Apakah dengan ini mereka sudah berhasil mengurung seekor hantu?
Terlalu mudah, membuat mereka semua diliputi keraguan dan ketidakpastian.
Justru karena itulah, kecemasan Yang Jian sebelumnya semakin terbukti.
Memandangi jasad tak bergerak dalam kantong mayat, keyakinannya akan dugaan sebelumnya semakin menguat.
Hanya saja... dia telah tersesatkan.
Sinyal keliru ditambah keraguan sebelumnya, akhirnya memicu tindakan yang salah.
“Apakah kita berhasil?” Zhang Han bertanya dengan ragu.
Zhang Yiming mengerutkan kening. “Tidak jelas. Dari ujian yang dilakukan Ye Jun sebelumnya, bisa dinilai bahwa mertua tua ini sama sekali bukan orang normal. Tapi kalau dikatakan hantu gentayangan, rasanya terlalu sederhana. Hantu yang mampu membunuh dua Pengendali Hantu secara logika seharusnya tidak bisa dikurung dengan mudah seperti ini.”
“Yang Jian, bagaimana pendapatmu?”
“Budak hantu, ini adalah budak hantu.”
Suara Yang Jian berat. “Sesuatu yang dikendalikan hantu setelah manusia mati. Bukan manusia, tapi juga bukan hantu sejati. Kita sedang membuang waktu di sini.”
“Tinggalkan tempat ini, kembali ke ruang duka sebelumnya. Di sanalah kunci penyelesaian masalah ini.”
“Masak sih? Sudah repot-repot menangkap pengganti orang lain?” Zhang Han mulai kesal.
Yang Jian tidak bicara. Dia hanya mengangkat kantong mayat itu, lalu cepat-cepat keluar pintu sambil melemparkan kalimat.
“Jika tidak ingin mati, ikuti saya. Jika semuanya berjalan mulus, kita masih bisa melanjutkan rencana sebelumnya.”
Dia keluar pintu, namun langkahnya tak berhenti. Mulai bergegas menuju ruang duka itu.
“Aksi bersama.”
Zhang Yiming berkata. Dia dan Zhang Han segera menyusul.
Tapi setelah keluar pintu, mereka tidak menemukan jejak Ye Jun.
“Ye Jun, kau di mana?” teriak Zhang Han.
“Tak perlu teriak. Dia pasti sudah jadi korban. Sejak kita masuk dan mulai bertindak, tak ada gerakan dari luar.”
Yang Jian tak menoleh sedikitpun. “Jika dia belum mati, pasti sudah datang bergabung dengan kita.”
Mendengar itu, hati kedua orang itu gemetar.
"Ini, ini sama sekali tidak terpisah jauh, hanya beberapa meter jaraknya, bagaimana mungkin bisa menjadi korban secepat ini."
"Dan ini juga tidak bisa dianggap sebagai bertindak sendirian, kan?"
Saat Yang Jian bergegas menuju ruang duka sebelumnya, tiba-tiba ia menyadari cahaya matahari di atas kepalanya mulai meredup dengan cepat. Cahaya menghilang, desa perlahan diselimuti lapisan kegelapan.
Seolah-olah dalam sekejap, tempat ini berubah dari siang hari menjadi malam.
Hati Yang Jian berdesir. Kekhawatiran terbesarnya selama ini akhirnya terjadi.
Sebelumnya, kedua hantu di desa ini mungkin saling berada dalam keadaan saling menahan. Meski tidak tahu hasil akhirnya bagaimana, seharusnya ini merupakan situasi yang baik.
Namun aksi kali ini sepertinya telah merusak keseimbangan tersebut.
Tidak, keseimbangan sebenarnya sudah hancur sejak pertama kali masuk desa. Hanya saja kesalahan dalam aksi kali ini bagai jerami terakhir yang menghancurkan punggung unta. Hantu dengan kode nama 'Penyakit'... telah kalah total.
Sebuah hantu tak dikenal yang lebih ganas mulai mengambil alih seluruh Desa Huanggang.
"Kita wajib kembali ke ruang duka!"
Tanpa ragu lagi, Yang Jian mengeratkan giginya. Tubuhnya memancarkan cahaya merah yang menyelimuti area sekitar sepuluh meter.
