Sementara Mandy mengamati orang lain, Perak 036 juga mengamati Mandy. Perempuan ini adalah putri tunggal Ketua Klub Pemburu, mewarisi genetik keturunan yang cerdik. Menyergap memberi 80% peluang menang, bertarung langsung mungkin merugikannya. Apa dia mengawasiku? Mungkinkah dia curiga aku dalang percobaan pembunuhan ayahnya?
Du Qingqing bertanya, "Mandy, kapan aku bisa bertemu orang tuamu? Kau tahu lah, orang tua ipar harus saling bertemu."
“Boleh saja.” Yang Mandi pikirkan adalah ayah angkat dan ibu kandungnya. Ayah angkatnya sudah dibebaskan, sekarang menghuni pertanian di pinggiran kota tertentu. Mandi berkata: “Tapi, orang tuaku sudah bercerai. Ibuku di Australia, ayahku di Amerika. Kedua pihak ini kalau bertemu bersama mungkin tidak ramah. Bisakah mereka dipisahkan?”
“Tentu.” Du Qingqing mengerti.
“Kalau begitu aku akan atur waktunya. Hmm... Ayahku tidak nyaman bepergian ke luar negeri. Ibuku bisa datang ke Kota A.”
“Kamu yang atur jadwalnya. Aku akan menemui ibumu di Kota A, dan mengunjungi ayahmu di Amerika.”
“Tentu boleh.” Mandi mengangguk.
Makan malam ini berlangsung cukup menyenangkan. Karena besok adalah ulang tahun Du Qingqing yang memiliki rangkaian acara lengkap, mereka bubar lebih awal. Yu Ming minum sedikit anggur, ditambah harus membantu Du Qingqing membereskan kekacauan, akhirnya meminta Li Fu mengantar Mandi ke hotel. Mandi semula ingin membantu membereskan, tapi Du Qingqing menolak dengan alasan Mandi perlu beristirahat menyesuaikan jet lag, dan proses memasak sudah cukup melelahkan. Cukup Yu Ming yang tinggal. Alasan sebenarnya menahan Yu Ming adalah untuk memberikan beberapa penjelasan. Du Qingqing tahu Yu Ming juga harus ke hotel nanti. Awalnya pengaturan ini aman-aman saja, tapi si licik Li Fu tiba-tiba menerima telepan harus ke Tim Kriminal 6, akhirnya tugas mengantar Mandi ke hotel jatuh ke tangan Haina.
Mandy duduk di kursi belakang mobil, berbicara dengan sopan pada Haina yang sedang tidak mood dan hanya memberikan respon seadanya. Haina menatap ke luar jendela sambil menunggu lampu merah, lalu melihat sebuah klub bela diri - klub komersial pertama yang pernah diikutinya, dipenuhi pria-pria yang ingin mendekatinya namun akhirnya tumbang semua. Melihat klub itu, Mandy mencoba mencairkan keheningan: "Nona Hai, kabarnya kamu adalah master bela diri nomor satu di Kota A."
Haina menoleh bertanya: "Ada minat untuk main-main?"
Mandy berpikir sejenak, lalu mengangguk: "Bagus."
Dua gadis naik ke arena pertarungan. Kerumunan pria yang tidak mengenal Nona Hai mulai menghasut dari bawah. Haina berteriak ke kerumunan: "Siapa yang bisa menjatuhkan salah satu dari kami, aku akan tidur dengannya malam ini!"
"......" Kerumunan semakin gaduh. Kebanyakan di sini bisa bela diri dasar. Namun beberapa anggota senior mundur ke belakang, mereka tahu Nona Besar Hai sedang tidak senang. Gunung di balik gunung? Kalian pikir bisa mencari keuntungan? Setelah mengalahkannya, dia tetap akan berkhianat. Meski sejauh ini belum ada yang berhasil mengalahkan Haina di klub ini.
Haina menggunakan bahasa Inggris: "Yang mengalahkan lebih banyak lawan, dialah pemenang."
"OK!" Mandy tidak tahu Haina memanfaatkannya untuk memancing pria naik ke arena. Dia mulai pemanasan, tidak ingin kalah dari Haina sekaligus berharap melalui pertandingan ini bisa membuka simpul di hati Haina.
Dua lawan pertama naik - pria berotot dengan dua pelatih cantik. Banyak yang menganggap ini sebagai tunjangan menarik. Wasit di bawah berteriak: "MULAI!"
