"Saya rasa kedua orangtua sudah memahami situasi secara garis besar. Kondisi Wang Shanshan akan semakin memburuk. Sebagai orang luar, saran saya... lebih baik kalian melahirkan anak lagi." Kata Yang Jian membuka pembicaraan.
Mobil berhenti di area pusat kota yang ramai.
Beberapa orang turun dan duduk di kursi sambil mendiskusikan kejadian sebelumnya.
"Kau... Bagaimana kau bisa berkata seperti itu?" Wang Haiyan berkata kesal, "Bukankah masih ada cara untuk menghilangkan tanda itu?"
"Keduanya hampir sama saja. Menghilangkan tanda lalu menggantinya dengan tanda lain, hasil akhirnya tetap sama." Kata Yang Jian, "Meski kata-kataku kasar, tapi ini fakta. Bagaimana pendapat Paman Wang?"
Wang Bin mengerutkan alut sambil menghisap rokok. Sebagai kepala keluarga, dia sama sekali tidak punya petunjuk. Hatinya dipenuhi kegelisahan, wajahnya berkerut penuh kekhawatiran.
Dia mengerti maksud Yang Jian.
"Jika tanda tidak dihilangkan, Hantu Bayi akan terus mengikuti Shanshan. Menghilangkan tanda berarti harus membuat tanda lain, hasil akhirnya tetap tidak bisa diubah, hanya bisa menunda waktu sebentar."
"Ayah, Ibu, tidak apa-apa. Aku sudah tidak bisa diselamatkan. Biarkan aku sendiri yang menghadapi Hantu Bayi itu, jangan sampai urusanku ini menjadi beban bagi kalian." Wang Shanshan berkata sambil menahan air mata.
Setelah mengetahui hasil seperti ini, rasa takutnya justru berkurang.
Sebagai seorang ibu, Wang Haiyan merasa sedih hingga hancur hati, air matanya mengalir deras. Ibu dan anak perempuan itu merangkul dan menangis tersedu-sedu di depan orang-orang yang lalu lalang.
"Tidak, tidak boleh! Bagaimana mungkin aku membiarkan putriku sendiri disiksa sampai mati oleh makhluk itu?" Wang Bin membuang rokoknya lalu berdiri seolah telah mengambil keputusan: "Kawan sekelas, jika aku setuju Shanshan diberi tanda lain, apakah kau punya cara?"
Yang Jian menjawab: "Ada caranya, tapi hasilnya tidak akan lebih baik dari ini, hanya menunda waktu kematian saja. Ada pepatah Tionghoa bagaimana ya? Minum racun untuk menghilangkan haus, kurang lebih seperti itu maksudnya."
"Jika tanda itu tidak dihapus, apakah Shanshan mungkin tidak bisa bertahan lebih dari tiga hari?" tanya Wang Bin.
Yang Jian menjelaskan: "Tidak, bahkan satu hari pun tidak. Sebelumnya Wang Shanshan tidak diserang karena tanda di tangannya belum hilang, makanya Hantu Bayi tidak menyerangnya. Tapi sekarang tanda itu sudah lenyap, diperkirakan dalam satu jam Hantu Bayi akan datang lagi... Mungkin bahkan lebih cepat."
"Lalu jika tanda itu dihapus?" Wang Bin bertanya lagi.
Yang Jian berkata: "Hidup bersama Pengendali Hantu, mati bersama, kalau dihitung mungkin punya sisa nyawa beberapa bulan, kondisinya akan sedikit membaik, tapi hasil akhirnya tetap sama... Dan aku juga belum bisa memastikan apakah ada efek samping lain."
"Sekalipun ini racun, sekarang harus tetap diminum. Meski hanya ada secercah kesempatan, tidak boleh menyerah." Wang Bin menggigit giginya: "Teman, aku ingin minta tolong padamu. Uang akan kubayar, sebut saja harganya."
Yang Jian memandangi Wang Shanshan dan ibu Wang Haiyan yang sedang berpelukan sambil menangis, lalu berkata: "Ini bukan peristiwa supranatural, juga bukan pertarungan melawan hantu gentayangan, tidak ada risiko... Mengingat sebelumnya Paman Wang begitu mudah setuju, kali ini akan kuhadiahkan gratis. Tapi jika nanti muncul masalah atau perubahan pada Wang Shanshan, aku tidak bisa menjamin."
"Terima kasih, itu sudah cukup. Semua konsekuensi akan kutanggung. Bahkan jika suatu hari nanti Shanshan benar-benar mengalami sesuatu, aku tidak akan menyalahkanmu." Wang Bin menarik napas dalam-dalam.
Ketegasan dan keberanian seperti ini memang mencerminkan aura orang sukses, tidak seperti sifat cerewet Wang Haiyan yang selalu ragu-ragu dan pelit-pelit.
"Kalau begitu mari kita mulai sekarang. Aku khawatir bayi hantu sudah dalam perjalanan kemari." Kata Yang Jian.
Wang Bin berkata: "Shanshan, kemarilah."
Wang Shanshan menengadah, matanya merah membengkak karena tangis, wajahnya basah oleh air mata saat memandang Wang Bin dan Yang Jian.
"Wang Shanshan, jika kau sudah memutuskan, ulurkan tanganmu padaku." Kata Yang Jian.
