Qiao menambahkan: "Dalam investigasi kami menemukan bahwa Bang sebelum meninggal pernah beberapa kali melakukan kontak dengan Amerika Selatan. Bahkan Amerika Selatan mentransfer dana pinjaman cair sebesar 200 ribu dolar AS ke akun anonim Bang. Saya menduga tujuan api mungkin adalah Amerika Selatan. Kedatangan saya kali ini, pertama untuk urusan pribadi, kedua memang urusan dinas. Kami menemukan Bang tahun lalu pernah menerima delegasi dari Pelopor. Sedangkan organisasi kami sama sekali tidak memperbolehkan menerima delegasi teroris. Selain itu, tidak ada lagi hal yang saya sembunyikan. Kami telah merekrut beberapa penembak jitu untuk melakukan serangan peringatan kepada Pelopor. Harapannya mereka tidak lagi memanfaatkan saluran bisnis kami untuk transportasi ilegal."
Haha, ilegal? Seolah-olah perusahaan logistik Fei Mao kalian adalah organisasi penyelundupan yang legal. Tapi bisa dimaklumi, teroris adalah garis bertegangan tinggi. Menyentuh garis ini, pertama akan menyinggung nilai-nilai banyak orang di dunia hitam, kemudian menarik perhatian mata-mata NATO. Dunia hitam bisa bertahan karena memahami hukum dan memanfaatkannya. Sedangkan mata-mata dan teroris di kebanyakan negara tidak menikmati hak hukum. Di Amerika, teroris tidak berhak meminta pengacara, tidak berhak ke pengadilan. Dalam beberapa film Hollywood seperti "Strategic Command", digambarkan profesional AS yang menginterogasi teroris dengan berbagai siksaan kejam, bahkan membunuh istri dan anak di depan mata untuk memaksa teroris mengaku. Jika tidak melihat 10 detik terakhir, Anda akan menganggapnya kejam dan tidak manusiawi. Tapi karena ada 10 detik terakhir itu, ia berubah menjadi pahlawan keadilan yang gagal di ujung rencana.
Ditambah lagi Logistik Kucing Terbang berada di bawah sistem Feiya, masuk akal jika mereka memanfaatkan ini untuk menghantam Pelopor. Yu Ming menerima klaim Qiao ini.
"MULAI bekerja." Montoro bertanya: "Yu Ming, apa yang kau dapatkan?"
"Di Bangunan No.3 hanya langit-langit ruang tamu yang memiliki plafon, lantai dan dinding tidak ada kompartemen rahasia. Lubang ventilasi toilet sepanjang 5 meter. Dari kondisi sekrup lubang pembuangan, tidak ada yang menyentuhnya baru-baru ini. Barang-barang besar di Ruang No.3 sudah disisir, bisa dipastikan tidak mungkin ada api yang bersembunyi." Setelah menjawab, Yu Ming berkata: "Jadi kalian tidak perlu tinggal di kamar nomor tiga."
Qiao dan utusan yang diusir halus oleh Yu Ming juga sopan mengucapkan selamat tinggal. Setelah mereka pergi, Yu Ming menatap Montoro. Montoro diam-diam membawa sebuah kursi. Yu Ming menahannya sementara Montoro menginjak sandaran kursi lalu meraba pola password di plafon langit-langit: "Ayah Pangeran Wilson adalah seorang matematikawan sekaligus penggemar dekripsi. Dari angkatannya, ini mungkin buatannya. Sebagian besar bahan teka-teki ini menggunakan teknik penyemprotan. Tapi banyak angka yang bukan disemprot oleh ayah Pangeran Wilson. Meski terlihat sama di permukaan, bahannya menggunakan bahan modern."
"Maksudmu ada yang menambahkan angka-angka ini?" tanya Yu Ming: "Mungkin tulisannya terkelupas lalu Pangeran Wilson yang menambahkannya?"
"Tidak. Ini hasil penelitian perusahaan Inggris tahun lalu, cat semprot tanpa bau dan racun tapi biayanya terlalu tinggi, tidak memiliki daya saing pasar." Montoro turun sambil berkata: "Peta password ini paling tidak ada tiga ratus lebih angka. Kita butuh seorang matematikawan."
"Hubungi Li Fu, sekitar sepuluh menit kemudian Li Fu menelepon: 'Ini bukan soal matematika. Misalnya Area A403 seharusnya merupakan tabel terjemahan sandi huruf Romawi, Z sebagai Zeta, P sebagai Rho. Arti Area A403 adalah bilangan prima di sebelah kiri dan bilangan kompleks di sebelah kanan. Untuk apa bilangan prima dan kompleks ini dibutuhkan? Kita perlu membuka sandi Area A404. Sandi Area A404 jelas merupakan kode Morse sederhana. Makna terakhir A404 adalah penjumlahan. Jika kita menjumlahkan bilangan prima kiri A403 dengan bilangan kompleks kanan, akan didapat angka 161. Angka 161 ini sesuai dengan hasil perhitungan Area B101. Saya telah menarik garis dan menemukan mereka berpotongan di satu titik bundar. Menurut tebakan saya, ini adalah sebuah peta, teka-teki, perhitungan, kemudian membuat daftar titik-titik yang rapat dan menyatukannya menjadi peta kastil dengan penanda khusus.'"