Wilayah hantunya bertambah luas... Ini juga menandakan ia semakin dekat dengan kebangkitan Hantu Gentayangan.
Namun Yang Jian tiba-tiba menyadari sesuatu.
Meski telah menggunakan wilayah hantu, ia tidak bisa menetralisir wilayah hantu desa ini. Kondisi di bawah kakinya tetap sama.
Sangat berbeda dengan kasus Hantu Ketuk Pintu sebelumnya.
Mungkin desa ini sama sekali bukan wilayah hantu, melainkan suatu entitas yang khusus.
Yang Jian teringat informasi sebelumnya yang tercantum dalam arsip bahwa Desa Huanggang menghilang secara misterius selama tiga hari lalu muncul kembali.
"Mungkin tempat ini bahkan dengan menggunakan Wilayah Hantu pun tidak bisa ditembus..."
Sekarang dia memiliki dua pilihan: mencoba kabur menggunakan kekuatan hantu, meski belum tentu berhasil tapi masih ada kesempatan.
Pilihan kedua adalah bertahan hidup di situasi kritis. Dia punya metode darurat, hanya efeknya tidak bisa dipastikan.
Dua pilihan terbentang di depan~!
Sekali salah, semuanya berujung kematian.
Seketika, keringat dingin mengucur di alutnya. Situasi ini jauh lebih buruk dari insiden mal dulu, benar-benar berbeda tingkatannya.
"Kabur pun akan mati karena Hantu Gentayangan dibangkitkan, tidak kabur juga mati. Terlihat seperti jalan keluar, tapi sebenarnya itu jalan buntu. Sialan, bertaruh saja!"
Dengan keteguhan hati.
Membawa mayat itu, Yang Jian yang telah memasuki wilayah hantu langsung menghilang dari tempatnya.
"Ke mana Yang Jian? Menghilang begitu saja?" Zhang Han yang berlari di belakang terkejut.
Zhang Yiming bergegas berkata: "Ini pasti kemampuan Yang Jian, jangan heran. Cepat, kita juga harus ke ruang duka. Desa ini mulai berubah. Aku juga merasa ada yang tidak beres, seolah bencana mengerikan akan terjadi. Yang Jian lebih dulu menyadarinya jadi buru-buru pergi, bahkan sampai menggunakan kekuatan hantu gentayangan."
Hatinya dipenuhi kepanikan. Bukan hanya karena tindakan Yang Jian, tapi seluruh desa tiba-tiba berubah dari siang menjadi malam.
Perubahan mendadak ini memberi tekanan seperti bayang-bayang kematian.
"Semua penduduk desa menghilang tanpa bekas?"
Yang Jian memanfaatkan kemampuan Wilayah Hantu-nya, hampir dalam dua detik sudah kembali ke pintu masuk desa.
Sebelumnya, ada belasan orang tua desa duduk-duduk di pintu masuk sambil minum teh dan mengobrol. Di ruang duka juga ada empat lima ibu-ibu dan bapak-bapak yang membakar kertas persembahan dan berjaga di depan peti, semuanya tampak normal.
Tapi hanya dalam waktu sekejap bolak-balik ini.
Langit menggelap, desa segera diselimuti kegelapan.
Para penduduk desa yang sebelumnya ada juga menghilang.
Bersamaan dengan itu, rumah yang dijadikan ruang duka itu juga lenyap.
Benar.
Bukan hanya peti matinya yang hilang, ruang duka pun lenyap. Seluruh bangunan rumah itu raib, digantikan oleh tanah kosong terlantar yang ditumbuhi rumput liar, seolah rumah itu tak pernah ada di desa.
Yang Jian yang sedang menggendong mayat tertegun di tempat itu.
Zhang Han dan Zhang Yiming yang menyusul kemudian juga menunjukkan raut wajah penuh keheranan dan keraguan yang tak terbayangkan.
"Apa yang terjadi? Penduduk desa menghilang, rumah ini juga lenyap. Ruang duka mana? Ruang duka yang tadi ada di sini? Apa kita salah tempat?" kata Zhang Han sambil menengok ke sekeliling.
