Di hati Yang Jian, ada kekecewaan.
Mengapa Ye Jun ini tidak bisa dibunuh?
Agak mirip dengan Yan Li.
Tapi...
Melihat tubuh Ye Jun yang cacat tidak karuan, terus membusuk memancarkan bau busuk, air mayat mengalir tak karuan, bisa dinilai kondisinya lebih parah dari Yan Li.
Ini juga seorang Pengendali Hantu yang hampir mati karena Hantu Gentayangan dibangkitkan.
"Aku ingin tahu, bagaimana caranya membunuh seorang Pengendali Hantu? Ternyata senjata dari emas hanya bisa melukai, tapi tidak bisa membunuh." Yang Jian berjongkok di depan mayat berbentuk aneh ini, mengaduk potongan daging yang membusuk dengan tongkat telescopik.
Otaknya retak, tangan dan kakinya patah, seluruh wajahnya melengkung berubah bentuk.
Organ dalamnya hampir seluruhnya membusuk, menghitam dan berbau.
Dalam kondisi seperti ini, Ye Jun masih bisa berbicara dan bertahan hidup, harus diakui ini adalah keajaiban besar dalam dunia kedokteran.
Bisa diajukan untuk mendapatkan penghargaan tertentu.
"Kau... tak bisa membunuhku, hantuku sangat khusus." Ye Jun terdiam sejenak.
"Yang Jian, cukup sudah keributanmu. Ini klub, bukan hanya kau satu-satunya Pengendali Hantu. Lebih baik kau mengendalikan diri."
Pria yang sebelumnya minum alkohol bersama Ye Jun kini mengerutkan alut dan mendekat.
Melihatnya, Yang Jian tiba-tiba menyeringai: "Aku baru sadar, mengapa para senior seperti kalian suka menipu pendatang baru."
"Karena kalian semua hampir mati... benar kan."
"Kondisi kalian sudah parah sampai tingkat menggunakan kemampuan beberapa kali lagi akan mati karena Hantu Gentayangan dibangkitkan. Jadi dengan tinggal di klub menunggu pendatang baru, saat melakukan transaksi menyelesaikan peristiwa supranatural, kalian bekerja sama untuk memeras. Dengan begitu kalian bisa dapat uang tanpa perlu membuang kemampuan."
"Ide yang bagus sekali. Yan Li pernah dirugikan oleh kalian ya?"
“Wajah orang yang mendekat itu berkerut.”
“Ini aturan tak tertulis klub. Meski kita semua sudah paham, belum ada yang sejujur Yang Jian mengatakannya terang-terangan.”
“Karena kau sudah paham, seharusnya kau patuhi. Memang kau pendatang baru, masih punya waktu sebelum Hantu Gentayangan-mu bangkit, tapi kau juga bisa mati. Patuhi aturan ini, nanti saat ada anggota baru, kau juga bisa nikmati hak ini. Masalah Ye Jun untuk sementara kita lupakan, tapi pemotongan 50% itu tetap berlaku.”
“Kecuali...kau bisa sekaligus menghabisi semua Pengendali Hantu di sini.” Orang itu berkata dengan wajah bermusuhan.
Yang Jian melirik sekeliling: “Ini lagi-lagi provokasi darimu?”
“Silakan anggap itu provokasi,” jawabnya.
Zhang Han yang mengendap menjauh berteriak: “Pendatang baru, kusarankan kau patuhi aturan di sini. Anggota klub bukan cuma kami. Ada yang lebih kuat yang hari ini tidak muncul. Lingkaran sosial ini sangat rumit. Aku tak tahu seberapa dalam pemahamanmu tentang Pengendali Hantu, Hantu Gentayangan, bahkan hal-hal lain.”
“Tapi ingatlah, kau hanyalah pendatang baru.”
“Ngobrol panjang lebar buat apa? Kalau mau berkelahi, silakan datang!”
Wajah Yang Jian berkerut garang. Matanya memancarkan cahaya merah ganjil yang menatap tajam ke arah mereka.