Yu Ming berkata: "Li Fu, aku tidak peduli itu. Butuh berapa lama?"
"Saya tidak bisa menyelesaikan. Teka-teki ini melibatkan banyak domain. Saya curiga ini mencakup fisika, kimia, dan lain-lain. Saya perlu membentuk tim ahli. Sekaligus meyakini beberapa sandi berasal dari era Perang Dunia II. Jujur, memecahkannya mungkin, tapi tidak mungkin diselesaikan oleh satu orang dalam waktu singkat."
"Kalau begitu tidak masalah. Terima kasih, selamat tinggal." Yu Ming menutup telepon. Jika Li Fu begitu yakin, maka Yu Ming percaya Bang juga tidak mungkin bisa memecahkan dalam satu malam. Teka-teki ini sama sekali tidak bermakna. Yu Ming berkata: "Lebih baik kita tanya orang yang bekerja di kamar tamu saat itu." Yu Ming benci teka-teki semacam ini.
"Hmm, saya pergi ke gedung utama. Sydney saat itu menginap di kamar sebelah Diana, sedangkan saat ini saya menyimpulkan utusan sudah menyisir semua kamar kecuali kamar Diana." Montoro berkata: "Saya juga tidak punya kejelasan, mari coba-coba saja."
Jamuan malam, Montoro mengajukan permintaan penyisiran, Daina menolak. Montoro menyatakan besok pagi akan ada penyelidik perempuan yang tiba di Kastil Will. Akhirnya Daina setuju untuk mengizinkan penyelidik perempuan memasuki kamar tidurnya.
Utusan memang sudah memeriksa Kastil Will, tapi tidak menemukan apa-apa. Utusan mengakui dalam hal mencari barang, dia tidak sebaik bawahannya. Harapannya kini tertumpu pada Montoro dan Yu Ming, tapi petunjuk terlalu sedikit sehingga mereka bingung memulai. Utusan Sial* bersandar di sofa kamar tamunya. Dengan enggan, dia tidak menutup gorden. Jendela ini menghadap ke Gunung Barat yang sudah dikuasai empat bawahannya. Mereka telah mempersiapkan senapan runduk dan peralatan observasi untuk melindungi Utusan. Angin Kencang Pertanda Badai*, Utusan tidak berani lengah. Sesuai aturan, dia tak boleh keluar dari zona kenyamanan, tapi Daina... Daina bukan orang lain. Segala permintaan Daina akan dipenuhi Utusan. Sambil merenung, mata Utusan tiba-tiba menatap tajam peta password di langit-langit. Yang menarik perhatiannya, peta ini ternyata memuat password terbaru dari Badan Keamanan Nasional Amerika untuk domain* tertentu - password yang justru diciptakan oleh Utusan sendiri.
Utusan mengambil komputer dan mulai menerjemahkan. Hasil akhirnya adalah: Lokasi harta karun.
Lokasi harta karun? Utusan kembali mencari password yang familiar baginya, tepat seperti dugaannya masih ada satu set password yang sama. Hasil terjemahan: Lokasi harta karun. Utusan membuat garis penghubung antara dua posisi tersebut, mendapatkan posisi titik bulat. Saat diperhatikan lebih lanjut, utusan mulai menelusuri dan menemukan kejutan bahwa 20% data pada peta password ini menggunakan kode yang sama dengan CIA atau departemen terkait keamanan nasional Amerika selama lebih dari 10 tahun terakhir. Mengenai 80% sisanya... Utusan tidak membutuhkannya lagi karena hasil yang dia ketahui, lokasi yang ditunjukkan peta password ini adalah lobi lantai satu gedung samping, sebuah lukisan aliran sungai di gubuk kecil. Mengapa utusan memikirkan lukisan ini? Karena lukisan itu adalah hadiah yang dia buat saat masih menjadi siswa untuk Diana. Kamar tamu berada di lantai dua, setiap kali naik-turun kamar, utusan selalu tanpa sadar meliriknya berkali-kali.
"Malaikat sedang bergerak." Bodyguard berbicara melalui walkie-talkie.
Bodyguard A bertanya: "Malaikat, Anda mau ke mana?"
"Lantai satu." Jawab utusan.
Bodyguard B berkata: "Lantai satu aman, harap perhatikan area tepi luar, saat ini tidak ada alarm."