Rumah-rumah lain masih ada, hanya bangunan ini yang hilang.
"Tidak salah tempat, memang di sini."
Yang Jian menemukan beberapa tetes cairan mayat berbau busuk di tanah, sepertinya baru menetes belum lama ini.
Ini adalah kemampuan Ye Jun.
Sebelumnya Ye Jun pernah datang ke sini.
Tapi... mungkin dia sudah mati sebelum sampai di sini.
"Yang Jian, sebenarnya kamu sudah tahu apa? Katakanlah, kita cari solusi bersama!" desak Zhang Yiming.
"Sekarang sudah terlambat, seluruh rumah menghilang. Kita tidak bisa kembali ke ruang duka. Sebelumnya saya tersesat oleh informasi yang salah, mengira mertua itu adalah hantu. Meski bukan, selama aksi kita cepat seharusnya tidak terjadi masalah. Tapi saya terlalu naif... Kita telah merusak keseimbangan desa ini. Hantu gentayangan sejati akan muncul. Kalian harus siap mental."
Yang Jian berbicara sambil mengeluarkan kotak emas dan meletakkannya di tanah.
Kemudian dia mencabut pistol dan mengarahkannya ke kotak emas itu, bersiap menembak.
"Apa yang kau lakukan? Kotak itu adalah..."
Zhang Yiming berkedip gugup melihat kotak emas yang sudah penyok namun dilas rapat.
"Di dalam kotak ini terkurung hantu gentayangan. Sekarang saya akan melepaskannya. Ini strategi darurat yang saya siapkan," kata Yang Jian.
"Kau gila! Mau melepaskan hantu lagi?"
Zhang Yiming yang biasanya tenang tak bisa menahan teriakan: "Ini akan memakan korban jiwa!"
"Tak ada pilihan lain. Hantu sakit itu sejak awal bertujuan membuka kotak ini. Hantu ini mungkin kunci keseimbangan." Sebelum Yang Jian selesai bicara, dia langsung menembak dengan suara 'braak'.
Peluru menghantam kotak itu.
Tapi tidak tembus.
Emasnya tebal dan padat.
"Sekarang aturan pergerakan Hantu di desa itu sudah tidak penting. Saat keseimbangan di desa terjaga, dia bisa membunuh seorang Pengendali Hantu dengan mudah. Begitu keseimbangan hilang, berdasarkan informasi yang kudapat, ini adalah situasi buntu yang tak terpecahkan, murni dominasi level mengerikan tanpa jalan keluar sama sekali."
"Jika kalian tidak ingin punah seluruhnya, jangan halangi aku. Karena ini satu-satunya kesempatan bertahan hidup."
"Braak～!"
Yang Jian kembali menembakkan pistolnya.
Kotak emas menyemburkan percikan api, retak kecil mulai terbuka.
Melalui retakan itu, darah terus merembes keluar.
Darah itu adalah darah hantu Yan Li.
Begitu darah hantu habis, bayangan tanpa kepala di dalamnya akan dilepaskan.
Ini adalah Hantu yang tidak terlalu menakutkan, tapi kecepatan pertumbuhannya sangat mengerikan.
"Setelah makhluk ini keluar, kalian harus mengandalkan diri sendiri. Cari cara bertahan hidup. Selama tidak mati sementara, situasi mungkin akan membaik." Yang Jian menembak lagi dari jarak dekat ke arah retakan itu.
Kotak emas terbuka sepenuhnya.
Darah dipaksa keluar oleh sesuatu dari dalam, menggenangi lantai.
Setelah darah habis, bayangan hitam mulai menyusup keluar melalui retakan.
"Aduh, kau benar-benar melepasnya? Sekarang aku menyesal ikut ke sini." Zhang Han terkejut.
Meski tahu Yang Jian pernah menangkap hantu, tapi melepaskannya begitu saja? Padahal dulu dia mempertaruhkan nyawa untuk menangkapnya.
Ini jelas tindakan orang gila!
"Sekarang, aku tidak punya pilihan." Kata Yang Jian padanya.
"Namun mata hantu di tubuhnya menatap tajam bayangan hitam yang perlahan merembes keluar."
