Fakta adalah alat persuasi terbaik.
Mata hantu Yang Jian yang terpampang di depan umum adalah bukti terbaik.
Ekspresi meremehkan Pak Qin membeku, matanya menatap tajam mata di alut Yang Jian. Pak Qian yang sedang menonton tadi juga membelalakkan matanya.
"Ini...?" Zhang Xiangui jelas-jelas terkejut.
Zhang Wei menyeringai berbisik, "Kakak Jian akan meledak. Dua orang tua bangka itu berani meremehkan Kakak Jian. Tingkat kengerian barang itu sudah melampaui imajinasi manusia. Aku ini pria yang selamat dari sekolah, Yah. Ada hal-hal yang harus kau lihat sendiri."
Lihatlah baik-baik hantu yang penuh keputusasaan dan mengerikan itu.
"Sepertinya dia punya keahlian," batin Zhang Xiangui, semakin berharap.
"Mata hantu itu asli?"
Pak Qin menunjuk mata itu bertanya serius: "Bukan tempelan kan?"
"Daripada sibuk dengan mataku, lebih baik Bapak perhatikan sekitar. Lihatlah perubahan yang terjadi. Aku hanya ingin menunjukkan kebenaran di balik kantor penjualan ini. Sebenarnya tempat ini sudah angker, hanya saja kalian belum menyadarinya." Yang Jian menunjuk sofanya.
Tangan Direktur Qin yang bersandar di sofa tiba-tiba mengusap-usap permukaan sofa, merasakan sesuatu yang pekat di atasnya.
Dia terkejut sedikit, lalu berbalik melihat.
Tanpa disadari, sofa tempatnya duduk ternyata telah dipenuhi darah segar.
"Sialan, apa yang terjadi?" teriaknya sambil berdiri kaget.
Saat itu, Direktur Qin melihat tidak hanya sofa - lantai, dinding, bahkan langit-langit juga dipenuhi bekas darah mengerikan yang masih basah seolah baru terjadi, termasuk cangkir tehnya yang kini berisi...
...darah pekat.
"Tik-tok, tik-tok."
Darah menetes dari langit-langit ke kepala botak Direktur Qian di sebelah. Setelah meraba, wajahnya langsung pucat pasi: "Dasar, ada hantu di sini ngapain nggak bilang dari tadi? Cepat, minggat dari sini!"
"Direktur Qian, tunggu saya!" Direktur Qin buru-buru mengambil tas dokumen dan kabur seperti dikejar setan.
"Mereka kenapa sih? Kok tiba-tiba kabur?"
Zhang Xiangui di sebelah tertegun, bingung menyaksikan dua eksekutif itu kabur seperti orang gila.
Yang Jian tersenyum sambil tetap duduk di sofa: "Karena aku memperlihatkan sesuatu yang menyeramkan. Memang ada hantu di gedung penjualan ini, tapi seharusnya hanya hantu yang mengikuti Zhang Wei. Hantu itu tidak cukup menakutkan bagi para direktur, jadi aku beri 'bumbu' ekstra agar mereka berhalusinasi."
"Setelah ketakutan setengah mati, urusan bisnis jadi lebih mudah dinegosiasikan."
Zhang Xiangui agak terkejut berkata: "Ini juga bisa dilakukan?"
"Di dalam Wilayah Hantu, tidak ada yang mustahil." Yang Jian berkata dengan serius.
"Contohnya apa?" Zhang Xiangui semakin penasaran.
Yang Jian berkata: "Meski tidak ingin banyak bicara, beberapa hal tidak masalah diungkapkan. Di Wilayah Hantu, kita tidak hanya bisa membuat halusinasi untuk manusia, tapi juga untuk hantu. Di sini, apa yang kau anggap benar akan menjadi benar. Apa yang kau anggap palsu akan menjadi palsu. Contohnya gelas ini, aku bisa membuatnya muncul di meja, atau di tanganmu."
Usai berkata, selimut di meja menghilang, dan muncul di tangan Zhang Xiangui sekejap kemudian.
"Bisa muncul di tangan, juga bisa muncul di dalam tubuh manusia." Tiba-tiba Yang Jian tersenyum lebar.
"Membunuh?" Zhang Xiangui kaget setengah mati.
Yang Jian berkata: "Tidak. Membunuh tidak perlu serumit itu. Itu tindakan berlebihan."
Menggunakan Wilayah Hantu untuk membunuh sama seperti membunuh ayam dengan pisau sapi, benar-benar pemborosan.
"Kegunaan sebenarnya Wilayah Hantu adalah untuk menjebak hantu lain, bukan untuk menghadapi manusia. Tidak ada yang akan menggunakan misil untuk membasmi nyamuk. Untuk manusia, pistol saja sudah cukup."
Ia menepuk meja, sebuah pistol berkilauan dengan logam emas muncul di hadapannya.
"Bahkan pistol ada. Kau benar-benar anggota Interpol?" Zhang Xiangui semakin terperanjat.
