Liu Xiaoyu langsung menyesal setelah meluapkan amarah.
Di dalam ruangan operator, seorang pria paruh baya berseragam dengan wajah tegas mendekati dan mengetuk meja di hadapannya. “Liu Xiaoyu, kendalikan emosi. Ini masa genting, jangan campuradukkan masalah pribadi dengan pekerjaan.”
“Komandan tim, tapi orang ini jelas tahu situasinya namun sama sekali tidak mau bicara...” Liu Xiaoyu berkata.
“Dalam menghadapi kejadian khusus, sebagian besar orang akan mengalami gangguan mental. Anda harus memahami, toleransi, bahkan memberikan hiburan. Ini juga alasan mengapa mayoritas operator adalah perempuan. Jika Anda tidak mampu menjalankan pekerjaan ini, Anda bisa memilih untuk mengundurkan diri.” Komandan tim yang berusia paruh baya berbicara dengan nada tegas.
“Baik, Komandan.” Liu Xiaoyu menundukkan kepalanya.
“Lakukan evaluasi diri nanti, jangan sampai terulang lagi. Orang ini akan saya tangani, kamu pelajari dari samping.” Komandan tim paruh baya itu melanjutkan.
“Halo, saya Zhao Jianguo, komandan Liu Xiaoyu yang tadi. Saya ingin menyampaikan permintaan maaf atas insiden Liu Xiaoyu barusan. Cara bertindaknya masih kurang matang, saya sudah menegurnya. Tapi kami berharap Tuan bisa menjaga posisi yang kuat dalam menghadapi masalah penting ini dan bekerja sama dengan Interpol dalam penyelidikan terkait. Jika tidak ada masalah, kita bisa lanjutkan percakapan tadi.”
Suara Zhao Jianguo terdengar tenang, menimbulkan kesan terpercaya.
Komandan tim?
Di dalam bus, Yang Jian memegang ponsel dengan tatapan yang berubah-ubah. Ini mungkin level tertinggi yang bisa dia hubungi untuk sementara waktu.
“Masalah Zhou Zheng akan saya ceritakan sepenuhnya tanpa ada yang terlewat. Tapi sebagai gantinya, saya ingin tahu beberapa hal yang seharusnya saya ketahui.” Yang Jian menjawab: “Liu Xiaoyu tadi jabatannya terlalu rendah, tidak punya wewenang. Itulah alasan saya tidak mau berdialog dengannya.”
Suaranya masih muda, meski caranya masih terkesan kekanak-kanakan, tapi cukup cerdik.
Zhao Jianguo mengubah ekspresinya, mengambil pensil di sampingnya dan menuliskan kalimat——
『Nama: Zhang Wei (masih ditunda)
Usia: Dua puluh (perkiraan)
『Karakter: Meski strateginya masih agak kekanak-kanakan, tapi memiliki kewaspadaan dan kecerdikan yang jauh melampaui teman sebaya.』
"Boleh, kau sudah tahu tentang Zhou Zheng, seharusnya juga paham peristiwa supranatural. Ada beberapa hal yang bisa kusampaikan, sekarang tolong jelaskan secara garis besar kondisi Zhou Zheng." Zhao Jianguo berkata.
"Sudah kukatakan sebelumnya, Zhou Zheng mati, sekitar pukul 20.30 tadi malam di lantai lima SMA No.7 Kota Dachang, di lorong gedung. Penyebab kematian... kebangkitan hantu gentayangan, bayi hantu itu kabur." Yang Jian menjawab.
Singkat padat, tanpa berbelit-belit.
Zhao Jianguo terdiam sejenak, lalu melanjutkan: "Artinya malam itu sekolah mengalami peristiwa supranatural?"
Pengendali hantu yang mati karena kebangkitan arwah, pasti telah menggunakan kekuatan hantu.
Dan biasanya alasan menggunakan kekuatan hantu hanya satu: terjadi peristiwa darurat khusus.
"Benar." Kata Yang Jian.