“Bahkan jika kalah, selama bisa bertahan sampai arwah penasaran kalian bangkit, tetap saja aku yang menang.”
Wilayah Hantu-nya hanya bisa digunakan lima menit. Melebihi batas waktu akan meningkatkan risiko kebangkitan arwah. Begitu batas itu terlampaui, nyawanya akan melayang.
"Tapi dia semakin yakin, batas geng ini mutlak tak sampai lima menit."
"Ancaman tak mempan?"
"Orang gila nekat dan kejam ini."
Kerumunan itu hati mereka terasa berat.
"Jika perang urat syaraf beneran terjadi, kemungkinan kita mati karena Hantu Gentayangan dibangkitkan, sangat besar."
"Kenapa, pada diam semua." Yang Jian berkata dengan nada mengejek: "Takut? Atau kalian berat untuk mempertaruhkan nyawa?"
"Bangsat."
"Kau ini cuma ngomong sampah."
"Kalau berani taruhan nyawa, mereka udah berurusan sama peristiwa supranatural, bukan duduk di sini minum alkolah ngobrol ngebully pendatang baru."
"Karena nggak berani mulai, jangan bacot. Gulir-gulir ke samping main telur." Yang Jian menyepak mayat Ye Jun ke pinggir.
……
"Dasar kurang ajar." Melihat Ye Jun disiksa seperti sampah, wajah pria itu sangat masam.
Hampir saja ingin serbu Yang Jian.
Tapi, ditahan.
Taruhan nyawa sama pendatang baru, benar-benar risiko besar.
"Pak! Pak! Pak!"
Tepuk tangan bergemuruh. Seorang pria muda berpakaian kasual - jelas keturunan orang kaya - bertepuk tangan mendekat. Senyum tipis menghiasi wajahnya, tapi tatapannya menyimpan dingin yang menusuk.
"Pertaruhan yang spektakuler. Kau Yang Jian, pendatang baru yang Yan Li perkenalkan? Benar-benar luar biasa. Aku mulai mengagumimu."
Yang Jian memiringkan kepala: "Kau siapa? Mau ngajarin tata krama juga?"
“Tidak, tidak, tidak, kau salah paham, saya hanya penanggung jawab klub ini. Izinkan saya memperkenalkan diri, nama saya Wang Xiaoqiang, kau bisa memanggilku Xiaoqiang.”
Pria muda yang mengaku sebagai Wang Xiaoqiang ini berkata.
“Nama sekenanya ini serius?” kata Yang Jian.
Wang Xiaoqiang tersenyum: “Sama sekali tidak ada niat menipumu, saya benar-benar bernama Wang Xiaoqiang. Ini kartu nama klub kami.”
Setelah berkata demikian, ia menyodorkan kartu nama berwarna emas.
Kaya benar klub ini, kartu nama saja terbuat dari emas murni.
“Klub Xiaoqiang, Direktur Utama, Wang Xiaoqiang.”
“Meski sebelumnya terjadi sedikit ketidakharmonisan antara kedua teman kita, tapi seperti kata pepatah: senyuman menghapus dendam lama, tawa melenyapkan permusuhan. Kita semua adalah talenta khusus, tidak pantas berselisih karena hal sepele. Saya harap kalian berdua bisa menghentikan ini, anggap saja kejadian hari ini tidak pernah terjadi, bagaimana?” kata Wang Xiaoqiang.
Yang Jian menatapnya: “Dasar kau licik, baru sekarang muncul jadi penengah. Saat dia menindasku tadi, kenapa kau tidak datang?”
Senyum Wang Xiaoqiang sedikit kaku.
“Kembalikan ini.”
Yang Jian melemparkan kartu nama emas itu ke tubuhnya.
“Cara penangananmu tidak adil, kemampuan kerjamu payah. Menurutku klubmu ini tidak akan bertahan lama. Awalnya aku agak tertarik dengan Klub Xiaoqiang-mu, tapi sekarang sama sekali tidak tertarik dengan sarang kotor ini.”