Utusan turun ke lantai satu, hanya ada seorang pelayan wanita yang sedang membersihkan meja. Utusan berjalan ke sisi tangga, melihat lukisan aliran air di gubuk kecil itu. Utusan mengambil lukisan tersebut, sebuah benda mirip brankas tertanam di dinding. Ini adalah brankas model lama, putar searah jarum jam lalu berlawanan arah, akhirnya bisa terbuka. Utusan tersenyum, banyak yang tidak tahu, ayahnya dulu teknisi brankas. Brankas jenis ini, meski tanpa stetoskop pun bisa dia buka dengan mudah. Sekitar tiga menit kemudian, pintu brankas terbuka. Di dalamnya terdapat dua pedang pendek bergaya bangsawan, di dinding samping brankas ada lampu merah menyala yang tampak seperti kamera pengintai. Suara bodyguard terdengar panik: "Terdeteksi sinyal transmisi nirkabel mencurigakan!"
Hampir bersamaan, dua pedang pendek di dalam brankas meluncur dengan dahsyat, langsung menembus leher dan dada utusan. Utusan menunduk melihat ke bawah, ekspresinya penuh ketidakpercayaan, kemudian kepalanya terkulai, tubuhnya terjungkal ke depan dengan dagu tersangkut di brankas, lalu badannya terhempas ke lantai. Pelayan yang sedang membersihkan ruangan mendengar suara dan mendekat, lalu berteriak histeris.
Yu Ming dan Montoro yang mendengar jeritan itu bersama Qiao dari kamar nomor dua berlari menuruni tangga. Mereka melihat sopir mobil listrik Kastil Will sedang berjongkok memeriksa nadi tubuh utusan. Qiao dan Montoro langsung mengeluarkan pistol sambil berteriak: "Jangan bergerak!"
Yu Ming berdiri di tengah dengan tangan kosong, melihat ke sekeliling. Angin dingin berhembus, Bangsat, ngapain gue lari cepat-cepat gini? Udah bawa gunting kuku sendiri, perlu nggak dikeluarin?
"Dia tewas." Sopir menengok ke belakang, melihat Yu Ming yang tubuh fisiknya sepenuhnya terekspos di pusat area. Tapi ekspresi Yu Ming terlihat sangat tenang, seolah sudah tahu bahwa dirinya tidak akan menyakitinya. Empat jagoan Organisasi Penyelidik, memang luar biasa. Sopir berdiri, tangan meraih saku, perlahan mengeluarkan kartu dengan dua jari: "Saya agen CIA, ditugaskan melindungi utusan."
"Baiklah, kalian pegang pistol, saya yang ambil." Yu Ming maju menerima kartu tersebut. Terdapat kepingan magnet di permukaannya. Yu Ming menelepon Li Fu: "Li Fu, bantu periksa status... Oh... Oh..." Yu Ming menutup telepon: "Dia benar-benar agen CIA, satpam internal yang bertanggung jawab atas keamanan harian eksekutif CIA."
Qiao juga gemetar dalam hati. Yu Ming ini terlalu nekat. Yu Ming memandang sinis padanya - jika pihak lawan ingin membunuhnya, dirinya sudah mati sejak tadi. Lagipula, untuk membunuh sekarang apakah perlu menggunakan pedang pendek?
Qiao dan Montoro menarik pistol mereka, memindahkan sudut pandang hingga melihat brankas. Hampir seketika mereka memahami trik pembunuhan ini. Brankas itu seharusnya sudah ada sebelumnya, pihak lawan melakukan modifikasi tertentu. Saat brankas dibuka, sistem pemantauan akan aktif dan mulai menyebarkan sinyal video ke luar. Pembunuh bayaran yang menerima sinyal ini akan mengkonfirmasi identitas target, lalu mengaktifkan mekanisme yang telah dipasang sebelumnya sehingga pedang meluncur dengan dahsyat. Mengapa memilih senjata tajam tradisional alih-alih bom? Karena pelaku tampaknya mengetahui tingkat pengamanan utusan - detektor bom modern saat ini mampu memindai dan menganalisis molekul di udara. Begitu ada molekul bahan peledak terdeteksi, alarm akan langsung berbunyi. Lalu mengapa tidak menggunakan pistol? Alasannya, kontrol nirkabel juga membutuhkan waktu. Jika di dalam brankas terdapat dua pistol dengan moncong mengarah ke diri sendiri, utusan secara refleks akan melakukan gerakan menghindar. Namun pedang berbeda sama sekali - utusan hampir tidak pernah melihat orang mati tertusuk senjata, dalam pelatihan pun jarang merasakan keberadaan senjata tajam. Ditambah desainnya yang indah seperti cenderamata bangsawan, membuat utusan yang baru membuka brankas pertama-tama terpana oleh bentuk luar pedang, baru kemudian menyadari keberadaan kamera.