"Bisa ceritakan lebih detail?" Tanya Zhao Jianguo.
"Bisa. Saat itu aku dan teman sekelas sedang belajar malam..." Yang Jian mulai menceritakan kejadian kemarin.
Zhao Jianguo memberi isyarat pada Liu Xiaoyu di sebelahnya: "Siapkan untuk membuat arsip hantu baru."
Liu Xiaoyu di sampingnya cepat-cepat mencatat. Ia tidak menggunakan komputer, melainkan catatan tangan.
『Wilayah hantu... suara ketukan pintu yang mematikan, hantu di tangga toilet, suara ketukan dari telepon...』
Setelah mencatat satu per satu kejadian itu, wajah Zhao Jianguo semakin muram.
Yang Jian berkata: "Secara garis besar seperti itulah kejadiannya, Kakak Polisi masih ada pertanyaan?"
“Sepertinya Adik ini masih menyembunyikan sesuatu dari kami, tidak sepenuhnya percaya. Tapi ini wajar, kewaspadaan dan sikap waspada pada pemuda itu hal baik. Namun saya tetap berharap kau bisa terus bekerja sama dengan penyelidikan kami.”
Zhao Jianguo berkata: “Bisakah kau ceritakan bagaimana caramu keluar dari wilayah hantu? Masuk ke wilayah hantu bukanlah hal yang bisa dilakukan sembarangan.”
“Sebelum menjawab pertanyaanmu, bolehkah saya mengajukan satu pertanyaan?” kata Yang Jian.
“Silakan.” Zhao Jianguo berpikir sejenak lalu menjawab.
“Sebenarnya seperti apa keberadaan Hantu itu?” tanya Yang Jian.
Zhao Jianguo menjelaskan: “Laboratorium di berbagai negara pernah melakukan eksperimen. Ada yang berpendapat 'Hantu' hanyalah energi khusus seperti materi gelap, partikel tertentu, eksistensi unik yang belum terjangkau sains. Hanya karena ketidaktahuan manusia yang tak bisa menganalisa, mereka sembarangan menyebutnya 'Hantu', sama seperti nenek moyang yang menganggap hujan-angin-petir sebagai dewa, padahal itu fenomena alam paling normal.”
“Saya ingin mendengar kebenaran.”
Yang Jian bersikap serius: “Tentang orang tua itu, saya masih menyimpan informasi penting. Menurutku kita layak bertukar informasi.”
Zhao Jianguo mengetuk meja, merenung sejenak: “Eksperimen ilmiah saat ini masih belum bisa menganalisa eksistensi 'Hantu'. Meski ilmuwan menduga ini manifestasi energi terkait jiwa, pandangan utama masih condong ke teori idealis.”
“Maksudnya?” tanya Yang Jian.
“Hantu ya hantu, persis seperti makna harfiahnya. Sains mungkin sudah dikalahkan, materialisme perlu ditulis ulang.” Jawab Zhao Jianguo.
Wajah Yang Jian sangat muram, dia sangat berharap bahwa yang disebut hantu hanyalah perubahan energi tak dikenal.
Namun sayangnya tidak.
Ternyata Hantu itu benar-benar ada.
"Bisakah kita lanjutkan topik sebelumnya?" Zhao Jianguo berkata.
Yang Jian menjawab: "Alasan saya bisa keluar dari wilayah Hantu sangat sederhana, saya telah menjadi pengendali Hantu."
"Ternyata benar." Tatapan Zhao Jianguo menjadi tajam.
Dia sudah menebak sejak Yang Jian keluar dari wilayah Hantu - mustahil keluar tanpa menjadi pengendali Hantu.
"Apakah masih ada yang kau sembunyikan tentang informasi orang tua itu?" tanya Zhao Jianguo.
Yang Jian berkata: "Saya ingin tahu lebih banyak informasi tentang Hantu gentayangan."
