serupa, namun umumnya mereka lebih tegas dalam menyikapinya dibanding pria.
Yu Ming adalah pribadi yang logis. "Tenggelam tiga ribu, kamu hanya bisa mengambil satu gayung." Air lainnya milik orang lain. Jika tak bisa menerima prinsip ini, jangan jadi pria yang menarik perhatian wanita. Lihatlah Tuan Du, maestro sejati. Sebelum menikah, banyak wanita yang berhubungan intim dengannya. Tapi begitu bertekad, ia bisa menolak semua godaan. Dua tamu wanita lajang yang mencoba menggoda Tuan Du hari ini semuanya berhasil ditangkal dengan elegan. Yu Ming mengamati dengan penilaian yang cukup puas.
Ye Zhan juga diundang. Ia duduk bersama Yu Ming sambil minum dan mengobrol. Melihat sorot mata Yu Ming yang fokus, ia tahu apa yang diamati sahabatnya: "Masih ingat urusan ibuku?"
“Hmm？Ibumu. Sepertinya bertemu cinta kedua saat keliling dunia.”
Ye Zhan berkata: “Dulu sudah kubilang, membunuh satu dua orang bukan masalah besar. Jadi, jangan tegang, jangan ikut campur. Tunggu saja Tuan Du selingkuh atau berbuat jahat pada ibumu, baru sewa pembunuh bayaran. Warisan Grup Selatan ditambah Du Shi International, wah, apa ibumu bakal masuk daftar orang terkaya dunia?”
Yu Ming berkata: “Tahu tidak sikapmu yang menikmati kekonyolan ini sangat layak dipukul?”
“Tahu. Sengaja, karena aku bosan.” Ye Zhan yang bosan terkejut: “Yan Liqiang datang. Li Fu... Tabrakan Mars-Bumi nih.”