Sesederhana itu, pandangan mereka terlalu picik.
Hanya mengutamakan kepentingan sesaat, melupakan hal penting yang seharusnya dilakukan.
"Ada waktu duduk di sini minum alkohol dan berbincang, menindas pendatang baru, tapi tidak memikirkan cara untuk bertahan hidup dan menyelesaikan krisis kebangkitan Hantu Gentayangan dalam diri."
"Jadi klub ini tidak akan bisa berkembang besar."
Setelah menyaksikan ini, timbangan dalam hati Yang Jian condong ke pihak Interpol.
"Jika benar-benar harus memilih, saya akan memilih Interpol."
"Tapi syaratnya... harus ada cara untuk mengatasi kebangkitan Hantu Gentayangan."
"Kalau tidak, bergabung dengan Interpol dan terus menjalankan misi justru akan mempercepat kematian."
Wang Xiaoxiang memandang kartu nama di lantai, senyumnya perlahan menghilang dari wajah.
"Maksud awal saya mendirikan klub ini adalah menyatukan Pengendali Hantu dari kalangan rakyat, berkembang bersama, mendapat untung bersama, menghadapi kesulitan bersama, saling membantu. Niatnya sangat baik, tolong jangan disalahpahami. Gesekan pribadi tidak boleh mempengaruhi reputasi seluruh klub."
"Maksudmu klub ini tak mengizinkan satu pun kritikan?" kata Yang Jian.
"Klub kami tidak seotoriter itu," kata Wang Xiaoxiang dengan serius.
"Kalau tidak otoriter, tidak masalah menggeser sedikit kan? Saya mau berbisnis di sini." Yang Jian menunjuk ke belakang.
"Hm?"
Wang Xiaoxiang menoleh.
Di belakang terlihat Yan Li membawa beberapa pria berjas yang terlihat seperti kalangan finansial.
Yang memimpin adalah wanita paruh baya berjas putih dengan wajah tegas dan berpengalaman, di belakangnya seperti akuntan dan staf keuangan.
"Nona Sun, ini Yang Jian. Di tangannya ada barang yang kalian cari," kata Yan Li sambil berjalan.
“Yang Mulia, Tuan Yang, nama saya Sun Lihong, penanggung jawab utama proyek akuisisi pribadi kali ini.” Wanita paruh baya bernama Sun Lihong ini membuka pembicaraan.
“Yang Jian.” Dia juga memperkenalkan diri.
Yan Li melihat mayat Ye Jun yang masih menggeliat di samping, wajahnya sedikit berubah: “Apa yang terjadi di sini saat saya pergi tadi?”
“Tidak ada apa-apa. Teman bernama Ye Jun ini mabuk sampai tersandung kakinya sendiri, terjatuh. Mungkin karena nutrisi tidak tercukupi, tubuhnya kurang sehat, sampai bisa terluka parah begini. Saya takut menolongnya, khawatir nanti dikira pelakunya.” Kata Yang Jian.
“Benar-benar kecerobohan yang fatal. Sudah dipanggilkan ambulans?” Tanya Yan Li.
Yang Jian menjawab: “Sepertinya tidak parah, hanya lecet sedikit. Cukup ditempel plester luka, tidak perlu ambulans.”
“Saya jadi lega.” Yan Li menghela napas lega.
“……”
Sun Lihong di samping memperhatikan senjata di meja teh dan tongkat telescopik yang masih menempel sisa daging.
Mustahil ini hasil kecelakaan biasa.
Apalagi... dengan kondisi seperti ini masih bisa selamat.
Ternyata benar Pengendali Hantu adalah sekumpulan hantu jahat. Berdiam seperempat jam saja bersama mereka sudah membuat bulu kuduk merinding.
Meski hati dipenuhi kejijikan dan ketakutan, raut wajahnya tetap tenang tanpa ekspresi.