Zhao Jianguo menjelaskan: "Bisa. Saya akan berikan situs khusus berisi informasi terkait. Situs ini dibangun kerja sama pemerintah berbagai negara, sangat dirahasiakan, hanya personel khusus yang berhak login. Gunakan identitas Zhou Zheng, nanti saya kirim alur pengerjaannya."
"Baik."
Yang Jian melanjutkan: "Kalau begitu saya tidak akan menyembunyikan apapun. Posisi orang tua itu dilacak melalui suara ketukan pintu yang didengar orang, lalu membunuh dengan ketukan. Akar masalahnya terkait undangan yang diposting netizen bernama Raja Hukum Petir. Kalian bisa menyelidiki dari sini, tapi hati-hati dengan suara ketukan itu - itu adalah kutukan. Siapa pun yang mendengar akan dicari oleh orang tua itu."
Kemudian dia menjelaskan secara garis besar informasi Raja Hukum Petir dan alamat forum tersebut.
"Baik, sudah saya catat. Nanti akan kami kirim tim penyelidik."
Zhao Jianguo berkata: "Mohon simpan sementara ponsel Zhou Zheng. Ponsel itu dirancang khusus agar tidak terpengaruh kekuatan hantu gentayangan, dengan baterai yang bisa bertahan setahun. Kecuali menghadapi situasi ekstrem, bahkan dalam peristiwa supranatural sekalipun, ponsel ini akan tetap bisa digunakan untuk komunikasi."
"Begitu? Kalau begitu terima kasih banyak."
Yang Jian menjawab: "Tapi saya sudah menyampaikan semua yang perlu. Untuk sementara cukup sampai di sini, nanti kita hubungi lagi kalau ada waktu."
"Baik. Mulai sekarang petugas khusus Anda adalah Liu Xiaoyu. Saya mewakilinya meminta maaf atas kejadian sebelumnya," kata Zhao Jianguo.
"Tidak apa, memang saya yang temperamental." Setelah mengucapkan itu, Yang Jian menutup telepon.
"Komandan, ponsel Zhou Zheng seharusnya disita. Pasti ada banyak informasi penting di sana. Menurut tata krama, benda itu tidak boleh dikuasai orang lain," kata Liu Xiaoyu yang berdiri di samping.
Zhao Jianguo mengetuk-ngetuk meja: "Situasinya berbeda sekarang. Orang ini sudah menjadi pengendali hantu, harus diperlakukan khusus. Saya lihat potensinya besar, harus direkrut ke Interpol, idealnya di divisi Asia. Liu Xiaoyu, ini tugasmu berikutnya. Awasi ketat dia. Zhou Zheng yang bertanggung jawab atas keamanan Dachangshi sudah gugur. Saat ini kondisi keamanan Dachangshi sangat genting tanpa petugas baru. Kebetulan dia asli Dachangshi, jika bisa ditugaskan di sana, itu akan solusi terbaik."
"Dia baru saja jadi pengendali hantu, apakah bisa?" Liu Xiaoyu terkejut. "Dia belum menerima pelatihan sama sekali!"
"Saya tahu, bisa kerja sebagai pekerja sementara dulu, kalau tidak bisa ya langsung kerja dulu baru pelatihan juga boleh. Tapi sebelum dia jadi penyidik kriminal, Kota Dachang harus mengirim orang lain dulu. Ini akan saya laporkan. Oh iya, tadi kamu sudah selesai mengurus arsip?" Zhao Jianguo berkata.
"Sudah selesai direkam, nanti setelah dirapikan bisa diarsipkan. Kode namanya apa?" Liu Xiaoyu melihat naskah tulisan tangan yang padat bergelombang.
"Kode nama: Hantu Mengetuk Pintu, tingkat kengerian, langsung ditetapkan sebagai: A, Tingkat Bencana."
Zhao Jianguo melanjutkan, "Kalau ruang arsip minta revisi, bilang saja ini usul saya."
"Baik." Liu Xiaoyu terkejut.
Hantu gentayangan tingkat bencana, Asia bertambah satu lagi.