Haina mengangkat kaki dan menyabetkan ke lutut lawan, lalu melangkah maju, menangkap kepala lawan yang sama sekali tidak siap dan menghantamkannya ke lututnya sendiri. Mandy tampak cukup terkejut. Yu Ming pernah mengatakan Haina sakti, tapi tidak menyangka sehebat ini. Gerakannya tidak hanya cepat, tepat, dan tegas, kekuatannya juga sangat besar. Dirinya tak boleh kalah. Mandy melangkah maju. Pria kekar itu mengulurkan tangan berniat menggoda, namun tangan kanan Mandy menyambut telapak tangannya, lima jarinya mencengkram, memelintir pergelangan tangannya ke belakang. Kesakitan, pria itu berjongkok dan jatuh ke belakang untuk meringankan penderitaan. Ini bukan bela diri, ini pembunuhan. Mandy mengendalikan kekuatannya. Kalau tidak, dengan percepatan dan tenaga lebih, bisa mematahkan pergelangan tangan lawan. Bertemu master pun, bisa melukai jari-jarinya.
Mandy fokus pada titik vital: ketiak, kepala belakang, bantingan melampaui punggung... Yang disebut bantingan melampaui punggung adalah menangkap lawan dari belakang lalu menghantamkan kepalanya ke arena pertarungan hingga leher terpelintir. Mandy memang menahan diri. Semua di sini berpengalaman, hadirin bisa melihat. Dibandingkan, semua lebih memilih Haina sebagai lawan. Lawan Haina kalah karena luka ringan, pulih dalam beberapa hari. Sedangkan Mandy jika tak hati-hati, bisa menyebabkan cacat. Setelah Mandy mendemonstrasikan lagi gerakan memelintir leher dari belakang, tak ada lagi yang berani menantang. Tenaga yang dikeluarkan Mandy sedikit, tapi lebih lihai. Sedangkan Haina dengan jurus besar-besaran, stamina-nya cepat terkuras.
“Para peserta yang datang kemudian, mengikuti pola peserta kelima: ‘Tidak berani bertaruh tidur, memohon latihan tempur.’ Setelah stamina Haina mulai terkuras, semua orang berhenti maju menantang. Benar, mungkin kamu bisa mendapat keuntungan jika maju sekarang, tapi semua orang di sini sedang mengawasi.”
Mandy menahan Haina: “Kamu perlu istirahat.”
Haina mengatur napas dan berdiri tegak, mendorong Mandy sambil bertanya: “Wasit, hasilnya.” Dia tidak ingin melawan Mandy, bukan karena takut padanya, tapi tidak ingin diremehkan Yu Ming.
“Nona Hai telah mengalahkan sebelas orang, nona ini mengalahkan enam orang. Nona Hai yang menang.”
Haina mengangguk melihat Mandy: “Aku menang.”
“Hmm, kamu menang.”
Setelah pertempuran ini, reputasi Nona Hai menggema di Kota A. Sebenarnya ada pria yang bisa mengalahkannya, tapi mereka malu menantang perempuan. Sedangkan para perempuan... Sejak saat itu Haina memasuki realm Dugu Qiubai, dihormati oleh komunitas Kota A sebagai Kak Na. Kisahnya mengalahkan sebelas peserta amatir dan profesional berturut-turut menjadi legenda di kalangan mereka. Tentu saja, versi ini dua puluh tahun kemudian menyebut jumlah kekalahannya telah sepuluh kali lipat...
Tidak kembali ke hotel, Mandy mengantar Haina pulang dengan mobil. (Perilaku Mandy menyetir tanpa SIM sangat tidak patut ditiru) Haina duduk di kursi belakang sambil menangis dalam hati. Mandy menggunakan ponsel untuk menerjemahkan sekaligus navigasi, cukup sederhana. Mandy melirik Haina di kaca spion, lawan paling berbahaya telah benar-benar menyerah, menerima telepon: "Sayang, aku mengantar Nona Hai pulang... Alasannya karena Nona Hai teringat masih sempat minum segelas anggur... Aku minum beberapa gelas? Sepertinya iya, tunggu aku di hotel, oh ya, jangan sentuh koperku, ada kejutan yang akan kuberikan nanti." Koper itu ada di asrama, Yu Ming yang bertugas mengantarkannya. Di depan Du Qingqing harus dicari-cari alasan untuk pergi ke hotel tempat Mandy menginap.
Kejutan? Yu Ming tersenyum mesum, mau main akal-akalan lagi, Kakak ingin lihat. Yu Ming membuka resleting koper, tiba-tiba seorang badut melompat keluar menyentuh ujung hidungnya sambil bersuara 'Hong'.
"......" Yu Ming kaget setengah mati, menggigit gigi geram, perempuan sialan pantas dihajar. Dalam pekerjaan Yu Ming sangat teliti, satu detail pun akan direnungkannya matang-matang. Tapi dalam hal percintaan sangat kaku, mendengar Mandy dan Haina berduaan saja, sama sekali tidak merasa ada keanehan.
Mandy menutup telepon, Haina menyisir rambut sambil bersandar di jok, memandang lampu-lampu di luar jendela: "Aku sudah bercinta dengan pacarmu, aku yang menggoda dia."
"Oh." Mandy menjawab dengan datar, seolah sudah tahu sejak lama, sama sekali tidak marah.
"Kamu tahu?"
"Tidak tahu." Mandy berkata: "Dia hanya bilang padaku, telah mengkhianatiku secara tubuh fisik."