“Pergilah, urusan masa depan kita bicarakan nanti, yang penting lewati dulu badai di depan mata ini.” Wang Bin masih menunjukkan wajah berkerut, dia tidak tahu apakah keputusan hari ini akan menghancurkan atau menyelamatkan putrinya.
“Yang Jian, terima kasih.” Wang Shanshan menggigit bibirnya, mengulurkan tangannya.
Dia masih ingin hidup, tidak mau mati, apalagi mati di tangan sesuatu yang mengerikan itu.
“Kita teman sekelas, lagipula saya sudah menerima uangmu.” Yang Jian menggenggam pergelangan tangannya, persis seperti yang dulu dilakukan di sekolah.
“Lepaskan perban di lehermu, aku ingin melihat bekas telapak tangan itu.”
Wang Haiyan tanpa berkata-kata mulai membuka perban itu dengan hati-hati.
Kulit leher halus gadis itu terkoyak, memerah darah. Meski sudah diolesi obat, di tengah lukanya terlihat jelas dua bekas telapak tangan kecil berwarna kebiruan.
Tatapan Yang Jian bergetar. Dia mengingat tindakannya sebelumnya, menggenggam telapak tangan Wang Shanshan hingga terbuka, sebuah mata muncul.
Mata itu memancarkan cahaya merah samar. Cahaya ini merembes dari sela jari, mulai menyusup ke pergelangan tangan Wang Shanshan.
Masih di posisi yang sama seperti terakhir kali.
Seiring menyusupnya cahaya merah, Yang Jian melihat bekas telapak tangan kebiruan di lehernya mulai memudar... mulai aktif menghilangkan warnanya.
“Berhasil, ini berhasil!” Wang Bin membelalakkan mata, menyaksikan keajaiban ini terjadi di depan matanya.
Tentu saja berhasil.
Yang Jian merasakan adanya kekuatan mata hantu di tubuh Wang Shanshan, seolah ada mata yang pindah ke tubuhnya, tapi tidak sepenuhnya... Lebih tepatnya, sebagian kekuatan hantu gentayangan tertinggal di tubuhnya.
Sekitar beberapa saat kemudian.
Dua bekas telapak tangan kehijauan di leher Wang Shanshan benar-benar menghilang...
Melihat ini.
Barulah Yang Jian melepaskan tangannya.
Dia melihat muncul tanda mata hantu yang jelas di pergelangan tangan Wang Shanshan, seperti tato mata merah yang mencolok, samar-samar memancarkan cahaya merah redup.
"Hilang, benar-benar hilang, bekas telapak tangan itu lenyap."
"Shanshan, bagaimana perasaanmu sekarang? Apa kau baik-baik saja?"
Pasangan suami-istri Wang Bin terlihat sangat bersemangat.
Wang Shanshan merasakan tubuhnya: "Sepertinya tidak ada yang salah, aku merasa baik... Agak aneh, tapi sulit dijelaskan. Intinya lebih baik dari sebelumnya." Sambil berkata demikian, dia melirik tajam ke arah mata di sebelahnya.
Tatapan itu sangat berbeda dari biasanya, tapi sulit diungkapkan.
"Bagus sekali!" Wang Haiyan memeluknya dengan emosi.
Yang Jian juga merasakan perubahan di tubuhnya.
Tidak ada perubahan signifikan, hanya merasa lemas seperti habis mengeluarkan tenaga.
"Hanya yang bisa menguasai domain hantu yang berhak memiliki budak hantu. Tapi budak hantu dari manusia hidup pasti berbeda dengan budak hantu asli. Wang Shanshan jelas tidak akan seperti orang normal. Perubahan ini hanya bisa diamati nanti," batin Yang Jian.
Tepat saat dia menghilangkan tanda itu.
Di sebuah jalan tidak jauh dari sini, seorang anak kecil berwarna kebiruan kehitaman berlari dengan kecepatan mengerikan di tanah, bergerak cepat menuju lokasi Wang Shanshan.
"Apakah kamu baru saja melihat anak aneh berlari dari sana?" tanya seorang pejalan kaki yang terkejut melihat kejadian itu.
Rekannya menjawab, "Anak apa? Pasti matamu yang salah lihat."
Namun sebelum Bayi Hantu itu berlari terlalu jauh, tiba-tiba ia berhenti.
Jejak itu menghilang, membuatnya kehilangan target yang jelas.
Jika tidak ada target utama, ia akan mulai memilih orang secara acak di jalan ini dan melakukan pembunuhan tanpa pandang bulu.
"Aduh, nabrak apa sih ini."
Saat itu seorang pemuda yang sedang asyik bermain ponsel tidak sengaja menabrak Bayi Hantu tersebut hingga hampir terjatuh.
Tapi ketika menoleh, tidak terlihat apapun di sana.
Namun saat ia kembali berjalan, tiba-tiba tertegun.
Seorang anak telanjang berwarna kebiruan kehitaman berdiri di hadapannya dengan kepala miring, matanya menatapnya dengan ekspresi mengerikan.
Si pemuda memandang curiga ke Bayi Hantu, merasa anak ini tidak normal - mungkin gelandangan atau gangguan jiwa. Ia memilih menghindar.
Tapi belum beberapa langkah ia pergi,
Bayi Hantu itu bergerak.
Alih-alih menuju Wang Shanshan, makhluk itu berbalik dan mulai mengikuti si pemuda...
Teror terus berlanjut, hanya dengan target yang berbeda.