Yang Jian heran berkata: "Apa Paman Zhang mengira saya sebelumnya hanya mengoceh? Meski sekarang belum resmi bertugas, pengangkatan saya sebagai Interpol berikutnya di Kota Dachang sudah pasti. Begitu berhasil, semua pasukan keamanan di Dachang bisa saya gerakkan. Nanti bukan cuma vila Paman yang bisa diblokir, bahkan beberapa kompleks perumahan dan jalanan pun tak masalah."
Zhang Xiangui seketika tercekat.
Ia merasa benar-benar meremehkan pemuda ini.
Dikira cuma anak muda dengan sedikit keahlian khusus, ternyata calon penguasa Kota Dachang di masa depan.
Status ini benar-benar luar biasa.
"Kalau Kakak Leg tidak punya keahlian, mana pantas dipanggil Kakak Leg."
Zhang Wei menimpali: "Bukankah sebelumnya sudah saya bilang ke Ayah? Saya beli pistol dari Kakak Leg."
Sambil berkata demikian, ia merogoh saku dan mengeluarkan Golden Desert Eagle.
"Bocah nakal! Cepat tunjukkan!" Zhang Xiangui buru-buru merebutnya.
Begitu memegangnya,
sensasi dingin dan berat di tangan langsung memberitahu: benda ini asli.
"Kau berani membeli barang begini?" bentak Zhang Xiangui.
Yang Jian menjelaskan: "Tidak apa, biar Zhang Wei pakai untuk perlindungan diri. Kalau Paman butuh, saya juga bisa jual. Di dalam negeri barang ini langka, tapi di luar negeri mungkin lebih banyak dari pedang dapur di rumah. Tapi yang ini khusus dibuat, bukan untuk melawan manusia, tapi untuk menghadapi hantu."
Ekspresi wajah Zhang Xiangui terus berubah. Sebagai pebisnis, mana berani menyentuh barang terlarang? Kalau ketahuan, bisa masuk penjara dan usaha pun bangkrut.
“Jadi sekarang... Kau ingin menakut-nakuti Tuan Qin dan Tuan Qian dengan peristiwa supranatural agar mereka menjual kompleks perumahan di tangan mereka dengan harga murah padaku?”
“Kurang lebih seperti itu maksudnya.”
“Bukankah ini terlalu licik.” Zhang Xiangui berbisik pelan: “Strateginya tidak terpuji.”
Yang Jian berkata: “Sudah terlanjur bertindak, bukankah Paman Zhang terlambat mengatakannya sekarang? Lebih baik siapkan kontrak daripada membuang waktu.”
“Tapi mereka sudah kabur, bagaimana kau yakin mereka pasti setuju?” Zhang Xiangui bertanya.
“Mereka tidak bisa lari. Tanpa izinku, bahkan keluar dari ruangan ini pun tidak bisa. Dan mereka pasti setuju. Keputusasaan dan kengerian yang dibawa hantu gentayangan bukanlah sesuatu yang bisa ditahan semua orang. Paman Zhang belum pernah mengalami peristiwa supranatural, jadi tidak mengerti. Tapi Zhang Wei pasti paham.” Kata Yang Jian.
Zhang Wei mengangguk penuh pemahaman: “Ketika menghadapi hal seperti itu, orang rela melakukan apa saja untuk bertahan hidup, bahkan menawarkan bunga krisan mereka sekalipun.”
“Kira-kira berapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk setuju?” Tanya Zhang Xiangui.
“Tidak lebih dari setengah jam. Tidak ada yang bisa bertahan dari keputusasaan seperti itu.” Jawab Yang Jian.
Zhang Xiangui segera berkata: “Kalau begitu aku akan siapkan kontraknya.”
Yang Jian tidak bicara lagi. Perlahan ia menutup matanya.
Ia harus fokus mengendalikan Wilayah Hantu, menyutradarai film horor untuk dua direktur tersebut.
Dengan mereka sendiri sebagai tokoh utama.
Meski strateginya memang tidak etis.
Tapi dari semua pengusaha kaya dengan omzet puluhan miliar, siapa yang bisa menjamin cara mereka selalu bersih?
Zhang Xiangui, ayah Zhang Wei pun tidak bisa menjamin.
Menggasak orang kaya untuk menolong yang lemah - Yang Jian sama sekali tidak akan ragu.
"Lagipula, ini cuma membuat dua bos ini merugi saja, bukan mengambil nyawa mereka."
"Dan sebenarnya di lokasi konstruksi ini sudah ada peristiwa supranatural muncul. Jika Yang Jian tidak menyelesaikannya, saat peristiwa gaib meledak nanti, rumah-rumah di sini tetap tak akan berharga. Nanti nasibnya lebih parah daripada dijual murah."
Memikirkan ini.
Yang Jian tak bisa menahan decak kagum: "Aku ini benar-benar orang baik, sampai merancang segala cara untuk kepentingan orang lain."