"Kamu tidak sedih?"
Mandy mengangguk: "Aku sangat sedih, tidak ada perempuan yang bisa seikhlas itu."
"Kamu... memaafkannya?"
"Tidak, aku tidak menyalahkannya, karena tidak perlu menyalahkannya. Jika saat itu aku bersikeras tidak mau mengalah dalam masalah ini, mungkin..." Mandy melanjutkan: "Saat belajar di CIA, salah satu mata kuliah profesional saya adalah penguraian psikologi pria. Aku sudah lama tahu Yu Ming adalah orang yang cocok jadi suami, ditambah aku mencintainya, itu cukup."
"Lalu dia?"
"Dia sangat pintar, tahu dalam hatiku sebenarnya enggan, tapi tidak menunjukkan ketidakpuasan atau menghentikannya dalam ucapan, membuatnya terharu. Selain cinta, kami juga membangun keharmonisan dan saling menghargai, kami bersedia memberikan segalanya untuk pihak lawan, bahkan nyawa." Mandy tersenyum: "Sebenarnya aku sangat pelit, pernah ingin pergi. Tapi kewarasanku mengatakan dia akan tahu harus bagaimana, faktanya membuktikan aku benar. Aku merasa sangat beruntung, aku menghargai keberuntungan ini. Jangan lihat dia punya sedikit kecerdikan, dalam hubungan sangat pasif." Mandy teringat tak lama setelah mengenal Yu Ming, langsung menyergapnya untuk cium dalam-dalam. Harus membuatnya berpikir dulu, baru hal itu bisa terjadi dengan sendirinya.
Haina berkata: "Aku lebih dulu mengenalnya, saat itu harusnya lebih dominan."
"Benar." Mandy mengangguk: "Dia punya kelebihan yang sekaligus kekurangan, terlalu banyak kekhawatiran. Ini bagus untuk kerjaan, bisa merenung dengan logis dan teliti. Tapi karena dia orang tak berguna dalam hubungan, sama sekali tak memahami cinta tidak punya logika."
“Kau menang.”
“Benar.” Mandy berkata: “Karena aku lebih mengenalnya dibandingmu.” Untuk tidur dengan Yu Ming tidak sulit, menjalin hubungan dengannya juga bukan hal mustahil. Yang sulit adalah membuat Yu Ming yang masih muda ini berkeliling, melihat berbagai jenis perempuan, lalu akhirnya fokus menghargai orang yang ada di sisinya.
Haina tak lagi bicara. Permusuhan dalam hatinya telah sepenuhnya ditangkal oleh Mandy. Perasaannya terhadap Yu Ming juga sudah jauh memudar. Sekarang dipikir-pikir, lebih baik berteman saja sejak awal.
Akhirnya tiba hari ulang tahun. Du Qingqing malas bangun dari ranjang, berusaha menunda hari jadinya beberapa menit. Diteror telepon, ia pun bangkit dan duduk di depan cermin meja rias sambil memandangi dirinya. Dihelanya napas pelan, perempuan tiga puluh tahun... Ia memejamkan mata dan berharap: Tahun ini bisa menikah.
Yu Ming dan Mandy menemani Du Qingqing memulai serangkaian acara. Mandy tak berkomentar apapun tentang rencana Yu Ming dan Perak 036 untuk mengeruk Du Qingqing dan Li Fu. Ia juga cukup menyukai Du Qingqing. Di dunia hitam, tipu muslihat terlalu sering terjadi. Semua orang bertopeng, sementara Du Qingqing langka karena memiliki sedikit kelicikan, hampir tak bisa menyembunyikan ucapan. "Hampir tak bisa" berarti masih ada yang disembunyikan. Dengan kualitas tinggi, Mandy menangkap keanehan pada Du Qingqing lalu menyelidiki secara halus. Akhirnya Du Qingqing tak kuasa menahan diri dan membocorkan gosip yang dijaga rahasia bertahun-tahun: "Liu Ziying adalah ibu kandung Yu Ming."
Mandy juga terpaku sejenak. Yu Ming tidak pernah membicarakan tentang ibu kandungnya, dan hampir tidak pernah menyinggungnya. Setiap kali Mandy mencoba membahas topik ini, Yu Ming selalu mengalihkan pembicaraan. Mandy tidak mengenal Liu Ziying. Setelah menelusuri data, ternyata dia adalah tokoh terkenal di dunia bisnis yang kemudian menikah dengan Tuan Du, teman Yu Ming. Mandy ingin tertawa. Salah satu alasan Yu Ming tidak memberitahunya kemungkinan besar karena temannya menikahi ibunya. Melihat profil wartawan gosip, informasi ini cukup mengkhawatirkan. Liu Ziying dan Du Ziping berhasil memiliki bayi tabung reaksi di Amerika. Saat ini, Liu Ziying sudah hamil dua bulan dan tinggal di New York.
